Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitanggang, Linda
Abstrak :
Kepemimpinan kepala ruangan sangat berpengaruh etrhadap kinerja perawat yang merupakan cerminan dari mutu pelayanan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan karakteristik individu, kepemimpinan transformasional dengan kinerja perawat di P.K. St. Carolus Jakarta. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional terhadap 116 perawat. Hasil penelitian mendapatkan hubungan yang signifikan antara kepemimpinan transformasional (karisma, konsiderasi individu, simulasi intelektual) dan kepemimpinan transaksional (manajemen eksepsi) dengan kinerja perawat ( p value <0,05). Tidak ada hubungan karakteristik individu meliputi usia, tingkat pendidikan, masa kerja, status perkawinan dan imabalan kontinjen dengan kinerja perawat ( p value>0,05). Variabel yang dominan berhubungan dengan konerja perawat adalah manajemen eksepsi (p value=0,006).
The Leadership of head of nurse is very influential on the performance of nurses who are a reflection of the quality of hospital services. The purpose of this study was to identify the relationship between individual characteristics, transformational and transactional leadership to the performance of nurses in nursing service quality control programmes in Health Services Sint Carolus Jakarta. This study used a cross-sectional descriptive correlation design by 116 nurses. The study's result showed a significant relationship between transformational leadership, charisma individual consideration, intellectual stimulation, transformational leadership, and management of exceptions to the performance of nurses (p value <0.05). There is no relation between the individual characteristics such as age, education level, occupation, marital status and benefits contingent with the performance of nurses (p value > 0.05). The most dominant variable associated with the performance of nurse is a management of exception (p value = 0.006).
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28414
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kus Sri Setiarini
Abstrak :
ABSTRAK
Pemanfaatan tempat tidur yang terisi (BOR) di Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto tahun 2011 mengalami penurunan sementara imbalan yang diterima sudah standar bagi perawat pelaksana dan bidan yang berstatus PNS. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ?Analisis hubungan karakteristik individu, faktor organisasi, dan motivasi terhadap Kinerja perawat pelaksana dan bidan di Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto tahun 2011? dalam memberikan asuhan keperawatan. Desain penelitian ini adalah deskriptif cross sectional dengan jumlah populasi sebanyak 407, sedangkan sampel diambil sebanyak 102 responden. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner berupa angket dan lembar observasi yang telah diuji validitas dan realibilitasnya. Analisis data dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 18.0 menggunakan uji Chi-Square. Dalam penelitian ini, karakteristik individu, faktor organisasi, dan motivasi terhadap Kinerja perawat pelaksana dan bidan yang baik sebanyak 66,7% dan karakteristik individu, faktor organisasi, dan motivasi terhadap Kinerja perawat pelaksana dan bidan yang kurang baik sebanyak 33,3%. Dari hasil uji Chi-Square, jenis kelamin, kepemimpinan, imbalan, dan motivasi berhubungan terhadap Kinerja perawat pelaksana dan bidan di Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto tahun 2011. Peneliti menyarankan kepada pihak manajerial Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto agar lebih memperhatikan aspek jenis kelamin, kepemimpinan, imbalan, dan motivasi bagi perawat pelaksana dan bidan di Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto dalam bentuk pengembangan karir bagi perawat yang merata hal ini dilakukan agar setiap perawat pelaksana dan bidan memiliki kesempatan yang sama untuk memiliki karir sampai jenjang karir profesional yang tertinggi sehingga mobilitas berfungsi dengan baik dan benar.
ABSTRACT
Utilization of the occupied bed (BOR) in Bhayangkara Hospital Level I Raden Said Sukanto in 2011 has decreased while the consideration received already implementing standards for nurses and midwives with the status of civil servants. The purpose of this study to determine the "Analysis of the relationship of individual characteristics, organizational factors, and motivation towards implementing Performance nurses and midwives in the Hospital Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto of 2011 "in providing nursing care. This study design is descriptive cross-sectional with a population of 407, while the sample is taken as 102 respondents. Data obtained using the questionnaire in the form of questionnaires and observation sheets that have tested the validity and realibilitasnya. Data analysis was performed with SPSS version 18.0 using Chi-Square test. In this study, individual characteristics, organizational factors, and motivation towards implementing Performance nurses and midwives are good as much as 66.7% and individual characteristics, organizational factors, and motivation towards implementing Performance nurses and midwives are not good as much as 33.3%. From the results of Chi-Square test, gender, leadership, rewards, and motivation related to the performance of nurses and midwives in implementing Bhayangkara Hospital Tk. I Raden Said Sukanto in 2011. Researchers suggest that the managerial Bhayangkara Hospital Tk. I Raden Said Sukanto to pay more attention to aspects of gender, leadership, rewards, and motivation for nurses and midwives in implementing Bhayangkara Hospital Tk. I Raden Said Sukanto in the form of career development for nurses who evenly this is done so every nurse and midwife executor has the same opportunity to have a career to the highest professional career path so that the mobility function properly and correctly.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Veronika Ratnasih
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T24878
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susanto
Abstrak :
[ABSTRAK
Fokus penelitian ini adalah mengetahui pengaruh karakteristik individu terhadap upah pekerja konstruksi menggunakan data SAKERNAS 2013 dengan jumlah responden 13.365 dan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan metode ordinary least square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bebas meliputi umur, jenis kelamin, status kawin, tempat tinggal, pendidikan, pelatihan, regional, hari kerja mempunyai pengaruh positif terhadap upah pekerja konstruksi. Penerimaan upah maksimum terjadi pada umur 46,43 tahun, sedangkan setiap penambahan umur 1 tahun akan menambah penghasilan sebesar 2,6%. Jenis kelamin laki-laki akan mendapatkan upah sebesar 3,49% > berjenis kelamin perempuan. Status kawin akan menerima upah sebesar 10,34% > tidak kawin. Sedangkan pekerja yang tinggal di kota akan menerima upah sebesar 13,43% > pekerja yang tinggal di desa. Pendidikan tamat SMP akan menerima upah sebesar 6,64% , berpendidikan tamat SMA+ sebesar 26,18% lebih tinggi dari pekerja yang berpendidikan <=SD. Pekerja yang mengikuti pelatihan kerja (bangunan batu, kayu dan beton) akan mendapatkan upah sebesar 25,72% > tidak mengikuti pelatihan kerja. Dan pekerja yang tinggal di Pulau Sumatera akan mendapatkan upah sebesar 29,78%, Pulau Jawa sebesar 10,01%, Pulau Kalimantan sebesar 50,75%, Pulau Sulawesi sebesar 26,26% dan Pulau Maluku serta Papua yang akan mendapat upah sebesar 45,08% lebih tinggi jika di bandingkan dengan pekerja yang tinggal di pulau Bali dan Nusa Tenggara.
ABSTRACT
The focus of this study find out of the effect of individual characteristics on the wages of construction workers using SAKERNAS 2013 with 13.365 number of respondents and using multiple linear regression analysis with the method of Ordinary Least Squares (OLS). Results of research shows that the independent variables consist of age, gender, marital status, place of residence, education, training, regional, working days have a positive effect on the wages of construction workers. The maximum wages occurs at the age of 46.43 years, and base on inferential analysis can conclude that every additional 1 year of age will increase revenue 2.6%. Male will get wages 3.49% > female. Marital status will get wages 10.34% > are not married. While workers living in the city will receive a wage 13.43% > worker who lives in the village. Junior high school will receive wages 6.64%, completed high school plus will receive wages 26.18% higher than <= SD. Workers who follow vocational training (masonry, wood and concrete) will get wages 25.72% > does not follow vocational training. And workers who live on the island of Sumatra will get wages 29.78%, 10.01% Java, 50.75% Borneo, 26.26% Sulawesi and 45,08% Maluku and Papua island higher when compared with workers who live on the island of Bali and Nusa Tenggara, The focus of this study find out of the effect of individual characteristics on the wages of construction workers using SAKERNAS 2013 with 13.365 number of respondents and using multiple linear regression analysis with the method of Ordinary Least Squares (OLS). Results of research shows that the independent variables consist of age, gender, marital status, place of residence, education, training, regional, working days have a positive effect on the wages of construction workers. The maximum wages occurs at the age of 46.43 years, and base on inferential analysis can conclude that every additional 1 year of age will increase revenue 2.6%. Male will get wages 3.49% > female. Marital status will get wages 10.34% > are not married. While workers living in the city will receive a wage 13.43% > worker who lives in the village. Junior high school will receive wages 6.64%, completed high school plus will receive wages 26.18% higher than <= SD. Workers who follow vocational training (masonry, wood and concrete) will get wages 25.72% > does not follow vocational training. And workers who live on the island of Sumatra will get wages 29.78%, 10.01% Java, 50.75% Borneo, 26.26% Sulawesi and 45,08% Maluku and Papua island higher when compared with workers who live on the island of Bali and Nusa Tenggara]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Helda
Abstrak :
Bagi suatu organisasi pendidikan, sorang staf tetap yang professional yang mampu bekerja efektif dan efesien merupakan asset sumber daya manusia yang sangat berharga untuk meningkatkan mutu pendidikan. Karena itu kepuasan kerja dan pegawai tersebut patut untuk diperhatikan. Kepuasan kerja merupakan seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Pekerja yang tidak puas terhadap pekerjaan mereka dapat mengakibatkan 2 (dua) hal yaitu : 1. Pegawai itu keluar dari organisasi, keluar atau pindahnya tenaga kerja dapat mengakibatkan kerugian baik moral maupun materiil karena pegawai itu juga membawa keluar pendidikan, pengalaman, dan efisiensi kerja yang biasa dilakukan pada organisasi tsb, 2. Pegawai itu terus bekerja namun karena ketidakpuasannya cenderung berperilaku : meningkatnya tingkat kemangkiran, menurunnya semangat kerja, menurunnya kesetiaan terhadap organisasi, dan perilaku negatif lajnnya yang dapat merenggangkan hubungan antara karyawan dan manajer. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik individu (umur, lama pendidikan, jenis kelamin, pengalaman) dan organisasi (gaji, jabatan) dengan kepuasan keria dilihat dari faktor primer(gaji, kondisi kerja fisik, rekan kerja, keamanan, supervisi) dan faktor sekunder ( prestasi, tanggung jawab, pengakuan ). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain cross-sectional dengan responden staf pengajar tetap Akademi Perawatan Swasata di Palembang. Sampel sebanyak 70 (tujuh puluh) orang, pengumpulan data dilakukan dengan jalan menggunakan pertanyaan terstruktur yang ada dalam kuesioner. Analisis statistik dilakukan dengan univariat, bivariat dengan uji regresi linear sederhana untuk melihat hubungan variable bebas dengan variable terikat. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara umur dengan faktor primer sehingga didapatkan setiap kenaikan umur responden sebanyak 10 tahun akan mengurangi skor kepuasan kerja sebanyak 1,2. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara lama pendidikan dengan faktor primer sehingga didapatkan bahwa setiap kenaikan 10 tahun Iama pendidikan yang ditempuh responden akan mengurangi skor kepuasan kerja dilihat dari faktor primer sebesar 7,4. Ada hubungannya arntara lama pendidikan dengan kepuasan kerja dimana sedap kenaikan lama pendidikan akan mengurangi skor kepuasan kerja sebesar 8,1. Peneliti menyarankan untuk menempatkan staf sesuai dengan pendidikannya, melakukan penyesuaian system penggajian serta memberikan jaminan keamanan seperti jaminan kesehatan dan jaminan hari tua. ......An educational organization, a profesional full time staf member who capable of working effectively and effiently is a valuable asset of human resource to promote the educational qualification Job satisfaction is a employee feelings about whether his or her job is enjoyable or not A employee who is not satisfied with his or her job may result 2 things : 1) The employee may with draw from the organization This means a moral and material loss on the side ofthe organization, as the employee will take his education, working experience as he worked in organization, or 2) The employee may continue working in the organization, but as he will be unsatisfied with his job, he tends to : work relunctanly, reduce his working spirit, and reduce his loyality to the organization. The objectives of this research is to enqmlore the relation between the individual characteristic relation ( age, education span, sex, experience) and organization ( salary, position) to the job satisfaction. Seen from the factors of primer ( perseption of the salary, physical working condition, co- workers, security, supervision ) and secondary factor (prestige, responsibility, selfactualization ). This research is conducted by using cross-sectional design with the respondent of the permanent member of teaching staff of Private Nursing Academy in Palembang. There are 70 samples, the data collection is done by using the structured questionares. Statistical analysis is done with univariate, bi-variate with the simple linear regression to explore the free variable relation with the dependent variables. The result of the research shows there is a significant relation between the education and the factor of primer and is found that an increasing of 10 years education of the respondent decrease the score of job satisfaction seen from the primer factor of 7,9 and between the age and the factor of primer and is found that an increasing of 10 years of age decrease the score of job satisfaction seen from the primer factor 1,2. And there is relation between education and job satisfaction and found that an increasing of 10 of education decrease the score of job satisfaction 8,1. To increase the job satisfaction this research Suggested that : - make the adjusted about the salary - to provide the benefit such as health and life insurance - to provide the opportunity to the staif to take higier education.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hizrita Kusumaswari
Abstrak :
ABSTRAK
Sebagai sebuah organisasi pelayanan kesehatan dengan jumlah SDM tertinggi dari pihak perawat sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa motivasi mempengamhi produktivitas dan kcmudian produktivitas mempengaruhi kinexja perawat. Penilaian terhadap kinclja karyawan temtama perawat di RSIA I-Iermina Bekasi sebagai sebuah segmented hospital untuk ibu dan anak saat ini masih belum memperlihatkan adanya motivasi yang mempengaruhi mereka dalam bekerja. Adanya penelitian mengenai penilaian motivasi terhadap kinenja mereka diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak manajemen dalam pertimbangan penilaian kinezja mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mcndapatkan informasi dan gambamn tentang hubungan antara motivasi ekstrinsik, motivasi intrinsik dan karalcteristik individu tcnaga perawat dengan kine1ja mcreka di RSIA Hemmina Bekasi. Penelitian yang dilakukan berikut ini hersifat kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dengan jumjah sampel sebanyak 94 orang dari total populasi 219 orang perawat. Data yang diperoleh dari penelitian adalah data primer dari kuesioner yang disebarkan pada para perawat dan data sekunder dari bagian SDM atau personalian Hasil yang didapatkan dari penelitian adalah perawat dengan kinelja yang baik hanya sebesar 47,9%. Pada motivasi eksn-insik terlihat bahwa hanya status kepangkatan, kondisi pekexjaan dan supervisi saja yang memiliki hubungan signiiikan dengan kincxja. Pada variabel hubungan dengan kolega, diklat, imbalan dan kebijakan perusahaan dan administrasi tidak memiliki hubungan yang signiiikan dcngan kinerja. Sedangkan variabel motivasi intrinsik tidak memperlihatkan hubungan yang signiiikan dengan kinenja. Narnun dari garnbaran karakteristik individu terlihat bahwa lama bekerja memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan kinexja. Variabel independen yang memiliki hubungan paling dominan dengan kinezja perawat di RSIA I-Iennina Bekasi adalah lama bckezja dan kondisi pekexjaan. Satan yang diajukan oleh pencliti adalah mcmberikan bentuk pengakuan yang lebih konkrit bagi perawat, pelatihan keperawatan tingkat lanjut, kualifikasi recruizment untuk perawat yang sudah pengalaman, pendampingan perawat baru oleh perawat senior memperkaya pekezjaan umuk perawat yang senior, meng-up grade alat interpersonal perawat untuk unit dengan produktivitas tinggi, tambahan kompensasi tertentu untuk instalasi dengan produktiwdtas tinggi seperti OK, VK, Perina, NICCU dan IGD tapi disesuaikan dengan kinenja perawatnya. Kompensasi tersebut berupa berupa bonus tertentu dan pelatihan tambahan. Namun untuk menghindari sikap iri dari unit yang lain, hendaknya hanya perawat-perawat dengan kinerja yang baik diberi kesempatan untuk rotasi pada unit-unit kritis tersebut diatas.
ABSTRACT
As a health service organization with the highest nursing SDM quantity there is allot research that show motivation influence productivity and then productivity influence nurse performance. Assessment toward employee performance especially nurse at RSIA Hermina Bekasi as a segmented hospital for mother and her child recently still not yet show motivation that affecting them in work. Research oonceming motivation assessment toward their perfomrance hoped to become an input for management in their performance assessment consideration. This research objective is to get information and description toward relation between extrinsic motivation, intrinsic motivation and nurse individual characteristic with their performance at RSIA Hermina Bekasi. Research conducted is quantitative with cross-sectional method and 94 people as total sample iiom total population of 219 nurses. Data obtained 'dom research is primary data from distributed questioner on nurses and secondary data from SDM or human resources departement. Result obtained from research is only 47,9% nurse who perform well. In extrinsic motivation seen that only rank status, working condition and supervision have significant relation with performance. The In relation with colleagues variable, education and training, reward and company policy and administration do not have significant relation with performance. While intrinsic motivation variable do not focused in significant relation with performance. However, from individual characteristic description saw that working length has very significant relation with performance. Independent variable that has the most dominant relation with nurse performance at RSIA Hermina Bekasi is working length and working condition. Suggested by researcher to gives more concrete acknowledgement for nurse, enriching job for senior nurse, nurse advance training program, recruitment qualification for advanced nurse, supervision by senior nurse to new nurse, upgrading the newest interpersonal equipment for unit with high productivity, certain additional compensation for high productivity installation such as OK, VK, Perina, NICCU and ER but suit with nurse performance. Those compensations are certain bonuses or extra training. However, to avoid jealousy from other units, nurses that have good performance gave opportunity for rotation on those critical units referred above.
2007
T34544
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Bangkit Arihati
Abstrak :
Anggota pengurus KOHATI pada kepengurusan tahun 2013/2014 memiliki pengurus yang berjumlah 31 orang dengan masa keanggotaan dan jurusan yang beraneka ragam. Data daftar hadir rapat memperlihatkan banyaknya anggota pengurus yang datang selalu berubah-ubah dan tidak pernah mencapai 31 orang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik individu dan iklim organisasi terhadap komitmen organisasi di KOHATI (Korps HMI-wati) Cabang Ciputat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan sensus karena jumlah populasi kurang dari 100 orang sehingga semua anggota populasi dijadikan sampel. Penelitian ini memakai kuesioner sebagai instrumennya. Dari 31 kuesioner yang disebar, sebanyak 31 kuesioner kembali atau dengan tingkat pengembalian 100%. Penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis linier regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik individu berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasi, iklim organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasi. Berdasarkan hasil regresi linear ganda, karakteristik individu dan iklim organisasi secara simultan berpengaruh terhadap komitmen organisasi. Saran bagi KOHATI Cabang Ciputat adalah lebih mengintensifkan bagaimana menciptakan iklim organisasi yang baik agar dapat meningkatkan komitmen anggota pengurus terhadap organisasinya. ......A member management of KOHATI Branch Ciputat in the period 2013/2014 consist of 31 people with different membership and majors. Meeting attendance list shows the number of a member management who come always changing and never reached 31 people. The objective of this study is to analyze the influence of individual characteristics and organizational climate toward organizational commitment in KOHATI (Korps HMI-wati) Branch Ciputat. This research applies quantitative approach. The technique of sample taking used in this study is census because a population of less than 100 people so all of the population as sampled. This research uses questionnaire as its tool. Among the 31 questionnaires are distributed, 31 were returned back, or in other words, approximately 100% of the total amount of the distributed ones. The research are tested through Multiple Linear Regression Analysis. The results of the study show that individual characteristics has positive impact on organizational commitment significantly. Organizational climate has positive impact on organizational commitment significantly. Based on multiple linear regression analysis, individual characteristics and organizational climate have positive impact on organizational commitment simultaneously and significantly. According to the result of this study, KOHATI (Korps HMI-wati) Branch Ciputat intensify how to create a better organizational climate to increase the commitment organization of the member management.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isti Istianah
Abstrak :
Anak usia 6-23 bulan sedang dalam masa emas atau golden age, pada masa tersebut anak mengalami perkembangan kognitif, yang muncul dan berkembang pesat. Sekitar 50% potensi kognitif terbentuk pada 4 tahun pertama kehidupan. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui karakteristik individu dan faktor gizi dengan perkembangan kognitif anak usia 6-23 bulan. Penelitian ini merupakan penelitian analisis lanjut dengan menggunakan data sekunder yang telah dilakukan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Binawan tahun 2016. Jumlah sampel diambil semua anak usia 6-23 bulan yang tersedia di data sekunder sebanyak 83 anak. Perkembangan kognitif diukur menggunakan instrument Battelle Developmental Inventory (BDI). Hasil penelitian menunjukan anak usia 6-23 bulan dengan kognitif meragukan 47%. Uji korelasi spearman menyatakan bahwa faktor yang berhubungan dengan perkembangan kognitif adalah umur (p=0,027) dan jenis kelamin (p=0,014). Berdasarkan hasil analisis regresi logistik linier, menyatakan bahwa jenis kelamin merupakan faktor dominan dalam perkembangan kognitif dan dapat disimpulkan pengaruh jenis kelamin dengan perkembangan kognitif sebesar 4,7% dengan probabilitas 0,018 < 0,05. Untuk itu, orang tua harus senantiasa memperhatikan perkembangan anak dimulai dari masa kehamilan sampai 2 tahun pertama kehidupan dan mengikuti kegiatan yang diadakan di Posyandu dan Puskesmas terutama dalam hal memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. ......Children aged 6 to 23 months were on their golden age, during this time children undergoned cognitive development, which emerged and thrived rapidly. About 50% of cognitive potential was formed in the first 4 years of life. The purpose of this study was to determine individual characteristics and nutritional factors with cognitive development of children aged 6-23 months. This research was a further analysis study using secondary data that has been carried out by the Binawan Health Sciences College in 2016. The total sample was taken by all children aged 6-23 months available in secondary data as many as 83 children. Cognitive development was measured using the Battelle Developmental Inventory (BDI) instrument. The results showed that children aged 6-23 months with cognitive doubts were 47%. The Spearman correlation test suggested that the factors associated with cognitive development were age (p = 0.027) and gender (p = 0.014). Based on linear logistic regression analysis, suggested that gender was the dominant factor of cognitive development and it could be concluded that the influence of sex on cognitive development was 4.7% with a probability of 0.018 (p<0.05). For this reason, parents must always pay attention to children's development starting from pregnancy until the first 2 years of life and participating in activities held at Posyandu and Puskesmas, especially in terms of monitoring the growth and development of children.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feniati Rahayu Aisyah
Abstrak :
Gangguan mental merupakan masalah kesehatan global. Hal tersebut juga didukung dengan adanya pandemi COVID-19. Perlunya pencegahan untuk menjaga kesehatan mental, diantaranya dengan meningkatkan literasi kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untu mengetahui gambaran literasi kesehatan mental pada mahasiswa program sarjana Universitas Islam 45 Bekasi tahun 2021 dan hubungannya dengan karakteristik individu. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner daring kepada 146 mahasiswa program sarjana yang dipilih melalui kuota per fakultas. Penelitian dilaksanakan pada April-Desember 2021 di Universitas Islam 45 Bekasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor literasi kesehatan mental adalah 69,85 dari skala 100. Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan uang saku dengan tingkat literasi kesehatan mental. Hasil ini menyarankan intervensi kesehatan mental melalui edukasi dengan mengadakan kuliah umum atau webinar, kegiatan olahraga bersama, dan bazar. Selain itu, pihak universitas dapat mengaktifkan kembali unit layanan psikologi, menyediakan call center dan layanan daring kesehatan mental, dan memberikan masukan kepada pembimbing akademik untuk memantau mahasiswa, baik dari segi akademis maupun fisik dan psikis mahasiswa. ......Mental disorders are a global health problem. This is also supported by the COVID-19 pandemic. The need for prevention to maintain mental health, including by increasing mental health literacy. This study aims to determine the description of mental health literacy in undergraduate students at Universitas Islam 45 Bekasi 2021 and its relationship with individual characteristics. Data collection was carried out through filling out online questionnaires to 146 undergraduate students selected through a quota per faculty. The research was carried out in April-December 2021 at the 45 Islamic University, Bekasi. The results showed that the average mental health literacy score was 69.85 out of a scale of 100. There was a significant relationship between gender and pocket money with the level of mental health literacy. These results suggest mental health interventions through education by holding public lectures or webinars, joint sports activities, and bazaars. In addition, the university can reactivate the psychological service unit, provide a call center and mental health online services, and provide input to academic supervisors to monitor students, both academically and physically and psychologically.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>