Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tokyo : Japan Publication Trading
050 IIC
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Andrissa
Abstrak :
Putri Andrissa. Abstrak skrpsi sbb. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang kecintaan masyarakat Jepang terhadap alam yang diimplementasikan kedalam aspek seni, terutama dalam chashitsu dan taman Roji. Untuk mendapatkan tujuan penelitian tersebut, penulis melakukan analisis dengan menggunakan teori naturalisme yang dikemukakan oleh Nakamura Hajime. Selain itu dengan teori konsep keindahan wabi dan sabi yang dikemukakan oleh Terao Ichimu, lalu menurunkannya ke dalam konsep wabicha.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13800
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puput Setia Susanti
Abstrak :
ABSTRAK
Puput Setia Susanti. Abstrak skripsi sbb. Olahraga merupakan salah satu praktik kebudayaan. Salah satu contoh olahraga di Jepang adalah sumo. Sumo berasal dari ritual kepercayaan Shinto. Skripsi ini membahas perubahan sumo ritual menjadi olaheaga populer Jepang dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Teori yang digunakan adalah teori Leslie White tentang perubahan budaya dan Jay Coakley tentang olahraga. Analisis dari penelitian ini menyimpulkan bahwa perkembangan sosial, politik, dan ekonomi mempengaruhi perubahan sumo ritual menjadi olahraga populer.
Abstract
Sport is a form of culture. One of the sports in Japan is sumo. Sumo comes from a ritual in the Shinto religion. This thesis discusses the change in ritual sumo into a popular sport in Japan, using the analytic descriptive method, and theories by Leslie White about the change of culture, and from Jay Coakley about sport. The analysis of this study concludes that the development of social, politic, and economy has influenced the change of ritual sumo into a popular sport.
2010
S13801
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Fatimah Yahya
Abstrak :
Bon-odori sebagai salah satu kebudayaan Jepang sudah berkembang sejak sangat lama dan masih dipraktikkan hingga saat ini. Selama perkembangan zaman dan teknologi Bon-odori juga mengalami beberapa perkembangan. Penelitian ini akan membahas mengenai perubahan makna sakral dan perubahan lainnya yang terjadi pada Bon-odori sejak masuk ke Jepang hingga saat ini. Penelitian ini menggunakan metode studi literasi. Berdasarkan hasil penelitian tidak ada perubahan makna sakral pada Bon-odori yang masih dilakukan di Jepang. Sedangkan pada aspek-aspek lain Bon-odori, seperti gerakan, lagu, musik, dan instrumen pengiring Bon-odori terdapat perubahan yang terjadi seiring berkembangnya zaman.
ABSTRACT
Bon-odori as one of the Japanese cultures have developed since a very long time and are still practiced today. During the changing era and technologies development Bon-odori also experienced some developments. This research will discuss changes in sacred meaning and other changes that have occurred in Bon-odori since entering Japan until now. This research uses literacy study methods. Based on the result of the research there were no changes in the sacred meaning of Bon-odori that were still carried out in Japan. Whereas in the other aspects of the Bon-odori, such as movements, songs, music, and, accompaniment instruments of the Bon-odori there are changes that occur as the times passes.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nagoya, Japan : Department of Japanese Studies Nanzan University
050 NSJL 4 (2004)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Universitas Al Azhar Indonesia
050 RUAI
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. P. Mara Hadipoero
Abstrak :
ABSTRAK
Kebudayaan Jepang mendapat pengaruh dari berbagai macam kebudayaan luar, diantaranya kebudayaan Cina yang membentuk kebudayaan Jepang yang khas yang ada sekarang ini. Salah satunya yaitu Chanoyu atau kebudayaan minum teh.

Walau telah menyebar di Jepang sejak abad 7, namun baru pada abad 15 seni klasik ini diformasikan oleh Murata Juko, kemudian dikembangkan oleh Takeno Jo'o pada abad 16 dan akhirnya disempurnakan oleh Sen no Rikyu (1522 - 1591).

Melalui seni tehnya, Ia berhasil menyebarluaskan pengaruhnya sehingga Ia seringkaii dianggap melampaui kekuasaan dan popularitas Kaisar Jepang saat itu yaitu Toyotomi Hideyoshi. Ia berhasil mempertahankan ajaran kesederhanaan seni tehnya dengan menjalankan perintah bunuh diri yang dijatuhkan Hideyoshi kepadanya.

Kekhasan prinsip seni tehnya adalah kesederhanaan dan tidak membedakan kelas masyarakat. Bagian dari seni teh Sen no Rikyu adalah Wabicha (=kesederhanaan teh) dan Nijiri Guchi (= pintu masuk berukuran kecil menuju ruang minum teh dengan cara membungkukkan badan).

Setelah mempelajari riwayat hidup, ajaran dan prinsipnya, saya mengambil kesimpulan bahwa Sen no Rikyu berhasil mempertahankan prinsip minum tehnya yang sederhana, walau telah menjadi orang kepercayaan Hideyoshi dan mempunyai kedudukan yang tinggi.
1989
S13739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lulu Lucyana
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang evaluasi melalui pemanfaatan koleksi audiovisual yang berupa kaset video, kaset audio, CD Audio, CD-ROM, dan bahan grafts (flash cards, permainan, dan poster kanji) di perpustakaan Pusat Kebudayaan Jepang - The Japan Foundation. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat diketahui bagaimana pemanfaatan koleksi audiovisual yang didukung oleh pendapat pemakainya mengenai fasilitas layanan dan koleksi audiovisual serta kendala yang dihadapi perpustakaan dalam layanan tersebut. Pengumpulan data primer dilakukan melalui penyebaran kuesioner pada pemakai perpustakaan JF yang sedang memanfaatkan atau meminjam koleksi audiovisual pada saat penelitian dilakukan. Untuk menunjang data-data tersebut dilakukan wawancara dengan staf perpustakaan, observasi pada layanan audiovisual, dan studi bibliografis/ dokumenter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan koleksi audiovisual di perpustakaan Pusat Kebudayaan Jepang - The Japan Foundation dapat dikatakan masih kurang dan belum optimal karena frekuensi pemanfaatan koleksi audiovisual pars pemakainya masih kurang dan masih ada koleksi yang belum dimanfaatkan secara optimal yaitu koleksi CD-ROM dan bahan grafis. Para pemakai audiovisual umumnya tidak mengalami hambatan yang berarti saat memanfaatkan koleksi tersebut karena perpustakaan JF sudah dapat memberikan layanan audiovisual yang cukup baik dengan berbagai faktor pendukungnya. Sementara itu, kendala yang dihadapi perpustakaan adalah kurangnya staf yang menyebabkan pengawasan terhadap masalah yang timbul dalam layanan audiovisual belum dilakukan secara optimal serta ruang audiovisual dan anggaran yang terbatas. Ruang audiovisual yang terbatas menimbulkan masalah dalam hal penempatan jika ada penambahan fasilitas atau perlengkapan audiovisual lainnya. Terbatasnya dana membuat pengadaan koleksi audiovisual menjadi kurang teratur sehingga koleksi menjadi kurang berkembang.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S15576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dion Christy
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ILO mempunyai pengaruh positif terhadap perkembangan perburuhan di Jepang sebelum Perang Dunia II. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang menggunakan sumber-sumber data sekunder. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah deskritif analitis. Dalam penulisannya, penelitian ini menggunakan pendekatan sinkronis yang tidak selalu berdasarkan kronologi waktu. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah mulai dari periode Meiji hingga awal periode Showa, sebelum Jepang mengambil peran dalam Perang Dunia II (1939-1945). Tepatnya dimulai sejak tahun 1868 hingga 1941, sebelum Perang Pasifik (1941-1945). Walaupun ILO sendiri baru resmi berdiri pada tahun 1919 setelah Perang Dunia I, namun sangatlah penting untuk terlebih dahulu melihat keadaan perburuhan di Jepang sebelumnya sebagai bahan perbandingan. Dengan demikian dapat diketahui apakah ILO mempunyai pengaruh positif dalam perkembangan perburuhan di Jepang. Dapat disimpulkan berdasarkan uraian dan analisa dalam penelitian ini bahwa keberadaan ILO turut memberikan pengaruh terhadap perkembangan positif perburuhan di Jepang sebelum Perang Dunia II. Dengan wakil buruh Jepang untuk konferensi ILO yang dipilh dari serikat-serikat buruh, pemerintah Jepang sudah mengakui keberadaan serikat-serikat buruh yang sebelumnya selalu ia represi. Selain itu, sesuai dengan konvensi ILO, pemerintah juga mulai meratifikasi legislasi-legislasi yang berhubungan dengan perburuhan serta menata administrasi perburuhan sehingga menjadi lebih terstruktur dan efisien. Hal ini turut membantu pemerintah dalam menekan radikalisme buruh. Lambat laun pemerintah Jepang mulai mentoleransi kepentingan para buruh dan menyadari bahwa perbaikan keadaan buruh pada akhirnya demi kemajuan perekonomian.
The objective of this study is to ascertain whether if the International Labor Organization (ILO) contributed a positive influence in Japan's labor development before World War II. This is a literature study, based on secondary data sources. The study's method is analytical descriptive. Furthermore, this study is using a synchronic approach which is not always based on a time chronology. The scope of this study starts from the Meiji period until the early period of Showa, before Japan played a part in World War II (1939-1945). The precise date starts from year 1868 until 1941, before Pacific War (1941-1945). Although the ILO itself only had been founded in 1919, after World War I, it is very important to begin with studying the labor condition prior to 1919 as a comparative component. Therefore, the influence of ILO to the Japan's labor development could be assess. Based on the description and analysis in this study, it could be concluded that the ILO existence had an influence to the positive development of labor in prewar Japan. With the labor representative for ILO conference chosen from trade unions, the Japanese government had acknowledged the existence of trade unions whom before were repressed. Moreover, in accordance to the ILO convention, the government also ratified the labor legislations and made a structured and efficient labor administration. In doing so the government could contain the labor's radicalism to a minimum. Slowly the Japanese government could tolerate the labor's concern and realized that improving the labor's condition would eventually benefit the economy and the nations interest
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13537
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elita Fitria Azhar
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimanakah nilai-nilai estetika yang terdapat dalam Taman Jepang, khususnya dalam Taman Karesansui.Pengumpulan data dilakukan dengan metode deskriptif analitis, yaitu melalui studi kepustakaan yang bertujuan untuk mendapatkan data-data yang relevan terhadap penelitian dan kemudian dianalisa.Sedangkan teori yang digunakan dalam bab analisis adalah teori Estetika wabi dan sabi, dan teori Estetika Zen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam taman karesansui terkandung nilai-nilai estetika wabi dan sabi, serta nilai-nilai estetika Zen yang sama-sama ditunjukkan melalui ciri-ciri seperti sederhana, alami, asimetris, tenang, memiliki makna yang dalam, dan mencerminkan adanya esensi waktu.
The Study_s objective is to analyze the aesthetic values found in the art of Japanese Garden, especially in karesansui garden. This study used analytical descriptive method based on literature approach to collect, describe, and analyze data relevant to the objective. Theories used for this analysis are aesthetic theory of wabi and sabi in addition to the Zen aesthetic theory. Conclusion of the analysis shows that in karesansui garden, contains wabi and sabi aesthetic values also the aesthetic values of Zen which both represent the beauty of simplicity, naturalness, asymmetry, tranquility, deep reserve, and the essence of time.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13633
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>