Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aminurasyid Roesli
Abstrak :
Tingkat fertilitas yang tinggi merupakan problema yang serius bagi negara-negara yang sedang membangun dan tidak tcrkccuali bagi Indonesia. Karena itu mengendalikan ferlilitas mempakan pilihan yang mungkin dilakukan. Salah satu bentuk pengendalian fertiiitas adalah melalui program KB. Dari beberapa negara yang menjadikan KB sebagai alternatif dalam mengendalikan fertilitas, Indonesia merupakan salah satu negara yang oleh PBB dianggap paling berhasil menyelenggarakan program KB. Studi yang berkaitan dengan pelaksanaan program KB di Indonesia telah banyak dilakukan dari berbagai sudut pandang berdasarkan sumber data yang borbcda baik pcruntukannya maupun periodcnya. Pengetahuan tentang problema yang dihadapi oleh masyarakat sebagai pelaku KB sangat penting diketahui terutama oleh pengambil kebijakan kependudukan yang antara lain bertimgsi sebagai fasilitator. Berkaifan dengan itu, dalam tesis ini dibahas dan dianalisis mengenai faktor-faktor yang diperkirakan secara signifikan mempengaruhi keikutsertaan dalam program KB dan bagaimana hubungannya yang digambarkan dalam model statistik. Data yang dianalisis adalah data Modul Kependudukan Sensus Penduduk tahun 2000 dengan responden adalah para ibu usia reprodulctif yang berstatus kawin pada saat wawancara dilakukan. Adapun variabel yang diamati adalah lama kawin, umur ibu, pekerjaan suami, pekerjaan ibu, banyak anak masih hidup (AMH), pendidikan ibu dan pendidikan suami dan daerah tempat tinggal. Variabel-variabel tersebut berfimgsi sebagai variabel prediktor. Sedangkan variabel respon Y adalah keikutsertaan dalam program KB. Variabel respon berbentuk variabel biner dengan Y = I jika ikut program KB dan Y = 0 jika tidak ilcut program KB. Karena variabel respon berbentuk variabel biner, maka metode statistika yang digunakan adalah model regresi logistik biner. Hasil analisis menunjukkan bahwa fcktor pekerjaan suami tidak mempunyai pengaruh yang signinkan terhadap keikutsertaan dalam program KB. Sedangkan faktor lama kawin, umur ibu, pekerja/an ibu, pcndidikan ibu, pendidikan suami, banyak AMI-I dan daerah tempat tinggal serta seluruh faktor interaksi secara statistik memberikan pengaruh yang signiiikan terhadap keikutserlaan dalam program KB.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T6317
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Parwieningrum
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini mengamati masalah peranan suami dalam pengambilan keputusan perencannan keluarga. Perencanaan keluarga yang dimaksud di sini meliputi perencanaan jumlah anak, pendidikan anak serta hal-hal yang berhubungan dengan keluarga Berencana yaitu kesertaan KB, metode dan tempat pelayanan kontrasepsi.

Masalah peranan suami dalam perencanaan keluarga yang tidak dapat dipisahkan dari peranan isteri menarik untuk dipelajari. Selama ini hal-hal yang berkaitan dengan Keluarga Berencana terasa lebih akrab bagi para isteri dibanding para suami, sehingga seringkali isteri yang menjadi perhatian. Perubahan sosial yang terjadi memantapkan bentuk keluarga inti sehingga peranan suami dan isteri menjadi semakin penting dalam kehidupan berkeluarga, termasuk pada keluarga Betawi.

Dari beberapa penelitian mengenai pengambilan keputusan dalam keluarga, besarnya peranan suami atau isteri ditentukan oleh banyak faktor seperti umur, status sosial ekonomi, kemampuan, nilai dan norma, lama perkawinan, kepribadian, status pekeriaan isteri disamping bidang kegiatan yang dibicarakan dan diputuskan. Kegiatan yang sifatnya rutin dan berkaitan dengan rumah tangga cenderung menjadi bagian isteri sementara kegiatan yang lebih penting menjadi bagian suami atau bersama.

Khusus mengenai pengambilan keputusan perencanaan keluarga terdapat hasil penelitian yang berlainan. Dari penelitian Elan terungkap lebih besarnya peranan isteri dan suami dalam pengambilan keputusan jumlah anak dan penggunaan metode kontrasepsi. Penelitian lain yang dilakukan Tan dan Soeradji justru mengungkapkan besarnya peranan pria dalam pengambilan keputusan mengenaj jumlah anak dan keinginan menambah anak.

Penelitian mengenai faktor?faktor yang mempengaruhi peranan suami dalam pengambilan keputusan perencanaan keluarga ini dilakukan di kelurahan Kebagusan?Pasar Minggu dengan beberapa pertimbangan. Kelurahain ini merupakan salah satu wilayah yang tingkat kesertaan KB nya tinggi (80.85%) dan wilayah kantong Masyarakat Betawi asli.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua suami Betawi asli yang diri atau isterinya peserta KB dan sebagai sampel diambil sejumlah 130 orang suami yang dipilih dengan cara diundi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung menggunakan daftar petanyaan dan pedoman wawancara. Data yang terkumpul diolah melalui tiga tahap yaitu dengan menyusun tabel frekuensi semua variabel, tabel, silang antar variabel dan pengolahan data tabel silang dengan menggunakan rumus chi-kuadrat untuk melihat kecenderungan hubungan antara variabel bebas (pengaruh) dan tak bebas terpengaruh).

Dari penelitian ini terungkap dominannya suami di kalangan keluarga Betawi asli dalam pengambilan keputusan mengenai jumlah anak, pendidikan anak dan kesertaan dalam Keluarga Berencana. Peranan isteri sangat menyolok pada pengambilan keputusan mengenai jenis metode dan tempat pelayanan kontrasepsi. Besarnya peranan isteri ini ada kemungkinan disebabkan oleh meningkatnya kesadaran para isteri untuk aktif berperan, baik dalam keluarga maupun masyarakat. Kemungkinan lain adalah pengahihan wewenang dari suami untuk memutuskan karena penentuan jenis metode dan tempat pelayanan kontrasepsi merupakan tindak lanjut dan tidak sepenting keputusan kesertaan KB.

Keempat faktor yang dianggap dapat mempengaruhi atau berhubungan dengan besarnya peranan suami dalam pengambilan keputusan perencanaan keluarga ternyata tidak seluruhnya terbukti pada sampel penelitian ini. Tingginya status sosial ekonomi suami justru cenderung mengurangi peranan suami dan memperbesar persentase keputusan yang diambil bersama. Usia suami semakin tua cenderung memperbesar peranan isteri dan bersama Justru pada kelompok usia 30 sampai 39 tahun Peranan suami narnpak lebih besar dibandingkan dengan kejompok usia 40 sampai 49 tahun.

Terrdapat kecenderungan hubungan antara lama perkawinan dengan besarnya peranan suami dalam pengambilan keputusan mengenai pendidikan anak dan kesertaan KB saja. Bekerja dan tidak bekerjanya isteri memberi warna tersendiri pada pola pengambilan keputusan perencanaan keluarga. Dari penelitian ini terlihat keccnderungan besarnya peranan suami dalam pengambilan keputusan perencanaan keluarga pada pasangan yang isterinya tidak bekerja, kecuali pada pengambilan keputusan mengenai kesertaan KB.

Keputusan menjadi peserta KB dan siapa yang menjadi peserta KB tetap menjadi dominan suami tidak terpengaruh oleh bekerja atau tidak bekerjanya isteri.
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dian H. Supolo
Abstrak :
IMPLANT adalah salah satu alat kontrasepsi yang kini sudah dapat ditemukan di Indonesia. Alat kontrasepsi yang berasal dari Finlandia itu sudah mulai diperkenalkan pada masyarakat Indonesia sekitar tahun 1980-an. Awalnya IMPLANT diperkenalkan terutama kepada masyarakat di daerah pedesaan, pada perkembangan selanjutnya IMPLANT memilih khalayak dari tingkat perekonomian menengah dan tinggi. Sasaran dialihkan kepada wanita penduduk daerah perkotaan. Penelitian mengenai efektifitas yaitu pada tahap pengetahuan dan sikap terhadap iklan IMPLANT dilakukan antara lain karena karakteristik produk ini. IMPLANT dapat dikatakan sebagai produk sosial karena fungsinya yaitu untuk menunjang dan menghasilkan kesejahteraan pada masyarakat maka dapat dikatakan bahwa pemasaran alat kontrasepsi ini adalah pemasaran sosial. Pada pemasaran sosial starategi pemasarannya tidak jauh berbeda dengan pemasaran komersial. Kampanye periklanan IMPLANT terutama memilih media cetak sebagai sarana mereka. Majalah wanita FEMINA, KARTINI, dan SARINAH menjadi contoh media yang dipilih. Penelitian pada pengetahuan dan sikap khalayak terhadap iklan IMPLANT dilakukan dengan metode deskriptif dengan menentukan sampel wanita menikah berusia antara 20-40 tahun yang berlangganan majalah FEMINA, KARTINI dan SARINAH dan bertempat tinggal di Jakarta Selatan. Pada awalnya jumlah sampel adalah 100 orang tetapi karena seorang diantaranya ternyata sama sekali tidak pernah melihat iklan yang ditunjukkan kepada mereka maka % peneliti memutuskan untuk tidak menggunakan responden tersebut sebagai sampel penelitian ini. Sehingga pada akhirnya jumlah seluruh responden yang diteliti adalah 99 orang saja. Data yang telah didapat menunjukkan pengetahuan responden yang sedang yang kemudian diikuti dengan sikap yang netral. Dapat dikatakan bahwa kampanye periklanan IMPLANT tidaklah terlalu berhasil. Kampanye periklanan IMPLANT belum berhasil menampilkan citra positif alat kontrasepsi ini pada masyarakat sasarannya. Citra positif yang ingin ditampilkan oleh alat kontrasepsi ini adalah alat kontrasepsi yang aman digunakan, praktis, eksklusif, menguntungkan karena tahan selama lima tahun namun dapat dilepas sebelum waktunya jika diinginkan, dan IMPLANT adalah alat kontrasepsi yang efektif. Citra itu rupanya kurang melekat pada benak khalayak sasarannya.
1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : BKKBN , 1996
344.048 IND k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Jakarta: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 1973
304.66 PRO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: BKKBN, 1977
363.96 BAD l III
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Sulistyawati
Jakarta: Salemba Medika , 2014
613.9 ARI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>