Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Hurricane
Abstrak :
Massa angkut yang melebihi ambang dan pengereman intensif yang disertai dengan minimnya pemeliharaan pada unit kendaraan truk dan bus khususnya terkait performa rem membawa keselamatan berlalu lintas jauh dari kata terjamin. Penelitian ini bertujuan untuk menggagas sebuah inovasi teknologi yang mampu mengabarkan pengemudi secara langsung (real-time) jika didapat indikasi kegagalan rem melalui komparasi secara aktual antara peristiwa deselerasi yang terjadi dengan standar deselerasi yang ditetapkan oleh United Nations Economic Commission for Europe (UNECE) yaitu sebesar 3,86 m/s2 pada lintasan mendatar. Penelitian dilakukan dengan alat peraga untuk menyimulasikan berbagai kondisi pengereman pada kendaraan dan sebuah detektor dini kegagalan rem. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental kuantitatif. Pengujian performa detektor dini kegagalan rem kemudian dilakukan untuk melihat apakah alat tersebut mampu mengiterasikan standar deselerasi dengan benar sesuai regulasi terkait. Hasil observasi menunjukkan alat ini mampu mengiterasikan garis acuan penurunan kecepatan secara konsisten dengan rerata gradien -3,8549 m/s2 dengan rerata deviasi -0,13% dan mampu mengoreksi standar deselerasi terhadap perubahan kemiringan jalan sebesar -0,081255 m/s2 per derajat dengan rerata deviasi -0,24%. Selain itu, alat ini juga teruji mampu menyeleksi pengereman yang dapat diterima oleh standar deselerasi berdasarkan waktu tempuh sebelum tenggat waktu yang secara otomatis ditetapkan (dengan buffer 15% lebih dini) menyesuaikan kecepatan awal pengereman. Dengan demikian, detektor dini kegagalan rem dinyatakan mampu untuk melakukan pendeteksian potensi kegagalan rem berdasarkan komparasi secara aktual antara peristiwa deselerasi yang terjadi dengan standar deselerasi.
......Transport masses that exceed the threshold and intensive braking accompanied by minimal maintenance on truck and bus vehicle units, especially related to brake performance, bring traffic safety far from guaranteed. This study aims to initiate a technological innovation that can inform the driver directly (real-time) if indications of brake failure are obtained through actual comparisons between the deceleration events that occur with the deceleration standard set by the United Nations Economic Commission for Europe (UNECE), which is equal to 3.86 m/s2 on the horizontal track. The research was carried out with props to simulate various braking conditions on vehicles and an early brake failure detector. The research method used is quantitative experimental. Testing the performance of the early brake failure detector is then carried out to see whether the device can iterate the deceleration standards correctly according to the relevant regulations. The observation results show that this device can iterate the reference line for decreasing speed consistently with an average gradient of -3.8549 m/s2 with an average deviation of -0.13% and can correct the standard deceleration for changes in road slope of -0.081255 m/s2 per degree with an average deviation of -0.24%. In addition, this device has also been tested to be able to select acceptable braking by deceleration standards based on the travel time before the automatically set deadline (with a 15% earlier buffer) adjusting the initial braking speed. Thus, the brake failure early detector is said to be capable of detecting potential brake failures based on actual comparisons between deceleration events that occur and deceleration standard.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Siregar, Rolan
Abstrak :
Kegagalan fungsi rem kendaraan merupakan salah satu masalah serius yang dapat menimbulkan kecelakaan dan berdampak pada risiko keselamatan orang yang berada di lingkungan kejadian tersebut. Masalah kegagalan fungsi rem atau yang sering dikenal dengan rem blong relatif sering terjadi di Indonesia dan bahkan di Dunia. Sehingga disfungsi rem ini merupakan salah satu penyumbang besar dalam dampak buruk kecelakaan bertransportasi. Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 37 Tahun 2017 tentang “Keselamatan Lalu Lintas dan Keselamatan Jalan” telah menghimbau untuk membuat suatu perencanaan dalam peningkatan keselamatan bertransportasi di Indonesia. Maka, penelitian ini mengambil peran dari sisi pengembangan teknologi kendaraan yang difokuskan ke pada sistem monitoring kondisi rem. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui titik kritis kerusakan sistem rem dan untuk menemukan sampel data temperature pada kondisi kritis tersebut. Metode penelitian yang dilakukan adalah pengujian satu unit sistem rem pada uji rig, di mana metode ini dapat digunakan pada kendaraan secara aktual. Kerusakan kritis rem ditentukan melalui pengujian, kemudian kondisi tersebut dibuat menjadi acuan dalam menentukan performa rem. Adapun indikator yang digunakan untuk mengetahui performa rem tersebut adalah temperatur. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur sebagai sinyal indikator performa rem dapat digunakan untuk menentukan rem normal dengan yang abnormal. Di mana, sampel data sinyal menunjukkan Mean + SD melebihi batas maksimum (82,5 °C), maka rem dikategorikan brake failure dan sampel data sinyal yang menunjukkan Mean + SD melebihi batas minimum (48,8 °C) juga dikategorikan brake failure. Sinyal temperatur pada beberapa kerusakan elemen rem dapat dikembangkan menjadi sebuah variabel yang digunakan untuk memonitoring sistem rem. Kedepannya, metode dalam pengujian rig ini dapat diterapkan pada kondisi aktual. Pada akhirnya dengan adanya penelitian ini diharapkan kasus kecelakaan akibat sistem pengereman yang gagal dapat dihindari.
......Failure of vehicle brake function is one of the serious problems that can cause accidents and have an impact on the safety risks of people who are in the environment of the incident. The problem of brake failure or often known as brake failure is relatively common in Indonesia and even in the world. So that brake dysfunction is one of the major contributors to the adverse effects of transportation accidents. The Government of Indonesia through Government Regulation (PP) Number 37 of 2017 concerning "Traffic Safety and Road Safety" has called for a plan to improve transportation safety in Indonesia. So, this research takes a role in terms of vehicle technology development which is focused on the brake condition monitoring system. In general, the purpose of this study is to determine the critical point of the brake system damage and to find a sample of temperature data at that critical condition. The research method used is the testing of one unit of the brake system on the test rig which can be developed for actual vehicle testing. Critical brake damage is sought through testing and then these conditions are made as a reference in determining brake performance. The indicator used to determine the brake performance is temperature. Where the sample data signal shows Mean + SD exceeds the maximum limit (82.5 C), then the brake is categorized as brake failure, and the data sample shows the mean + SD exceeds the minimum limit (48.8 C) is also categorized as brake failure. The signal temperature of several brake failure elements can be developed into a variable used to monitor the brake system. In the future, the method in testing this rig can be applied to actual conditions. In the end, with this research, it is hoped that accidents due to a brake failure can be avoided.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library