Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
M. Clara Wresti R.S.B.
Abstrak :
Penelitian dan penulisan mengenai intervensi Negara terhadap keluarga era Mao telah dilakukan pada bulan November 1993 hingga Juni 1994. Tujuannya untuk mengetahui keadaan keluarga Cina setelah adanya intervensi yang dilakukan oleh negara. Penelitian dilakukan dengan Cara kepustakaan, dan data-data aktual diperoleh dari buku-buku riwayat hidup orang-orang yang mengalami Revolusi Kebudayaan, ditambah dari novel-novel yang berlatar belakang Revolusi Kebudayaaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi era Mao yang dilakukan oleh Negara telah berlangsung sejak RRC berdiri dan mencapai puncaknya ketika Revolusi Kebudayaan berlangsung. Dan intervensi yang dilakukan oleh Negara tersebut sifatnya masif.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S12850
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S6745
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
F. Christine Tala
Abstrak :
Sebenarnya Jia yang diterbitkan pada tahun 1931, merupakan bagian pertama dari suatu trilogi yang berjdudul Ji liu, yang dapat diartikan sebagai arus bergolak. Kedua bagian yang lain adalah Chun yang berarti musim semi, dan Qiu yang artinya musim gugur. Kedua buku mini masing-masing diterbitkan pada tahun 1938 dan tahun 1940. Meskipun merupakan suatu trilogi namun ketiga novel ini dapat dibicarakan terpisah, karena pada dasarnya ketiga novel ini membicarkan masalah yang sama yaitu, tentang tradisi yang masih dipertahankan dan dipersoalkan yang timbul.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S12846
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anita Haryani
Abstrak :
Haryani, Anita. Ketergantungan Wanita Cina di Dalam Keluarga Cina Tradisional. Skripsi Sarjana Fakultas Sastra Jurusan Asia Timur Studi Cina Universitas Indonesia, 1993. Selama hidupnya, seorang wanita dalam keluarga Cina tradisional mengalami tiga fase ketergantungan. Pertama, sebelum menikah, ia bergantung pada ayahnya. Kedua, setelah menikah ia bergantung pada suaminya. Ketiga, setelah suaminya meninggal, ia bergantung pada anak laki-lakinya. Setiap fase ketergantungan tersebut secara garis besar dapat dibagi dalam dua bentuk ketergantungan. Yang pertama adalah ketergantungan ekonomi dan yang kedua adalah ketergantungan status. Ketergantungan ekonomi banyak dipengaruhi oleh keadaan masyarakat Cina pada waktu itu seperti bentuk masyarakatnya yang agraris, norma-norma yang menyebabkan wanita tidak leluasa bergerak dalam kehidupan sosialnya. Jenis ketergantungan ekonomi ini hampir sama dalam ketiga fase ketergantungan. Usaha-usaha wanita untuk melepaskan diri dari ketergantungan itu ada yang positif seperti menjadi biksu atau pendeta Tao (abad 19 dan 20), tetapi ada juga yang negatif seperti menjadi pelacur
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S12951
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Agni Malagina
2007
T19537
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Maengkom, Laya
Abstrak :
Dalam menguraikan upacara religi tradisional ini, penulis membatasi permasalahan pada keluarga Cina yang merupakan unit sosial dasar di mana setiap anggotanya ikut ambil bagian dalam praktek dari pemeliharaan religi tradisional tersebut. Untuk dapat lebih memahami religi ini, penulis menguraikan pula latar belakang pemikiran yang mendasarinya. Pemujaan leluhur dalam masyarakat Cina bukan hanya merupakan suatu kepercayaan atau religi saja tetapi juga memiliki fungsi sosial dan turut berperan dalam kehidupan keluarga. Penulis akan menerangkan juga tentang perannya dalam kelangsungan keluarga. Membicarakan tentang religi ini, tidak lengkaplah jika tidak menerangkan tentang ritus upacaranya. Maka penulis mencoba untuk menggambarkan pelaksanaan upacaranya. Oleh karena kesempatan yang terbatas, selain menggambarkan bentuk upacara sembahyang Ce it cap go yang dilaksanakan pada tanggal 1 dan 15 setiap bulan menurut penanggalan Imlek - yin li, penulis juga menguraikan dua buah upacara yaitu pada hari menjelang Tahun Baru tanggal 29 bulan 12 Imlek yang jatuh pada tanggal 27-28 Januari serta pada tanggal 1 bulan 3 Imlek atau tanggal 5 April yang merupakan hari raya Ceng Beng.
Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library