Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irsyad Aldino
"Musik Kawaii merupakan nama genre musik yang mulai populer di Jepang sekitar tahun 2010, Meski begitu pengaruh kawaii dalam musik sudah dapat dilihat dari awal kemunculan idol pada budaya pop Jepang. Banyak penelitian terhadap Idol dan budaya kawaii, tetapi penelitian terhadap musik dan kawaii secara langsung masih sangat sedikit. Oleh karena itu, peneliti memilih musik kawaii sebagai objek penelitian. Analisis dilakukan pada 4 lagu atau musik kawaii yang dianggap mewakili variasi dari genre kawaii musik. parameter yang dianalisis adalah Visual, Musik, lirik, dan suara penyanyi. hasil analisis memberikan pembenaran bahwa dalam musik kawaii semua parameter dapat memberikan kesan kawaii. Kesan kawaii yang diberikan dapat sama untuk memperkuat atau bahkan berlawanan untuk mengontraskan. Pergeseran dan penambahan makna pada estetika kawaii juga sangat mempengaruhi variasi pada musik kawaii.

Kawaii music is the name of a music genre that became popular in Japan around 2010, but the influence of kawaii in music can already be seen from the beginning of the emergence of idols in Japanese pop culture. There are many studies on idols and kawaii culture, but there are very few studies on music and kawaii directly. Therefore, the researcher chose kawaii music as the object of study. The analysis was conducted on 4 kawaii songs or music that are considered to represent variations of the kawaii music genre. The parameters analysed are Visual, Music, lyrics, and singer's voice. The results of the analysis provide justification that in kawaii music all parameters can give the impression of kawaii. The impression of kawaii given can be the same to strengthen or even opposite to contrast. The changing and adding of meaning to the kawaii aesthetic also greatly affects the variation that can be found in kawaii music."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irsyad Aldino
"Musik Kawaii merupakan nama genre musik yang mulai populer di Jepang sekitar tahun 2010, Meski begitu pengaruh kawaii dalam musik sudah dapat dilihat dari awal kemunculan idol pada budaya pop Jepang. Banyak penelitian terhadap Idol dan budaya kawaii, tetapi penelitian terhadap musik dan kawaii secara langsung masih sangat sedikit. Oleh karena itu, peneliti memilih musik kawaii sebagai objek penelitian. Analisis dilakukan pada 4 lagu atau musik kawaii yang dianggap mewakili variasi dari genre kawaii musik. parameter yang dianalisis adalah Visual, Musik, lirik, dan suara penyanyi. hasil analisis memberikan pembenaran bahwa dalam musik kawaii semua parameter dapat memberikan kesan kawaii. Kesan kawaii yang diberikan dapat sama untuk memperkuat atau bahkan berlawanan untuk mengontraskan. Pergeseran dan penambahan makna pada estetika kawaii juga sangat mempengaruhi variasi pada musik kawaii.

Kawaii music is the name of a music genre that became popular in Japan around 2010, but the influence of kawaii in music can already be seen from the beginning of the emergence of idols in Japanese pop culture. There are many studies on idols and kawaii culture, but there are very few studies on music and kawaii directly. Therefore, the researcher chose kawaii music as the object of study. The analysis was conducted on 4 kawaii songs or music that are considered to represent variations of the kawaii music genre. The parameters analysed are Visual, Music, lyrics, and singer's voice. The results of the analysis provide justification that in kawaii music all parameters can give the impression of kawaii. The impression of kawaii given can be the same to strengthen or even opposite to contrast. The changing and adding of meaning to the kawaii aesthetic also greatly affects the variation that can be found in kawaii music."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Nabila
"Konsep kawaii dalam budaya pop Jepang identik dengan karakter perempuan sesuai dengan konstruksi gender dalam masyarakat Jepang yang menggambarkan perempuan sebagai sosok yang feminin, lemah lembut, dan butuh perlindungan. Estetika kawaii dapat ditemukan dalam berbagai jenis budaya populer Jepang salah satunya Idol perempuan. Namun, idol perempuan Babymetal muncul dengan konsep kawaii metal. Unsur metal pada kawaii metal merujuk pada musik heavy metal yang identik dengan maskulinitas, agresif, dan pemberontakan.
Melalui metode kualitatif, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana gender direpresentasikan dalam konsep kawaii metal melalui analisis penampilan, seperti kostum, make up, pose, dan penampilan panggung idol Babymetal. Penelitian ini menggunakan kerangka teori representasi dari Stuart Hall dan perspektif feminisme liberal untuk memaknai dan mengeksplorasi konsep kawaii metal dalam merepresentasikan perempuan.
Idol Babymetal merepresentasikan perempuan dengan cara yang berbeda dengan konsep kawaii yang secara stereotip menggambarkan perempuan sebagai sosok yang feminin. Babymetal mengusung konsep kawaii metal yang menunjukkan adanya koeksistensi antara feminitas dan maskulinitas dalam merepresentasikan perempuan sesuai dengan ide androgini yang ditawarkan oleh feminisme liberal. Namun demikian, industri idol perempuan di Jepang masih banyak melibatkan produser laki-laki dalam hal produksi pada media dan budaya populer untuk menunjukkan realitas gender pada perempuan.

The concept of kawaii in Japanese pop culture is synonymous with female characters under gender construction in Japanese society, which depicts women as feminine, gentle, and needing protection. Kawaii aesthetic can be found ubiquitously in Japanese pop culture; one of them is in girl idols. Meanwhile, girl idol Babymetal emerged with the kawaii metal concept. Here, metal is referred to as heavy metal music, identified with masculinity, aggressiveness, and rebellion.
Through qualitative method, this study explores how gender is represented in the concept of kawaii metal by analyzing performances, such as costumes, make-up, poses and stage appearances of the female idol Babymetal. This study uses representation theory by Stuart Hall and the perspective of liberal feminism to understand the meaning and to explore the concept of kawaii metal in representing women.
Idol Babymetal represents women differently from the kawaii concept, which stereotypically depicts women as feminine figures. Babymetal carried the concept of kawaii metal, which shows the coexistence between femininity and masculinity in representing women following what liberal feminism proposed on the androgynous idea. Nevertheless, the girl idols industry in Japan still has higher involvement of male producers in media and pop culture production to show the reality of the gender of women.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Triani Adris
"Tesis ini membahas perilaku konsumen anak muda Jepang terhadap produk dan jasa bergaya kawaii, dalam kurun waktu tahun 1990-2008, dalam konteks perubahan sosial masyarakat Jepang pasca pecahnya gelembung ekonomi Jepang. Penelitian ini merupakan studi pustaka yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana kawaii menjadi suatu nilai penting bagi konsumen anak muda Jepang dalam mengkonsumsi produk dan jasa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kawaii merupakan sebuah nilai penting pada produk dan jasa bagi konsumen anak muda Jepang sebab dapat mengakomodir dan mengkomunikasikan seluruh aspek budaya, sosial, pribadi, dan psikologis mereka sebagai bagian dari masyarakat Jepang, anggota subkultur anak muda Jepang, dan yang terpenting sebagai diri pribadi yang bebas dan ekspresif.

This research examines the Japanese youth?s consumer behavior against kawaii styled products and services, in the time frame of 1990-2008, in the context of changing Japanese society after the bubble burst economy. This research is a literature study, which seeks the important value of kawaii for Japanese youth consumer in consuming products and services.
The research shows that kawaii is an important value in products and services for Japanese youth consumer, because kawaii style accommodates and communicates the whole aspects of their culture, social, personality, and psychology, as a part of Japanese culture and society, a part of Japanese youth sub culture, and the most important is as a free and expressive human being."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25453
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Lydia Christy
"ABSTRAK
Nilai estetika kawaii dimanifestasikan secara luas di Jepang. Pelaku dunia hiburan Jepang, seperti Johnny's memanfaatkan nilai estetika kawaii untuk menarik perhatian orang-orang. Upaya Johnny's Jimusho dalam memunculkan nilai estetika kawaii sebagai salah satu strategi promosi aidoru (idola) tercermin dalam performa Arashi. Pada akhir skripsi akan terlihat bahwa nilai estetika kawaii yang menonjol pada Arashi ialah kawaii yang mengandung aspek kekanak-kanakan. Nilai estetika kawaii tersebut dimunculkan melalui tingkah laku, pakaian, setting studio dan video klip, serta tampilan pada layar program televisi.

ABSTRACT
The Japanese widely manifest the kawaii aesthetic. Talent agency in Japanese entertainment world such as Johnny's Jimusho use the kawaii aesthetic to attract people. As one of the aidoru (idol) strategy promotion, Johnny's Jimusho's effort to show the kawaii aesthetic reflected on Arashi performance. In the end of the research, it appears that Johnny?s Jimusho often show the childish aspect of kawaii trough Arashi. The kawaii aesthetic in Arashi showed through their behavior, clothes, the setting of studio and music video, and graphics that appear on television programs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S415
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Giovani
"Penelitian ini bertopik budaya populer Jepang. Dalam penelitian ini, masalah yang dikemukakan adalah perananbudaya kawaii dalam trend mini cooking yang menjadi viral di situs youtube. Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan teknik penelitian studi pustaka menganalisis fenomena minicooking melalui akun youtube Miniature Space asal Jepang sebagai pelopor mini cooking. Hasil dari penelitian inimenunjukkan bahwa unsur-unsur kawaii bunka telah memengaruhi pembentukan trend mini cooking untuk kemudiandapat disebarkan pada masyarakat dunia.

The topic of this study is Japanese popular culture. This research includes the study of literature that aims tounderstand how kawaii bunka reflects mini cooking that comes a new trend on youtube. This research is usingdescriptyve analytical method with literature study that used to analyze the hype of mini cooking through MiniatureSpace youtube account since he was the pioneer of mini cooking. The result of this study indicated that mini cookinghave been reflected by kawaii bunka as Japanese popular culture then spread the values of this culture over the world."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Anastasya
"Skripsi ini membahas tentang karakter Hello Kitty yang melekat pada kawaii guzzu mengglobal melalui aspek ideoscapes dan mediascapes. Penulisan ini difokuskan dalam imaji kawaii hello kitty dengan deskriptif analisis. Kawaii guzzu Hello Kitty dapat mengglobal karena imaji kawaii yang ada pada karakter Hello kitty memiliki daya tarik melalui nilai universal. Nilai universal itu terdiri dari happiness, escapism, nostalgia, dan leisure. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjabarkan imaji kawaii yang bernilai universal dalam kawaii guzzu hello kitty dapat mengglobal di dunia.

This thesis is made to examine about hello kitty's character in kawaii guzzu hello kitty globalized through ideoscapes and mediascapes aspect. This research is mainly focused in kawaii image of hello kitty by analyctical description. Hello kitty's kawaii guzzu can be globalized because of kawaii image inside hello kitty which have appeal through universal values. Universal values consist of happiness, escapism, nostalgia, and leisure. The main purpose of this research is explain about kawaii image that have universal values inside hello kitty's kawaii can be globalized in the world."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S132
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Febriyanti
"Sebagai sebuah nilai estetika, kawaii memiliki banyak manifestasi. Salah satu manifestasi nilai estetika kawaii tersebut adalah dalam aspek fashion. Dalam kawaii fashion, genre yang paling dikenal luas adalah Lolita-kei. Lolita-kei adalah genre kawaii fashion yang terinspirasi dari gaun bangsawan di Eropa pada era Victorian dan Rococo. Nilai-nilai estetika Eropa pada era Victorian dan Rococo ini diadaptasi ke dalam Lolita-kei lewat nilai-nilai kawaii. Pada akhir skripsi akan terlihat perpaduan nilai estetika Victorian, Rococo dan kawaii menyebabkan lahirnya subgenre dalam Lolita-kei yang masing-masing memiliki porsi nilai estetika Eropa dan kawaii yang berbeda-beda. Nilai-nilai estetika ini tampak dalam warna dan potongan pakaian, aksesoris, tata rias dan tata rambut.

As an aesthetic value, kawaii has a lot of manifestations. One of those manifestations is in the fashion aspect. Among other genres in the kawaii fashion, Lolita-kei is the most well known. Lolita-kei is a genre of kawaii fashion that is heavily influenced by Europe's aristocrats clothing during Victorian and Rococo times. The classic Victorian and Rococo aesthetics are adapted into Lolita-kei through the kawaii aesthetics. In the end of the research, it is apparent that the mix between the Victorian, Rococo, and kawaii aesthetics caused the birth of subgenres in Lolita-kei, in which each of the subgenres have different proportions of European and kawaii aesthetics. The mix of these aesthetics will be apparent in the color and cut of the clothings, accessories, make-up and hairdressing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda Monika Apriyanti
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh imaji kawaii pada produk Miniso Store Indonesia terhadap konsumerisme mahasiswi Universitas Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui imaji kawaii yang direpresentasikan melalui produk Miniso dan menganalisis imaji kawaii memegaruhi konsumerisme mahasiswi Universitas Indonesia. Analisis penelitian ini menggunakan teori kawaii yang dikemukakan oleh Sharon Kinsella, serta teori mengenai konsumerisme yang digagas oleh Stearns. Penelitian ini bersifat mix-methods, dengan tahap deskriptif dan interpretatif phenomenologi analysis (IPA) dalam mengamati persepsi. Responden yang terlibat sebanyak 137 orang, yaitu mahasiswi Universitas Indonesia. Hasil penelitian ini ditemukan pengaruh imaji kawaii pada konsumerisme.

This study discusses about the influence of kawaii image of Miniso Store Indonesia products on the consumerism behavior among female students in the University of Indonesia. The aims of this study are to determine the kawaii image represented through Miniso products and to analyze the influence of kawaii image on the consumerism behavior among female students in the University of Indonesia. This study uses Sharon Kinsellas theory of kawaii and Searss theory of consumerism to analyze. This is a mix-methods study, using descriptive and interpretive phenomenological analysis (IPA) to observe perceptions. The respondents of this study are 137 female students in the University of Indonesia. The result of this study finds the influences of kawaii image on consumerism behavior as follows: self fulfillment, excessive consumption, and conspicuous consumption."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raiza Putri Inara
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana kawaii menurut Kinsella (1995) direpresentasikan dalam poster COVID-19 di Jepang dalam kurun waktu pandemi, yaitu dari tahun 2020 hingga 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data yang akan dianalisis merupakan tiga contoh poster kesehatan yang diambil dari tiga situs lembaga dan perusahaan yang berbeda. Ketiga poster akan dianalisis menggunakan teori semiotik oleh Roland Barthes (1967), dan hasil pemaknaannya menggunakan teori representasi menurut Stuart Hall (1997). Hasil dari penelitian mengungkapkan bahwa terdapat makna denotasi dan konotasi dari tanda yang muncul dalam poster tersebut. Representasi kawaii dalam poster digunakan untuk menarik perhatian pembaca, menghilangkan rasa takut dan menjadikan informasi yang terkandung dalam poster menjadi lebih mudah dimengerti.

This study aims to explain how kawaii according to Kinsella (1995) is represented within Japanese COVID-19 posters during the pandemic, which is from 2020 to 2021. A qualitative approach would be used in this study. The data used are three examples of health posters taken from three different institutions and companies' websites. The three posters will be analyzed using Roland Barthes’ theory of semiotics (1967), and the results further analyzed using Stuart Hall’s theory of representation (1997). The results of the study reveal that there are denotative and connotative meanings of the signs that appear in the poster. The representation of kawaii in such posters are used as an attention-grabber, to eliminate fear and to make the information contained within the poster easier to understand."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library