Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendri Saputra
Abstrak :
Salah satu parameter yang bisa dipakai dalam mengukur kinerja keandalan sistem distribusi adalah nilai WASRI (Weighted Average System Reliability Index) Semakin tinggi nilai dari indeks tersebut maka semakin rendah keandalan dari sistem distribusi. Untuk mencapai tingkat keandalan yang sesuai maka perlu diadakan kegiatan pemeliharaan. Efektifitas (E) kegiatan pemeliharaan diperoleh dari perbandingan antara perubahan nilai WASRI dengan biaya kegiatan pemeliharaan terkait. Dengan mengurut nilai E berdasarkan besarnya akan didapatkan prioritas kegiatan pemeliharaan untuk mencapai tingkat keandalan sistem yang diinginkan dari anggaran kegiatan pemeliharaan yang ada. Dengan studi kasus sistem distribusi listrik bandar udara Soekarno-Hatta, berdasarkan data dihitung perubahan laju kegagalan pada subsistem, komponen indeks keandalan dan Efektifitas kegiatan pemeliharaan dari biaya pemeliharaan yang ada. Didapatkan 3 peringkat prioritas tertinggi untuk pemeliharaan dari jaringan Technical Priority berturut-turut adalah T2-T0-T6 dan untuk jaringan General Priority adalah P15-P7-P55.
One of the parameters that can be used in measuring the performance of distribution system reliability is the value of WASRI (Weighted Average System Reliability Index). To achieve an appropriated reliability its need to do a maintenance. E (Effective) value of maintenance activities can be calculated by divide the WASRI changing value with the cost of maintenance activities at that subsystem. By ranking the E value, we will know the priority of maintenance activity to achieve the reliability target based on cost of maintenance. Based on data at Soekarno-Hatta Airport electric distribution system, we can calculate the change of subsystem failure rate, reliability index component and the effectivity of maintenance task. The highest ranking for maintenanace task at Technical Priority are T2-T0-T6 and at General Priority are P15-P7-P55.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T30804
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Saputra
Abstrak :
Salah satu parameter yang bisa dipakai dalam mengukur kinerja keandalan sistem distribusi adalah nilai WASRI (Weighted Average System Reliability Index) Semakin tinggi nilai dari indeks tersebut maka semakin rendah keandalan dari sistem distribusi. Untuk mencapai tingkat keandalan yang sesuai maka perlu diadakan kegiatan pemeliharaan. Efektifitas (E) kegiatan pemeliharaan diperoleh dari perbandingan antara perubahan nilai WASRI dengan biaya kegiatan pemeliharaan terkait. Dengan mengurut nilai E berdasarkan besarnya akan didapatkan prioritas kegiatan pemeliharaan untuk mencapai tingkat keandalan sistem yang diinginkan dari anggaran kegiatan pemeliharaan yang ada. Dengan studi kasus sistem distribusi listrik bandar udara Soekarno-Hatta, berdasarkan data dihitung perubahan laju kegagalan pada subsistem, komponen indeks keandalan dan Efektifitas kegiatan pemeliharaan dari biaya pemeliharaan yang ada. Didapatkan 3 peringkat prioritas tertinggi untuk pemeliharaan dari jaringan Technical Priority berturut-turut adalah T2-T0-T6 dan untuk jaringan General Priority adalah P15-P7-P55.
One of the parameters that can be used in measuring the performance of distribution system reliability is the value of WASRI (Weighted Average System Reliability Index). To achieve an appropriated reliability its need to do a maintenance. E (Effective) value of maintenance activities can be calculated by divide the WASRI changing value with the cost of maintenance activities at that subsystem. By ranking the E value, we will know the priority of maintenance activity to achieve the reliability target based on cost of maintenance. Based on data at Soekarno-Hatta Airport electric distribution system, we can calculate the change of subsystem failure rate, reliability index component and the effectivity of maintenance task. The highest ranking for maintenanace task at Technical Priority are T2-T0-T6 and at General Priority are P15-P7-P55.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T40964
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudianto Setyowidodo
Abstrak :
Tingginya biaya pemeliharaan diantaranya disebabkan biaya akibat persediaan suku cadang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jumlah pemesanan yang meminimumkan biaya-biaya yang terkait dengan pengadaan suku cadang kritis forklift. Berdasarkan distribusi weibull dua parameter dapat diketahui laju kerusakan suku cadang terhadap kelompok equipment yang sejenis sehingga kebutuhan suku cadang dapat diramalkan. Model Economic Order Quantity digunakan untuk mengoptimalkan jumlah pemesanan yang meminimumkan biaya inventori dan biaya pemesanan suku cadang. Hasilnya diperoleh suku cadang yang memiliki demand terbesar pertahun adalah Load Wheel 27631330/EJC-15G dengan ekspektasi kebutuhan sebanyak 16 unit, jumlah order quantity sebesar lima unit dan reorder point sebesar empat unit. ......High expenses spent by maintenance some of them are caused by expenses of spare parts inventory. The goal of this research is to minimize all the cost associated with the replenishment forklift critical spare parts. Based on twoparameter weibull distribution, the failure rate of spare parts in a group of identical equipments can be predicted, so that the needs of spare parts can be predicted. Economic Order Quantity model is used to optimize order quantity of spare parts which minimize the combination of inventory cost and purchasing cost of spare parts. The results obtained spare part that has the highest annually demand is Load Wheel 27631330/EJC-15G with the expected needs of as many as 16 units, total order quantity of five units and the reorder point for four units.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52078
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library