Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Nanda Oktavia
"Infeksi cacing usus yang ditransmisikan melalui tanah (Soil-transmitted helminthes, STH) yang terdiri dari Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan cacing tambang, masih sering ditemukan dalam masyarakat. Penyebaran infeksi cacing usus STH terjadi apabila adanya kontak dengan tanah yang terkontaminasi telur cacing, sehingga kebiasaan mencuci tangan memiliki peran dalam terjadinya infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan angka kejadian infeksi cacing usus STH dengan kebiasaan mencuci tangan siswa di SDN 09 Pagi Paseban. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Data diambil pada tanggal 8-10 Desember 2010 dengan meneliti 114 sampel feses siswa SDN 09 Pagi Paseban yang telah mengisi kuisioner.
Hasil menunjukkan 13 siswa (11,4%) terinfeksi dan 101 siswa (88,6%) tidak terinfeksi kecacingan, dengan infeksi Ascaris terbanyak yaitu sebanyak 8 (8,8%) orang siswa. Pada uji Fisher diketahui terdapat hubungan yang bermakan antara variabel kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dengan angka kejadian infeksi kecacingan (p=0,007) dan tidak terdapat hubungan bermakna antara variabel kebiasaan mencuci tangan selesai bermain (p=0,729). Sebagai kesimpulan, kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah bermain berhubungan dengan angka kejadian infeksi usus STH pada siswa SDN 09 Pagi Paseban tahun 2010.
Intestinal worm infection caused by soil-transmitted helminthes that consists of Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, and hookworm, still can be found in population. Soiltransmitted helminthes infection happens by contacting with soil that is infected by worm eggs, so the hand washing having have important role in spreading an infection. The objective of this study was to identify the association between soil-transmitted helminthes (STH) infection and hand wasing habits in students of elementary school 09 Pagi Paseban. This study used cross-sectional design. The data was taken on December 8-10, 2010, by identifying 114 feses sampels of the students of elementary school 09 Pagi Paseban who had filled the questionnaire.The result shows 13 students (11,4%) were infected, and 101 students (88,6%) were not infected. Most of infection was caused by Ascaris lumbricoides, and was found in 8 students (8,8%). The Fisher test showed there is significant difference between the habits handwashing before eating with the number of soil-transmitted helminthes infection (p= 0.007) and there is no significant difference between the habits handwashing after playing with the number of soil-transmitted helminthes infection (p= 0.729) . As a conclusion, the habits handwashing before eating and after playing were related to the number of soil-transmitted helminthes infection in the students of elementary school 09 Pagi Paseban in 2010."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Eva Nirwana
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan keluhan penyakit kulit pada pekerja di bagian Sewing dan Cutting, Departemen Preparing/Upper Sole, perusahaan manufaktur sepatu di Kabupaten Sukabumi pada Bulan Mei 2016. Dari 1.350 responden, ditemukan 777 orang menderita keluhan penyakit kulit pada pekerja sedangkan573 orang lainnya tidak menderita keluhan ini. Menggunakan teknik systematic random sampling, diperoleh sample sebanyak 817 orang, dimana hasil penelitian menunjukkan sebesar 58% diantaranya menderita keluhan penyakit kulit pada pekerja. Secara statistik tidak terdapat hubungan signifikan antara paparan pelarut organik dengan keluhan penyakit kulit pada pekerja. Hasil penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa pekerja yang terpapar debu organik berisiko 2,5 kali untuk menderita keluhan penyakit kulit pada pekerja. Pekerja dengan masa kerja ≤ 3 tahun memiliki risiko 2,4 kali untuk terkena keluhan penyakit kulit pada pekerja dibandingkan dengan pekerja dengan masa kerja > 3 tahun.Pekerja dengan kebiasaan tidak mencuci tangan memiliki resiko 2,6 kali untuk terkena keluhan penyakit kulit pada pekerja dibandingkan dengan pekerja dengan kebiasaan mencuci tangan yang baik. Pengaruh pemakaian sarung tangan menjadi faktor dominan dimana pekerja yang tidak menggunakan sarung tangan memiliki risiko 4,7 kali terkena keluhan penyakit kulit dan pekerja dengan riwayat alergi memiliki risiko 6,7 kali berisiko menderita keluhan penyakit kulit pada pekerja. Upaya pengendalian dapat dilakukan dengan melakukan pengawasan dan edukasi, serta kontrol administratif dan penyediaan sarana dalam upaya promotif dan prefentif yang optimal, seperti penyediaan wastafel, pemakaian APD yang sesuai, skrining serta pengobatan.
The aim of this study was to determine the factors that led to occupational skin disease complaints on Sewing and Cutting workers at the Preparing/ Upper Sole Department, one of the shoe manufacturing in Sukabumi, May 2016. Out of the 1.350 respondents, found that 777 workers suffering from occupational skin disease complaints, while 573 others do not suffer from this complaint. Using the systematic random sampling technique, obtained a sample of 817 workers, of which the result showed 58% of them suffer from occupational skin disease complaints. Statistically there was no significant association between exposures to organic solvents with occupational skin disease complaints in workers. Furthermore, the study result indicates that workers exposed to organic dust 2.5 times are at risk of suffering from occupational skin disease complaints. Workers with ≤ 3service years had 2.4 times the risk of developing occupational skin disease complaints compared to workers who have > 3 years of service. Workers who have the habit of not washing their hands have 2.6 times the risk of occupational skin disease complaints. Workers who do not wearing gloves are at risk 4.7 times of occupational skin disease complaints, and workers with a history of allergies had 6.7 times risk to occupational skin disease complaints. Control can be done by educating the workers and do the monitoring, as well as administrative control and provided the facilities in health promotion and optimum preventive, such as to provide a sink, use appropriate PPE, screening and do the treatment as well"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46413
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library