Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mifta Hulkhair Sipni
Abstrak :
Daerah sembalun yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki Potensi panas bumi yang besar. Potensi panas bumi yang besar tersebut haruslah dapat segera dimanfaatkan untuk mempercepat proses transisi ke energi baru terbarukan. Dalam proses eksplorasi energi panas bumi tersebut, salah satu tahapan yaitu pengeboran merupakan suatu tahapan penting dan juga mahal dalam eksplorasi panas bumi. Untuk itu diperlukan proses perencanaan yang matang, salah satunya dalam persiapan lokasi pengeboran. Dalam penelitian ini, dilakukan pengumpulan informasi geologi teknik dari daerah sembalun untuk menilai kesesuaian dari daerah penelitian untuk pembangunan dudukan sumur pengeboran. Metode penelitian meliputi pemetaan langsung di lapangan untuk mendapatkan gambaran kondisi lahan, data sifat fisik batuan dan tanah serta data diskontinuitas. Hasil akhir dari penelitian berupa peta geomorfologi sembalun yang terdiri atas satuan perbukitan tinggi vulkanik berlereng agak curam dan satuan pegunungan berlereng curam, peta geologi teknik yang tersusun atas satuan endapan tanah, satuan kolovium, satuan andesit lapuk rendah, satuan andesit lapuk tinggi, satuan breksi vulkanik lapuk rendah dan satuan breksi vulkanik lapuk tinggi, nilai kestabilan lereng dari Slope Mass Rating pada batu andesit adalah 62.4 dengan jenis kegagalan yang mungkin terjadi adalah wedge failure, selanjutnya nilai Slope Mass Rating breksi vulkanik adalah 58.07 dengan kegagalan jenis toppling failure. Dari keempat titik lokasi penelitian didapatkan lokasi SBL-2 merupakan titik dengan kesesuaian lahan yang baik. ......Sembalun region, located in West Nusa Tenggara Province has a large geothermal potential. The enormous geothermal potential must be used immediately speed up transition process to renewable energy. In the geothermal energy exploration process, one of the stages, namely drilling, is an important and costly stage in geothermal exploration. For this reason, a careful planning process is needed, one of which is in the preparation of drilling locations. In this study, geological engineering information was collected from the Sembalun area to decide the most suitable location for the construction of drilling well pad. The research method includes field mapping to get an overview of land conditions, data on physical properties of rocks and soils as well as discontinuity data. The final results of the research are sembalun geomorphological maps, consist of volcanic high hill with gently steep slope unit and volcanic mountain with steep slope unit. Geological engineering maps consist of soil sediment unit, colovium unit, high weathered andesit unit, low weathered andesit unit, high weathered volcanic breccia unit, low weathered volcanic breccia unit. SMR value of andesit rock is 62.4 with potential wedge failure and breccia volcanic with SMR value 58.07 with potential toppling failure. Of all locationin sembalun SBL-2 is the most suitable location.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Mahardhita
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi program SPH yang mampu memodelkan fenomena keruntuhan lereng dengan 2 pendekatan SPH yang berbeda dibandingkan untuk mengamati bagaimana perilaku partikel saat mensimulasikan keruntuhan lereng. Program SPH Drucker-Prager dipilih karena mencakup parameter tanah yang diperlukan untuk memodelkan keruntuhan lereng. Program SPH Drucker-Prager dimodifikasi dengan menambahkan efek gravitasi pada partikel yang meningkatkan perilaku partikel. Tekanan Isotropik, Densitas dan Viskositas Semu dalam Program SPH yang dimodifikasi dianalisis untuk memeriksa apakah sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Analisis visual menunjukkan bahwa partikel mampu memadat namun belum mampu menunjukkan perilaku keruntuhan lereng yang diharapkan. Analisis variabel dasar menunjukkan bahwa nilai yang dihitung oleh program SPH umumnya lebih besar dari nilai yang diharapkan. Program SPH yang dipilih membutuhkan modifikasi tambahan pada kode sebelum mampu memodelkan keruntuhan lereng. Modifikasi tersebut melibatkan peningkatan algoritma untuk menstabilkan Tekanan Isotropik ketika partikel berinteraksi dengan batas dan jenis partikel yang berbeda dan penambahan Metode Pengurangan Kekuatan. ......This research aims to identify the SPH program that is capable of modelling the phenomena of slope failure 2 different SPH approaches were compared to observe how the particles behave when simulating slope failure. The Drucker-Prager SPH program was selected as it includes the necessary soil parameters to model slope failure. The Drucker-Prager SPH program was modified by adding the effects of gravity on the particles improving the behaviour of the particles. The Isotropic Pressure, Density and Apparent Viscosity in the modified SPH Program were analysed to check whether it conforms to the expected conditions. The visual analysis showed that the particles are capable of compacting however is not yet capable of showing the expected slope failure behaviour. The analysis of base variables shows that the values computed by the SPH program generally are greater than the expected values. The chosen SPH Program needs additional modifications to the code before it is capable of modelling slope failure. Such modifications involve the improvement of the algorithm to stabilise the Isotropic Pressure when the particles interact with the boundary and different particle types and the addition of the Strength Reduction Method.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library