Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Winnie Tunggal Mutika
Abstrak :
Prediabetes adalah toleransi glukosa terganggu, kadar glukosa darah puasa berkisar dari 100- 125 mg/dl dan kadar glukosa darah 2 jam pasca pembebanan 75 gr berkisar 140-199 mg/dl. Skrining pada prediabetes diperlukan dapat rangka pengobatan dini serta pencegahan komplikasi. Peningkatan lingkar perut meningkatkan risiko mengalami kondisi prediabetes Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh obesitas sentral terhadap kejadian prediabetes. Pendekatan studi menggunakan desain kohort retrospektif. Diagnosis obesitas sentral menggunakan ukuran lingkar perut pria: ³ 90 cm wanita: ³ 80 cm sedangan diagnosis prediabetes menggunakan kadar gula darah pasca pembebanan 75 gr: 140-199 mg/dL dengan data studi kohor faktor risiko PTM yang dikelola oleh Balitbangkes Kemenkes RI di Kecamatan Bogor Tengah dalam enam tahun pemantauan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa iniden kumulatif : 31,4% dan insiden rate: 49 per 1000 orang/tahun. Analisis bivariat menunjukkan terdapat pengaruh yang bermakna secara statistik antara obesitas sentral dengan kejadian prediabetes dengan HR: 1,67 (95% CI: 1,42 -1,97) dengan p-value = < 0,00. Pengaruh yang bermakna secara statistik antara obesitas sentral terhadap kejadian prediabetes dengan nilai 1,7 (95% CI 1,1-2,4) p-value = < 0,001 setelah dikontrol oleh variabel counfounder yaitu IMT dan adanya interaksi dengan variabel trigliserida dan status perkawinan. Trigliserida dan status perkawinan memberikan pengaruh pada obesitas sentral terhadap kejadian prediabetes. Trigliserida pada kategori kadar trigliserida tinggi nilai HR 1,7 (1,1-2,4). Status perkawinan pada kategori tidak menikah/janda/duda berkontribusi dalam meningkatkan risiko prediabetes untuk responden yang memiliki obesitas sentral dengan nilai HR 1,8 (95% CI: 1,2-2,9). Rekomendasi pencegahan prediabetes dilakukan dengan pemeriksaan trigliserida pada obesitas sentral supaya prognosis tidak jelek dan mudah diintervensi untuk dapat kembali ke keadaan normal. ......Prediabetes is defined by a reduced ability to process glucose, with fasting blood glucose levels between 100-125 mg/dl and 2-hour post-load blood glucose levels of 140-199 mg/dl following the consumption of 75 grams of glucose. Early detection and treatment of prediabetes through screening is crucial in order to avert problems. An increase in waist circumference increases the risk of developing prediabetes. The study revealed that an increase in waist circumference is directly linked to a greater likelihood of developing prediabetes. The objective of this study is to examine the impact of central adiposity on an individual's ability to resist the development of prediabetes. The study employed a retrospective cohort design. The diagnosis of central obesity was established based on waist circumference measurements, with a threshold of ≥ 90 cm for men and ≥ 80 cm for women. Prediabetes was diagnosed by analyzing post-load blood glucose levels (ranging from 140-199 mg/dL) obtained from the 75-gram glucose load test. These diagnostic criteria were derived from a six-year monitoring of a cohort study on non-communicable disease risk factors, which the Health Research and Development Agency conducted under the Ministry of Health of the Republic of Indonesia in Central Bogor District. The results of this study show a cumulative incidence of 31.4% and an incidence rate of 49 per 1000 people/year. Bivariate analysis indicated a statistically significant association between central obesity and the incidence of prediabetes, with an HR of 1.67 (95% CI: 1.42-1.97) and a p-value ≤ 0.00. After controlling for confounding variables such as BMI and interactions with triglyceride levels and marital status, central obesity remained significantly associated with the incidence of prediabetes, with an HR of 1.7 (95% CI: 1.1-2.4) and a p-value ≤ 0.001. Triglyceride levels and marital status influenced the impact of central obesity on the incidence of prediabetes. High triglyceride levels had an HR of 1.7 (1.1-2.4), while being unmarried/widowed/divorced contributed to an increased risk of prediabetes in respondents with central obesity, with an HR of 1.8 (95% CI: 1.2-2.9). The recommendation is that prevention of prediabetes should involve monitoring triglyceride levels in individuals with central obesity to improve prognosis and facilitate interventions aimed at returning to a normal state.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Novis Zeni Putri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kejadian dan waktu migrasi dengan perkawinan pada perempuan umur 15 tahun keatas di Indonesia. Studi ini menganalisis data Sakerti 2007 dan 2014 menggunakan Model Hazard Waktu Diskrit. Hasil penelitian menunjukkan kejadian perkawinan berhubungan signifikan dengan migrasi. Perempuan yang mengalami kejadian perkawinan cenderung lebih cepat bermigrasi (hazard migrasi lebih tinggi) dibandingkan perempuan yang melajang sepanjang periode pengamatan. Perbedaan hazard migrasi antara perempuan kawin dan melajang mengecil seiring dengan meningkatnya otonomi perempuan, sehingga perempuan bisa memutuskan untuk pindah jika hal itu dapat meningkatkan kesejahteraannya. Hubungan antara migrasi dan perkawinan tetap signifikan setelah dikontrol dengan dengan karakteristik individu, rumah tangga dan wilayah.
This study aimed to examine the relationship between the timing of marriage and event of migration among females aged 15 year and over in Indonesia. This study analyzed IFLS 2007 and 2014 using Discrete Time Hazard Model. The result shows that marriage timing is a significant predictor of migration among female in Indonesia. Married women are more likely to migrate (hazard migration is higher) than single women during the observation period. The difference of migration hazard decreases between married and unmarried women in line with the increasing of women autonomy. Women can decide to move if it can improve their welfare. The relationship between migration and marriage remained significant after controlling for the characteristics of individuals, households as well as regions.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reinaldi Yuri Artha
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh merger dan akuisisi terhadap tingkat pengembalian saham di sektor perbankan Indonesia. Merger dan Akuisisi dianggap sebagai salah satu strategi yang berguna untuk pertumbuhan dan perluasan bisnis. Strategi-strategi ini telah diadopsi secara luas di negara-negara maju namun masih sedikit dilakukan di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh Merger dan Akuisisi terhadap perilaku harga saham sektor perbankan di Indonesia dengan menggunakan analisis event study selama periode 2006-2016. Metode Studi Pasar digunakan untuk menghitung abnormal returns dan cumulative abnormal returns untuk menganalisis efek pre dan post events dari fenomena pada harga saham. Hasilnya menunjukkan observasi campuran dari aktivitas merger dan akuisisi pada kinerja harga saham. Temuan kami menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan mengalami nilai negatif sementara beberapa perusahaan telah menunjukkan hasil positif abnormal dan kumulatif abnormal setelah aktivitas. Hasil penelitian ini akan berguna dalam memberikan wawasan baru kepada investor dan manajemen dalam membuat keputusan terkait investasi mereka. ......This study aims to examine the effect of merger and acquisition to the level of stock returns in banking sector Of Indonesia. Mergers and Acquisitions are considered as one of the useful strategies for growth and expansion of businesses. These strategies have widely been adopted in developed economies while are quite often practiced in developing countries like Indonesia. This study aims to explore the effect of Mergers and Acquisitions on stock price behavior of banking sector in Indonesia by using event study analysis for the period of 2006 2016. Market Study Method was used to compute the abnormal and cumulative abnormal returns for analyzing pre and post events effect of the phenomenon on share prices. The results reveal mixed observations of the activity of mergers and acquisitions on stock price performance. Our findings indicate that most of the firms experienced negative while some firms have shown positive abnormal and cumulative abnormal returns following the activity. The results would be useful in providing new insights to the investors and management in making their investment related decisions.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Fariatul Aeni, Lis Triswanah
Abstrak :
Salah satu faktor yang memberikan pengaruh terhadap kondisi kesehatan atau kejadian suatu penyakit adalah lingkungan, dan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan dan dipengaruhi pula oleh perilaku individu adalah demam berdarah dengue (DBD). Tipologi kelurahan jagasatru yang relatif padat penduduk dan pusat perdagangan lintas daerah, dimungkinkan menyimpan berbagai persoalan kesehatan, khususnya berkaitan dengan kesehatan lingkunagn (santiasi), baik di lingkungan perumahan maupun tempat-tempat umum lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan praktek dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan kejadian demam berdarah dengue (DBD). penelitina ini merupakan jenis penelitian eksplanasi (explanatory research) dengan pendekatan metode cross sectional. Jumlah sampel yang diamati dalam penelitian ini sebanyak 333 kepala keluarga (KK) dari popolasi sebesar 2.497 KK secara sampel acak sistematis (sistematic random sampling) di Keluarah Jagasatru Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan cara wawancara langsung dan uji sistematic yang digunakan adalah chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dalam PSN dengan kejadian DBD, ada hubungan antara sikap terhadap PSN dengan kejadian DBD, tidak ada hubungan antara praktek dalam PSN dengan kejadian DBD. berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan dilakukannya penelitian lebih lanjut dengan teknik pengumpulan melalui metode self-report dan menambah cakupan penelitian, serta kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat lebih ditingkatkan dalam gerakan PSN melalui 3M plus.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi, 2005
JKKI 7:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Ramadhan
Abstrak :
Kabupaten Kulonprogo adalah salah satu daerah dengan masalah leptospirosis penyakit zoonosis yang dapat menginfeksi spesies hewan dan manusia. Studi ini bertujuan untuk mengetahui reservoir dan distribusi kasus leptospirosis pasca-kejadian luar biasa di Kabupaten Kulonprogo. Metode yang digunakan adalah inkriminasi bakteri Leptospira sp. pada tikus dan penegakan diagnosis pada manusia dengan rapid test dan MAT. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer dengan melakukan screening di Rumah Sakit dan Puskesmas. Penelitian observasional ini menggunakan rancangan studi cross sectional dengan metode analisis data secara distribusi frekuensi dalam bentuk gambar, grafik, dan tabel. Penelitian menemukan jumlah penderita leptospirosis di Kabupaten Kulonprogo tahun 2011 adalah 273 kasus dengan angka fatalitas 6,59%. Kasus leptospirosis paling banyak terjadi di Kecamatan Nanggulan (20,5%), pada laki-laki (76,6%) dan kelompok umur 40 - 60 tahun (43,2%). Uji serologi (MAT) penderita suspek leptospirosis menemukan 41(22,5%) penderita positif mengandung bakteri Leptospira sp. Serovar yang paling banyak ditemukan adalah Harjo, Semaranga, Icterohaemorhagie, Bataviae, Patoc dengan titer 1 : 40 ~ 1 : 1.600. Spesies tikus yang menjadi reservoir Leptospira sp. yang ditemukan meliputi Rattus tanezumi, Rattus tiomanicus, Mus musculus, N fluvescens, juga ditemukan insektivora jenis Suncus murinus. Trap success ditemukan sekitar 6,9% di luar rumah dan sekitar 5,5% di dalam rumah.
Kulonprogo regency is one region with leptopsirosis problem. This study aims to determine the reservoir and the case distribution of leptospirosis outbreaks in the Kulonprogo regency post. The method used is inkriminasi Leptospira sp. bacteria in mice and human with rapid test and MAT diagnosis. Leptospirosis case data taken from secondary data and primary data by conducting screening at the hospital and puskesmas. Observational research using cross-sectional study design. Data analyzing was performed using frequency distribution with pictures, graphics and tables. The results showed leptospirosis cases in the Kulonprogo regency in 2011 as much 273 cases with CFR 6.59%. The biggest number of distribution of leptospirosis cases were in District Nanggulan (20.5%), in men (76.6%), and 40 - 60 years age group (43.2%). Serological test (MAT) patients with suspected leptospirosis from 182 serum showed that 41 (22.5%) patients leptospires bacteria positive. Serovar most commonly found in patients with leptospirosis is Harjo, Semaranga, Icterohaemorhagie, Bataviae, Patoc with a titer of 1: 40 ~ 1: 1600. Species of mice that become Leptospira sp. reservoir found were Rattus tanezumi, Tiomanicus rattus, Mus musculus, N fluvescens, insectivores Suncus murinus type was also found. Trap success by 6.9% outside home and 5.5% in house.
Banjarnegara: Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Berbasis Binatang Banjarnegara, 2012
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Munthe, Simeon
Abstrak :
Terpajan pestisida secara kronis dapat mempengaruhi status kesehatan. Efek tersebut bergantung pada toksisitas pestisida dan tingkat pajanannya. Bisnis petani kebanyakan memerlukan pestisida untuk meingkatkan hasil pertanian. Petani yang menggunakan petisida harus memakai APD untuk mengurangi dampak yang timbul oleh pestisida. Desain kasus-kontrol telah digunakan untuk mengetahui risiko pajanan pestisida pada asma di kalangan petani, dengan 70 sampel yang menderita asma dan 210 sampel kontrol yang tidak asma, bertempat tinggal di desa dan bekerja sebagai petani, telah dilakukan di kabupaten karo provinsi sumatera utara. Variabel confounding dalam penelitian ini adalah penggunaan APD dan variabel tingkat pendidikan. dalam penelitian ini tingkat eksposur dan penggunaan APD dikategorikan menjadi tiga kategori. Hasil analisis: Risiko kejadian asma pada tingkat pajanan sedang dibandingkan dengan rendah (OR = 2,33, 95% CI: 0,72 - 7,61) sedangkan risiko kejadian asma pada tingkat pajanan tinggi dibandingkan dengan rendah (OR = 3,24, 95% CI: 1,06 - 10,37). Risiko kejadian asma pada penggunaan APD sedang dibandingkan dengan kurang (OR = 0,37,95% CI: 0,19 - 0,72), sedangkan risiko kejadian asma pada penggunaan APD baik dibandingkan dengan penggunaan APD buruk (OR = 0,2, 95% CI: 0,07 - 0,53). Efek tingkat pajanan terhadap kejadian asma dipengaruhi oleh penggunaan APD, semakin lengkap penggunaan APD semakin kecil efek tingkat pajanan terhadap kejadian asma. ...... Chronic exposed of pesticide have harmful effect on health. Those harmful effect depends on the level of exposure and toxicity of pesticide. The farmer business mostly need pesticide must be use personal protected equipments to reduced harmful effect of pesticide. Design case-control have been use to study the risk of pesticide exposure on asthma among farmers, with 70 sample who suffer from asthma and 210 control sample who are not asthmatic, residing in the village and worked as farmer, has been done in Karo district of North Sumatera Province. The confounding in this study are use PPE variable and education level variable. In this study the level of exposure and use PPE are categorized into three categories. Result analysis: the effect of middle level exposure of pesticide of compared to low level on asthma (OR = 2.33, 95% CI: 0.72 to 7.61), while the effect of high level compared with low exposure on asthma (OR = 3.24, 95% CI: 1.06 to 10.37). the effect of middle level usage of PPE compared to less on asthma (OR = 0.37, 95% CI: 0.19 to 0.72), while the effect of good usage of PPE compared to less (OR = 0.2, 95% CI: 0.7 to 0.53). Effects of exposure level of pesticide on asthma is reduced by the use of PPE, more complete isage of PPE more diminishing the effect of exposure level on asthma.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T41440
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Suprihatin
Abstrak :

Kecelakaan Lalu Lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja yang melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta benda. Selain mengakibatkan korban manusia dan/ kerugian harta benda pada setiap kejadian kecelakaan di jalan raya juga dapat menimbulkan antrian/ kemacetan bagi kendaraan yang melintas pada jalur dan arah yang sama dengan posisi kendaraan yang ada di belakangnya. Sehingga dalam hal ini kejadian kecelakaan memberikan pengaruh yang cukup besar walaupun lokasi dan waktu kejadiaannya tidak selalu sama dan berpindah, tetapi apabila dalam kurun waktu tertentu dan pada radius lokasi kejadian kecelakaan tersebut terjadi berulang maka lokasi tersebut dapat di katagorikan sebagai Blackspot (lokasi rawan kecelakaan). Salah satu dari beberapa kecelakaan adalah kejadian kecelakaan di jalan tol yang di timbulkan adanya faktor penyebab dan karakteristik kecelakaan tersebut. Dalam penelitian ini di bahas tentang manajeman lalu lintas yang optimal untuk dapat mengurangi antrian/ kemacetan pada lokasi kecelakaan, pertama dengan manajemen lalu lintas sesuai SOP Kepolisian, kedua manajeman operasional lapangan petugas Kepolisian dan manajemen keselamatan di lokasi pekerjaan jalan (Workzone) Bina Marga yang disimulasikan dengan menggunakan aplikasi VISSIM. Sebagai parameter pada  penelitian ini adalah panjang antrian, kecepatan pada saat masuk taper, kecepatan pada lokasi kecelakaan, kecepatan setelah melintas lokasi kecelakaan. Dari ketigas manajeman lalu lintas yang cukup optimal adalah manajeman keselamatan di lokasi pekerjaan jalan (Workzone) Bina Marga dengan menggunakan panjang taper 30 meter.


Traffic Accident is an incident on an unexpected and unintentional road involving a vehicle with or without another road user that results in human casualties or loss of property. In addition to causing human casualties and / or property losses at any accident on the highway can also cause queues / congestion for vehicles that cross the same path and direction as the position of the vehicle behind it. So that in this case the incidence of accidents has a considerable influence even though the location and time of occurrence are not always the same and move, but if in a certain period of time and at the radius of the accident occurrence recurs, the location can be categorized as Blackspot . One of several accidents is the occurrence of accidents on toll roads which caused the causes and characteristics of the accident. In this study discussed the optimal traffic management to reduce the queue / congestion at the accident site, first with traffic management in accordance with the Police SOP, both simulated field operational management of Police officers and safety management at the Bina Marga road works site. by using the VISSIM application. As a parameter in this study the queue length, speed at the time of entering the taper, the speed at the location of the accident, the speed after passing the accident site. Of the three optimal traffic management, there is safety management at the Bina Marga road work site using a 30 meter taper length.

2019
T53090
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diany Litasari
Abstrak :
Penelitian ini merupakan studi ekologi dengan desain potong lintang (cross-sectional) pada 514 kabupaten/kota di Indonesia pada tahun 2017-2018 yang bertujuan mengetahui hubungan antara kejadian campak di Indonesia Tahun 2018 dengan cakupan imunisasi campak rutin (dosis pertama pada bayi dan dosis kedua pada anak baduta). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kabupaten/kota yang berada di luar Pulau Jawa berisiko 1,019 kali untuk mendapatkan kejadian campak tinggi jika cakupan imunisasi campak rutin dosis pertama pada bayi dan cakupan vitamin A tahun 2017 rendah, setelah dikontrol oleh cakupan imunisasi campak tambahan masal pada Kampanye Imunisasi MR, kepadatan penduduk, persentasi status gizi kurang dan cakupan vitamin A tahun 2018. Sementara itu, kabupaten/kota yang berada di Pulau Jawa berisiko 1,456 kali untuk mendapatkan kejadian campak tinggi, jika cakupan imunisasi campak rutin dosis pertama pada bayi dan cakupan vitamin A tahun 2017 rendah. Kabupaten/kota yang memiliki cakupan imunisasi campak rutin dosis kedua pada baduta rendah memiliki risiko 1,486 (95% CI : 0,882-2,502, p-value 0,136) lebih besar untuk mendapatkan kejadian campak tinggi. Pembuatan kebijakan utnuk pemberian imunisasi campak dosis pertama pada anak yang berusia > 1 tahun  dan dosis kedua pada anak yang berusia > 2 tahun dalam kegiatan imunisasi rutin perlu dilakukan agar setiap anak mendapatkan imunisasi campak secara lengkap, sehingga meningkatkan herd immunity. Diperlukan juga sistem pencatatan dan pelaporan yang terintegrasi antara imunisasi dan surveilans PD3I, khususnya campak. Melakukan imunisasi campak tambahan masal setiap 3-4 tahun sekali berdasarkan kajian epidemiologi, baik nasional/subnasional, dan penyediaan anggaran untuk promosi dan sosialisasi pemberian imunisasi campak (MR) khususnya dosis kedua pada baduta dan tentang penyakit campak. ......This study is an ecological study with a cross-sectional design in 514 districts/cities in Indonesia, 2017-2018 which aims to determine the relationship between the incidence of measles in Indonesia in 2018 with coverage of measles routine immunization (first dose in infants and second dose in toddler). The results showed that districts/cities outside of Java had 1,019 times risk higher to have high measles incidence if the coverage of measles routine immunization for the first dose of infants and vitamin A coverage in 2017 was low, after being controlled by coverage of MR Immunization Campaign, population density, percentage of nutritional status and vitamin A coverage in 2018. Meanwhile, districts/cities in Java Island had risk 1,456 times higher to get high measles incidence, if the coverage of measles routine immunization first dose in infants and vitamin A coverage in 2017 was low. Districts/cities that had measles routine immunization coverage of the second dose was low, had a risk 1,486 times higher (95% CI: 0.882-2,502, p-value 0.136) to have high measles incidence. A policy which state the first dose of measles immunization to children aged > 1 year and second dose to children aged > 2 year in routine immunization activities needs to be done to increas herd immunity. An integrated recording and reporting system is also needed between immunization and PD3I surveillance, especially measles. Implementation of Suplementary Immunization Activity (SIA) every 3-4 years based on epidemiological studies, both national/subnational, and the provision of budget for the promotion and socialization of measles immunization (MR) especially in the second dose for toddler and about measles disease.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Palupi, Niken Wastu
Abstrak :
Malaria merupakan suatu penyakit yang penyebarannya sangat luas di negara yang beriklim tropis maupun sub tropis. Kabupaten Pesawaran salah satu kabupaten dengan tingkat endemisitas yang tinggi di Provinsi Lampung. Puskesmas Hanura merupakan wilayah dengan endemisitas tertinggi yaitu AMI 88,7 %, API 22,9% dan SPR : 27,2 %.Tujuan penelitian mengetahui hubungan keberadaan tempat perindukan nyamuk dengan kejadian malaria di Puskesmas Hanura. Desain penelitian kasus kontrol, data primer. Jumlah sampel 396. Hasil menunjukkan variabel tempat perindukan nyamuk berhubungan bermakna dengan kejadian malaria. ( OR = 5,58 ; CI : 3,625 - 8,599). Rumah penduduk dengan tempat perindukan nyamuk berisiko 5,58 kali dibanding tidak ada tempat perindukan nyamuk.
Malaria is a disease that is very widely spread in most parts of the world, both the tropical and sub-tropics. Pesawaran District is one of the districts with high endemis in the province of Lampung. Hanura Health Center is on the highest endemy region of AMI 88,7 %, API 22,9% dan SPR (Slide Positive Rate): 27,2 %. This study aims to determine the relationship of mosquito breeding place presence with malaria finding at Hanura health center This research design is case control study, using primary data. The overall samples are 396. The results showed that the mosquito breeding places variables significantly associated with malaria incidence. ( OR = 5,58 ; CI: 3,625 - 8,599). People houses with mosquito breeding places at risk of 5,58 times compared with no mosquito breeding places.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T21805
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>