Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Kegiatan Eksplorasi Migan Kawasan Timur Indonesia (KTI) akan dilakukan dengan konsep kemitraan strategis. Persiapan kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahap seperti pemilihan calon mitra, pemilihan lokasi penelitian berdasarkan data kegeologian dan non kegeologian dan mendiskusikannya ke dalam Forum Focus Group Discussion sebanyak dua kali. Kegiatan kemitraan ini akan dimulai pada tahun anggaran 2014 dan diharapkan akan berakhir pada tahun 2009 (Seri-1) dengan harapan diketemukan cadangan hidrokarbon yang berskala komersial di KTI. Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan Seri-2 yang akan dimulai pada tahun 2015 dengan terlebih dahulu dilakukan pemilihan lokasi melalui forum FGD ditahun 2014."
Jakarta : Litbang dan energi sumber daya mineral,
549 MEJ
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tiffany Roma Ulliasi
"Salah satu tujuan utama pembangunan adalah untuk meningkatkan kebahagiaan masyarakat. Ketika pemerintah mempertimbangkan kebahagiaan sebagai indikator pembangunan, maka hasil pembangunan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik secara material maupun nonmaterial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan kebahagiaan penduduk di kawasan timur Indonesia (KTI) berdasarkan faktor demografi, sosial, dan ekonomi dari data IFLS EAST 2012. Dengan menggunakan metode ordered logit, penulis menemukan bahwa tingkat ekonomi subjektif, pendidikan perguruan tinggi, dan konsumsi rumah tangga per kapita memberikan peran paling besar dalam meningkatkan kebahagiaan penduduk di KTI.

Development works as a measurement to increase the happiness of society which is caught into attention. When the government thinks of happiness as an indicator in development, there is assurance to level up society welfare for both materially and nonmaterally. This study applies ordered logit model to analyse determinants of happiness, specifically in Eastern part of Indonesia (KTI) based on demographic, social, and economic factors from IFLS EAST 2012 data. The research found that subjective level of economy, higher education, and household consumption per capita provide the most impact to improve happiness in KTI."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64456
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fildzah Shabrina
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran investasi dan belanja modal pemerintah terhadap PDRB di kawasan timur Indonesia dengan cara menganalisis pengaruh PMDN, PMA dan belanja modal pemerintah terhadap PDRB riil periode tahun 2014 s.d 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan regresi data panel random effect model dengan metode estimasi generalized least square. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai realisasi PMDN, PMA dan belanja modal pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB riil di kawasan timur Indonesia. Sebagai kawasan yang diprioritaskan, investasi memiliki peran terhadap pergerakan roda perekonomian dan realisasi belanja modal diharapkan dapat menghasilkan output yang dapat memberikan benefit dan efektif dalam upaya memajukan kawasan timur Indonesia yang termasuk dalam proyek strategis nasional.

ABSTRACT
This research was conducted to determine the role of investment and government capital expenditure on GRDP in eastern Indonesia by analyzing the effect of Domestic Direct Investment (DDI), Foreign Direct Investment (FDI) and government capital expenditure on real GRDP for the period 2014-2018. The research method used is quantitative analysis using panel data regression with random effect model and the generalized least square estimation method. The results showed that the value of realization of DDI, FDI and government capital expenditure had a positive and significant effect on real GRDP in eastern Indonesia. As a priority area, investment has a role in the movement of the economy and the realization of capital expenditure is expected to produce output that can provide benefits and be effective in advancing eastern Indonesia, which is included in the national strategic project."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aini
"Angka Kematian Ibu (AKI) harus diturunkan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat di suatu negara. Perdarahan postpartum menjadi penyebab kematian ibu paling besar di dunia dan Indonesia. Upaya penurunan angka kematian ibu perlu dilakukan dengan mencegah kejadian perdarahan postpartum. Pelayanan kesehatan ibu berperan dalam upaya menurunkan kematian ibu serta dengan adanya temuan bahwa tingginya kematian ibu di Kawasan Timur Indonesia diikuti dengan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu yang lebih rendah dari Kawasan Barat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pelayanan kesehatan ibu dengan kejadian perdarahan postpartum di Kawasan Timur dan Barat Indonesia. Penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional dan memanfaatkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Analisis dilakukan dengan uji Chi Square dan Uji Regresi Logistik Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi perdarahan postpartum di Indonesia adalah 7,1% (95% CI (6,6% 7,7%)) dan lebih tinggi di Kawasan Barat Indonesia 7,4% (95% CI (6,8% - 8%)) dibandingkan di Kawasan Timur Indonesia 5,6% (95% CI (4,8%-6,5%)). Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara variabel-variabel pelayanan kesehatan ibu dengan kejadian perdarahan postpartum, kecuali pada variabel penggunaan KB di Kawasan Timur Indonesia yang memiliki hubungan signifikan dengan kejadian perdarahan postpartum, namun hubungan tersebut bersifat negatif (p-value = 0,045; COR = 0,664 (95% CI (0,444-0,993)). Kunjungan ANC memiliki hubungan sebagai faktor risiko perdarahan postpartum, meskipun hubungan tersebut tidak signifikan secara statistik. Variabel yang berhubungan terhadap kejadian perdarahan postpartum adalah riwayat komplikasi kehamilan dan jarak ke fasilitas kesehatan di Kawasan Timur Indonesia serta riwayat komplikasi kehamilan dan pendidikan di Kawasan Barat Indonesia. Oleh karena itu, pelayanan kesehatan perlu penguatan terkait dengan variabel-variabel tersebut.

The Maternal Mortality Rate (MMR) must be reduced in order to achieve public welfare in a country. Postpartum hemorrhage is the main cause of maternal death in the world and Indonesia. Efforts to reduce maternal mortality need to be done by preventing the incidence of postpartum hemorrhage. Maternal health services have a role to reduce maternal mortality as the finding shows that high maternal mortality in East Indonesia is followed by lower access and quality of maternal healthcare than West Indonesia. This study aims to determine the relationship between maternal health services and the incidence of postpartum hemorrhage in East and West Indonesia. This study is a quantitative study with a cross sectional study design and utilizes data from the 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS). The analysis was performed using Chi Square Test and Multiple Logistics Regression Test. The results showed that the proportion of postpartum hemorrhage in Indonesia was 7.1% (95% CI (6.6% 7.7%)) and was higher in West Indonesia 7.4% (95% CI (6.8% - 8%)) compared to East Indonesia 5,6% (95% CI (4.8%-6.5%).) No significant relationship was found between the variables of maternal healthcare and the incidence of postpartum hemorrhage, except for the use of family planning in East Indonesia which had a significant relationship with the incidence of postpartum hemorrhage, but the relationship was negative (p-value = 0.045; COR = 0.664 (95% CI (0.444-0.993). ANC visits have an association as a risk factor of postpartum hemorrhage, although the relationship is not statistically significant. Variable that associated with the incidence of postpartum hemorrhage are history of pregnancy complications and distance to health facilities problems in East Indonesia and then history of pregnancy complications and education level in West Indonesia. Therefore, healthcare services needs to strengthen the aspect related to those variables."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Endaryani
"Studi ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh keterlibatan suami terhadap pemanfaatan penolong persalinan tenaga kesehatan menggunakan data 6.425 wanita usia subur berusia 15-49 tahun yang menikah/hidup bersama dan mempunyai anak yang lahir terakhir dalam masa survei SDKI 2012. Hasil regresi logistik biner menunjukkan bahwa keterlibatan suami memiliki pengaruh signifikan terhadap pemanfaatan penolong persalinan tenaga kesehatan. Ditemukan pula bahwa faktor-faktor terkuat yang mempengaruhi pemanfaatan penolong persalinan tenaga kesehatan adalah tempat tinggal, pendidikan suami, dan kehadiran suami saat antenatal care. Salah satu variabel yang menunjukkan akses, yaitu jarak ke fasilitas kesehatan, juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan penolong persalinan.

This study aims to analyze the influence of husband's involvement on skilled birth attendants (SBA) utilization using the data of 6,425 married/cohabiting women at reproductive age from IDHS 2012. The results of binary logistic regression show that the involvement of husbands have significant influence on the SBA's utilization. It is also found that the strongest factors influencing the utilization of SBA are residence, husband?s education, and the presence of husband during antenatal care. One variable that indicates access, which is the distance to health facilities, also has significant influence on the utilization of SBA.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sulthoanuddin Akbar
"Sebagai negara kepulauan yang memiliki potensi berlimpah, Indonesia memiliki berbagai macam komoditas unggul untuk diberdayakan guna memacu pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan pemetaan geografis dan ekonomi, Indonesia dibagi menjadi dua yaitu Kawasan Barat Indonesia KBI dan Kawasan Timur Indonesia KTI, adapun KTI yang terdiri dari 11 provinsi membentang dari Provinsi Nusa Tenggara Timur hingga Papua dan merupakan kawasan berbasis kemaritiman. Namun, potensi yang terdapat di daerah tersebut sangat berbanding terbalik dengan pemanfaatan yang menyebabkan adanya kesenjangan wilayah regional inequality sebesar 95,56 KBI dan 4,44 KTI dari segi pembangunan industri dan infrastruktur, fenomena ini terjadi karena minimnya pemanfaatan komoditas untuk pembangunan kawasan industri sehingga berpengaruh pada kegiatan minimnya bongkar muat logistik dari KBI ke KTI.
Oleh karena itu, untuk menyelesaikan fenomena tersebut penelitian ini membahas bagaimana kawasan timur dapat berkembang dengan melakukan analisis permodelan wilayah industri manufaktur beserta biaya investasi agar dapat memacu pembangunan KTI dengan metode location quotient LQ dan pairwise comparison chart PCC dalam menentukan industri manufaktur dan produksi prioritas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 11 Provinsi di KTI kedepannya akan di kembangkan beberapa jenis industri manufaktur dan produksi yaitu pabrik pertanian, peternakan, dan kayu; pengolahan perikanan modern; smelter hasil tambang dan penggalian mentah; Produksi batubara, migas, dan panas bumi; dan manufaktur beton precast dan aspal dengan total biaya investasi sebesar Rp300.794.756.555.344,00-.

Indonesia as archipelagic country that stores high numbers of commodity, could increase the economic growth by maximizing potential in form of industrial sector. Geographically and Economically, Indonesia is divided into two segmental area ldquo Western Area of Indonesia KBI and Eastern Area of Indonesia KTI, specifically for KTI which consists of 11 provinces spanning from Nusa Tenggara Province to Papua and well known as strategic maritime region. However, the potential commodity that occupies those regions does not represent optimum utilization which implies to regional inequality with percentage is 95,56 KBI and 4,44 KTI on industrial and infrastructure aspect, these phenomena occurs due to minimum logistic loading and discharging activity from KBI to KTI.
Hence, to cope within this phenomenon this research is aimed how the eastern region could accelerate the development into another form of massive manufacturing region by analyzing regional model including initial cost for the construction. Several methods are conducted, location quotient method exposes several alternatives of potential sector based on regional's GDP and for the next iteration will be investigated in pairwise comparison chart PCC in determining final decision for manufacturing and production sector on each province. As the result, it shows that 11 provinces of KTI will be developed in several major industrial types such as agricultural, livestock, and timber manufacturing mineral mining and raw material smelting industry coal, oil gas, and geothermal refining industry and precast concrete and asphalt batching plant manufacturing. At last, to develop KTI as a center of manufacturing and production in Indonesia is estimated 22,560,170,745.92 for construction cost, its component corresponds to initial cost including land, industrial building, land clearing, manufacturing machinery equipment, and infrastructure expenses.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur A'isyah Amalia Putri
"Berdasarkan hasil SDKI 2017, angka fertilitas total di beberapa wilayah/provinsi masih cukup tinggi dan bahkan melebihi angka fertilitas nasional (2,4 anak per wanita), terutama di Kawasan Timur Indonesia. Selain itu, rata-rata Anak Lahir Hidup (ALH) pada kelompok wanita usia 40-49 tahun di hampir seluruh wilayah/provinsi Kawasan Timur Indonesia juga melebihi rata-rata ALH nasional, yaitu 2,8 anak per wanita. Dengan diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan jumlah ALH pada suatu kelompok WUS, khususnya pada kelompok wanita yang berusia 45 tahun ke atas, diharapkan dapat dapat menurunkan tingkat fertilitas di wilayah tersebut. Di mana, jumlah ALH rata-rata wanita pada akhir masa reproduksi (usia 45-49 tahun) akan memberikan informasi terkait ukuran keluarga lengkap (completed family size). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross-sectional dan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu, data sampel Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017. Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 1055 wanita usia 45-49 tahun di KTI, 72,2% diantaranya mempunyai lebih dari 2 anak. Berdasarkan hasil uji regresi logistik berganda pada penelitian ini diketahui bahwa faktor umur kawin pertama, umur melahirkan pertama, pemakaian kontrasepsi, indeks kesejahteraan, mortalitas anak, dan jumlah anak yang diinginkan sebagai faktor yang berhubungan dengan jumlah ALH. Mortalitas anak dan jumlah anak yang diinginkan menjadi faktor yang paling berhubungan dengan jumlah ALH.

Based on IDHS 2017 results, total fertility rate in several provinces is still quite high and even exceeds the national fertility rate (2.4 children per woman), especially in Eastern Region of Indonesia. In addition, the average children ever born in the group of women aged 40-49 years in almost all provinces of Eastern Region of Indonesia also exceeds the national average of children ever born, which is 2.8 children per woman. By knowing the factors associated with the number of children ever born in a group of women of childbearing age, especially in the group of women aged 45 years and over, it is hoped that it can reduce fertility rates in the region. Where, the average amount of children ever born of women at the end of the reproductive period (age 45-49 years) will provide information related to completed family size. This study is quantitative study using a cross-sectional design and the data used in this study the 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) data. This study shows that out of 1055 women aged 45-49 years in Eastern Region of Indonesia, 72.2% of them have more than 2 children. Based on the results of multiple logistic regression tests in this study it is known that the factors of age at first marriage, age at first childbirth, contraceptive use, welfare index, child mortality, and number of desired children as factors associated with fertility (number of children ever born). Child mortality and the number of desired children become the most factors associated with fertility (number of children ever born)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library