Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novianita Ayu Pramestuti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan melihat perbedaan kekhawatiran dampak COVID-19, resilient coping, dan kepuasan hidup selama pandemi COVID-19 antar kelompok berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan status pernikahan, serta untuk menguji pengaruh kekhawatiran dampak COVID-19 dan resilient coping terhadap kepuasan hidup. Partisipan adalah penduduk Indonesia berumur ≥ 18 tahun (N=1619). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum skor kekhawatiran dampak COVID-19 dan resilient coping berada di atas rata-rata, sementara skor kepuasan hidup berada di bawah rata-rata. Kelompok yang memiliki kesehatan mental paling rentan adalah kelompok usia 18-30 tahun, perempuan, kelompok tidak bekerja, dan kelompok tidak menikah. Kekhawatiran dampak COVID-19 dan resilient coping berbeda secara signifikan antar kelompok demografi. Akan tetapi kepuasan hidup tidak berbeda signifikan antara perempuan dan laki-laki. Kekhawatiran dampak COVID-19 dan resilient coping berpengaruh signifikan terhadap kepuasan hidup. Hal ini mengindikasikan bahwa kekhawatiran dampak COVID-19 dapat menjadi faktor resiko terhadap kepuasan hidup, sementara resilient coping dapat berperan sebagai faktor protektif. ......This study aims to look at the differences in worries about the impact of COVID-19, resilient coping, and life satisfaction during the COVID-19 pandemic between groups based on age, gender, occupation, and marital status, as well as to test the impact of COVID-19 and resilient coping on life satisfaction. Participants were Indonesians aged ≥ 18 years old (N=1619). The results showed that in general, the worry about the impact of COVID-19 and resilient coping score were above average, while life satisfaction score was below average. The groups that have the most vulnerable mental health are the 18-30 age group, women, the unemployed group, and the unmarried group. Worries about the impact of COVID-19 and resilient coping differ significantly among demographic groups. However, life satisfaction does not differ significantly between women and men. Worries about the impact of COVID-19 and resilient coping have a significant impact on life satisfaction. This indicates that worries about the impact of COVID-19 can be a risk factor for life satisfaction, while resilient coping can contribute as a protective factor.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Vera Aryani
Abstrak :
Tulisan ini hendak berargumen bahwa kekhawatiran Amerika Serikat atas SWFs, khususnya SWFs Cina didorong oleh distribusi power SWFs dan juga iliberalisme Amerika Serikat. Dengan menggunakan Cina sebagai studi kasus, tulisan ini berusaha untuk mengidentifikasi distribusi power melalui perpindahan SWFs Cina agar diperoleh pemahaman mengenai munculnya kekhawatiran Amerika Serikat atas SWFs, khususnya SWFs Cina. Namun dalam perjalanannya, ternyata juga ditemukan bahwa iliberalisme yang terkandung dalam liberalisme Amerika Serikat juga berperan penting dalam pembentukan kekhawatiran itu sendiri. ......This paper will argue that U.S. concerns over SWFs, especially China's SWFs are driven by the distribution of power of SWFs and also U.S. illiberalism. By using China as a case study, this paper attempts to identify the distribution of power of SWFs from the China's SWFs movement in order to obtain an understanding about the rise of U.S. concerns over SWFs, especially China's SWFs. But in the middle of the process, it was also found that illiberalism contained in U.S. liberalism also play an important role in the formation of that concerns.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28931
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rendra Sukana
Abstrak :
Pengguna internet merasakan kekhawatiran akan privasi mereka di internet seiring dengan maraknya isu penyalahgunaan dan pembobolan informasi personal. Literasi digital dapat membantu pengguna melindungi dirinya dari resiko penyalahgunaan privasi. Sementara itu, bias optimisme membuat pengguna merasa bahwa orang lain lebih rentan terkena resiko penyalahgunaan privasi dibandingkan dirinya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara literasi digital dan kekhawatiran privasi serta peran bias optimisme sebagai moderator. Data dari 216 mahasiswa Universitas Indonesia menunjukkan bahwa tidak ada peran moderasi dari bias optimisme pada korelasi antara literasi digital dan kekhawatiran privasi. Selain itu, juga tidak ditemukan adanya korelasi yang signifikan antara literasi digital dan kekhawatiran privasi. Penelitian selanjutnya harus terus menggali faktor-faktor lain yang dapat terhubung dengan kekhawatiran privasi di Indonesia. ......Internet users begin to feel concerned about their information privacy as online privacy issues keep emerging. Digital literacy could help users to protect their online privacy, while people with high optimistic bias believe that others are more vulnerable to privacy risks than themselves. This study investigated the relationship between digital literacy, information privacy concern and the moderating role of optimistic bias using the sample of 216 students of Universitas Indonesia. The results of this study do not show any moderating effects of optimistic bias. Furthermore, the author found no significant correlation between digital literacy and information privacy concern. Further research should examine other factors that may play significant role in indonesians' information privacy concern.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nabeel Rizkee
Abstrak :
Seiring dengan perubahan praktik pemasaran yang cepat di pasar dunia saat ini, pelestarian lingkungan telah menjadi sangat penting, terutama dalam bisnis yang mempromosikan produk dan layanan mereka sambil mengakui keberlanjutan. Dalam menjelaskan konsep keberlanjutan yang dirasakan, peneliti sebelumnya mempertimbangkan bauran pemasaran hijau untuk mengukur niat pembelian konsumen. Studi ini bertujuan untuk menyajikan pandangan yang lebih terfokus mengenai produk hijau dari bauran pemasaran hijau, khususnya mengenai persepsi keberlanjutan dalam kemasan dan bagaimana hal ini mempengaruhi niat pembelian. Studi ini mengungkapkan temuan-temuan baru yang berkontribusi untuk mengisi kesenjangan penelitian yang teridentifikasi dalam literatur sebelumnya, seperti pertimbangan mengenai kepedulian lingkungan. Dengan melakukan studi kuantitatif lintas budaya antara Belanda dan Indonesia, data dari 137 responden mengungkapkan hubungan antara persepsi keberlanjutan dalam kemasan dan niat pembelian, serta perbedaan budaya di antara konsumen dalam konteks produk yang terkategori dari industri minuman ringan. Selain itu, studi ini memberikan wawasan bagi para manajer dan peneliti masa depan dalam mempertimbangkan keputusan-keputusan optimal untuk pemasaran keberlanjutan dalam produk dan mengatasi keterbatasan studi ini di masa mendatang. ......As marketing practices rapidly change in today’s world market, environmental preservation has become paramount, mainly observed in businesses promoting their products and services while acknowledging sustainability. In explaining the concept of perceived sustainability, previous researchers considered the green marketing mix to measure consumers’ purchase intention. This study aims to deliver a narrowed perspective of green products from the green marketing mix, specifically the perceived sustainability in packaging and how it influences purchase intention. The study reveals new findings that contribute to research gaps indicated in previous literature, such as the deliberation of environmental concerns. By conducting a quantitative cross-cultural study between the Netherlands and Indonesia, data from 137 respondents revealed the relationship between perceived sustainability in packaging and purchase intention and cultural differences among consumers in the context of products categorized from the soft drink industry. Moreover, this study provides insights for managers and future researchers in considering optimal decisions for marketing sustainability in products and mitigating the limitations of this study in the future
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library