Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Rusdi Zulkaidi
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu industri yang direncanakan pada Kawasan Industri Maritim Kabupaten Tanggamus adalah industri galangan kapal. Galangan kapal ini direncanakan memiliki kapasitas pembangunan hingga 150.000 DWT. Alokasi area untuk galangan kapal ini adalah 750000 m2 yang akan digunakan untuk menunjang fasilitas pembangunan kapal. Penelitian kali ini menghasilkan Penerapan metode IHOP (Integrated Hull Outfitting Painting) di galangan non fabrikasi Kabupaten Tanggamus yang akan memangkas waktu produksi dan meningkatkan hasil produksi kapal. Dimana sistem IHOP ini tidak membutuhkan ruang untuk bengkel blasting dan painting karena dari segi waktu akan terbuang hanya untuk proses mobilisasi baik dari bengkel assembly ke bengkel blasting dan painting atau sebaliknya. Efek domino dari waktu adalah masalah ekonomi yang akan menghambat pekerjaan lainnya dan juga mengurangi produktivitas galangan.
ABSTRACT
Dock industry is a projected industry in Marine Industrial Area, Tanggamus City. This dock is planned to have building capacity until 150,000 DWT. Area that is allocated for this dock is 750000 m2 to support boat building. This research resulted IHOP (Integrated Hull Outfitting Painting) system implementation in Tanggamus non fabrication dock that will reduce production time and increase boat production. IHOP system that is implemented does not need any space for blasting and painting garage because it will only wasting time for mobilization process whether from assembly to blasting and painting garage or viceversa. The domino effect of time is economic problem that will hamper another work and decrease dock productivity.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Syaravina
Abstrak :
ABSTRAK
Industri perkapalan merupakan salah satu industri yang mempunyai peran utama dalam menunjang program tol laut pemerintah serta dalam menghadapi dampak globalisasi dunia dengan adanya perdagangan bebas Asia Tenggara 2016 dan berlakunya perdagangan bebas dunia pada tahun 2020. Namun peran ini tidak dimiliki oleh industri perkapalan Indonesia saat ini, dibandingkan dengan pangsa pasar dunia produktivitas industri kapal di Indonesia masih rendah. Permasalahan utama produksi kapal baru pada umumnya dikarenakan terhambatnya biaya produksi yang mahal serta waktu pengerjaan yang cukup lama. Sebagian besar komponen bahan pembuat kapal masih impor serta berasal dari industri lain yang pada umumnya berlokasi cukup jauh sehingga membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit dalam system pasokannya. Galangan kapal pada dasarnya hanya berperan sebagai tempat perakitan saja, sedangkan sebagian besar komponen dibuat oleh industri lain. Ketersediaan material sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses produksi kapal, oleh sebab itu efisiensi rantai pasokan material memegang peran yang sangat penting bagi industi perkapalan, yang dapat meminimalisir biaya, waktu produksi, dan produktivitas galangan kapal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis seberapa besar peranan rantai pasok material khususnya pada pengadaan industri pendukung sebagai pelaku proses fabrikasi dan industri pemasok sebagai penyedia komponen inmpor maupun lokal pada konsep multiyard ship production terhadap proses pembangunan kapal pada industri galangan konsorsium yang diintegrasikan pada kawasan industri maritim.
ABSTRACT
The shipping industry is one industry that has a major role in supporting the government 39 s program and the marine highway in the face of globalization impact the world with the free trade of Southeast Asia in 2016 and the enactment of a free trade world in 2020. However, this role is not owned by the Indonesian shipping industry today, compared with a world market share of industrial productivity ships in Indonesia is still low. The main problem of the production of new vessels in general due to the inhibition of the production costs are expensive as well as time spent on long enough. Most of the components are still imported materials as well as shipbuilders come from other industries which are generally located far enough away so it takes time and cost a bit in the supply system. The shipyard is basically only serves as a place of assembly only, whereas most of the components made by other industries. Availability of materials greatly affect the smooth production process vessels, and therefore the efficiency of the supply chain of materials holds a very important role for industry, shipping, to minimize costs, production time, and productivity shipyards. The purpose of this study is to analyze how much the role of the supply chain of materials, especially in the procurement materials industries as agents of the process of fabrication and industrial suppliers as suppliers of components impor and locally on the concept multiyard ship production to the process of the construction of ships in the shipbuilding industry consortium that is integrated into the region 39 s maritime industry.
2017
T48160
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teddimaharsa Adhikara
Abstrak :
ABSTRAK

Pada perencanaan pembangunan kawasan industri maritim di Kabupaten Tanggamus Lampung terdapat 5 industri yang saling berhubungan yaitu: industri pendukung, industri penarik, industri penyedia, penyedia jasa pendukung dan industri galangan kapal sebagai industri inti. Sebagai industri inti dalam konsep kawasan industri maritim, potensi pasar yang tersedia untuk pembangunan galangan dalam kawasan industri maritim harus didapatkan. Setelah didapatkan potensi pasar galangan maka akan ditentukan kapasitas galangan dari setiap galangan. Dari kapasitas galangan setiap galangan akan ditentukan fasilitas pengedokan yang harus dibuat dan disediakan. Galangan kapal pada kawasan industri maritim mempunyai konsep pembagian tugas antara galangan dengan perusahaan fabrikasi, hal ini yang menbuatnya berbeda dengan galangan konvensional.


ABSTRACT

On the development of an industrial maritime cluster in Tanggamus, Lampung Province there are five inter-related industries in this area: pulling industry, supplying industry, supporting industry, supporting service and shipyard as the core industry. As the core industry in industrial maritime cluster concept, the potential market available for the development of a shipyard industry in industrial maritime cluster must be found. The capacity of each shipyard can be determined after the potential market has been found, then docking facility needs will be determined afterwards. Shipyards in industrial maritime cluster has concept to distribute task between shipyards and Fabrication Company, which are not found in convensinal shipyards.

2014
S57122
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriani Wulandari
Abstrak :
Pada perencanaan pembangunan Kawasan Industri Maritim di Tanggamus terdapat 4 jenis golongan industri yang saling berkaitan mendukung industri inti yaitu industri perkapalan. Salah satunya adalah industri pendukung. Industri pendukung menyediakan material yang kemudian diolah lagi oleh galangan untuk membangun kapal. Material plat sebagai bahan pembuat utama bangunan baru seringkali mengalami keterlambatan dalam pengadaannya karena berbagai faktor. Untuk pembangunan tahap 1 selama 5 tahun ke depan, kebutuhan aliran material plat per tahun untuk 1 galangan besar, menengah dan kecil adalah 46.000 ton/tahun. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dibutuhkan 1 industri fabrikasi dengan luas 1.81 Ha. Dengan dibangunnya industri pendukung di KIM, aliran rantai pasok material dapat dipersingkat, jarak pengiriman menjadi 1/23 dibandingkan dengan tanpa pembangunan industri fabrikasi dan mengurangi kemungkinan hambatan yang ada. Mutu dari kualitas material juga lebih terjaga karena industri lebih fokus dan proses produksi dapat berlangsung terus menerus. ......In the development of Maritime Industrial Cluster in Tanggamus there are 4 types of industries that are connected each other to support shipyards as the core industry. One of them is the supporting industry. Supporting industries provide the materials that will be processed by shipyards to build ships. Due to several factors, delays often occur in shipping plates as the main material to build ships. For the first stage development in 5 years, the material needs for one large capacity shipyards, medium capacity shipyards and small capacity shipyards is approximately 46.000 tons per year. To fulfil the needs, one fabrication industry with area of 1.81 Ha is needed to be build. With the existence of fabrication industry in Maritime Industrial Cluster, the supply chain flow of materials can be shorten, the shipping distance become 1/23 of the conventional one. It also decreases the chances of obstacles that can be happen. The industry also become more focus in preserving the quality of material and the production process can be occured continuously.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library