Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nashfati Ikramina
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai efektivitas dan kegunaan permainan smart carpet sebagai media belajar bagi anak-anak dalam mengenal kosakata bahasa Jerman. Partisipan penelitian ini adalah 20 anak dengan rentang usia 7-12 tahun yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah media smart carpet merupakan media yang efektif bagi anak-anak untuk mengenal kosakata bahasa Jerman dibandingkan dengan hanya menggunakan media laptop dan dikte pengajar. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan intact-group comparison dengan hasil observasi yang menunjukkan bahwa kelompok eksperimen memiliki reaksi yang cenderung lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol dibuktikan dengan kesan mereka selama kegiatan pengenalan kosakata. Sebanyak 40% subjek penelitian pada kelompok eksperimen mengatakan smart carpet merupakan permainan yang menyenangkan, lalu 30% mengatakan menarik, 20% mengatakan seru dan 10% mengatakan smart carpet merupakan permainan yang menantang. Selain kesan yang positif, nilai rata-rata tes kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol, yaitu pada kelompok eksperimen sebesar 82,50 dan pada kelompok kontrol sebesar 65,40. ......This study discusses the effectiveness and benefits of smart carpet game as a learning medium for children in recognizing German vocabulary. The study participants were 20 children aged 7-12 years who were divided into two groups, namely the experimental group and the control group. The purpose of this study was to determine whether the smart carpet media is an effective medium for children to recognize German vocabulary compared to only using laptop media and teaching dictation. This study was conducted using an intact-group comparison design with the observation results showing that the experimental group had a better reaction than the control group as evidenced by their impressions during vocabulary recognition activities. As many as 40% of research subjects in the experimental group said the smart carpet was a fun game, then 30% said it was interesting, 20% said it was fun and 10% said it was a challenging game. In addition to a positive impression, the test average score in the experimental group was higher than the control group, namely the experimental group at 82.50 and the control group at 65.40.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indoneisa, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Oktari Anryanie Arief
Abstrak :
Pendahuluan: Dokter di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) kadang tidak mengenali adanya depresi pada seseorang. Pemberian pelatihan psikiatri untuk dokter di Puskesmas diperkirakan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan diagnosis terhadap masalah psikiatri. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia telah menyusun suatu modul pelatihan yaitu Modul Pelatihan General Practitioner Kesehatan Jiwa (GP Keswa). Modul bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dokter di Puskesmas dalam melakukan deteksi kasus gangguan jiwa yang sering di masyarakat. Modul merujuk pada PPDGJ III. Tujuan: Mengidentifikasi keefektivan Modul GP Kesehatan Jiwa akan pengetahuan dan keterampilan dokter umum di pelayanan primer dalam menegakkan diagnosis dan tatalaksana pengobatan gangguan depresi. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah one group pre dan post test. Subjek penelitian adalah 23 dokter umum yang bertugas di Puskesmas Wilayah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Penelitian dilakukan dalam kurun waktu Mei-Oktober 2015. Sampel diambil secara simple random sampling. Seluruh subjek penelitian mengikuti pelatihan modul GP Keswa selama satu hari. Pengetahuan dinilai sebelum pelatihan, satu hari dan tiga bulan setelah pelatihan dengan kuesioner pengetahuan yang diisi sendiri oleh subjek. Keterampilan diagnosis dinilai oleh tim penilai, yaitu staf pengajar Departemen Psikiatri FKUI-RSCM. Hasil: Satu hari setelah pelatihan, 100% subjek mengalami peningkatan pengetahuan. Penilaian tiga bulan setelah pelatihan hanya 8,7% subjek yang tetap mengalami peningkatan pengetahuan. Keterampilan wawancara subjek penelitian hasilnya bervariasi, 12 orang dinyatakan lulus, delapan orang borderline, dan tiga orang tidak lulus. Kesimpulan: Pemberian pelatihan modul GP Keswa efektif dalam meningkatkan pengetahuan dokter Puskesmas mengenai gangguan depresi satu hari setelah pelatihan, namun tidak dapat bertahan setelah tiga bulan pelatihan. Modul Pelatihan GP Keswa tidak efektif untuk meningkatkan keterampilan wawancara dalam menegakkan diagnosis gangguan depresi.
Introduction: Physicians in Public Health Center (PHC) sometime do not recognize the existence of depression in a person. Provision of psychiatric training for physicians in PHC is expected to enhance the knowledge and skills of physicians to the problem of psychiatric diagnosis.. Ministry of Health has develooped a training module that is General Practitioner (GP). This module aims to enhance the skills of doctors in the health center in case of detection of depression disorder in the community frequently. The module refers to PPDGJIII. Objective: To assess the effectiveness of training module GP toward physicians to enhance their knowledge and skills to diagnose depressive disorders. Methods: The study design used was one group pre and post test. Subjects were twenty-three general practitioner who served in Health Center in Banjar, South Kalimantan. The study was conducted in the period Mei-Oktober 2015. Samples were taken by simple random sampling. All recipients GP training modules for one day. Knowledge assessed before training, one day and three months after training with the knowledge questionnaires filled by the subject. Skills diagnosis assessed by assessmet team. Results: One day after training, 100% of subjects experienced an increase in knowledge. But three months after training only 8.7% of the subjects continued to experience an increase in knowledge. Interview skills outcome is varied, twelve people pass, eight people borderline, and three people did not pass. Conclusion: Providing GP training modules effective to improve knowledge of physician about depressive disorders one day after training, but can not last three months after training. Providing GP training modules is not effective in improving interviewing skills to diagnose depressive disorder.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover