Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Debby Aryinta
Abstrak :
ABSTRAK
Suatu tindak pidana menuntut adanya pertanggungjawaban pidana dari pihak yang dianggap bersalah. Dalam penulisan ini, terdapat permasalahan utama yakni bagaimana pertanggungjawaban pidana nakhoda dalam kecelakaan kapal yang dipengaruhi oleh faktor alam dan/atau faktor teknis sebagai faktor di luar kelalaian nakhoda. Penelitian ini menggunakan penelitian yuridis normatif. Berdasarkan hasil analisis ini, faktor alam dan faktor teknis merupakan faktor yang berpengaruh besar terhadap tindakan nakhoda namun tidak selalu menjadi alasan penghapusan pidana nakhoda.
ABSTRACT
Every criminal act requires criminal liability from those who are guilty. In this writing, there is a major issue which is to determine a ship captain?s criminal liability in a shipwreck incident which is affected by external factors beside the captain?s negligence act, such as natural factors and/or technical factors. This study uses normative juridicial research. Based on the results of the analysis, natural factors and technical factors indeed greatly affect in every act of a captain ? especially in the case of emergency ? however, those factors are not always be the reason the accused not to be blamed for his or her conduct.
2016
S63974
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fidhela Rizka Mayovie
Abstrak :
Pengaturan ketidakhadiran berdasarkan Pasal 467 KUHPerdata ditujukan kepada setiap subjek hukum yang meninggalkan tempat kediamannya. Kecelakaan pesawat udara dan kapal laut banyak menimbulkan permasalahan mengenai korban hilang atau tidak ditemukan. Dalam hal ini, keadaan tersebut tidak memengaruhi status korban sebagai subjek hukum, yang sehingganya dapat menyebabkan ketidakpastian hukum. Manusia sebagai subjek hukum hanya akan melepaskan status sebagai subjek hukum apabila meninggal dunia. Maka, keberadaan seseorang dalam keadaan tidak hadir tidak melepaskan statusnya sebagai subjek hukum. Sehingga, untuk keadaan yang demikian dibutuhkan penetapan kematian. Penelitian ini akan melihat keberlakuan ketentuan orang hilang dalam Pasal 467 KUHPerdata dalam kaitannya dengan kecelakaan pesawat udara dan kapal laut yang menyebabkan seseorang dalam keadaan tidak hadir. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan menggunakan data sekunder yang bersifat hukum sebagai sumber datanya. Berdasarkan hasil penelitian ini, dengan memperhatikan beberapa penetapan pengadilan, penulis mendapati bahwa pendapat Hakim mengenai keberlakuan ketentuan Pasal 467 KUHPerdata dalam memberikan penetapan atas permohonan orang hilang yang disebabkan oleh kecelakaan pesawat udara dan kapal laut masih beragam.
The regulation of absence (afwezigheid) on article 467 of The Indonesian Civil Code recognize any person that leaves their domicile. In many cases, Airplane crashes and Ship accidents left many problems regarding missing and disappeared victims. These particular circumstances do not appear to affect the victim’s status as a legal subject, in which situations, would evoke legal uncertainty. A person should retain the status of a legal subject until the day of their demise, and therefore a court decision regarding legal presumption of demise is needed in cases of missing and disappeared victims. This research aims to concise the implementation of article 467 of the Indonesian civil code concerning absence, in cases of missing person as a result of airplane crashes and ship accidents. The research method used in this research is of library research which uses secondary sources of data. After a look through few court orders, as a conclusion to this research, it is found that judges view on this matter still varies.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tan, Sylvia Fransiska
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathir Achmad Dukhan
Abstrak :
Skripsi ini membahas secara spesifik mengenai tanggung jawab Nakhoda dalam kegiatan pengangkutan penumpang. Bentuk penelitian yang digunakan didalam skripsi ini adalah penelitian normatif karena menggunakan data sekunder atau kepustakaan. Sebagai negara maritim, pelayaran memiliki sifat penting di Indonesia khususnya pada pengangkutan penumpang. Nakhoda sebagai pemimpin kapal di dalam kegiatan pelayaran atau pengangkutan melalui laut memiliki tanggung jawab yang besar. Selain itu, Syahbandar sebagai otoritas yang berwenang melakukan pengawasan keselamatan pelayaran juga memiliki tanggung jawab yang besar. Skripsi ini membahas mengenai tanggung jawab yang dapat dikenakan terhadap Nakhoda dan juga Syahbandar dalam hal terjadinya kecelakaan kapal Studi Kasus Putusan Mahkamah Pelayaran No. HK. 210/18/VII/MP.17 tentang Kecelakaan Kapal Terbakarnya KM. Zahro Express Di Perairan Teluk Jakarta . Tanggung Jawab Nakhoda ini ditinjau berdasarkan UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang. Berdasarkan ketentuan hukum pengangkutan, Nakhoda dapat dikenakan tanggung jawab secara administratif dan pidana apabila terbukti lalai atau salah dalam menjalankan tugasnya. ...... This thesis specificly analyzed about Master rsquo s liability in the passenger transport activity. This thesis use normative form of research in which based on secondary data or law literature. As a maritime country, shipping has an essential role in Indonesia particularly for passenger transportation. Master as a ship captaint in the sea voyage or shipping activities has a huge responsibilities. However, Syahbandar as a port authority that has the authority for the safety of voyage also has responsibility. This thesis is examined about the liability of master and harbormaster in the event of ship accident in Indonesia Case Study of Admiralty Court Decree No. HK. 210 18 VII MP.17 about the ship accident of the burning of KM. Zahro Express in the Jakarta bay waters . The responsibility is based on the Act No. 17 of 2008 regarding Sea Voyage and Indonesian Comercial Code. Based on the transportation regulations, Master can be banded in administrative and criminal responsibilities if only the negligence or fault proved in performing its duties.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafika Windriani
Abstrak :
ABSTRAK
Pelayaran merupakan salah satu bagian utama dari transportasi nasional Indonesia sebagai negara maritim. Pemilik atau operator kapal dalam menjalankan kegiatan pelayaran dihadapi adanya risiko laut. Salah satunya tabrakan antar kapal yang apabila terjadi akan sangat merugikan kedua belah pihak, terlebih lagi apabila tabrakan menimbulkan adanya upaya penahanan oleh otoritas pelabuhan setempat. Skripsi ini mencoba mengkaji mengenai jaminan perlindungan yang diberikan oleh Hull and Machinery dan Protection and Indemnity Club khususnya dalam memberikan jaminan perlindungan kepada pemilik atau operator kapal dan tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga yang dirugikan ketika terjadi tabrakan kapal laut. Metode penelitian penulisan skripsi ini bersifat yuridis normatif. Dibutuhkan pengalihan risiko dari pemilik atau operator kapal kepada asuransi maritim.
ABSTRAK
Maritime transportations is one of the main part of the national transportation in Indonesia as a maritime nation. The owner or operator of ships faces risk caused by the sea in day-to-day operations. One of the risks is collisions between ships that would be highly detrimental to both sides, even more so, if these collisions causing containment efforts by the local port authority. This thesis focus to assess the protections guaranteed by the maritime insurance Hull and Machinery and Protection and Indemnity Club particularly in providing a guarantee of protection to the owner or operator of a vessel and liability towards the third party on ships collisions incidents. The research of this study was conducted through juridical normative method. Therefore, transfer of risk from the owner or operator of a ship to the marine insurers is needed.
2016
S65035
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gafero Priapalla Rahim
Abstrak :
Dalam penelitian ini menjelaskan mengenai faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kapal peti kemas karena muatan kontainer di atas dek, dan rekomendasi untuk meminimalkan faktor-faktor tersebut. Kapal peti kemas memiliki peranan penting dalam sistem logistik baik dalam lingkup domestik maupun internasional, karena kapal peti kemas adalah salah satu transportasi paling efisien untuk mengangkut kargo dalam jumlah yang besar. Selain itu jumlah, kapasitas, dan kecepatan kapal peti kemas mengalami kenaikan signifikan dalam decade terakhir. Walau demikian, ada juga kecenderungan menumpuk lebih banyak kontainer di atas dek untuk meningkatkan kapasitas kapal dan mengurangi biaya transportasi. Fenomena ini membuat jumlah kecelakaan kapal peti kemas juga terus meningkat, terutama kecelakaan jatuhnya muatan kontainer dan kebakaran pada kapal. Meskipun setiap kapal harus mematuhi peraturan klasifikasi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk keamanan kapal dan kargo, namun berdasarkan data kecelakaan, jumlah kecelakaan masih tinggi secara signifikan. Kecelakaan biasanya menyebabkan kerugian besar pada muatan yang diangkut dan merusak seluruh sistem logistik. Sumber kecelakaan kapal kontainer karena muatan kontainer di atas dek dapat dikategorikan menjadi: sistem kapal, lingkungan, faktor manusia, dan manajemen. Dalam penelitian ini data kecelakaan dan informasi terkait, dikumpulkan melalui studi literatur, pengamatan langsung, dan wawancara langsung dengan pihak terkait. Penyebab kecelakaan kemudian diidentifikasi dengan menganalisis setiap kemungkinan yang dapat memicu kecelakaan dengan menggunakan cause and effect analysis atau dikenal juga dengan fishbone diagram analysis dan fault tree analysis. Berdasarkan analisis yang dihasilkan, faktor penyebab kecelakaan diantaranya karena kontainer, stowage plan, lashing system, stabilitas kapal, hatch cover, tidak melakukan pengecekan, cargo securing manual, plugging reefer container, dan DG Container. Selain itu dibuatkan juga rekomendasi yang bertujuan untuk meminimalkan kecelakaan dan meningkatkan keselamatan kapal peti kemas.
This paper analyses factors that might cause accidents to the container ships due to loading conditions of containers stacked on deck, and propose recommendations on how to minimize these factors. As container ships play important role in the domestic and international maritime logistic system as one of the most efficient ways of transporting general cargo in a bulk quantity. The number, capacity, and speed of container ships worldwide have increased significantly in the latest decade. There is also trend of stacking more containers on deck in order to increase the capacity of the ships and reduce the transport costs. This phenomenon makes the number of container ship accidents also increasing continuously, especially accidents that caused loss of cargo and fire. Even though every merchant ship has to comply with the applicable classification and statutory rules and regulations for the safety of the ship and its cargo, but based on the accident data have been recorded, the number of accidents still significantly high. The accidents usually cause great loses to the cargo being transported and damage the over all logistic system. The sources of container ship accidents due to container stacked on deck can be categorized into the ship its system, the environment, human factor, and management. In this study accidents data and related information were gathered through literature study, on the spot observation, and direct interviews with relevant parties. Causes of accidents were then identified by analyzing every possible source that might trigger the accident using cause and effect analysis or known also as Fishbone Diagram Analysis and fault tree analysis. Based on the findings of the analysis, factors causing accidents such as container, stowage plan, lashing system, ship stability, hatch cover, not checking, cargo securing manual, plugging reefer container and dangerous goods container. Futhermore also made recommendations that will minimize accidents and improve the safety of container ship.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library