Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alexander Hridaya Bhakti
Abstrak :
ABSTRAK
Dinamika politik di Indonesia menjelang tahun politik 2019 mulai terasa sejak awal tahun 2018. Para aktor politik pun mulai menjalankan berbagai strategi politik untuk dapat meraih atau mempertahankan kekuasaannya. Salah satu gerakan yang muncul di awal tahun 2018 adalah kampanye #2019GantiPresiden yang kemudian menjadi perbincangan di kalangan politisi dan masyarakat. Media sebagai aktor politik pun tak tinggal diam dalam ikut berperan dan merespons dinamika politik tersebut. Begitu banyak faktor dan kepentingan yang membuat media akhirnya turut serta meramaikan kontestasi politik. Pemilik media menjadi salah satu faktor yang sangat memengaruhi, sebuah institusi media yang seharusnya independen justru memliki kecenderungan politik tertentu. Akibat dari kecenderungan politik sebuah institusi media, kemudian muncul sebuah istilah yang dikenal dengan keberpihakan media. Framing atau pembingkaian adalah cara media yang berpihak dalam mengkonstruksi suatu realitas dalam benak khalayak sesuai dengan yang diharapkan media. Massa yang terkena paparan pesan dari pembingkaian berita akhirnya menjadi terpolarisasi dalam kubu-kubu tertentu di tengah masyarakat.
ABSTRACT
The political dynamics in Indonesia ahead of the political year 2019 began in 2018. The political actors also began to carry out various political strategies in order to gain or maintain their power. One of movements appeared in early 2018 was #2019GantiPresiden that has become a topic among politicians and the public. The media is political players who does not remain silent in meetings and respond to the political dynamics. So many factors and interests that made the media finally participate in enlivening the political contestation. The owner of the media becomes one of the factors that influence a media contained. As a result of political tendencies, a media institution called partisan media. Framing is a way of partisan media in constructing reality in the minds of audiences as expected by the media. The masses affected by the message from the framing of the news eventually became polarized in several groups in the society.
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnina Sekar Segari
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai bagaimana tiga surat kabar nasional, Kompas, Media Indonesia dan Koran Sindo memberitakan Partai Nasdem sebagai partai politik baru dalam masa kampanye Pileg 2014. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode analisis framing mengunakan model Gamson dan Modigliani. Hasil penelitian ini menemukan adanya agenda yang berbeda dari masing-masing surat kabar dalam memberitakan Partai Nasdem. Setiap media mengkonstruksi isu yang sama dengan cara yang berbeda, untuk mendukung ide dasar mereka. Selain itu, hasil penelitian juga menyimpulkan adanya keberpihakan media yang terafiliasi dengan Partai Nasdem dalam memberitakan partai tersebut.
ABSTRACT
This thesis discussed how three national daily in Indonesia, Kompas, Media Indonesia, and Koran Sindo covered Partai Nasdem as new political party contesting in 2014 legislative election campaign. This research is a qualitative research that using framing analysis model from Gamson & Modigliani. In this research, researcher found that each media has their different agenda in covering Partai Nasdem. Each media contructed the same issue with different ways that support their big idea about Partai Nasdem. This research also concludes that media who has affliation with political party, tends to support the political party they affiliated with
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42342
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library