Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Depok: Program Studi Arab FIB, 1999
UI-ARABIA 2:4 (1999/2000)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Choiriyah
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang tari Sema yang terdapat dalam praktik zikir khatam khawajagan pada Tarikat Naqsyabandiyah Haqqani. Yang kemudian menjadi pertanyaan, rahasia apa yang tersirat dalam tari mistis Sema dalam kaitannya sebagai metode zikir? Metode penelitian yang digunakan adalah metode participant observer, yakni penulis meneliti dan mengikuti zikir pada Tarikat Naqsyabandiyah Haqqani yang terletak di wilayah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pemilihan data ini terkait dengan rekomendasi dari Presiden Haqqani Sufi Institute of Indonesia, Arief Hamdani. Untuk menunjang penelitian, penulis juga memperkaya dengan studi pustaka. Untuk kebutuhan analisis, penulis menggunakan teori yang diterapkan oleh Annemarie Schimmel yang dalam karyanya banyak membahas tentang Jalaluddin Rumi dan tari Sema. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tari Sema merupakan tari mistis yang dipraktikkan di zawiyah Tarikat Naqsyabandiyah Haqqani sebagai wujud dari rasa cintanya terhadap Rumi. Tujuan akhir dari tari mistis ini adalah untuk memperoleh puncak ekstase dalam zikirnya, sebagai sarana untuk mendekatkan diri (taqarrub) kepada Tuhan hingga memperoleh kepuasan lahir dan batin.
The focus of this study is about the mystical dance of Sema that used in practices of zikir khatam khawajagan on Tarikat Naqsyabandiyah Haqqani. It becomes a question, what is the secrets beyond mistical dance of Sema related as zikir method? The research_s method that writer used is a method of participant observer, that the writer investigated and joint in to their zikir at zawiyah Tarikat Naqsyabandiyah Haqqani which was located at Kebayoran Baru, South Jakarta. This data collection related to recommendation from Presiden Haqqani Sufi Institute of Indonesia, named Arief Hamdani. To support this study, the writer also enriched the data with literature study. To analyse the study, the writer used an analysis theory used by Annemarie Schimmel that most of her works discussed about Jalauddin Rumi and sema dance. The result of this research concludes that Sema dance is a mystical dance that was practiced at Tarikat Naqsyabandiyah Haqqani_s zawiyah as their loves to Jalaluddin Rumi. The final purpose of this mystical dance is to get a peak ecstasy in their zikir, as one of zikir method to get closer to God until they get the physical and spiritual satisfaction.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13202
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Lesmana
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
492.7 MAM b (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Zakiah
Abstrak :
Penulisan tentang peranan Masjid Jami' Assa'adah dalam pemberdayaan umat Islam khususnya di daerah Ciater-Subang dengan program bidang ubudiyah, pelayanan dan penerangan, perekonomian, fisik dan sarana, serta pendidikan. Pengumpulan sumber data didapatkan melalui observasi langsung di kawasan Masjid Jami' Assa'adah dengan mewawancarai pemilik dan beberapa pengurus masjid serta elemen-elemen yang berada di bawah naungan masjid. Metode penulisan menggunakan metode sejarah. Pertama, heuristik yaitu proses pencarian sumber data. Kedua, proses kritik yaitu proses penyeleksian sumber data yang didapatkan. Seluruh data baik sekunder dan primer akan diseleksi kebenaran dan objektifitasnya. Ketiga, adalah interpretasi yaitu penggplikasian beberapa teori untuk menganalisa masalah. Setelah itu to,hap terakhir adalah, proses penulisan sejarah (historiografi) hasil penelitian dengan merekonstruksi seluruh data dan fakta. Hasil analisa adalah peran Masjid Jami' Assa'adah dalam pemberdayaan umat dapat terlihat dari sekian banyak agenda yang diadakan. Beberapa agenda tersebut disusun dalam berbagai bidang yang menyangkut kebutuhan kehidupan umat Islam. untuk peningkatan kualitas keimanan, masjid ini memiliki agenda pengajian bulanan yang diadakan untuk masyarakat umum selain kegiatan ritual peribadatan lainnya. Masjid tersebut juga memiliki beberapa usaha dalam pengumpulan dana seperti, Hotel Lembah Sarimas dan Pabrik Air Minum Sa'adah. Dalam bidang pendidikan, masjid ini memiliki Taman Kanak-kanak Ar-Rahman, Pondok Pesantren Tahfidzul Quran, dan Kubah Biru Community College, sebagai bentuk kepedulian masjid terhadap pencerdasan dan kemandirian umat. Selain itu masjid ini juga memiliki fasilitas perpustakaan yang terbuka bagi masyarakat luas. Seluruh pegawai yang dipekerjakan pada setiap lembaga yang berdiri di bawah naungan masjid berasal dari masyarakat sekitar masjid. Ini merupakan upaya pemilik masjid dalam mensejahterakan masyarakat sekitar dalam bidang ekonomi. Agar para masyarakat jauh dari kemiskinan. Karena masyarakat Islam di daerah tersebut sangat rentan terpengaruh gerakan misionaris dengan alasan kesulitan ekono
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13347
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Dwita Kemala
Abstrak :
Gerakan dakwah Jama'ah Tabligh pertama kali muncul di India dengan Maulana Ilyas al-Kandahlawi sebagai pendirinya. Pada awalnya, gerakan ini merupakan penyeimbang gerakan Hindu yang banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat muslim di India. Namun selanjutnya Jama'ah Tabligh menjadi sebuah gerakan dakwah yang mengusung perbaikan individu dan disampaikan melalui orang perorang. Hal utama yang menjadi fokus Jama'ah Tabligh adalah bagaimana setiap manusia dapat terus meningkatkan kualitas ibadah dan hubungannya dengan Tuhan. Kefokusan Jama'ah Tabligh pada aspek peribadahan ini membuat gerakan ini tidak mengambil peran pada dunia politik praktis. Jama'ah Tabligh sendiri mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1952 dan terus berkembang hingga saat ini. Gerakan Jama'ah Tabligh Indonesia hingga saat ini tetap terfokus pada prinsip dakwahnya yakni, perbaikan individu. Di tengah kehidupan dunia Islam kontemporer Jama'ah Tabligh tetap berada pada jalur tradisional dan tidak mendapat pengaruh atau bergeser dari prinsipnya yakni, dakwah kultural. Jama'ah tabligh tidak memiliki media dakwah lain selain tabligh. Pembinaan umat secara langsung adalah inti dari gerakan dakwahnya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13249
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Mutia
Abstrak :
Festival Janadriyah merupakan acara kebudayaan tahunan di Arab Saudi. Penelitian ini membahas tentang sejauh mana upaya Festival Janadriyah dalam melestarikan budaya tradisional di tengah modernitas Arab Saudi, nilai dan jati diri bangsa seperti apa yang ingin dikenal dunia, serta bagaimana upaya Arab Saudi memanfaatkan festival ini sebagai alat diplomasi budaya untuk membangun citra positif di tingkat nasional dan internasional. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, peneliti memperoleh data dengan menganalisis konten media dan dokumentasi berupa video dari kanal Youtube resmi berita dan pemerintah Arab Saudi, foto, serta artikel jurnal dan buku yang relevan dengan topik ini. Penelitian ini mendapati bahwa acara- acara kebudayaan yang diselenggarakan pada Festival Janadriyah memiliki nilai dan makna kebudayaan tersendiri yang mendalam. Simbolis yang mewakili sejarah, karakter bangsa, hingga adat istiadat masyarakat Arab Saudi sebelum negara ini terbentuk ditampilkan melalui rangkaian acara festival. Sebagaimana perannya sebagai acara pelestarian budaya, Festival Janadriyah juga mengambil peran dalam menjaga jati diri nasional Arab Saudi. ......The Janadriyah Festival is an annual cultural event in Saudi Arabia. This research discusses the extent of the Janadriyah Festival's efforts to preserve traditional culture amidst the modernity of Saudi Arabia, what kind of values ​​and national identity the world wants to know, and how Saudi Arabia attempts to use this festival as a tool of cultural diplomacy to build a positive image at the national level. and international. Using qualitative research methods, researchers obtained data by analyzing media content and documentation in the form of videos from the official YouTube channel for news and the Saudi Arabian government, photos, as well as journal articles and books relevant to this topic. This research found that cultural events held at the Janadriyah Festival have their deep cultural values ​​and meaning. Symbolic which represents the history, national character, and customs of the people of Saudi Arabia before this country was formed are displayed through the festival events. Like its role as a cultural preservation event, the Janadriyah Festival also plays a role in maintaining Saudi Arabia's national identity.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Afriza Hanifa
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai Aya Sofya atau Hagia Sophia, bangunan peninggalan bersejarah Turki yang mengalami transformasi dari gereja menjadi masjid dan hingga kini menjadi museum. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian memaparkan bahwa perubahan fungsi Aya Sofya terjadi seiring pergantian kekuasaan di Istanbul, yakni Aya Sofya sebagai Gereja di masa Byzantium, Masjid di masa Turki Utsmani dan Museum di masa Mustafa Kemal Atat_rk. Perubahan fungsi ini mengantarkan pada perubahan seni arsitektur, baik secara struktur maupun interior, yang mengindikasikan adanya perpaduan budaya antar seni Byzantium, peradaban Islam dan populisme Ataturk.
The Focus of this study is descriptive study about Aya Sofya or Hagia Sophia, a historical building legacy of Turkey, which is transformation experience from church to the mosque and to the museum at present. This research is qualitative descriptive interpretive. This research result that the functional change of Aya Sofya occured due to the changes of commutation reign in Istanbul. Aya Sofya has ever become a church in Byzantine period, was a mosque in Ottoman period and now is a Museum at Mustafa Kemal Ataturk period. This fungtional change has influenced of in architectural changes, especially in structure and interior manner. These changes indicate existences of cultural assimilation between Byzantine art, an Islamic civilization and populism of Atat_rk
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S13309
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library