Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S50858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Shinta
Abstrak :

Studi mengenai katalisis dengan menggunakan nanopartikel merupakan salah satu hal yang banyak dipelajari dalam bidang nanosains modern. Aplikasi TiO2 dalam bidang katalisis dikembangkan melalui pembentukan TiO2 nanopartikel. Sintesis one-dimensional material untuk menghasilkan yield yang cukup banyak masih terus dikembangkan. Metode molten-salt digunakan untuk mensintesis single-crystalline TiO2 nanowires dalam jumlah banyak dan dimensi yang terkontrol. Pada penelitian ini dilakukan sintesis TiO2 nanowires dengan menggunakan metode molten-salt serta modifikasinya dengan penambahan logam transisi sehingga terjadi perubahan karakteristik. TiO2 anatase berbentuk bubuk, NaCl, dan Na2HPO4 dicampurkan kemudian dikalsinasi menggunakan furnace pada suhu 825 °C selama 8 jam dan didinginkan perlahan hingga mencapai suhu ruang. Penambahan logam dilakukan untuk melihat pengaruhnya terhadap kemampuan katalisis. Sintesis dilakukan dengan cara yang sama dengan penambahan logam pada saat pencampuran dengan mortar. TiO2 nanowires dan M-O/ TiO2 nanowires yang telah disintesis dikarakterisasi dengan menggunakan XRD, SEM, TEM, serta UV-Vis DRS. Adanya penambahan logam transisi tidak mempengaruhi struktur dan morfologi dari TiO2 nanowires, namun terdapat perubahan pada ukuran kristal dan nilai ban gapnya. Katalis yang telah dipreparasi digunakan pada reaksi reduksi 4-nitrophenol dengan adanya NaBH4. Adanya katalis pada reaksi tersebut mempercepat proses reduksi 4-nitrophenol menjadi 4-aminophenol yang ditandai dengan adanya perubahan warna. Penurunan kecepatan reaksi secara signifikan ditunjukkan pada penggunaan katalis Ag2O/TiO2 nanowires dengan waktu reaksi 18 detik untuk penggunaan katalis sebanyak 0,1 gram. Uji reusabilitas juga dilakukan terhadap katalis Ag2O/TiO2 nanowires.


The study of catalysis using nanoparticles is one of the things that widely studied in the field of modern nanoscience. The application of TiO2 in the field of catalysis was developed through the formation of TiO2 nanoparticles. The synthesis of one-dimensional material to produce sufficient yields is still being developed. The molten-salt method was used to synthesize large quantities of single-crystalline TiO2 nanowires and controlled dimensions. In this study, the synthesis of TiO2 nanowires was carried out using the molten-salt method and its modification with the addition of transition metals so that changes in characteristics occurred. Anatase TiO2 in the form of powder, NaCl, and Na2HPO4 mixed and then calcined using furnaces at 825 ° C for 8 hours and cooled slowly to reach room temperature. Metal addition was added to see the effect on the ability of catalysis. Synthesis was done in the same way as adding metal during mixing with mortar. The synthesized TiO2 nanowires and M-O/TiO2 nanowires were characterized using XRD, SEM, TEM, and UV-Vis DRS. The addition of transition metals does not affect the structure and morphology of TiO2 nanowires, but there are changes in the size of the crystal and the value of the band gap. The prepared catalyst was used in the 4-nitrophenol reduction reaction in the presence of NaBH4. The presence of a catalyst in the reaction accelerates the process of reducing 4-nitrophenol to 4-aminophenol which is characterized by a change in color. A significant decrease in reaction speed was shown in the use of Ag2O/TiO2 nanowires catalysts with a reaction time of 18 seconds for catalyst use of 0.1 gram. Reusability tests were also carried out on Ag2O/TiO2 nanowires catalysts.

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Angelia
Abstrak :
Pemanfaatan aplikasi dengan katalisis menggunakan nanopartikel merupakan salah satu hal yang banyak dilakukan dalam bidang nanosains. Struktur nanopartikel terus dikembangkan untuk meningkatkan kinerja dalam berbagai aplikasi. TiO2sebagai katalis dilakukan dengan pembentukan TiO2nanopartikel. Metode molten saltmerupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mensintesis TiO2nanowiresdengan menumbuhkan kristal tunggal dalam jumlah banyak melalui media lelehan garam. Pada penelitian ini dilakukan sintesis TiO2nanowiresmelalui metode molten saltserta modifikasi penambahan logam perak melalui metode presipitasi, impregnasi, dan molten saltsehingga mempengaruhi sifat katalitiknya. Pencampuran dilakukan pada TiO2anatase, NaCl, dan Na2HPO4yang dikalsinasi pada suhu 825°C selama 8 jam dan kemudian didinginkan hingga suhu ruang. Modifikasi penambahan logam perak dilakukan pada metode molten saltdengan perlakuan yang sama. Modifikasi juga dilakukan pada metode presipitasi dengan penambahan larutan NaOH serta pada metode impregnasi dengan perlakuan kalsinasi pada suhu 400°C. TiO2nanowires dan Ag2O/ TiO2 yang telah disintesis dikarakterisasi dengan menggunakan XRD, FTIR, SEM, TEM, UV-Vis DRS, dan amonia TPD. Dengan adanya penambahan logam perak dapat mempengaruhi penurunan nilai energi celah pita namun tidak mempengaruhi struktur morfologinya. Masing-masing katalis yang telah disintesis digunakan dalam reaksi reduksi 4-nitrophenoldengan bantuan NaBH4. Reduksi 4-nitrophenoldapat ditandai dengan adanya perubahan warna karena adanya katalis yang digunakan dapat mempercepat proses reduksi tersebut. Kecepatan reaksi tertinggi terjadi pada reduksi 4-nitrophenol dengan katalis Ag2O/TiO2nanowiresmelalui metode impregnasi dengan waktu reaksi 30 detik. Uji reusabilitas dilakukan terhadap katalis Ag2O/TiO2nanowires impregnasi sebanyak 4 kali dan menghasilkan penurunan kecepatan reaksi sebesar 180 kali.
Utilizing the application with catalysis using nanoparticle is one of many substances conducted in the field of nanoscience. To form TiO2as a catalyst is by forming TiO2 nanoparticle. The structure of nanoparticle is keep on being developed to increase its productivity on various applications. The molten salt method is one of the methods that can be used to synthesize TiO2 nanowires by growing up a tremendous amount of single crystals with the medium of molten salt. In this research, there will be conducted the synthesis of TiO2nanowires using molten salt method with modification by adding silver nitrate metals with precipitation method, impregnation method, and molten salt method so that it will influence its catalytic nature. The mixing is carried out on TiO2anatase, NaCl, and Na2HPO4that are calcined at 825 degrees celsius for 8 hours and then chilled until room temperature is reached. The modification by adding molten salt is carried out on molten salt method with the same treatment. The modification is also carried out on precipitation method by adding NaOH solution, also on impregnation method with calcination at 400 degrees celsius. TiO2nanowires and Ag2O/ TiO2that has been synthesized is characterized by using XRD, FTIR, SEM, TEM, and also UV-Vis DRS. Adding silver metal can influence its band gap devaluation but can not influence its morphological structure. Each synthesized catalysts are being used in the reaction of the reduction of 4-nitrophenol with the help of NaBH4. The 4-nitrophenol reduction can be marked by the change of color because of the catalysts existence can accelerate the reduction process. The reaction’s highest speed occurs at the reduction of 4-nitrophenol with the catalyst of Ag2O/TiO2nanowires with impregnation method with the reaction speed of 30 seconds. The reusability test is conducted to the catalyst of Ag2O/TiO2nanowires impregnation for 4 times and resulted in the decrease of reaction speed by 180 times.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Aurellia Kurniati
Abstrak :
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi di dunia yang bertolak belakang dengan ketersediaan energi dan berbagai masalah lingkungan yang muncul sebagai imbas dari penggunaan sumber energi tak terbarukan, khususnya bahan bakar fosil, penggunaan hidrogen sebagai sumber energi terbarukan menjadi solusi yang menjanjikan karena sifatnya yang ramah lingkungan. Hidrogen dapat diproduksi melalui reaksi dehidrogenasi asam format (HCOOH) dengan produk samping berupa karbondioksida (CO2) yang dapat digunakan kembali. Katalis berbasis PdNi telah banyak digunakan untuk menunjang reaksi ini. Pada penelitian ini, titanate nanowire berhasil disintesis melalui metode hidrotermal dan digunakan sebagai pendukung katalis logam berbasis PdNi. Berdasarkan uji katalis yang dilakukan pada sistem gas buret didapatkan bahwa penggunaan titanate nanowire sebagai pendukung katalis dapat meningkatkan aktivitasnya. Preparasi katalis dengan berbagai variasi komposisi logam Ni, Pd dan Co dilakukan dengan metode impregnasi dan didapatkan bahwa penambahan logam kobalt (Co) pada katalis berbasis PdNi/TNW dapat meningkatkan performa katalisnya. Berdasarkan uji katalis yang telah dilakukan, reaksi dehidrogenasi asam format menggunakan katalis Pd0,3Co0,7/TNW memiliki suhu reaksi optimum pada 70 oC. ......Along with the increasing need for energy in the world which is contrary to the availability of energy and various environmental problems that arise as a result of the use of non-renewable energy sources, especially fossil fuels, the use ofhydrogen as a renewable energy source is a promising solution because of its environmentally friendly. Hydrogen can beproduced through a formic acid (HCOOH) dehydrogenation reaction with carbon dioxide (CO2) as a reusable by-product.PdNi-based catalysts have been widely used to support this reaction. In this study, titanate nanowire was successfullysynthesized through the hydrothermal method and used as a support for PdNi-based metal catalysts. Based on the catalysttest conducted on the burette gas system, it was found that the use of titanate nanowire as a catalyst support can increaseits activity. Catalyst preparation with various variations of Ni, Pd and Co metal composition was carried out by the impregnation method and it was found that the addition of cobalt (Co) metal to PdNi/TNW-based catalysts could improvethe performance of the catalyst. Based on the catalyst tests that have been carried out, the formic acid dehydrogenationreaction using a Pd0,3Co0.7/TNW catalyst has an optimum reaction temperature at 70 oC.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Deryansyah Isa
Abstrak :
Titanium (IV) dioksida atau TiO2 adalah senyawa yang banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang katalis karena sifatnya yang tidak berbahaya bagi lingkungan dan inert. Salah satu aplikasi TiO2 dalam bidang kimia adalah pemanfaatannya sebagai katalis penyangga karena memiliki luas permukaan yang besar, dan mudah dilakukan modifikasi dengan adanya penambahan logam. Pada penelitian ini TiO2 telah disintesis ke dalam bentuk nanowires menggunakan metode molten salt. TiO2 nanowires yang telah disintesis kemudian dimodifikasi dengan penambahan logam perak melalui metode impregnasi basah, untuk mendapatkan katalis Ag2O/TiO2 nanowires yang stabil dan memiliki aktivitas katalitik tinggi, serta ramah lingkungan. Pada penelitian ini, Ag2O/TiO2 nanowires yang telah disintesis, dianalisis karakteristiknya menggunakan XRD, TEM, SEM, UV-Vis DRS, XPS, serta spektroskopi raman, dan didapatkan hasil katalis memiliki struktur kristal rutile, struktur morfologi nanowires, dengan ukuran rata-rata diameter Ag2O sebesar 20,377 nm di permukaan TiO2. Katalis Ag2O/TiO2 nanowires sejumlah 0,0035 gram kemudian diaplikasikan pada 0,5 M NaBH4 untuk reaksi reduksi 0,003125 M 4-nitrophenol menjadi 4-aminophenol. Dari hasil aplikasi tersebut, didapatkan waktu konversi 4-nitrophenol menjadi 4-aminophenol selama 5 menit pada kondisi suhu ruang, konversi ini ditandai dengan perubahan warna dari kuning menjadi bening. ...... Titanium (IV) dioxide or TiO2 is a compound that is widely applied in various catalyst fields because of its nature which is not harmful to the environment and inert. One of TiO2 application in chemistry is its use as a buffer catalyst because it has a large surface area, and is easily modified by addition of metals. In this research, TiO2 has been synthesized into the form of nanowires using the molten salt method. The synthesized TiO2 nanowires are then dispersed with silver metal through the wet impregnation method, to obtain a stable catalyst Ag2O/TiO2 nanowires that have high catalytic activity, and are environmentally friendly. This research will conduct a study of the characteristics of the catalyst Ag2O/TiO2 nanowires using XRD, TEM, SEM, UV-Vis DRS, XPS, and raman spectroscopy. The catalyst result had a rutile crystal structure nanowires morphological structure, with an average size Ag2O diameter of 20,377 nm on the surface of Catalyst Ag2O/TiO2 nanowires in the amount of 0,0035 grams was then applied to 0,5 M NaBH4 for the reduction reaction of 0,003125 M 4-nitrophenol to 4-aminophenol. From the results of the application, conversion time of 4-nitrophenol to 4-aminophenol obtained for 5 minutes, this conversion is characterized by a change in color from yellow to clear.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi kinetika reaksi hidrogenasi CO2 menjadi metanol menggunakan katalis CuO/ZnO/Al2O3/Cr2O3 , dengan pendekatan analisis kinetika makro (`hukum pangkat sederhana' dan `hukum pangkat kompleks') dan analisis kinetika mikro (kinetika mekanistis). Analisis kinetika makro menghasilkan model kinetika `hukum pangkat sederhana' (SPL) dan `hukum pangkat kompleks' (CPL) seperti pada persamaan-persamaan berikut: (lihat file Pdf)

Hasil studi kinetika makro menunjukkan bahwa model kinetika `hukum pangkat kompleks' dapat memperbaiki model kinetika `hukum pangkat sederhana'. Secara statistik model CPL lebih baik (akurat) dari pada model SPL, dan secara kinetika model CPL dapat memberikan informasi kinetika yang lebih lengkap dibandingkan dengan model SPL.

Hasil analisis kinetika mikro menunjukkan bahwa model kinetika yang terbaik secara statistik adalah model yang diturunkan dari mekanisme Langmuir. Namun secara kinetika belum ada model yang cocok dengan data kinetika yang diperoleh pada penelitian ini. Oleh karena itu maka perlu dilakukan simulasi lebih lanjut dengan model kinetika yang lain atau dengan data kinetika lain yang dicari dengan peralatan reaktor yang mendukung untuk studi kinetika mikro.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Putu Devina Ichasia Prawira
Abstrak :
Perkembangan industri yang pesat menjadikan katalis sebagai jawaban atas kecepatan reaksi pada suatu proses. Proses yang menggunakan katalis pada industri minyak dan gas adalah Contiunous Catalytic Cracking Platforming Unit, yang dimana proses tersebut menghasilkan limbah katalis Pt/Al2O3 sekitar 2000-3000 kg/tahun dengan kandungan platinum sebesar 3200 ppm. Hal tersebut menyebabkan metode leaching asam organik, leaching aqua regia, dan digestion aqua regia diperlukan untuk mengambil kembali logam platinum sangat diperlukan untuk menghemat biaya pembelian katalis platinum karena harganya yang sangat mahal dan limbah katalis merupakan limbah B3. Dalam penelitian ini akan dilakukan tiga metode berbeda untuk mengambil kembali logam platinum dari limbah katalis Pt/Al2O3. Metode yang digunakan adalah leaching dengan asam oksalat, leaching dengan aqua regia, dan digestion dengan aqua regia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses digestion dinilai paling efektif dalam me-recovery logam platinum dengan persentase efisiensi digestion sebesar 98,13%. Proses tersebut memiliki kondisi optimum dengan menggunakan massa padatan limbah katalis 0,1 gram pada suhu 220oC selama 60 menit.
Rapid industrial development uses the catalyst in response to reaction speed in a process. The process uses catalysts in the oil and gas industry is Continuous Catalytic Cracking Platforming Unit, in which the process produces Pt/Al2O3 catalyst waste approximately 2000-3000 kg/year and contains of 3200 ppm platinum metals. It becomes the reason why organic acid leaching, aqua regia leaching, and aqua regia digestion is needed to recover the platinum metals to save cost because its price is very expensive and spent catalyst waste is also considered as hazardous and toxic materials. In this experiment, there are three different methods used to obtain the recovery of platinum metals from spent.Pt/Al2O3 catalyst. The methods used are leaching with oxalic acid, leaching with aqua regia, and digestion with aqua regia. The experiment showed that digestion method is the most effective method in recovering platinum metals with thedigestion efficiency percentage of 98.13%. The optimum conditions for the digestion process is by using 0.1 grams of spent catalyst at 220oC.The digestion process should last for 60 minutes.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jayusandi Mulya Sentosa
Abstrak :
Olefin ringan merupakan salah satu bahan baku petrokimia yang yang sebagian besar dihasilkan menggunakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Limbah jerami padi merupakan sumber biomassa lignoselulosa yang potensial karena memiliki kandungan selulosa yang besar dan jumlah yang melimpah di Indonesia. Pada penelitian ini, proses yang terjadi adalah proses katalitik pirolisis dengan suhu operasi sekitar 500oC dan laju alir N2 sekitar 150 ml/menit. Jenis katalis logam tersangga yang digunakan yaitu La2O3/ZSM-5, ZnO/ZSM-5, La2O3/Al2O3 dan ZnO/Al2O3 yang dibuat dengan metode impregnasi. Proses katalitik pirolisis dilakukan menggunakan reaktor unggun tetap dengan tungku listrik sebagai sumber panas. Untuk memahami hasil katalitik pirolisis, percobaan juga dilakukan dalam kondisi pirolisis limbah jerami padi tanpa katalis. Hasil pirolisis dikondensasikan dengan menggunakan perangkap serapan dingin dengan n-heksana. FT-IR Fourier Transform - Infrared dan GC-TCD Gas Chromatography-Thermal Conductivity Detector digunakan sebagai instrumen analitik untuk mengidentifikasi keberadaan dan kuantitas olefin ringan dalam bio-oil dan bio-gas. Dalam metode ini, ada beberapa variasi yang ditentukan, yaitu jenis katalis logam tersangga dan komposisi logam pada katalis 1, 5, dan 10. Keberadaan olefin ringan terdeteksi dengan adanya peak pada FT-IR dengan nomor gelombang 3010-3095 cm-1, 1610-1680 cm-1, dan 675-995 cm-1. Perbedaan susut massa yang sedikit, yaitu diantara 66,5 hingga 78,5 selama 25 menit pada setiap sampel, dengan massa awal sebesar 2 gram menunjukkan katalis tidak mempengaruhi mekanisme reaksi. Produk olefin ringan yang paling besar kandungannya terdapat pada sampel dengan katalis ZnO/ZSM-5 dengan komposisi logam 5, yaitu sebesar 29,1, sedangkan produk olefin ringan tanpa katalis yang terbentuk sebesar 11.
Light olefins are one of the most common petrochemical raw materials produced using non renewable natural resources. Rice straw waste is a potential source of lignocellulosic biomass because it has a large cellulose content and an abudant amount in Indonesia. In this research, the process is developed by catalytic pyrolysis processes with operating temperature around 500oC and N2 flow rate around 150 ml min. The type of supported metal catalyst used are La2O3 ZSM 5, ZnO ZSM 5, La2O3 Al2O3 and ZnO Al2O3, which made with the impregnation method. The catalytic pyrolysis process was carried out in a fixed bed turbular reactor with electric furnace as the heat source. To comprehend the catalytic pyrolysis processes, the experiment was also performed in condition pyrolysis rice straw waste without catalyst. The output of pyrolysis is condensed by using cold absorption trap with n hexane. FT IR Fourier Transform Infrared and GC TCD Gas Chromatography Thermal Conductivity Detector serve as analytical instrument in order to identify the presence and the quantity of light olefins group in bio oil and bio gas. In this method, there are several variations to be determine, there are type of supported metal catalyst and metal composition on catalysts 1, 5, and 10. Light olefins were detected with peaks in FT IR with a wavenumber of 3010 3095 cm 1, 1610 1680 cm 1, and 675 995 cm 1. A slight difference in mass shrinkage, which is between 66.5 to 78.5 for 25 minutes in each sample, with an initial mass of 2 grams indicates that the catalysts does not affect the reaction. The largest light olefins yields were found in samples with ZnO ZSM 5 catalyst with 5 metal oxide, which amounted to 29.1, while light olefin products without catalyst were formed at 11.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library