Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agustina Suhanura
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran loyalitas dan kepuasan terhadap bauran pemasaran RS Asri, Jakarta. Kepuasan diukur menggunakan kuesioner kepuasan berdasarkan bauran pemasaran, kemudian dihubungkan kepada loyalitas pelanggan. Responden penelitian adalah pasien yang berkunjung ke poli kebidanan dan kandungan RS Asri minimal dua kali, dengan 86 responden. Pengumpulan data berlangsung selama dua minggu, Juni-Juli 2008. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi dan Korelasi Pearson Product Moment, analisis regresi linier. Prosentase kepuasan terhadap bauran pemasaran tidak terlalu tinggi, hanya berkisar antara 51,17% sampai dengan 70,93. Ada hubungan yang bermakna antara kepuasan dengan loyalitas pelanggan. Sedangkan pengaruh kepuasan terhadap loyalitas sebesar 49,2%.. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terbukti.
Objective of this research is to provide explanation on relationship between consumer loyalty, satisfaction level and marketing mix in Asri hospital, Jakarta. Satisfaction level of respondents to current marketing mix was measured using questionnaire tool and then linked with consumer loyalty. Research respondents were patients of obstetric & gynecology clinic in Asri hospital. They were limited to only patients who come to clinic for at least twice a week. Total number of respondents was 86. Data acquisition had been conducted for two weeks, in period of June - July 2008, and then it was analyzed using frequency distribution and Pearson Product Moment Correlation. Satisfaction level to current marketing mix is only between 51.17% and 70.93%. Though, there is substantial relationship between consumer satisfaction level and consumer loyalty with coefficient at 49.2%. Therefore, hypothesis proposed in this research has been proven.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T41299
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Rame Manurita Verysanti
Abstrak :
Waktu tunggu merupakan bagian dari dimensi mutu pelayanan kesehatan yang akan menunjukkan kesan terhadap rumah sakit akan ketanggapan dan kinerja pelayanan yang ada di rumah sakit tersebut sehingga lamanya waktu tunggu secara tidak langsung menunjukkan rendahnya kinerja pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan upaya perbaikan waktu tunggu rawat jalan di Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD Mampang Prapatan. Metode penelitian yang dilakukan adalah riset operasional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif melalui enam tahap penelitian yaitu identifikasi input, identifikasi proses, pengamatan output, identifikasi penyebab masalah, identifikasi alternatif solusi dan perancangan intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah SDM di bagian Rekam Medis belum mencukupi, hanya ada 1 orang runner yang mendistribusikan dokumen rekam medis ke semua poli; jam mulai pelayanan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan tidak sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Dokter sering tidak tepat waktu dalam memulai pelayanan; jarak ruangan Rekam Medis berada di gedung terpisah sedangkan bagian pendaftaran di lantai 1 dan Poli ada di Lantai 2, pasien datang terlalu cepat merupakan masalah utama yang berkontribusi terhadap lamanya waktu tunggu. Rata-rata total waktu tunggu di Poli Kebidanan dan Kandungan adalah 117.66 menit dan belum sesuai dengan SPM RS yaitu ≤60 menit. Rancangan intervensi yang disepakati adalah membuat SPO dan SK tentang pendaftaran pasien dilakukan 30 menit sebelum jadwal pelayanan dokter. Disaranan melakukan penjadwalan ulang jadwal praktek Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan sesuai dengan kesepakatan bersama sehingga ada kejelasan jam mulai pelayanan, membuat sistem reservasi yang optimal secara bertahap mulai dari offline sampai dengan online, menambah 2 orang petugas di bagian Rekam Medis dan menerapkan rekam medis elektronik.
Waiting time is part of the dimensions of the quality of health services that will show the impression of the hospital about the responsiveness and performance of existing services in the hospital so that the length of waiting time indirectly indicates the low performance of the service. This study aims to make efforts to improve the outpatient waiting time in the Obstetrics and Gynecology Polyclinic of Mampang Prapatan Hospital. The research method used is operational research with quantitative and qualitative approaches through six stages of research, namely identification of inputs, identification of processes, observing outputs, identifying causes of problems, identifying alternative solutions and designing interventions. The results showed that the number of human resources in the Medical Records section was not sufficient, there was only one runner who distributed medical record documents to all polyclinics; the starting hours for midwifery and obstetricians are not in accordance with the specified schedule. Doctors are often not timely in starting services; the distance of the Medical Record room is in a separate building while the registration section is on the 1st floor and the Polyclinic is on the 2nd floor, patients arrive too soon which is a major problem which contributes to the long waiting time. The average total waiting time at the Obstetrics and Gynecology Clinic is 117.66 minutes and is not in accordance with the hospital SPM is ≤60 minutes. The agreed intervention design is to make a Standard Operating Procedure and Decree on patient registration 30 minutes before the doctor's scheduled service. It is recommended to reschedule the Obstetrics and Gynecology practice schedule in accordance with the mutual agreement so that there is clarity of hours of service start, making an optimal reservation system gradually from offline to online, adding two staffs in the Medical Records section and implementing an electronic medical record.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54739
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Entis Fitriasi
Abstrak :
Skripsi ini membahas karakteristik dokter terhadap kelengkapan pengisian Informed Consent pasien bedah caesar di RS Grha Permata Ibu. Informed Consent adalah salah satu aspek penting sebelum melakukan tindakan terhadap pasien terutama dalam melakukan tindakan yang memiliki resiko tinggi seperti bedah caesar. Dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) menyebutkan bahwa Informed Consent harus lengkap 100%, bagi dokter Informed Consent dapat membuat rasa aman dalam menjalankan tindakan medis pada pasien, sekaligus dapat digunakan sebagai pembelaan diri terhadap kemungkinan adanya tuntutan dari pasien atau keluarga pasien bila terjadi akibat yang tidak dikehendaki, sedangkan bagi pasien Informed Consent merupakan penghargaan terhadap hak-hak pasien oleh dokter dan dapat digunakan sebagai alasan gugatan terhadap dokter apabila terjadi penyimpangan praktik dokter dari maksud diberikannya persetujuan pelayanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dan kualitatif, pada penelitian kuantitatif dilakukan telaah dokumen berdasarkan lembar Informed Consent pasien bedah caesar pada bulan Januari-Maret 2015, sedangkan pada penelitian kualitatif menggunakan metode wawancara terhadap seluruh dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RS Grha Permata Ibu dan wawancara terhadap informan kunci dari perawat dan manajemen. Berdasarkan analisis didapatkan hasil bahwa ketidaklengkapan pengisian lembar Informed Consent pasien bedah caesar di RS Grha Permata Ibu sebesar 63,7%. Variabel yang paling banyak tidak terisi adalah jam penandatanganan sebanyak 68,5%, hubungan antara pemberi pernyataan dan pasien sebanyak 37,9% dan nomor rekam medis sebanyak 29,8%. ...... This undergraduate thesis discusses about the characteristics of the doctor to the informed consent completeness of cesarean patients in Grha Permata Ibu Hospital. Informed consent is one of the important aspects before taking action to the patients, especially in carrying out the actions which have a high risk such as cesarean. The Minimum Service Standards states that informed consent must complete 100%, for the doctors informed consent can create a sense of security in carrying out medical procedures on patients, and can be used as a defense against possible claims from the patient or the patient's family if undesirable thing happened, whereas for patients informed consent is a tribute to the rights of patients by the doctors and can be used as an excuse lawsuit against a doctor if irrelevance medical practices happened. This study used quantitative and qualitative research, quantitative research conducted document review based on the informed consent of cesarean patients from January to March 2015, whereas in qualitative research used interview method to all specialists in obstetrics and gynecology at Grha Permata Ibu Hospital and interviewed with nurses and management. Based on the analysis showed that the incompleteness informed consent of cesarean patients in Grha Permata Ibu hospital is 63.7%. The variable that is most widely unfilled is hours signing, 68.5%, the relation between the people who give the statement and patients is 37.9% of patients and medical record numbers is 29.8%.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60796
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Umi Sa Adah
Abstrak :
ABSTRACT
Infeksi luka operasi merupakan infeksi yang terjadi 30 hari pasca operasi. Angka kejadian ILO di RSUP Fatmawati dari tahun 2014-2016 mengalami peningkatan dari 0,74 menjadi 1,24. Tahun 2016 0,3 dari total angka kejadian ILO berasal dari pasien kebidanan dan kandungan. Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan upaya perbaikan pencegahan kejadian infeksi luka operasi sehingga diharapkan dapat mengurangi kejadian infeksi luka operasi di RSUP Fatmawati. Penelitian ini merupakan jenis penelitian operasional yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Metode yang digunakan adalah telaah data sekunder, wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ILO masih terjadi di RSUP Fatmawati walaupun rumah sakit sudah mempunyai SOP terkait ILO untuk melakukan pencegahan dan pengendalian ILO, karena ILO bisa terjadi dari sisi kondisi pasien dan sistem pelayanan rumah sakit. Maka dari itu diperlukan kerjasama dan komitmen antar seluruh pihak yang berkaitan dengan pencegahan dan pengendalian ILO, yakni Instalasi Rawat Inap Teratai, Instalasi Bedah Sentral, KPPI dan Komite Mutu serta diperlukan penelitian lanjutan untuk membahas faktor lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.
ABSTRACT
Surgical site infections is infection that occurs within 30 days after the operation. The incidence rate of SSI at RSUP Fatmawati has increased from 0.74 to 1.24 in 2014 2016. In 2016, there is 0.3 of total incidence SSI that came obstetric and gynaecological patients. The aim of this study is formulate improved preventive incidence of SSIs so that can reduce incidence of SSIs at RSUP Fatmawati. This research is an operational research, which use quantitative and qualitative approach. The method are secondary data review, observation, interviews, and documents review. The results showed that there is still incidence of SSIs at RSUP Fatmawati despite having Standard Operating Procedure SOP for prevention and controlling of SSIs, because SSIs caused of patients condition and hospital service system. Therefore it is necessary to do cooperation and commitment among people concerned in prevention and controlling of SSIs, i.e., Central Surgical Installation and Teratai rsquo s Inpatient Installation, IPCN, and Quality Committe, and further research is needed to discuss other factors not used in this study.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library