Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumaryatun
Abstrak :
Negara kita adalah negara berkembang yang melaksanakan pembangunan disegala bidang untuk mencapai kehidupan yang lebih baik melalui industrialisasi. Namun hal ini dapat menimbulkan efek samping yang berupa limbah. Salah satu dari limbah tersebut berupa buangan air limbah industri. Limbah cair industri ini akan mencemari sumber daya alam karena mengandung senyawa yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Selama ini peraturan teknis mengenai pengolahan limbah masih kurang. Telah dilakukan penelitian untuk menemukan metode penetapan kadar anion secara Kromatografi Cair Kiner ja Tinggi (KCKT) dan kadar kation (Cu2+, Cd 2+, Pb2+,4+) secara spektonofotomeri serapan atom (AAS) dalam limbah cair industri. Penelitian ini menggunakan sampel limbah cair yang di ambil dari bak penampungan terakhir air buangan tiga industri farmasi yang berlokasi di Jalan Raya Bogor. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar fluorida, klorida, nitrit, nitrat, dan sulfat dapat diukur dengan metode KCKT, menggunakan KCKT Shimadzu HIC-6A, kolom Shimpack IC-A1 (diameter 4,6 mm dan panjang 10 em) fase gerak 1,2 mm asam ftalat + 1,2 mM tris (hidroksi metil) amino metan pH=4, temperatur 400C, kecepatan alir 1,0 ml/menit, dengan menggunakan alat pengindera daya hantar listrik (CDD-6A). Kadar kation (Cd2+, Cu2+, Pb2+,4+) dapat diukur dengan metode spektrofotometri serapan atom, menggunakan AAS-6501 F, panjang gelombang Cd = 228,8 nm; Cu = 324,8 nm; Pb = 217,0 nm; sumber cahaya lampu katode, dan flame udara-asetilen. Dari hasil penelitian juga diketahui terdapat dua contoh limbah cair yang mengandung nitrat tidak memenuhi syarat.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S31901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace TJ Sulungbudi
1989
S29780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Yanthie K.
Abstrak :
ABSTRAK
Zeolit merupakan mineral alumunilikasilikat yang mempunyai struktur kerangka barongga Di dalam rongga tersebut terdapat kation logam alkali atau alkali tanah dan molelkul air. Karena stukturnya yang berongga itu, zeolit biasa dipakai sebagai adsorben- Adsopsi yang terjadi pada zeolit berupa adsorpsi putaran kation dan terjadi di dalam rongga. Daya adsorpsi zeolit dipengaruhi oleh ukuran rongga.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Angelia
Abstrak :
Kebutuhan minyak bumi yang semakin besar merupakan tantangan yang perlu diantisipasi dengan pencarian alternatif sumber energi. Salah satu energi alternatif yang dapat diperbarui adalah biodiesel yang merupakan senyawa metil ester dari asam lemak rantai panjang yang dihasilkan melalui reaksi transesterifikasi minyak nabati. Pada penelitian ini dilakukan reaksi transesterifikasi minyak goreng komersil dengan metanol menggunakan katalis K-zeolit dan cairan ionik 1-n-butil-3-metilimidazolium heksaflorofosfat (BMI-PF6). Preparasi K-zeolit dilakukan dengan cara mendispersikan zeolit alam Sukabumi ke dalam larutan NaCl sehingga terjadi proses pertukaran kation menjadi Na-zeolit. Kemudian Na-zeolit didispersikan dengan larutan KOH untuk menghasilkan K-zeolit. K-zeolit yang diperoleh, selanjutnya dianalisis menggunakan XRD dan XRF. Karakteristik K-zeolit menunjukkan bahwa perlakuan pertukaran kation tidak merusak struktur zeolit. Proses modifikasi zeolit alam menjadi K-zeolit akan meningkatkan kemampuan katalitiknya. Dimana reaksi transesterifikasi pada suhu 65 ºC selama 4 jam dengan perbandingan minyak metanol 1:12 dengan menggunakan zeolit alam yang belum dimodifikasi belum menghasilkan produk metil ester sedangkan reaksi dengan K-zeolit berhasil membentuk produk metil oleat dan metil palmitat. Produk metil ester dianalisis dengan menggunakan GC-MS. Untuk reaksi transesterifikasi dengan menggunakan K-zeolit dan cairan ionik reaksi berlangsung pada suhu 65 ºC selama 2 jam dengan perbandingan minyak metanol 1:12 dan penambahan 3 % k-zeolit , menghasilkan produk metil ester yaitu metil oleat, metil palmitat, dan metil linoleat.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dudung Abdu Kodir
Abstrak :
Semakin lama waktu milling maka akan diperoleh ukuran butir yang lebih halus. Hal ini membuktikan bahwa apabila butiran semakin kecil, maka berakibat luas permukaan kontak antar butir semakin besar yang berarti pula porous bahan ini semakin kecil sehingga konduktivitas bahan semakin baik ditandai dengan berkurangnya resistivitas bahan ini. Resistivitas meningkat seiring dengan peningkatan lama pemanasan. Hal ini disebabkan bahwa tingkat oksidasi bahan semakin besar dengan lamanya proses pemanasan, yang berarti bahwa kandungan oksigen pada bahan ini semakin besar. Sifat resistivitas bahan akan cenderung menurun apabila bahan tersebut dikenai medan magnet yang terus membesar. Jadi semakin tinggi medan magnet, resistivitas sample semakin menurun Secara umum ciri dari sifat positif magnetoresistance adalah resistivitas bahan semakin meningkat apabila dikenakan medan magnet luar. Sedangkan negative magnetoresitance adalah perubahan resistivitas bahan semakin menurun apabila dikenakan medan magnet luar. Sifat magnetoresistance yang lazim diteliti banyak orang adalah negative magnetoresistance. Apabila gejala penurunan resistivitas ini cukup besar maka disebut dengan sifat Giant Magnetoresistance (GMR)
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20679
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bahtiar
Abstrak :
Sintesis ZSM-5 mesopori dengan TPAOH sebagai template pertama dan PDDA sebagai template kedua telah berhasil dilakukan. Zeolit hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan XRD, BET dan FTIR menunjukkan bahwa zeolit yang disintesis merupakan zeolite ZSM-5 mesopori yang memiliki rata-rats radius pori berukuran 47,12 Å dengan luas area sebesar 435.10 m2g-1. Perlakuan lanjut dengan logam Co dengan metode impregnasi (Co-ZSM5-IMP) dan tukar kation (Co-ZSM5-TI) masing-masing dengan larutan Co(NO3)2.6.H2O 0.2945 M dan 0.1 M, dan dihasilkan katalis dengan kadar Co masing-masing 2.28 wt% dan 2.12 wt%. Reaksi katalisis berlangsung di dalam reaktor gas bersistem batch pada suhu 1500C dengan variasi laju umpan gas metana sebesar 0.5; 0.75; dan 1 bar dengan waktu reaksi selama 30 menit. Hasil reaksi katalisis selanjutnya di uji dengan instrumentasi GC-FID dengan metode pengukuran standar adisi. Hasil yang optimum didapatkan pada variasi laju umpan gas metana sebesar 0.75 bar dengan persen konversi metana menjadi metanol sebesar 9,03 % dengan katalis Co-ZSM-5-IMP dan 15.24 % dengan katalis Co-ZSM-5-TI. Selanjutnya pada kondisi yang optimum dilakukan penambahan waktu menjadi 60 menit dan didapatkan persen konversi metana menjadi methanol sebesar 42.56 % dengan katalis Co-ZSM-5-IMP dan 6,74 % dengan katalis Co-ZSM-5-TI. Hasil instrumentasi FE-SEM menunjukkan bahwa katalis hasil reaksi masih memiliki struktur ZSM-5 yang baik dengan kadar Co dalam zeolit mencapai 1.4-2 wt%. Hal ini menunjukkan katalis yang digunakan masih memungkinkan untuk digunakan kembali sebagai katalis. ...... ZSM-5 mesoporous was successfully synthesized with TPAOH as a first template and PDDA as a secondary template. XRD, BET, and FTIR were used to characterized the zeolite and showed that the zeolite was ZSM-5 mesoporous which has average pore radius 47,12 Å with the surface area was 435.10 m2g-1. Catalyst product from treatment using impregnation (Co-ZSM5-IMP) and ion exchange(Co-ZSM5-TI) method with Co(NO3)2.6.H2O 0.2945 M and 0.1 M solution has amount of Co 2,28 wt% and 2.12 wt%. Catalytic reaction was performed in a batch reactor at 1500C with various feed rate of methane gas, 0.5; 0.75; and 1 bar, for 30 minutes. The catalyst product was measured using GC-FID with addition standard method. Optimum product was obtained at 0.75 bar feed rate of methane gas with convertion percentage 9,03% for Co-ZSM-5-IMP catalyst and 15,24% for Co-ZSM-5-TI catalyst. In optimum condition, catalytic reaction was added to 60 minutes and convertion percentage from methane to methanol were 42.56% for Co-ZSM-5-IMP and 6,74% for Co-ZSM-5-TI. FE- SEM measurement showed that the catalyst after reaction still have a good ZSM-5 structure with amount of Co up to 1,4-2%. It indicates that the catalyst has a possibility to reused again.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46483
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Wahyu Riansyah
Abstrak :
ABSTRAK
Dosis optimum penggunaan flokulan kationik pada sirkuit gold pre-leach thickening serta pengaruhnya terhadap proses carbon-in-leach CIL telah berhasil diinvestigasi. Dipelajari mengenai mekanisme penyerapan senyawa kompleks aurocyanide dan silver cyanide pada karbon aktif. Pengaruh konsentrasi kation terhadap kapasitas muatan emas karbon aktif dan laju pengendapan suspensi dibahas secara detail. Pengujian carbon-in-leach, settling test, dan aktivitas karbon dilakukan pada dosis flokulan yang berbeda.Analisis uji X-ray diffraction menunjukkan bahwa terdapat unsur alkali dan alkali tanah di dalam flokulan dengan urutan H > Na > Ca2 > Mg2 . Penambahan larutan flokulan saat proses carbon-in-leach berdampak pada meningkatnya konsentrasi kation di dalam suspensi sehingga kapasitas muatan emas pada karbon aktif meningkat. Sebaliknya, peningkatan konsentrasi kation di dalam suspensi mempunyai pengaruh yang berbanding terbalik pada pengujian settling test, dimana semakin besar konsentrasi kation maka laju pengendapan suspensi akan semakin lambat pada 40 menit pertama.Perhitungan recovery menunjukkan bahwa penggunaan flokulan dengan dosis 320 ppm memiliki recovery emas dan perak tertinggi sebesar 89,86 dan 79,70 . Aktivitas karbon yang rendah pada barren carbon hasil pengujian carbon-in-leach menggunakan flokulan dengan dosis 320 ppm menunjukkan bahwa kapasitas muatan emas sudah penuh terisi oleh senyawa kompleks aurocyanide dan silver cyanide.Hasil studi pada penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam meningkatkan laba perusahaan dan menurunkan biaya produksi.
ABSTRACT
The optimum dosage of cationic flocculant on pre leach thickening circuit and its effect on carbon in leach CIL have been investigated. Mechanism of aurocyanide and silver cyanide complex adsorption onto activated carbon was studied. The effect of cations on gold loading capacity of activated carbon and settling rate of suspension have been investigated in details. Carbon in leach process, settling test, and carbon activity test were tested in different dosages of flocculant. X ray diffraction analyses confirmed that there were alkaline and alkaline earth in flocculant in order to H Na Ca2 Mg2 . The adding of flocculant solution in carbon in leach process has an effect on increasing cations concentration in suspension so that gold loading capacity of activated carbon will be increased. On the other hand, the increase of cations concentration in suspension has an opposite effect on settling test, that the higher cations concentration the slower settling rate in first 40 minutes.Recovery percentage calculation confirmed that flocculant usage with 320 ppm of dosage has recovery of gold and silver in the amount of 89,86 and 79,70 . Low carbon activity on CIL barren carbon using 320 ppm of flocculant dosage showed that gold loading capacity has been filled of aurocyanide and silve cyanide complex compound.The achievement of this study can be used as reference on increasing company rsquo s profit and decreasing production cost.
2017
S67115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iska Yuni Parmanti
Abstrak :
Kaolin memiliki struktur yang berlapis Phylosilicate yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan zeolit, salah satunya adalah zeolit NaY. Zeolit NaY merupakan zeolit jenis faujasit dengan rasio Si/Al 2-4 dan kaolin memiliki rasio Si/Al 1. Untuk itu, kaolin lebih mudah dijadikan zeolit NaY karna perbandingan rasio yang tidak berbeda jauh. Penelitian ini, menggunakan kaolin sebagai sumber Si dan Al dengan harapan memberikan sumber Si dan Al alternatif yang lebih terjangkau harganya dari bahan sintetik. Penggunaan kaolin yang berasal dari alam tak terlepas dari adanya pengotor, untuk itu dilakukan proses purifikasi. Pada penelitian ini digunakan pemutusan ikatan dan penghancuran struktur dengan menggunakan NaOH dengan metode Submolten Salt System dengan variasi kaolin:NaOH 1:1 dan 2:1. Sintesis zeolit dilakukan dengan metode hidrotermal dengan teknik seeding dengan menggunakan rasio mol seed gel 5 of Al : 10,67 Na2O: Al2O3 : 10 SiO2 : 180 H2O. Dan memvariasikan waktu kristalisasi 16 dan 24 jam. Didapatkan hasil zeolit NaY dengan fragmentasi 2:1 dan variasi waktu 24 jam berhasil menjadi zeolit NaY dengan rasio Si/Al 3,8 berukuran mesopori. Hal ini didukung dengan karakterisasi XRD ,EDX dan FTIR menunjukan bahwa adanya puncak penyusun unit pembangun sekunder puncak double 4 dan 6 ring khas faujasit pada bilangan gelombang 600-500 cm-1. ......Kaolin has a layered structure Phylosilicate that can be used as a raw material for synthesis of zeolites, one of which is NaY zeolite. Zeolite NaY is a faujasite zeolite with Si Al ratio of 2 4 and kaolin has Si Al ratio 1. For the reason, kaolin is more easily used as NaY zeolite because the ratio is not much different. This study, using kaolin as a source of Si and Al with hope of providing a more affordable source of Si and Al alternatives than synthetic materials. The use of kaolin that comes from nature can not be separated from the impurity, so purification process is recommended. In this study used the breaking of bond and structure destruction by using NaOH with Submolten Salt System method with kaolin NaOH variation 1 1 and 2 1. Synthesis of zeolite is done by hydrothermal method woth seeding technique using mole ratio seed gel 5 of Al 10,67 Na2O Al2O3 10 SiO2 180 H2O . And variation of crystallization time 16 and 24 hours. The result of NaY zeolite with 2 1 fragmentation and 24 hour variation succeeded to become NaY zeolite with mesoporous Si Al ratio is 3.8. This is supported by the characterization of XRD, EDX and FTIR indicating that the top of the construction of the secondary peak builder units of double 4 and 6 ring who indicated the structure faujasite on the wave number 600 500 cm 1.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S70099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudiyansah
Abstrak :
Struktur Olivine LiMnPO4 sebagai material katoda baterai Li-ion memiliki daya tarik tersendiri dikarenakan nilai potensial oksidasi-reduksi yang tinggi yaitu 4.2 volt terhadap Li/Li+, stabil secara termal, dan relatif ramah lingkungan (nontoxic). Namun nilai konduktifitas ionik dan elektronik yang rendah sekitar (10-9 S/cm), nilai specific capacity yang rendah akibat distorsi kisi (Jahn-Teller effect), menjadi tantangan tersendiri. Proses pelapisan karbon pada bahan aktif LiMnPO4 dengan menggunakan starch atau pati singkong , subtitusi kation dengan penambahan Fe dan Ni (covalent-doping) dimana formulasi LiMn0.7Fe0.3- xNixPO4/C dengan 0 X 0.2 digunakan untuk meningkatkan konduktifitas elektronik-ionik, nilai specific capacity dan working voltage (Voksidasi/reduksi). Pengujian XRD menunjukan pola difraksi struktur kristal LiMnPO4 telah berhasil terbentuk melalui proses milling (330 rpm, 48 jam) dan sintering disuhu 800°C (solid state reaction). Proses reduksi ukuran dan coating karbon dengan Ball Milling mampu menghasilkan partikel bahan aktif LiMn0.7Fe0.3-xNixPO4/C dengan 0 X 0.2 berukuran hingga 290 nanometer dengan ukuran kristalit hingga 60 nanometer. Pertumbuhan pelapisan karbon kearah horizontal pada bahan aktif LiMn0.7Fe0.3-xNixPO4/C dengan 0 X 0.2 menjadi bukti bahwa starch atau pati singkong berperan sebagai fasilitator pengintian pelapisan karbon dan terlihat pada pengujian SEM (perbesaran 50000 x) dan pengujian EDX dengan kadar Mn yang tinggi menjadi bukti penguat. Frame network polianion terbentuk pada bahan aktif LiMn0.7Fe0.3-xNixPO4/C dengan 0 X 0.2 ditandai dengan nilai vibrasi v1- v4 (1138 dan 1098 cm-1) yang dominan muncul pada hasil pengujian FTIR. Penambahan karbon sebagai pelapis bahan aktif memberikan nilai konduktifitas elektronik (pasif) dan ionik (aktif) yang cukup tinggi sekitar 1 x 10-3 S/cm dan 7.2 S/cm, dimana penambahan Ni (doping kation) berkontribusi dalam peningkatan nilai konduktifitas elektronik (pasif). Komposisi bahan aktif LiMn0.7Fe0.25Ni0.05PO4/C menunjukan nilai specific capacity oksidasi hingga 60.92 mAh/gr dan nilai Voksidasi-reduksi sekitar 4.13 volt dan mampu digunakan sebagai bahan aktif katoda baterai Li-ion secara praktikal dari hasil pengujian cyclic voltammetry. Puncak Voksidasi/reduksi ganda yang merupakan kontribusi Voksidasi Fe2+/Fe3+ dan Mn2+/Mn3+ sering terlihat pada hasil pengujian cyclic voltammetry. ......Olivine LiMnPO4 structure as cathode material in Li-ion battery have very attractive because its high potential oxidation/reduction around 4.2 volts vs. Li/Li+, thermally stable, and nontoxic. Its low electronic and ionic conductivity around (10-9 S/cm), low specific capacity by lattice distortion (Jahn-Teller effect), become its challenges. Carbon-coating process with starch of cassava in cathode material LiMnPO4, co-subtitution by adding Fe and Ni where LiMn0.7Fe0.3- xNixPO4/C with 0  X  0.2 formulation have been used to enhanced ionicelectronic conductivity, specific capacity, and working voltage of cathode material. Pattern diffraction of XRD shown LiMnPO4 structure have been formed via milling process (330 rpm, 48 hours) and sintering process at 800°C (solid state reaction). Size reduction process and carbon coating have been carried and produced cathode material LiMn0.7Fe0.3-xNixPO4/C with 0  X  0.2 with the particle size up to 290 nanometers and crystallite size up to 60 nanometers. Carbon-coating process have been grown in horizontal direction in cathode material LiMn0.7Fe0.3-xNixPO4/C with 0  X  0.2 and become approval that the starch of cassava have been facilitates nuklea of carbon-coating to grown in cathode material and can be seen by SEM with magnification 50000 times, and also the high content of Mn that have founded by EDX evaluation agreed. Frame network of polyanion have formed in cathode material LiMn0.7Fe0.3- xNixPO4/C with 0  X  0.2 indicated by vibration value of v1- v4 (1138 and 1098 cm-1) that appeared dominantly during FTIR evaluation. Electronic conductivity (passive) of cathode material LiMn0.7Fe0.3-xNixPO4/C with 0  X  0.2 increased significantly up to 1 x 10-3 S/cm by carbon-adding process as carbon-coating in cathode material, where the process of Ni-added as cation-doping also contribute in increasing the value of electronic conductivity. Based of cyclic voltammetry evaluation the formulation LiMn0.7Fe0.25Ni0.05PO4/C of cathode material shown the highest specific capacity oxidation near 60.92 mAh/gr and Voxidation/reduction around 4.13 volts and practically can be used as Li-ion battery. Doblet Voxidation/reduction peak appeared several times as the contribution of Voxidation/reduction Fe2+/Fe3+ and Mn2+/Mn3+ in cyclic voltammetry evaluation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34990
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>