Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fardian Syafarrudin Maajid
"Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian yang diakibatkan oleh satu kendaraan atau lebih yang menyebabkan cedera, kerusakan atau kerugian pada pemiliknya atau orang lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keparahan korban kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor. Metode penelitian yaitu menggunakan pendekatan ordered logit model dengan bantuan R programing, untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat keparahan kecelakaan. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah peran korban, intensitas cahaya, jam dan hari terjadinya kecelakaan, ketersediaan median, type kecelakaan, usia korban, kondisi perkerasan jalan, kondisi LOS, persentasi jumlah kendaraan, dan cuaca. Pada penelitian ini menggunakan data kecelakaan di Jawa Barat dan Jawa Tengah tahun 2014-2016.
Hasil dari penelitian ini adalah faktor yang paling mempengaruhi tingkat keparahan korban kecelakaan sepeda motor yaitu kecelakaan tunggal, di Jawa Barat faktor yang paling signifikan adalah kecelakaan tunggal yang melibatkan 1 kendaraan dengan kemungkinan terjadinya korban meninggal dunia sebesar 53,2, dan di Jawa Tengah faktor yang paling signifikan adalah kecelakaan tunggal antara kendaraan dengan objek diam yaitu kemungkinan terjadinya korban meninggal dunia sebesar 7,6.

A traffic accident is an event caused by one or more vehicles causing injury, damage or loss to the owner or another person. The purpose of this study to determine the factors associated with the severity of traffic accident victims on motorcycle riders. The method of research is using an approach logit model with the help of R programming, to know the factors that affect the severity of the accident. The independent variables used in this study are the role of the victim, the intensity of light, the time and day of the accident, the availability of median, the type of accident, the age of the victim, the condition of the road pavement, the LOS condition, the percentage of the vehicle, and the weather. In this research use accident data in West Java and Central Java year 2014 2016.
The results of this study are the factors that most influence to the severity of the casualty of motorcycle accident victims is a single accident, in West Java the most significant factor is a single accident involving 1 vehicle with the possibility of deaths by 53.2, and in the Central Java factor the most significant is a single accident between vehicles with an obstacle that is the possibility of the death is 7.6.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Saraswati
"Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu penyebab terbesar tingginya angka kematian di suatu negara termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas. Metode data mining digunakan dalam penelitian ini karena data mengenai kecelakaan berjumlah besar dan bersifat heterogen. K-means clustering digunakan untuk mengatasi heterogenitas data dengan mengelompokkan kasus kecelakaan yang sama karakteristiknya. Kemudian bayesian network digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas pada setiap cluster. Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas pada setiap cluster berbeda-beda

Traffic accident is one of the major causes of the mortality rate in countries, including Indonesia. Thus, research is needed to determine factors that affect the traffic accidents injury severity. Data mining is used in this study because the traffic accidents data are massive and heterogeneous. K-means clustering is used to divides heterogeneous data of accidents into several homogenous classes or clusters. Then bayesian network is used to analyze the factors that affect the traffic accidents injury severity in each cluster. Based on this research, the factors that affect the traffic accidents injury severity in each cluster is different."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudiarto
"Kecelakaan lalulintas adalah aspek negatif dari meningkatnya mobilitas transportasi. Di jalan tol kecelakaan lalulintas ternyata semakin meningkat terutama Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Selanjutnya untuk melihat persebaran kecelakaan lalulintas dilakukan studi literatur, mengumpulkan data kecelakaan, dan penyebab kecelakaan sebagai variabel pengaruh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecelakaan lalulintas tinggi pada RA2-RA4(RB3-RB5), sedang RAl,RA5,RA6(RBI,RB2, RB6,RB7), rendah RA7-RA10(RB8- RBIO). Atau dengan kata lain yaitu kecelakaan lalulintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek dua arah tahun 1993, makin ke arah Cikampek cenderung rendah. Selanjutnya pada wilayah lalulintas padat, wilayah datar, dimana terjadi kemunduran perkerasan jalan, kendaraan berat tinggi, tercemar NOx, laka cenderung tinggi. Pada wilayah bising, rentan gerakan tanah, patahan, laka cenderung rendah."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S33819
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardi Hidayat
"Kecelakaan lalu lintas merupakan pembunuh terbesar ketiga diseluruh dunia. Pada tahun 2012 korban meninggal dunia yang disebabkan kecelakaan lalu lintas sebanyak 25.131 orang, sedangkan tahun 2011 sebanyak 31.185 orang. Dari kejadian kecelakaan lalu lintas kejadian tersebut didominasi oleh kendaraan sepeda motor, terdapat 111.015 kali kecelakaan sepeda motor yang terjadi sepanjang tahun. Pada tahun 2013 terjadi 2 kasus kecelakan lalu lintas di lingkungan kampus Universitas Indonesia yang melibatkan tukang ojek hingga menyebabkan luka berat pada mahasiswa Universitas Indonesia sebagai penumpang, hal ini menjadikan pekerjaan tukang ojek tidak terlepas dari risiko kecelakaan lalu lintas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan besarnya risiko faktor penyebab kecelakaan lalu lintas terhadap kejadian kecelakaan lalu lintas yang melibatkan tukang ojek di lingkungan Universitas Indonesia. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional menggunakan data primer yang didapat dari tukang ojek Universitas Indonesia pada tahun 2013.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kejadian kecelakaan lalu lintas yang melibatkan tukang ojek Universitas Indonesia disebabkan oleh kelelahan pekerja (fatigue) 5 kali berisiko terjadinya kecelakaan lalu lintas pada tukang ojek UI, faktor lingkungan 6 kali berisiko terjadinya kecelakaan lalu lintas pada tukang ojek UI, serta peranan Pembinaan Lingkungan Kampus Universitas Indonesia 5 kali berisiko terjadinya kecelakaan lalu lintas pada tukang ojek UI.

Traffic accidents are the third largest killer worldwide. In 2012 fatalities caused by traffic accidents as many as 25 131 people, while in 2011 as many as 31 185 people. Incidence of traffic accidents is dominated by motorcycles, there are 111 015 times motorcycle accidents that occurred throughout the year. 2 cases in 2013 occurred in traffic accidents at University of Indonesia involving motorcycle taxi driver to cause serious injury to the students of the University of Indonesia as a passenger, it is not a motorcycle taxi driver makes workers regardless of the risk of traffic accidents.
This study aims to determine the relationship of the magnitude of the risk factors that cause traffic accidents on the incidence of traffic accidents involving a motorcycle on the University of Indonesia. The design study is cross -sectional using primary data obtained from the University of Indonesia motorcycle taxi driver in 2013.
These results indicate that the incidence of traffic accidents involving motorcycle taxis University of Indonesia due to worker fatigue (fatigue) 5 times the risk of traffic accidents on the University of Indonesia motorcycle taxi drivers, environmental factors 6 times the risk of traffic accidents on University of Indonesia motorcycle taxi driver, and the role of PLK UI 5 times the risk of traffic accidents on University of Indonesia motorcycle taxi driver.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Helmi Syarif
"Terjadinya kecelakaan atas transportasi massal yang menimbulkan banyaknya korban meninggal dunia, adakalanya ditengarai karena ulah manajemen, seperti misalnya perusahaan otobus, yang tidak secara teratur melakukan pemeriksaan kelaikan alat transportasinya, atau tidak memenuhi kelayakan teknis dengan tujuan menghemat biaya investasi yang mana perbuatan itu pada akhirnya dapat mengabaikan faktor keselamatan penumpang bus dan pengguna jalan yang lain, sehingga mengakibatkan kecelakaan yang fatal yang banyak orang meninggal atau luka-luka. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang diundangkan tanggal 22 Juni 2009 memunculkan perspektif baru dalam hukum pidana menyangkut pertanggungjawaban pidana bagi perusahaan angkutan umum sebagaimana ketentuan di pasal 315 ayat (1) yang menyatakan dalam hal tindak pidana dilakukan oleh perusahaan angkutan umum, pertanggungjawaban pidana dikenakan terhadap perusahaan angkutan umum dan/atau pengurusnya. Namun demikian, walaupun pertanggungjawaban pidana perusahaan angkutan umum sudah diatur dalam ketentuan pidana, dalam kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan angkutan umum, para penegak hukum masih saja menempatkan pengemudi kendaraan sebagai subyek tindak pidana yang harus bertanggungjawab secara pidana. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan apakah doktrin pertanggungjawaban pidana korporasi dalam ketentuan pidana yang mengatur Perusahaan Angkutan Umum di Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009, dapatkah ketentuan pidana dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dipergunakan untuk menjerat perusahaan angkutan umum dalam kasus kecelakaan lalu lintas, apakah yang menjadi hambatan dalam penegakan hukum terhadap perusahaan angkutan umum dalam kasus tindak pidana lalu lintas. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa Perusahaan Angkutan Umum sebagai subjek tindak pidana hanya diatur di 3 (tiga) pasal saja yaitu pasal 308 yang mengatur tentang pelanggaran izin trayek, pasal 309 tentang pelanggaran karena tidak mengikuti asuransi ganti kerugian kepada penumpang dan pasal 313 karena pelanggaran karena tidak mengasuransikan penumpang dan awak kendaraannya. Secara teoritis, ajaran/doktrin Identifikasi dapat diterapkan di Pasal 308 dalam ketentuan pelanggaran izin trayek, yang mana ketentuan ini mensyaratkan adanya directing mind walaupun pelaku fisiknya adalah pengemudi angkutan umum. Doktrin Strict Liability dapat digunakan dalam pasal 309 serta pasal 313. Namun demikian pasal-pasal tersebut tumpang tindih atau berbenturan dengan pasal 199, yang mana pasal ini mengatur ketentuan yang sama hanya sanksinya berupa sanksi administratif. Berdasarkan analisa contoh kasus, secara teoritis perusahaan angkutan umum dapat dimintai pertanggungjawaban pidana dalam hal kecelakaan yang diakibatkan ketidaklaikan kendaraan. Namun dalam dalam pelaksanaannya belum dapat dilakukan karena undang-undang tidak mengatur secara jelas dalam hal apa dan kapan perusahaan angkutan umum dapat dikatakan melakukan perbuatan pidana dan hambatan yuridis belum diakuinya korporasi dalam hukum acara pidana. Perlu dilakukan penyempurnaan terhadap ketentuan pertanggungjawaban pidana perusahaan angkutan umum dalam undang-undang nomor 22 tahun 2009, khususnya berkaitan dengan kejahatan lalu lintas.

The occurence of the accident on mass transportation which caused many victims died sometimes suspected because of the manner of transportation transportation instrument, or not meet technical feasibility for the purpose to save the cost that where the dees ultimately don?t care about passenger safety and other road users resulting in a fatal accident that many people killed or injured. Republic Indonesia Act number 22/2009 on traffic and road transportaion which was enacted on 22 June 2009, led to a new perspective in the criminal law regarding criminal responsibility for transportation companies as stipulated in article 315 paragraph (1) expressed in terms of the offenses are committed by public transport companies, the criminal charges aganist the public trasport company and/or managers. Despite, the criminal liability of transportation companies is subjected to the provisions of criminal, in case of traffic accidents involving trasportation companies, the law enforcer is still only puts the driver?s vehicle as the subject of criminal act should be criminally liable. This research was conducted to answer the question of wether the doctrine of corporate criminal responsibility of criminal provisions in act no.22/2009 that regulate transportation company, can the criminal provisions in the Act No.22/2009 on road traffic and transport used to trap transportation companies in case of a traffic accident, what are the bottlenecks in the law enforcement against transportation companies in case of traffic offences. This is a normative research. The result showed that the transportation company as a criminal offense subject set at 3 articles only, namely article 308 which regulates the route permit violations, Article 309 of violations for not follow the insurance compensation to passangers, and Article 313 for violation not insuring his passanger and crew. Theoritically, doctrine of identification can be applied in violation of the provision of article 308 in the route permit, which requires a directing mind despite his physical perpetrator is transportation company drivers. Doctrine strict liablility can be used in article 309 and article 313. However, these provisions overlap or conflict with article 199, which sets out the provisions just the same which is their different in sanctions, article 199 have an administrative sanctions nor article 308 have a criminal responsibility. Based on the analysis of case, theoritically transportation company can be held accountable in a traffic accidents because of incapable and unsafe company's vehicle. But in its implementation, it is not success because the regulation does not set clearly in terms of what and when the transportation company can be said to commit a criminal act and there is legal barriers the corporation have not admitted in the act of criminal trial procedure. It is necessary to improve criminal liability of transportation company in act number 22/2009, particularly with regard to traffic crimes.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T32590
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Alawiyah
"Arus transportasi dan mobilitas yang tinggi di jalur pantura memberikan kemungkinan Kabupaten Batang berkembang cukup prospektif di sektor jasa transit dan transportasi, maka keselamatan jalan di wilayah ini perlu mendapatkan perhatian. Dalam melakukan investigasi daerah rawan kecelakaan diperlukan data kecelakaan dari instansi terkait, yang perlu diidentifikasi secara tepat untuk dapat menentukan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya suatu kecelakaan. Kemudian, tindakan penanganan dapat dilakukan berdasarkan pola dan sebab kecelakaan yang telah diidentifikasi. Pemahaman dasar tentang faktor manusia dan karakteristik kendaraan serta interaksi keduanya dengan jalan dan lingkungannya sangat diperlukan untuk melakukan tindakan penanganan kecelakaan dalam upaya meningkatkan keselamatan jalan. Penentuan tindakan penanganan kecelakaan yang tepat bergantung pada aplikasi rekayasa lalulintas yang baik dan prinsip keselamatan jalan, pada umumnya melibatkan pemilihan atau beberapa tipe penanganan yang telah terbukti baik.

The heavily traveled highway in nothern coast highway (Pantura) gives potentially development for Batang county in transit and transportation service sector so that road safety in this area should be highly concerned. In investigation of accident, the documentation and data collection on road accidents from all organizations involved which require to identify precisely to determine factors causing of accident. And then, Problem solving of accident can be done pursuant to accident cause pattern which have been identified. The base knowledge about human being factor and vehicle characteristic and also interaction both with road and environment very needed to solve problem of accident in measures to improve traffic safety. The determination handling action of accident depend on good application of traffic engineering and road safety principal, in general involve the election of some handling type which have proven goodness"
2008
S50560
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library