Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syifa Cahsya Ariefa
Abstrak :
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana individu dewasa muda yang pernah mengalami Adverse Childhood Experience memaknai hubungan romantis dengan memahami pengalaman masa kecil yang menyakitkan, pola asuh, dan proses sosialisasi gender yang dialami oleh masing-masing partisipan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe fenomenologi. Peneliti mewawancarai 4 partisipan perempuan dan 2 partisipan laki-laki di rentang usia 19-24 tahun. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa pengalaman masa kecil yang menyakitkan, pola asuh, dan proses sosialisasi gender yang dialami berpengaruh pada bagaimana partisipan memandang diri dan pasangan, konflik serta kekerasan dalam hubungan romantis, serta bagaimana mereka mendefinisikan hubungan romantis yang sehat. Pengaruh tersebut menghambat partisipan dalam membangun kompetensi romantis yang baik sehingga mempersulit partisipan untuk membangun hubungan romantis yang sehat. Kesulitan yang dialami partisipan berbeda-beda. Ada yang mengalami kesulitan untuk keluar dari hubungan romantis yang berkekerasan, ada partisipan yang memutuskan hubungan romantis karena takut untuk merasakan emosi positif, dan ada partisipan yang melakukan kekerasan kepada pasangan. Walaupun begitu, lebih dari separuhnya menunjukkan peningkatan kompetensi romantis, belajar dari pengalaman menjalin hubungan romantis sebelumnya...... This study aims to find out how young adults who have experienced Adverse Childhood Experience interpret romantic relationships by understanding painful childhood experiences, parenting patterns, and the process of gender socialization experienced by each participant. This study uses a qualitative method with a phenomenological type. Researcher interviewed 4 female participants and 2 male participants in the age range of 19-24 years. Based on the results of the analysis, it was found that painful childhood experiences, parenting, and the process of gender socialization experienced affect how participants view themselves and their partners, conflict, and violence in romantic relationships, and how they define healthy romantic relationships. This influence inhibits participants from building good romantic competence, making it difficult for them to build healthy romantic relationships. The difficulties experienced by the participants varied. There are those who have difficulty getting out of violent romantic relationships, there are participants who break off romantic relationships because they are afraid to feel positive emotions, and there are participants who commit violence to their partners. Even so, more than half showed increased romantic competence by learning from experiences in previous romantic relationships.
Depok : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriana Trihandini Waskitajati
Abstrak :
ABSTRAK Kekerasan dalam hubungan pacaran dapat terjadi dalam bentuk kekerasan seksual, fisik, maupun psikologis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh investasi dan self-efficacydalam hubungan romantis terhadap komitmen korban kekerasan dalam hubungan berpacaran. Investasi dan komitmen diukur dengan menggunakan Investment Model Scale(IMS) milik Rusbult, Martz, dan Agnew (1998), sedangkan self-efficacydalam hubungan romantisdiukur dengan alat ukur Self-efficacy in Romantic Relationship(SERR) milik Riggio et al. (2011). Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 190 orang yang merupakan perempuan berusia 18-25 tahun,sedang menjalani hubungan pacaran minimal enam bulan, dan mengalami kekerasan dalam hubungan berpacarannya. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa investasi dan self-efficacydalam hubungan romantis memprediksi komitmen dalam hubungankorban kekerasan secara positif.
ABSTRACT Abusive behavior in a relationship can occur in the form of sexual, physical, and psychological abuse. This research was conducted to determine the effect of investment and self-efficacy in romantic relationship on the commitment of victims in an abusive relationship. Investment and commitment are measured by the Investment Model Scale (IMS) from Rusbult, Martz, and Agnew (1998), while self-efficacy in romantic relationships is measured by the Self-Efficacy in Romantic Relationship (SERR) from Riggio et al. (2011). The number of participants involved is 190 people, that consists of women aged 18-25 years old, who are in a relationship with a minimum duration of six months, and currently a victim in an abusive relationship. This research used multiple regression analysis. The result shows that investment and self-efficacy in a romantic relationshippredict commitment of the victims in abusive dating relationship.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library