Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rima Devi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap struktur keluarga Jepang yang dibangun oleh Ogawa Yoko dalam tiga novelnya yaitu Kifujin A No Sosei, Hakase no Aishita Suushiki, dan Miina No Koushin. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode kajian kepustakaan dengan analisis menggunakan konsep ruang sosial yang dikemukakan oleh Bourdieu dan konsep keluarga tradisional Jepang yaitu sistem ie. Dari penelitian diketahui bahwa Ogawa Yoko menangkap perubahan struktur keluarga yang terjadi dalam masyarakatnya dan menuangkan ke dalam novel. Struktur keluarga yang dibangun oleh Ogawa Yoko tidak sama dengan struktur keluarga tradisional Jepang, dan berbeda dengan struktur keluarga modern sehingga keluarga yang dibangun oleh Ogawa Yoko dapat disebut dengan hubungan keluarga interdependen atau interdependent family relantionship atau 􂔦􀮫􀱫􁏑􂓗􁐙􁪘􃛵􀲀 (sougoizonteki kazokukankei). ......This research aims at uncovering the structure of Japanese family set up by Ogawa Yoko in her three novels, i.e. Kifujin A No Sosei, Hakase No Aishita Suushiki, and Miina No Koushin. It is a qualitative research using library research as its method. Social field proposed by Bourdieu and ie system of Japanese traditional family have been chosen to analyse the issue. This research has found out that Ogawa Yoko had caught the change of the family structure taking place in her society and has expressed it in her three novels. The family structure Ogawa Yoko has developed differs from both the structure of Japanese traditional family and modern family. Thus, Ogawa Yoko has developed interdependent family relationship / 􂔦􀮫􀱫􁏑􂓗􁐙􁪘􃛵􀲀 (sougoizonteki kazokukankei.
2015
D2046
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sendai: Tohoku University Press, 2013
306.859 52 QUA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
McCullough, Helen Craig
Princeton : Princeton University Press, 1980
952.1 MCC g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sauliah
Abstrak :
Setelah melewati periode Nara ( abad ke-7 s/d _abad ke-8), maka periode sejarah Jepang selanjutnya disebut dengan periode zaman Heian (abad ke-8 s/d abad ke-12). Di Taman Heian kaum kizoku atau bang_sawan lebih banyak berperan, baik di kalangan pemerin_tahan maupun di dalam lingkungan masyarakat ketika itu. Istilah kizoku di dalam bahasa Indonesia seca_ra harafiah berarti bangsawan. Oleh karena itu untuk,selanjutnya penulis akan menggunakan istilah bangsawan untuk istilah kizoku. Dan selanjutnya penulis akan me_nuangkan serta menguraikan permasalahan kaum, bangsawan di zaman Heian di dalam skripsi ini. Di zaman Heian, kaum bangsawan memberikan suatu bentuk kebudayaan yang memiliki ciri khas tertentu. Inilah yang menjadi motivasi bagi penulis untuk menco_ba membahas tentang kaum bangsawan serta kebudayaannya di zaman ini, karena menurut hemat penulis kaum bangsa wan di zaman Heinan tampaknya lebih dominan dari rakyat pada umumnya. Motivasi ini diperkuat lagi setelah pe_nulis membaca beberapa artikel dari buku Sejarah Jepang yang berjudul Heian Kizoku, jilid ke-3 dari buku Nihon no Rekishi, terbitan Tokubai Shinbunsha yang lebih banyak menceritakan kehidupan kaum bangsawan serta hasil-hasil budayanya yang muncul ketika itu yang berbeda dari masa sebelumnya. Kaum bangsawan di zaman Heian melambangkan kejayaan kalangan kuge pada umumnya di masa itu. Istilah kuge identik dengan apa yang disebut kizoku atau seca_ra harafiahnya adalah kaum bangsawan. Namun istilah ini kurang beruntung karena istilah kizoku lebih dorr.inan digunakan di dalam tulisan-tulisan tentang sejarah Je_pang, khususnya sejarah periode Heian. Sehingga di dalam penulisan skripsi ini, istilah kaum bangsawan yang akan digunakan bukan hanya mengacu kepada pengertian kizoku melainkan juga berarti kuge. Kehidupan kaum bangsawan di zaman Heian penuh dengan kemewahan dan dapat dinilai menyaingi atau meng-imbangi taraf hidup keluarga kaisar. Selain secara po_litis mereka erat kaitannya dengan pihak kaisar, mere_ka juga merasa memiliki hubungan yang erat atau khusus dengan pihak kaisar. Hal ini diperkuat lagi dengan a danya jalinan perkawinan puteri-puteri kaum bangsawan dengan putera-putera keturunan kaisar. Di dalam pemerintahan, kaum bangsawan banyak rnemegang jabatan-jabatan panting. Pada masa awal Heian ini, sistim pemerintahan masih mengikuti sistim Cina yaitu berpegang pada sistim ritsuryo dimana penyeleng_gara pemerintahan dengan pimpinan tertinggi terletak di tangan kaisar. Seperti telah dikemukakan di atas bahwa zaman Heian dan kebudayaannya memiliki ciri khas tersendiri dan ciri ini ditandai dengan budaya yang serba mewah. Sebagai suatu bukti dari ciri kemewahan tersebut dapat kita lihat dalam suatu upacara memajang seperangkat boneka yang dihias dengan mewah yang melambangkan kemewahan kehidupan dari kaum bangsawan ketika itu. Upacara atau festival seperti ini di jepang dikenal dengan nama hina matsuri.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tindak penganiayaan terhadap anak (jidougyakutai) yang dilakukan olch ibu kandung ditinjau dari latar bclakang sosial dan budaya masyarakat Jepang.

Jepang sebagai salah satu negara maju, tidak Input dari masalah sosial_ Salah satunya adalah masalah tindak penganiayaan terhadap anak yang dilakukan oleh ibu kandung. Masalah ini tidak ditemukan sebelum tahun 1970 di klinik-klinik Jepang ataupun di teks book kesehatan anak. Kasus-kasus penganiayaan anak ini diperkirakan mulai terjadi setelah tahun 1970 seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Jepang secara pesat, kasus-kasus penganiayaan anak terus meningkat hingga sekarang.

Dengan banyaknya perpindahan penduduk ke daerah perkotaan menyebabkan harga tanah menjadi tinggi dan tidak seimbangnya lahan yang tersedia dengan jumlah penduduk, sehingga masyarakat yang tinggal di kota, umumnya tinggal di apartemen yang sempit.

Populernya pekerjaan di industri ketiga, di bidang servis, jasa dan perdagangan turut mendorong penduduk Jepang berpusat di perkotaan. Hal ini menyebabkan sistem keluarga tradisional Jepang yang lama, meneruskan ie semakin lama semakin punah karena banyak orang muda lebih memilih mencari pekerjaan yang baru ketimbang meneruskan usaha keluarga. Keluarga Jepang tradisional dengan ciri keluarga besar berubah menjadi keluarga inti yang hanya terdiri dari orang tua dan anak. Keterbatasan dana dan waktu menyebabkan banyak pasangan muda yang memilih tinggal sendiri dibandingkan tinggal bersama-sama dengan orang tua mereka, gaya hidup tradisional dan modern sangat berbeda.

Dengan sistem waktu kerja dalam perusahaan yang menyebabkan jam pulang kerja ayah sangat larut dan juga dengan berubahnya jumlah anggota keluarga dalam masyarakat Jepang menyebabkan hak pengasuhan anak berada di tangan para ibu. Waktu yang dihabiskan bersama antara ibu dan anak menjadi sangat besar dan berpeluang besar bagi para ibu untuk menganiaya anaknya.
2001
S13924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Amae memiliki berbagai pengaruh dalam kehidupan keluarga di Jepang, terutama dalam hubungan suami-istri. Hal ini dapat dilihat dalam manga, sebagai salah satu perwujudan kebudayaan Jepang. Serial manga Mimi dan Shuusei karya Sakai Miwa turut menunjukkan pengaruh-pengaruh amae dalam hubungan suami-istri ini dengan cukup jelas. Konsep amae, yang menurut Doi menunjukkan ketergantungan orang Jepang terhadap kelompok atau lingkungannya seperti ketergantungan seorang bayi pada ibunya, melandasi tindakan serta sikap orang Jepang dalam hubungannya dengan orang lain, termasuk dalam hubungan suami dan istri. Amae memiliki berbagai pengaruh pada hubungan ini, baik pengaruh negatif maupun pengaruh positif Pengaruh negatif amae disebabkan oleh adanya gangguan pada hubungan amae antar suami-istri itu sendiri, yang mengakibatkan suami-istri turut bertindak negative, sedangkan pengaruh positif amae berakibat mengeratnya dan makin harmonisnya hubungan suami-istri tersebut. Setelah dilakukan analisa pada manga ini, ditemukan hasil berupa: pengaruh-_pengaruh negatif amae adalah sikap merajuk (suneru), yang dapat mengakibatkan munculnya sikap mendengki (futekusareru) dan putus asa serta lepas kontrol (yakekuso ni naru), sikap tidak puas dan tidak percaya (higamu), sikap mengekang diri secara terus_ menerus (kigane), kemarahan di dalam hati (wadakamari), sikap berpura-pura puas pada hal yang tidak memuaskan (amanzuru), perasaan menyesal (kuyamu atau kuyashii), sikap mengganggu karena perhatian teralih pada hal-hal kecil (kodawaru), dan kegelisahan serta kegugupan (toraware). Semua pengaruh ini mengakibatkan munculnya gangguan pada hubungan suami-istri, dari yang ringan sampai yang berat. Sedangkan pengaruh positif amae muncul karena lancarnya hubungan amae yang terjadi antara suami-istri. Hubungan amae ini muncul sejak adanya omoiyari (empati) diantara calon suami dan calon istri saat mereka masih menjalani proses pemilihan jodoh. Amae makin berkembang setelah pernikahan, dan dapat berupa hubungan ketergantungan, baik yang searah maupun yang dua arah, serta berupa kasih sayang yang diungkapkan dalam gurau dan canda diantara suami-istri.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S13967
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virinica Christy Santoso
Abstrak :
Kuroshitsuji Black Butler Live action merupakan film alih wahana dari manga Kuroshitsuji Black Butler karya Yana Toboso. Melalui pendekatan feminisme, penelitian ini berusaha menjelaskan mengenai perubahan yang dibuat serta menjelaskan pemikiran feminisme yang tercermin pada tokoh perempuan, dan perubahan latar cerita yang terjadi dalam film ini. Penelitian ini adalah penelitian yang menganalisis penerapan dan kritik nilai-nilai feminisme liberal, feminism psikoanalisis dan feminism marksis/sosialis terhadap sistem ie keluarga Jepang yang terdapat dalam film ini. ......Kuroshitsuji Black Butler Live action is an adaptation movie from manga Kuroshitsuji by Toboso Yana. With feminism approach, this research will try to explain the reasons behind changes that were made during the production of this movies and the feminist thought that represented through the female characters and changes at the background story of this movie. This is a research that analyzedthe application and critics of liberal feminism, psychoanalysis feminism, and Marxist socialist feminism towards Japanese family system iein this movie.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library