Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Palupi, Niken Wastu
"Malaria merupakan suatu penyakit yang penyebarannya sangat luas di negara yang beriklim tropis maupun sub tropis. Kabupaten Pesawaran salah satu kabupaten dengan tingkat endemisitas yang tinggi di Provinsi Lampung. Puskesmas Hanura merupakan wilayah dengan endemisitas tertinggi yaitu AMI 88,7 %, API 22,9% dan SPR : 27,2 %.Tujuan penelitian mengetahui hubungan keberadaan tempat perindukan nyamuk dengan kejadian malaria di Puskesmas Hanura. Desain penelitian kasus kontrol, data primer. Jumlah sampel 396. Hasil menunjukkan variabel tempat perindukan nyamuk berhubungan bermakna dengan kejadian malaria. ( OR = 5,58 ; CI : 3,625 - 8,599). Rumah penduduk dengan tempat perindukan nyamuk berisiko 5,58 kali dibanding tidak ada tempat perindukan nyamuk.

Malaria is a disease that is very widely spread in most parts of the world, both the tropical and sub-tropics. Pesawaran District is one of the districts with high endemis in the province of Lampung. Hanura Health Center is on the highest endemy region of AMI 88,7 %, API 22,9% dan SPR (Slide Positive Rate): 27,2 %. This study aims to determine the relationship of mosquito breeding place presence with malaria finding at Hanura health center This research design is case control study, using primary data. The overall samples are 396. The results showed that the mosquito breeding places variables significantly associated with malaria incidence. ( OR = 5,58 ; CI: 3,625 - 8,599). People houses with mosquito breeding places at risk of 5,58 times compared with no mosquito breeding places."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T21805
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Aji Perdana
"Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh suatu parasit yang hidup di dalam darah melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Malaria masih merupakan masalah di Indonesia karena hingga tahun 2015 jumlah keseluruhan kasus malaria sebesar 217.025 kasus. Pada tahun 2015 Provinsi Lampung memiliki jumlah kasus paling banyak setelah Papua, NTT, Papua Barat, Maluku Sumatera Utara dengan jumlah kasus positif 3.991 kasus dimana Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten endemis malaria.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan perilaku dan tempat perindukan nyamuk terhadap kejadian malaria setelah dikontrol dengan variabel potensial confounder lainnya. Penelitian ini merupakan penelitian case-control dengan jumlah sampel 180 responden, dengan kasus 60 dan kontrol 120 berusia ≥ 15 tahun, menggunakan data insiden. Data dianalisis dengan uji chi-square, stratifikasi, dan regresi logistik.
Setelah dikontrol variabel confounding didapatkan variabel pemasangan kawat kasa berhubungan dengan kejadian malaria (OR : 3,15 ; 95% CI : 1,099-9,074; p = 0,033). Sedangkan variabel keluar malam, obat nyamuk, penggunaan kelambu, tempat perindukan nyamuk dan jarak tempat perindukan nyamuk tidak berhubungan dengan kejadian malaria. Umur merupakan efek modifikasi terhadap hubungan antara penggunaan kelambu dan kejadian malaria. Masyarakat hendaknya melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pemasangan kawat kasa pada setiap ventilasi rumah dan menutup setiap lubang pada dinding rumah yang berpotensi nyamuk bisa masuk serta menggunakan kelambu pada saat tidur malam.

Malaria is an infectious disease caused by a parasite that lives in the blood through the bite of a female Anopheles mosquito. Malaria is still a problem in Indonesia since 2015 the total number of 217.025 of malaria cases. In 2015, Lampung province has the most number of cases after Papua, East Nusa Tenggara, West Papua, Maluku, North Sumatera amount of positive 3,991 cases in which the District Pesawaran a malaria endemic districts.
The main purpose of this study was to determine the relationship of behavior and breeding places on the incidence of malaria after controlling for potential confounders. This study is a case-control study with a sample size of 180 respondents, with 60 cases and 120 controls aged ≥ 15 years, using incident data. Data were analyzed by chi-square test, stratification and logistic regression.
After adjusting confounding variables installation of wire netting significant relationship with the incidence of malaria (OR : 3,15 ; 95% CI : 1,099-9,074; p = 0,033). Out of the house at night, insect repellent, use of mosquito nets, mosquito breeding places and distances breeding places are not relationship with the incidence of malaria. Age is a modification effect on the relationship between the use of mosquito nets and malaria. The people should take steps to prevent the installation of wire netting perform at every home ventilation and close any holes in the walls of houses that potentially could enter and use mosquito netting when sleeping at night. The people should take steps to prevent malaria by doing the installation of wire netting at each home ventilation and close any holes in the walls of houses that potentially could enter and use mosquito netting when sleeping at night.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46761
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Iskandar
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai pemetaan faktor resiko agent, vektor dan tempat perindukan nyamuk malaria serta variabel spasial antara lain curah hujan, suhu, kelembaban, dan kondisi topografi yang berperan dalam penularan malaria serta bagaimana hubungan antara lingkungan dan faktor sosial terhadap malaria di kabupaten Sukabumi Tahun 2010. Sumber data berasal dari data sekunder Survey Kesehatan Daerah Tahun 2010, laporan program malaria Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun 2010 dan data Biro Pusat Statistik Kabupaten Sukabumi.
Penelitian ini bersifat deskriptif-analitik dengan menggunakan disain Cross Sectional untuk menganalisa konstribusi faktor lingkungan dan sosial yang berpotensi menyebabkan kasus malaria pada masyarakat. Analisa dengan menggunakan chi square pada 5 variabel yaitu faktor lingkungan adalah keberadaan kandang ternak disekitar rumah dan topograpi wilayah dan untuk faktor sosial adalah umur, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
Hasil analisis dengan jumlah sampel 1.303 sampel,untuk faktor lingkungan,keberadaan kandang ternak disekitar rumah (p value=0.00 OR=5.78 CI 95% = 3.33-10.05), dan kondisi topografi (p value=0.00 OR=0.537 CI 95% = 0.31-10.92) terbukti berhubungan dengan kejadian malaria. Faktor sosial yang berhubungan dengan kejadian malaria yaitu faktor pekerjaan responden (p value=0.035), dan tingkat pendidikan responden (p value=0.024).
This study aims to obtain information regarding risk factors mapping agent, vector and the malaria mosquito brood and spatial variables such as rainfall, temperature, humidity, and topographic conditions that play a role in transmission of malaria and how the relationship between environmental and social factors of malaria in the district Sukabumi Year 2010. The source data came from secondary data Regional Health Survey in 2010, reports of malaria programs Sukabumi District Health Office in 2010 and the Central Bureau of Statistics data Sukabumi.
This research is descriptive-analytic by using Cross Sectional design to analyze the contribution of environmental and social factors that could potentially cause malaria cases in the community. Analysis using chi square at 5 variables namely environmental factor is the presence of cattle sheds around the house and topograpi region and for social factors are age, educational and level type of job.
The results of the analysis of a sample of 1.303 samples, to environmental factors, the presence of cattle sheds around the house (p value = 0.00 OR = 5.78 CI 95% = 3:33 to 10:05), and topographic conditions (p value = 0.00 OR = 0.537 95% CI = 0.31 -10.92) shown to be associated with the incidence of malaria. Social factors associated with malaria incidence are occupational factors respondents (p value = 0.035), and education level of respondents (p value = 0024).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Minerva Theodora P.
"Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat baik di dunia maupun di Indonesia. Kabupaten Bengkulu Utara merupakan kabupaten yang endemis tinggi di Provinsi Bengkulu. Puskesmas Lais merupakan wilayah dengan endemisitas yang tinggi dimana API 37,8‰. Tujuan penelitian menganalisa pengaruh keberadaan tempat perindukan nyamuk sebagai faktor risiko kejadian malaria di Puskesmas Lais. Desain penelitian kasus kontrol dengan data primer, jumlah sampel 184, dilakukan uji chi-square dan dilanjutkan dengan uji regresi logistik ganda. Data tentang tempat perindukan nyamuk dikumpulkan dengan wawancara dan observasi melalui pengisian kuisioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan bermakna dengan kejadian malaria adalah keberadaan tempat perindukan nyamuk (OR=3,484; 95%CI: 1,880-6,458), penggunaan kelambu (OR=4,514: 95%CI: 2,426-8,398) dan penggunaan anti nyamuk (OR=2,224; 95%CI: 1,230-4,020). Disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara keberadaan tempat perindukan nyamuk dengan kejadian malaria. Adanya tempat perindukan nyamuk di sekitar pemukiman penduduk memberikan risiko sebesar 3,484 kali terjadinya malaria dibandingkan tanpa tempat perindukan nyamuk setelah dikontrol oleh penggunaan kelambu dan anti nyamuk.

Malaria one of communicable disease still remains public health problem in Indonesia even in the world. North Bengkulu District is one high malaria endemic district in Bengkulu Province. Lais Health Centre is a high malaria endemic area which its API 37,8‰. This study aims to analyze the influence of the presence of mosquito breeding places related to malaria risk in Lais Health Centre. The design study is case control study, using primary data, the overall samples are 184, chisquare test was done continued with logistic regresion test. Data of mosquito breeding places were collected through interview and observation using questionaires.
The results showed that there were three variables significantly associated with malaria incidence; the mosquito breeding place (OR=3,484; 95%CI: 1,880-6,458), using bednets (OR=4,514: 95%CI: 2,426-8,398) and using mosquito destroyer (OR=2,224; 95%CI: 1,230-4,020). Concluded that significantly assosiated between mosquito breeding places with malaria risk, the occurance of malaria of people living with mosquito breeding place have 3,484 times at risk to malaria compares to people living without mosquito breeding place after being contolled by using bednets and mosquito destroyer.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41933
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gasper, Ivonne Alfonsina Victorina
"ABSTRAK
Malaria merupakan penyakit infeksi menular yang terjadi di daerah tropis dan
dialami oleh semua kelompok usia termasuk pada aggregate dewasa. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik individu dan perilaku personal hygiene
dengan kejadian malaria pada aggregate dewasa di Kabupaten Maluku Tenggara.
Penelitian ini menggunakan disain diskriptif korelasi dengan pendekatan cross
sectional pada 108 responden dengan cluster proporsional. Hasil menunjukkan ada
hubungan bermakna antara karakteristik pekerjaan (p= 0.016), perilaku personal
hygiene (p=0.045) dengan kejadian malaria. Perawat komunitas disarankan
melakukan edukasi melalui program pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan
masyarakat berdasarkan faktor risiko penyebab masalah serta memperhatikan
sumberdaya yang ada di masyarakat.

ABSTRACT
Malaria is an infectious transmitted disease that commonly occurs in tropical area in
all age group including adult group. The purpose of this study is to determine the
correlation between demographic characteristics and personal hygiene behavior with
malaria incidence in Maluku Tenggara. This is descriptive correlation study using
cross sectional and proportional cluster in recruiting 108 respondents. The result
shows that there is significant correlation between job characteristics (p value =
0.014), and personal hygiene behavior with malaria incidence (p value = 0.037). It is
recommended nurse are advised to educate community through health education
programs as needed community based on risk factors cause of problem, as well as
resources in society."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41974
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library