Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Fairus Zabidi
Abstrak :
Pondok Pesantren Daarul Ishlah adalah salah satu lembaga pendidikan Islam yang mengikuti tradisi salafiyah. Pesantren ini berfokus pada pengajaran al-Qur’an dan ilmu-ilmu agama Islam serta mengacu pada sumber-sumber klasik seperti kitab-kitab kuning sebagai pokok materi pembelajarannya. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor apa yang melatarbelakangi kebertahanan Pondok Pesantren Daarul Ishlah di tengah era modernisasi pendidikan Islam saat ini. Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan observasi serta wawancara sebagai metode penelitian kualitatif. Teori yang diadopsi melibatkan teori “Tradisi Santri” yang dikembangkan oleh Zamakhsyari Dhofier dalam bukunya yang berjudul “Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai” yang dapat memberikan pemahaman mendalam tentang kebertahanan dan keberlanjutan pondok pesantren. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat lima belas faktor yang melatarbelakangi Pondok Pesantren Daarul Ishlah dapat tetap bertahan di tengah era modernisasi pendidikan Islam. Pertama, faktor kepemimpinan (kiai). Kedua, pembebasan biaya. Ketiga, klasifikasi kemampuan santri. Keempat, metode pembelajaran. Kelima, sistem nilai yan dianut. Keenam, mengikuti ajaran ulama salaf. Ketujuh, berpakaian sarung dan kopiah. Kedelapan, konsep ruh al-jihad dan keikhlasan. Kesembilan, proses rekruitmen guru atau ustaz. Kesepuluh, rutinnya pemberian nasihat. Kesebelas, nilai keteladanan. Kedua belas, suasana pondok pesantren. Ketiga belas, penyebaran informasi. Keempat belas, mengabadikan nama pondok pesantren. Terakhir, yang kelima belas yaitu masyarakat. ......The Daarul Ishlah Islamic Boarding School is an Islamic educational institution that follows the salafiyah tradition. This Islamic boarding school focuses on teaching the al-Qur’an and Islamic religious sciences and refers to classical sources such as the Yellow Books as the main learning material. This research discusses the factors behind the survival of the Daarul Ishlah Islamic Boarding School in the current era of modernization of Islamic education. In this research, observation and interview approaches were used as qualitative research methods. The theory adopted involves the "Santri Tradition" theory developed by Zamakhsyari Dhofier in his book entitled "Islamic Boarding School Tradition: A Study of the Kyai's View of Life" which can provide an in-depth understanding of the survival and sustainability of Islamic boarding schools. The results of this research state that there are fifteen factors behind the Daarul Ishlah Islamic Boarding School being able to survive in the era of modernization of Islamic education. First, the leadership factor (kiai). Second, fee waiver. Third, classification of students abilities. Fourth, learning methods. Fifth, the value system adopted. Sixth, follow the teachings of salaf scholars. Seventh, dress with a sarong and skullcap. Eighth, the concept of ruh al-jihad and sincerity. Ninth, the teacher or ustaz recruitment process. Tenth, regular giving of advice. Eleventh, exemplary values. Twelfth, the atmosphere of the Islamic boarding school. Thirteenth, dissemination of information. Fourteenth, immortalize the name of the Islamic boarding school. Finally, the fifteenth is society.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lestariwati
Abstrak :
ABSTRAK Tesis ini merupakan penelitian mengenai keberlanjutan dan kebertahanan nilainilai tradisi karia pada masyarakat Muna. Penelitian ini bertujuan memperlihatkan keberlanjutan, kebertahanan nilai-nilai dalam tradisi karia, dan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam masyarakat pendukung tradisi karia. Sumber data diperoleh dari data lapangan dan studi pustaka. Penelitian menggunakan konsep dan teori yang berhubungan dengan keberlanjutan tradisi karia. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dengan pendekatan etnografi, pengetahuan tentang keberlanjutan dan kebertahanan nilai-nilai dalam tradisi karia dapat diungkap. Melalui metode ini fungsi dan nilai-nilai dalam tradisi ini dapat diungkap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi dalam masyarakat membawa pengaruh pada keberlanjutan dan kebertahanan nilai-nilai tradisi ini. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa keberlanjutan tradisi ini berkaitan dengan pola pewarisan yang dilakukan oleh pemerintah sebagai pengambil kebijakan, masyarakat, dan pelaku tradisi karia.
Abstract This thesis is a research about the continuity and preservation of karia tradition values in Munanese people. This research aims at showing the continuity, preservation of values in karia tradition, and to know the factors causing the happening the change in society as the supporter of karia tradition. Data resources are obtained from field and literature data. This research uses the concepts and theories related to the continuity of karia tradition. The method of this research uses qualitative method. By ethnographical approach, the knowledge about the continuity and the sustainability of values in karia tradition can be expressed. Through this method, the functions and values in this tradition can be shown. The findings of this research shows that the change that happens in the society bring the impact on the continuity and sustainability of this tradition values. This research also shows that the sustainability of this research is related to the inheritance pattern done by the government as the policy maker, society, and the performers of karia tradition.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
T31293
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Zahra
Abstrak :
ABSTRAK

Skripsi ini membahas tentang kemampuan perusahaan untuk bertahan di dalam industri fesyen di Indonesia pada tahun 2006-2010. Penelitian ini menggunakan metode probit untuk model kemampuan bertahan perusahaan dengan pooled data. Data diperoleh dari Statistik Industri Sedang dan Besar (KBLI 17302, 17303, 17304, 18101, 18102, 18202, 19201, 19202, 19203, dan 19209) berupa data individual perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan rasio ekspor terhadap output perusahaan meningkatkan probabilitas kemampuan perusahaan untuk bertahan dalam industri fesyen secara signifikan. Sementara peningkatan penggunaan energi listrik dan terjadinya krisis finansial global menurunkan kebertahanan perusahaan.


ABSTRACT

This research describes the ability of a company to survive in Indonesia‟s fashion industry during the 2006-2010 period. This study uses probit method for firm survival model with pooled data. Data obtained from Statistics Medium and Large Scale Industry (ISIC 17302, 17303, 17304, 18101, 18102, 18202, 19201, 19202, 19203, and 19209) in the form of firm individual data. The results of this study showed that firm size, firm age, and the ratio of exports to output of the firm significantly increases the probability of firm survival in the fashion industry. Meanwhile, the increased use of electrical energy and the global financial crisis lowered the probability of firm survival.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Aliyah Iskandar
Abstrak :
Adanya kawasan kampung di pusat Kota Jakarta menunjukkan adanya fenomena gentrifikasi yang terjadi di kawasan tersebut. salah satu kampung di pusat kota yaitu Kampung Bawah Tanah yang berada di kawasan komersial dan elite jakarta yaitu Kemang, Jakarta Selatan yang mana kampung ini juga berbatasan langsung dengan Kemang Village. Pembangunan Kemang Village mengakibatkan terjadinya dinamika ruang fisik yang ditandai dengan perubahan penggunaan lahan dan perubahan fungsi bangunan juga dinamika sosial budaya yang ditandai dengan adanya displacement dan segregasi sosial yang ada di Kampung Bawah Tanah, dinamika sosial ini juga mengakibatkan perubahan proporsi dan karakteristik masyarakat Kampung Bawah Tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk melihat dan mengkaji kebertahanan masyarakat lokal Kampung Bawah Tanah untuk tetap tinggal di kampung mereka ditengah perkembangan dan perubahan yang terjadi juga untuk mengidentifikasi faktor apa saja yang mempengaruhi kebertahanan  warga Kampung Bawah Tanah dalam mengatasi perkembangan kawasan kemang tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui teknik analisis deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa, Kampung Bawah Tanah akan tetap bertahan, Proses bertahan yang dilakukan di Kampung Bawah Tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor; 1)Kemudahan dalam mendapatkan pekerjaan, 2) Adaptasi, 3) Ikatan Sosial dan  4) Lama tinggal. ......The existence of a village area in the center of Jakarta City indicates the existence of a gentrification phenomenon that occurs in the area. one of that villages in the city center is Bawah Tanah Village, which is located in the commercial and elite area of Jakarta, (Kemang, South Jakarta), this village is also directly adjacent to Kemang Village. The development of Kemang Village has resulted in dynamics of physical space which are characterized by changes in land use and changes in building functions as well as socio-cultural dynamics which are characterized by displacement and social segregation in  Bawah Tanah Village, these social dynamics have also resulted in changes in the proportions and characteristics of Bawah Tanah Village communities. The purpose of this research is to see and examine the survival of the Bawah Tanah Village local communities to remain in their village amidst the developments and changes that have occurred and to identify what factors influence the survival of Bawah TanahVillage communities in overcoming the development of the Kemang area. This research was conducted using a qualitative approach through qualitative descriptive analysis techniques. From the results of the study it was concluded that Bawah Tanah Village would survive. The survival process carried out in the Underground Village was influenced by several factors; 1) Ease of getting a job, 2) Adaptation, t3) Social Bonds and 4) Length of stay.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Agustin
Abstrak :
Minoritas Druze Lebanon telah menempati Pegunungan Lebanon sejak abad 11 M. Meskipun dari segi jumlah Druze merupakan minoritas, mereka mampu mempertahankan eksistensinya sejak kedatangannya hingga saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan kondisi dan kebertahanan minoritas Druze Lebanon. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan data sekunder dari studi pustaka. Teori yang digunakan adalah teori kebertahanan dari Gunnestad (2006). Penelitian ini menemukan bahwa Druze datang ke Pegunungan Lebanon pada abad 11 M untuk melindungi diri dan kemudian membentuk komunitas di sana. Pada masa Ottoman, Druze memiliki kekuasaan sebagai emirat di Pegunungan Lebanon di bawah wali Ottoman. Pada masa Mandat Perancis, kedudukan Druze sebagai pemimpin berubah menjadi minoritas karena pembentukan Lebanon Raya. Pasca kemerdekaan, Druze hanya memiliki partisipasi terbatas dalam politik dan pemerintahan karena sistem konfesional Lebanon. Temuan selanjutnya, kebertahanan minoritas Druze Lebanon didukung oleh tiga faktor: internal, eksternal, dan eksistensial. Faktor internal dengan memilih tempat bermukim di wilayah pegunungan dan menyatukan komunitas mereka di bawah kepemimpinan zaim. Faktor eksternal yakni konstitusi Lebanon mengakui Druze sebagai salah satu agama resmi dan aliansi politik yang mereka bangun dengan komunitas lain. Faktor eksistensial adalah adanya konsep taqiyya, reinkarnasi, dan kepercayaan akan datangnya Mahdi yang terdapat dalam ajaran mereka. ......Lebanese Druze minority has resided in Mount Lebanon since the 11th century. Besides being numerically a minority, they manage to preserve their existence from their first arrival until the present. This research aimed to describe the condition and resilience of the Lebanese Druze minority. By using a descriptive qualitative method, this research relied on secondary data acquired from library research and implemented the resilience theory approach by Gunnestad (2006). The research found that the Druzes came to Mount Lebanon in the 11th century to protect themselves and build a community in that area. During the Ottoman period, the Druze ruled as an emirate in Mount Lebanon under the Ottoman wali. During the France Mandate, the position of the Druze as a ruling class changed into a minority due to the establishment of Grand Lebanon. After Lebanon’s independence, the Druze had only limited political and governmental participation because of Lebanon’s confessional system. The next finding is that the resilience of the Lebanese Druze minority is supported by three factors: internal, external, and existential. First, the internal factor is their decision to reside in the mountainous area and organize their community under the leadership of zaim. Second, the external factor is besides Lebanon’s constitution recognizing Druze as one of the official religions, they establish political alliances with other communities. Third, the existential factor that supports the resilience of the Druzes is the principle of taqiyya (concealment), reincarnation, and belief in the arrival of a Savior.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Faktor kebertahanan lanjut usia perempuan dalam ekonomi produktif di Kota Yogyakarta adalah suatu keadaan nyata bahwa lanjut usia perempuan masih ada yang berjuang untuk mencuipi kebutuhan diri...
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Guntur Kurnia
Abstrak :
Penelitian ini mendokumentasikan faktor penentu kebertahanan dan pertumbuhan perusahaan di industri pembekuan perikanan Indonesia. Analisis menggunakan data perusahaan besar dan sedang periode 2006 ? 2011 yang diperoleh dari BPS. Hasil menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan dengan ukuran lebih besar, produktivitas lebih tinggi, intensitas kapital lebih tinggi, rasio ekspor lebih tinggi, dan tidak terjadi krisis cenderung untuk bertahan. Hasil lainnya menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan dengan ukuran lebih kecil, produktivitas lebih tinggi, rasio ekspor lebih tinggi cenderung untuk tumbuh lebih cepat. Intensitas kapital memiliki dampak yang tidak signifikan terhadap pertumbuhan perusahaan. Hal ini dapat dijelaskan melalui karakteristik industri yang bersifat padat karya.
This research documents the determinant factors of firm survival and growth in Indonesian fishery freezing industry. The analysis uses data of LMEs (large and medium enterprises) for period 2006 - 2011 taken from BPS. The results indicate that firms with larger size, higher productivity, higher capital intensity, higher export ratio, and no crisis occurs are likely to survive. The other results indicate that firms with smaller size, higher productivity, higher export ratio are likely to grow faster. The capital intensity has insignificant impact on firm growth. It is related to industrial characteristic that labor intensive.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S60518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathur Rahman Sihab
Abstrak :
Penelitian ini mambahas mengenai analisis modal sosial yang dimiliki oleh komunitas UMKM tahu tempe PIK KOPTI Semanan dalam mempertahankan usahanya dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peran UMKM sebagai tulang punggu perekenomian Indonesia, karena usaha yang ada di Indonesia 99 persen terdiri dari UMKM. Pemerintah perlu meningkatkan kapasitas pelaku UMKM, tidak hanya dilakukan dalam bentuk penguatan pemodalan finansial namun dibutuhkan program pendampingan dan penguatan agar UMKM di Indonesia semakin berkembang sesuai tujuan dari RPJMN 2020-2024. Selama pandemi Covid-19, UMKM juga menjadi sektor yang terdampak dan berpotensi dapat memperbaiki kondisi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Untuk itu, penguatan UMKM harus dilakukan agar angka pengangguran dan kemiskinan tidak semakin tinggi. Salah satu komunitas UMKM yang terbesar di Jakarta adalah KOPTI Semanan. Primer Koperasi Produksi Tahu Tempe Indonesia (KOPTI) merupakan salah satu koperasi yang melakukan pengolahan tempe dan tahu di Jakarta. Selama Pandemi Covid-19, PIK KOPTI Semanan terbukti mampu bertahan dan beradaptasi terhadap dampak sosial dan ekonomi. Maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis modal sosial yang dimiliki oleh PIK KOPTI Semanan untuk mempertahankan usahanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam pada sepuluh informan yang dipilih melalui metode nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling dalam kurun waktu April sampai Oktober 2022. Hasil penelitian ini adalah ditemukannya modal sosial yang dimiliki komunitas PIK KOPTI Semanan. Pada hubungan antar masyarakat di dalam PIK KOPTI Semanan ditemukan modal sosial dalam bentuk latar belakang komunitas yang homogen, hubungan saling menghormati, hubungan saling percaya, hubungan kerjasama dan solidaritas. Pada hubungan antara komunitas PIK KOPTI Semanan dengan komunitas atau kelompok lain ditemukan adanya kolaborasi dan dukungan. Pada hubungan antara komunitas PIK KOPTI Semanan dengan pemerintah setempat ditemukan adanya tindakan politik dan hubungan profesional yang terjalin. Pemanfaatan modal sosial yang dimiliki PIK KOPTI Semanan berupa sarana belajar dan pengembangan usaha, pertukaran informasi, peningkatan penjualan usaha, dan pemberian bantuan dan subsidi. Dengan mengkaji modal sosial dalam komunitas, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial berupa konsep pemanfaatan modal sosial dalam mata kuliah Intervensi Komunitas. ......This study discusses the analysis of social capital owned by the MSMEs community tofu and tempeh PIK KOPTI Semanan in maintaining their business from the Social Welfare Science discipline. This research is motivated by the role of MSMEs as the backbone of the Indonesian economy, because 99 percent of businesses in Indonesia consist of MSMEs. The government needs to increase the capacity of MSME actors, not only in the form of strengthening financial capital, but also a mentoring and strengthening program is needed so that MSMEs in Indonesia will continue to develop according to the goals of the 2020-2024 RPJMN. During the Covid-19 pandemic, MSMEs were also a sector that was affected and could potentially improve the economic conditions and welfare of the Indonesian people. For this reason, strengthening MSMEs must be carried out so that unemployment and poverty rates are not getting higher. One of the largest MSME communities in Jakarta is KOPTI Semanan. Primary Indonesian Tofu and Tempe Production Cooperative (KOPTI) is one of the cooperatives that processes tempe and tofu in Jakarta. During the Covid-19 Pandemic, PIK KOPTI Semanan proved able to survive and adapt to social and economic impacts. So the purpose of this study is to analyze the social capital owned by PIK KOPTI Semanan to maintain its business. This study used a qualitative approach with a descriptive research type. Data collection in this study was carried out through in-depth interviews with ten informants who were selected using the non-probability sampling method with a purposive sampling technique from April to October 2022. The results of this study were the discovery of social capital owned by the PIK KOPTI Semanan community. In the inter-community relations in the Semanan KOPTI PIK found social capital in the form of a homogeneous community background, mutual respect, trust, cooperation and solidarity. In the relationship between the PIK KOPTI Semanan community and other communities or groups, collaboration and support were found. In the relationship between the Semanan PIK KOPTI community and the local government, it was found that there were political actions and professional relationships that existed. Utilization of social capital owned by PIK KOPTI Semanan is in the form of learning and business development facilities, exchanging information, increasing business sales, and helping and subsidies. By studying social capital in the community, it is hoped that this research can contribute to the Social Welfare Science study program in the form of the concept of utilizing social capital in the Community Intervention course.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Siswanto
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang strategi siswa miskin untuk melangsungkan pendidikannya di dalam arena sekolah. Dengan menggunakan pendekatan Bourdieu, praksis kebertahanan dan kemampuan berprestasi di kalangan siswa miskin merupakan hasil dari dialektika antara arena sekolah dan habitus siswa miskin yang menopang berbagai strategi konversi aneka jenis kapital yang dimilikinya. Studi ini memberikan gambaran besar peran siswa miskin dan sekolah yang saling merespon untuk menopang mereka bertahan dan berprestasi. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data penelitian betumpu pada wawancara, observasi, dan studi dokumen. Lokasi penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun Jakarta-Timur. Lokasi penelitian ini dipilih atas dasar keberadaannya yang mewakili suatu sekolah dengan corak siswa-siswanya yang berasal dari latar sosial-ekonomi yang heterogen. Selain itu, lokasi ini dipilih juga atas dasar kemampuan sekolah yang memberikan pendidikan bagi semua lapisan masyarakat, utamanya bagi siswa miskin dari tahun 1982 hingga sekarang, menjadikannya sebagai daya tarik untuk diteliti. Di tengah perhatian pemerintah pusat melalui program beasiswa, nyatanya belum cukup untuk meniadakan persoalan pembelajaran siswa miskin yang terletak pada pencapaian prestasi akademik yang rendah, sarana dan prasarana pendidikan yang minus, serta citra diri yang marjinal. Realitas ini, menuntut siswa miskin untuk survive di dalam arena sekolah. Umumnya siswa miskin dapat survive dengan cara mematuhi tata tertib yang sudah menjadi aturan sebagai struktur objektif di dalam arena sekolah. Mereka tidak pernah membuat kasus yang bersifat negatif di dalam arena sekolah. Jadi, kapatuhan mereka terhadap aturan main di dalam arena sekolah, akan menjamin keberlangsungan pendidikannya. SMA Muhammadiyah 11 sebagai arena pendidikan berbasis keagamaan pada faktanya menyediakan arena pendidikan ilmu umum (mata pelajaran IPA dan IPS) dan ilmu keagamaan (mata pelajaran Al Islam, Kemuhamadiyahan dan Bahasa Arab [ISMUBA]). Pada titik ini arena keagamaan mampu memfasilitasi habitus siswa miskin yang sudah terbiasa dengan kegiatan keagamaan untuk digunakan sebagai strategi bertahan dan berprestasi di sekolah. Mereka umumnya pandai dalam mata pelajaran keagamaan seperti Al-Islam, Kemuhamadiyahan, dan bahasa Arab (ISMUBA). Selain itu, mereka juga memiliki kapital budaya yang memadai dalam hal praksis sosial keagamaan di bidang ceramah keagamaan dan membaca Al Qur an lengkap dengan prasyarat tanda bacanya. Kepemilikan kapital budaya sebagaimana terurai di atas, pada dasarnya bermanfaat bagi siswa miskin untuk meraih kapital simbolik yang mereka manifestasikan melalui prestasi dan reputasi dibidang keagamaan di dalam arena sekolah. Mereka sering diandalkan oleh teman-temannya di dalam mata pelajaran Al-Islam, Kemuhamadiyahan, dan Bahasa Arab. Selain itu, mereka juga sering memenangkan berbagai perlombaan keagamaan seperti, Marawis, cerdas cermat dibidang agama Islam, dan lomba baca Al Qur an. Jadi, berbekal kapital budaya ini membuat mereka percaya diri untuk berprestasi, sekalipun mereka adalah siswa yang tidak mampu secara ekonomi. Di tengah ketidakberdayaan ekonomi, siswa miskin berusaha melakukan penguatan kapital sosial. Penguatan kapital sosial mereka wujudkan dengan cara menggalang jaringan pertemanan yang berbasis pada sikap dan sifat yang pasrah serta mengalah di arena sekolah. Realitas ini pada kenyataannya membawa keuntungan bagi siswa miskin untuk mendapatkan imbalan makan siang, dan berbagai kebutuhan foto kopi pelajaran sebagai manifestasi keuntungan kapital ekonomi di arena sekolah. Selain itu, strategi ini juga menguntungkan bagi siswa miskin, utamanya untuk dapat belajar bersama pada mata pelajaran ilmu umum (IPA dan IPS) bersama teman-temannya yang datang dari kapital ekonomi memadai.
ABSTRACT
This study discusses the strategies of poor students to accomplish their education in the school arena. By using the approach of Bourdieu, praxis viability and distinguishability among poor students is the result of the dialectic between the school area and habitus of students which sustains a variety of conversion strategies ofany student’ capital. This study provides overview of the poor student and school role which react to each other hence it is able to make the students survive and distinguished in term of excellence. The approach used in this study is qualitative while the method is case study. The data collection was taken from interview, observation, and document study. The research location was conducted in 11 Muhammadiyah Senior High School, Rawamangun, East Jakarta. The place was selected because the school was filled by students who havedifferent socio-economic backgrounds. Beside that, the school was also selected on the basis of school abilityto provide education for all levels of society, particularly for poor students from 1982 to the present, making it valuable to be studied. In the eye of the central government's attention through a scholarship program, as a matter of fact, it is not enough to solve the problems of poor students in learning which consist of the low academic achievement, the lack of educational facilities, and the marginal self-portrayal. This reality demands poor students to survive in the school area. In general, poor students can survive by being obedient to the rules that have been regulatedto be objective structure in the school area. They never make a negative case in the school. So, their obediencetowards the rules in the school will ensure the sustainability of their education. Muhammadiyah 11 Senior High School as religion based school does actually provide general subject (science and social study) and religion subject (Al Islam, Muhammadiyah, and Arabic [ISMUBA]). In this level, religion arena is able to facilitate habitus of poor student which accustomed to religious activity, in later, they can usethis way as strategy to sustain and be distinguished in school. They generally are clever in the religion subjects as Al Islam, Muhammadiyah, and Arabic (ISMUBA). Besides, they also have sufficient cultural capital in terms of socio-religious praxis in the field of religious discourse and reciting the Quran complete with prerequisites of punctuation. In having cultural capital as mentioned above is fundamentally beneficial for poor students in reaching symbolic capital which they manifest through achievement and reputation in the field of religious activity in school arena. They are often relied upon by their friends on the subject of Al-Islam, Muhammadiyah, and Arabic. Moreover, they also often won various related religioncompetitions, for exampleMarawis, Islamic quiz contest, and read the Qurancompetition. So, owning this cultural capitalmakes them believe in themselves to be distinguishedeven though they are students who are not economically disadvantaged. In the midst of having less economic empowerment, poor students are trying to strengthen social capital. They strengthen social capitalby enlarging their friendshipnetwork with the attitude and trait of being obedient and submissivein the school arena. This actual reality, in fact, brings benefits for poor students to get a reward such as free lunch and photocopy of the lesson as a manifestation of economic capital advantage in the school arena. In addition, this strategy is also beneficial for the poor, especially to be able to study the general subjects (science and social studies) withtheir friends who come from adequate economic capital.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2014
T41983
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library