Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Subur Suharno
Abstrak :
Dengan semakin berkembangnya industri elektronika dan semakin besamya kebutuhan masyarakat akan barang-barang elektronika dewasa ini, telah membuat industxi elektronika menjadi industri yang amat mengunnmgkan. Ditunjang dengan besarnya pasar balk di dalam maupun di luar negeri. Hal ini juga berarti semakin meningkatnya kebutuhan akan kornponen-komponen dari barang-barang elelctronika tersebut. Salah satu komponen penunjang tersebut adalah férrite magnet. PT. XYZ adalah pemsahaan penama dan perusahaan satu-satunya di Indonesia yan memproduksi ]%rri!e magnet dengan menggunakan teknologi canggih dalarn proses pembuatannya. Dengan harga bersaing telah membuat produk dad PT. XYZ ini mampu merambah pasar di mancanegara, Dan kecenderungannya dari tahun ke tahun permintaan akan férrite magne! meningkat dengan cepat. Untuk itu PT. XYZ berencana untuk meningkatkan kapasitas produksinya dad 10 tonfhari menjadi 20 ton/hari. Untuk mencapai target tersebut harus diketahui berapa kebutuhan mesin-mesin untuk melaksanakan proses produksi agar rencana perusahaan tercapai Perhitungan kebutuhan mesin yang dilakukan meliputi 5 proses utama di Magnet Plant PT. XYZ, yaitu pulverisalion, pressing, sinrering, grinding, dan inspection. Perhitungan dilakukan menggunakan rumus-rumus yang ada, berdasarkan pengambilan data yang dilakukan. Khusus untuk bagian inspeclion, perhitungan dilakukan dengan menggunakan teori waktu standar. Setelah dilakukan perhitungan akan didapat jumlah mesin yang dibutuhkan untuk mencapai target peningkatan kapasitas produksi yang telah direncanakan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willy Ahmad
Abstrak :
Pertumbuhan perekonomian di Indonesia dan dunia menyebabkan perusahaan harus melakukan ekspansi bisnis mereka untuk bisa bertahan. Salah satu bentuk ekpansi bisnis ini adalah dengan melakukan penambahan kapasitas produksi dari produk mereka. Namun penambahan kapasitas produksi ini tidak dapat begitu saja dilakukan, karena dengan adanya penambahan kapasitas produksi dari suatu produk, maka akan dapat merubah keadaan operasional perusahaan dan tentunya keuntungan dari produk tersebut. Oleh sebab itu lebih lanjutnya diperlukan suatu studi kelayakan untuk menilai layak atau tidak nya investasi dari penambahan kapasitas produksi ini dilakukan. PT. UTPE, salah satu perusahaan manufaktur alat berat pendukung berencana akan melakukan ekspansi kapasitas produksi pada unit DV/TV mereka. Aspek studi kelayakan yang digunakan dalam menganalisa penambahan kapasitas produksi ini adalah: aspek pemasaran, aspek proses dan produk, aspek teknis operasional, aspek keuangan dan aspek lingkungan. Penilaian kelayakan penambahan kapasitas produksi ini dimulai dari alasan mengapa PT. UTPE memilih unit DV/TV sebagai produk yang akan diperbesar kapasitas produksinya, dengan melihat riset pasar dan permintaan sebagai penentunya. Kemudian adalah menilai kemampuan perusahaan dalam menjalankan penambahan kapasitas produksi ini, penilaian ini menilik aspek proses-produk dan aspek operasional perusahaan sebagai acuan. Apakah proses dan produk unit DV/TV saat ini sudah bisa memenuhi spesifikasi yang diinginkan konsumen atau belum (dengan melihat perhitungan kebutuhan mesin dan rasio (rework,repair, reject) dan bagaimana kondisi operasional perusahaan dalam menjalankan penambahan kapasitas produksi ini dengan menggunakan perhitungan man hour dan line balancing. Aspek keuangan akan menilai layak atau tidaknya penambahan kapasitas produksi ini dari perbedaan keuntungan yang dihasilkan dan berdasarkan rasio penilaian investasi (NPV, IRR, PI, PP, dll). Yang terakhir adalah dampak yang dihasilkan dari penambahan kapasitas produksi ini terhadap lingkungan, karena dengan adanya penambahan kapasitas produksi maka akan menghasilkan polutan-polutan yang lebih tinggi dari yang sebelumnya, oleh sebab itu pada aspek ini dinilai apakah kadar dari polutan (waste) tersebut masih layak terhadap lingkungan atau tidak berdasarkan penilaian AGC (Astra Green Company). ......Indonesia and the world economics growth has pushed the company to expand their business as a way to survived. One example of expanding their business is to increase the production capacity if their product. But is not that simple to increase the production capacity, the company must face many consequences, they have to change their operational condition and of course the profit from sold product is also changes. Furthermore, this is the main reason why we need feasibility study to judge whether the investment in increasing the production capacity is feasible or unfeasible to be done. PT. UTPE is one of supporting heavy equipment manufacturer, had planned to expand its production capacity at DV/TV type. The feasibility study aspects that used to analyze this increasing production capacity are: marketing aspect, process and product aspect, operational aspect, financial aspect and environmental aspect. Judging this investment is feasible or not starts from the reason why PT. UTPE choose DV/TV as their target investment product, based on market research and demand of this product as a key to find out the truth. After that we judge the company capabilities in carry out the investment based on product-process aspect and operational aspect. Is the DV/TV type product and its processing is already fulfilled the customer specification (using machine requirement calculation and rework, repair, reject ratio of the product) and how the company operational capability condition in performing the investment using the man hour and line balancing calculation. Financial aspect will judge the feasibility of the investment by its profit shifting and investment valuing ratio (NPV, IRR, PI, PP, etc). And the last is to find out the wastes that were resulted by this increasing production capacity investment. In term of production capacity increasing the wastes were also increasing, is the amount of wastes are still in acceptable level for environment or not based on AGC (Astra Green Company) assessment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50291
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library