Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Widya Murti
Abstrak :
Kemampuan beton dalam menahan tegangan tarik lebih kecil dibandingkan dalam menahan tegangan tekan. Kekuatan tarik ini dapat menimbulkan keretakan pada beton. Kuat tarik pada beton harus ditingkatkan dengan menggunakan serat kawat ke dalam campuran beton sejumlah proporsi berat terhadap semen. Pengujian tarik belah dan lentur dilakukan secara eksperimental dalam laboratorium. Untuk uji tarik belah dilakukan pada hari ke-7, 14, dan 28. Ukuran dari benda uji tarik belah yaitu silinder 15 x 30 cm. Pengujian lentur dilakukan menggunakan balok ukuran 15 x 15 x 60 cm. Spesimen diuji dengan konfigurasi lentur murni pada umur 14 dan 28 hari. Berbagai variasi serat kawat yang digunakan sebagai persentase volume untuk kadar semen yaitu 4%, 6%, 8%, 10%, dan 12%. Jenis serat kawat yang digunakan yaitu kawat bendrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menahan tarik dalam beton berserat mengalami peningkatan. Dari hasil pengujian, didapatkan bahwa variasi yang menunjukkan peningkatan paling besar yaitu 6%. Untuk kuat tarik belah terjadi peningkatan sebesar 36,89% dan untuk kuat lentur terjadi peningkatan sebesar 46,06%. Dengan menggunakan regresi polinomial, didapatkan persentase kadar maksimum yang lebih akurat. Untuk tes tarik belah kadar maksimum kawat bendrat sebesar 5,4 % dan untuk tes lentur sebesar 5,7%. Untuk perbandingan antara kuat tarik belah dengan kuat tekan beton dengan kawat bendrat menghasilkan koefisien perbandingan antara 0,480 ? 0,653. Sementara perbandingan antara kuat lentur dan kuat tekan beton kawat bendrat memiliki koefisien dalam kisaran 0,74 ? 1,07. Sedangkan perbandingan antara kuat tarik belah dan kuat lenturnya pada beton kawat bendrat memiliki koefisien antara 0,61 ? 0,65. ......The capability of normal concrete to resist tensile stress is weaker than that of it to the compressive stress. As the capacity of tensile strength of concrete affect to the happening of crack growth, this tensile strength has to be improved by using some amount of steel fiber into concrete mixtures in weight proportion to the cement content. Splitting and flexural research has been conducted by set of laboratory experimental work. Testing speciments for splitting tensile tests performed at 7, 14, and 28 days. Size of cylinder speciment for splitting tensile test is 15 x 30 cm. A flexural research done to numbers of beam specimens size of 15x15x60 cm tested under pure bending configuration at the age of 14 and 28 days. Various proportions of steel fiber as volume percentage to cement content were chosen to be 4%, 6%, 8%, 10%, and 12% and the type of steel fiber is replaced by annealed wire. The research outcomes show that the capacity of this type of fibered concrete is physically improved. From the result of test, it was found that the variation which shows maximum increase is 6%. For splitting test the increase is 36,89% and for flexural test has 46,06% increase. Polynomial regression can found the maximum percentage more accurately. By using this, we found for splitting tensile strength, the maximum percentage is 5,4% and for flexural test, we found that maximum percentage is 5,7%. For comparison between splitting test and compressive strength of steel fiber concrete has coeffiecient 0,480 ? 0,653. While the comparison between flexural test and compressive strength has coefficient 0,74 ? 1,07. Then, for comparison bertween splitting test and flexural test of steel fiber concrete has coefficient between 0,61 to 0,65.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S123
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Christian Lukito
Abstrak :
Kawat bendrat dibandingkan dengan serat baja yang pada umumnya digunakan untuk campuran beton memiliki kelebihan yakni harga yang lebih murah. Kawat bendrat digunakan sebagai pengganti serat baja dengan cara dipotong menjadi serat berukuran 30 mm. Penggunaan serat kawat bendrat di dalam campuran beton berguna untuk memperbaiki sifat mekanis beton, seperti kuat geser. Penelitian ini menggunakan sampel geser double-L berukuran 30 cm x 20 cm x 7.5 cm dan sampel geser kubus berukuran 30 cm x 15 cm x 10 cm. Sampel diuji dengan menggunakan alat tes tekan universal. Sampel dibuat dengan mutu beton fc? 25 MPa dengan variabel jumlah bendrat di dalam campuran beton sebanyak 0%, 4%, 6%, 8%, 10%, dan 12% terhadap jumlah semen. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sampel yang menggunakan kawat bendrat sebanyak 8% terhadap jumlah semen dalam campuran beton memiliki kenaikan kekuatan geser langsung yang optimum. ......Annealed wire is less expensive compared to the steel fibre used for fibre reinforced concrete and it is used as replacement of steel fibre by cutting this wire into pieces by size of 30 mm. The use of annealed wire fibre (AW-fibre) in concrete mix is to strengthen the shear capacity of concrete. A research outcomes based on a set of laboratory experimental works done to numbers of double L concrete specimens size of 30 cm x 20 cm x 7.5 cm and cube concrete specimens size of 30 cm x 15 cm x 10 cm loaded under direct shear force by a universal compression machine. The specimens were constructed from 25 MPa AW-fiber concrete, using 0%, 4%, 6%, 8%, 10%, and 12% percentage of fibre content to the weight of cement proportion. The result from this research shows that by adding 8% of AW-fibre produced a maximum improvement of the direct shear strength capacity of this type of AW-fibre concrete.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S136
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Saputra Hendri L.
Abstrak :
Banyak penelitian yang telah menggunaka serat baja dalam campuran beton normal dan telah dilakukan dalam beberapa negara bagian di dunia. Namun, dikarenakan harga serat kawat baja itu sangat mahal di Indonesia, maka penggunaan serat kawat bendrat untuk menggantikan serat baja itu dan menggunakannya dalam campuran beton yang diteliti dalam penelitian ini. Serat kawat bendrat ini berdiameter 0,8mm dipotong dengan panjang 30 mm dan digunakan dalam campuran beton sebagai tulangan mikro beton yang diprediksi mampu meningkatkan kuat tekan beton dan mengurangi susut beton. Jumlah serat ini digunakan dari berat semen PCC dengan variasi 0%, 4%, 6%, 8%, 10% dan 12% dengan target kuat tekan fc? 25MPa. Untuk uji kuat tekan beton, benda uji akan dibuat dalam silinder kecil yang berdiameter 100mm dan tinggi 200 mm yang dites pada hari ke 3,7,14, dan 28 hari serta silinder besar dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm yang akan di tes 28 hari agar diperoleh faktor konversi silinder kecil ke besar. Sedangkan untuk pengujian susut beton di uji pada balok berukuran 100mm x 100mm x 500mm (Standar UNI 6555) dan balok 75mm x 75mm x 254mm (Standar ASTM C49004) yang diuji selama 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan serat kawat bendrat dalam campuran beton meningkatkan kuat tekan beton sebesar 5,682% pada komposisi 6% serat kawat bendrat dan mengurangi susut sebesar 7,93% pada komposisi 10% serat kawat bendrat dan juga penggunaan serat kawat bendrat menurunkan kelecakan nilai slump beton. ......Many experiments on the use of steel fiber to strengthen the quality of normal concrete have been done in some regions of the world. As the price of this fiber in Indonesia is considerably expensive, the use of annealed wire is proposed to be a replacement of it and used as additives for concrete mixture is investigated in this research. This annealed wire of 0,8mm diameter is cut into pieces size of 30 mm length named as annealed-wire fiber (AW fiber) and added into normal concrete mixture as reinforcing fiber to increase the concrete compressive strength and reduce the shrinkage of concrete. The amount of this fiber measured in weight proportion to the content of Portland Composite Cement (PCC) is designed as 0%, 4%, 6%, 8%, 10%, and 12% based on the moderate concrete compressive strength fc? 25MPa. The concrete compressive strength is evaluated to numbers of cylinder type specimens size of 100 mm diameter by 200 mm height tested on 3 days, 7 days and 14 days and of 150 mm diameter by 300 mm height tested on 28 days of concrete age. And the shrinkage test is evaluated to numbers of beam type specimens size 100mm x 100mm x 500mm (UNI 6555 Standard) and 75mm x 75mm x 254mm (ASTM C490-04) The result from this experiment shows that the addition of AW fiber is increased the concrete compressive strength until 5,682% at 6% annealed-wire fiber composition and reduce 7,93% shrinkage at 10% annealed-wire fiber composition but decrease the workability by reducing the slump value.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S137
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library