Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hary Mulyanto
Abstrak :
Struktur kapital dalam bidang keuangan merupakan suatu hndasan untuk menentukan nilai perusahaan, yang sekaligus pula sebagai landasan bagi operasi perusahaan. Sampai sejauh ini penentuan struktur kapital yang tepat masih sulit dilakukan karena terdapat faktor risiko usaha yang berbeda pada masing-masing industri disamping faktor inheren seperti tingkat bunga, harapan pemegang saham dan pajak. Topik pajak seringkali menjadi hangat apabila memberikan keadaan yang kurang menguntungkan dari sisi pelaku usaha. Dalam konteks usaha, pajak dipandang sebagai biaya yang harus dibayar kepada pemerintah berkenaan dengan penggunaan secara langsung maupun tidak langsung atas infrastruktur yang tersedia. Besarnya beban pajak yang tidak terduga kadangkala dianggap sehagai pengganggu kegiatan perusahaan dimana hal ini sesungguhnya merupakan dampak dari kekeliruan kebijakan hutang yang diterapkan. Keadaan serupa ini banyak dialami oleh perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang sering menggunakan hutang dari luar negeni dengan mata uang asing. PT. YX sebagai salah satu perusahaan PMA yang bergerak dalam industri kendaraan bermotor roda dua tidak luput dari rnasalah serupa, sehingga pernah mengalami gangguan dalam operasi perusahaan dan sekaligus mengakibatkan turunnya nilai perusahaan. Kekeliruan kebijakan hutang yang menyebabkan gangguan operasi perusahaan, tujuannya nilai perusahaan dan beban pajak yang tinggĂ­ tersebut sesungguhnya dapat dihindari dengan memaharni ketentuan pajak yang berlaku dan menuangkannya dalam formula sehingga diperoleh tarif pajak efektif yang tepat. Penyusunan formula ini diawall dan rumus penentuan beban bunga rill atas pinjaman luar negeri dengan mata uang asing yang selanjutnya dimodifikasi dengan memasukkan ketentuan perpajakan Indonesia untuk mendapatkan tarif pajak efekif. Dengan demikian tarif pajak efektif ini telah mencakup biaya yang tidak diperkenankan oleh ketentuan pajak Indonesia sehingga dapat langsung digunakan tanpa perlu melakukan penyesuaian lagi. Melalui penerapan tarif pajak efektif tersebut dalam penentuan struktur kapital perusahaan maka akan dapat mengurangi salah satu faktor inheren yang sering mengganggu dalam penentuan struktur kapital yang optimal. Selain itu beban pajak yang kadangkala tidak terduga besarnya akan dapat ditekan dan Iebih mudah dikendalikan. Disamping hal tersebut, tax shield yang timbul akan lebih mudah diarahkan untuk membenkan efek ungkit yang optimum terhadap nilai perusahaan dimana pada akhirnya akan memperbesar kesejahteraan para pemegang saham. PT. YX yang digunakan sebagai model dalam aplikasi formula menunjukkan bahwa struktur kapital yang sesuai bagi perusahaan tersebut adalah berkisar 0,86. Pada tingkat struktur kapital ini, beban pajak dapat ditekan senilai Pp 483.544.268,- dan nilai perusahaan dapat ditingkatkan sebesar Rp 1.353.553.704,. Tujuan akhir dalam bidang keuangan agar dapat rneningkatkan kesejahteraan para pemegang saham dapat pula dicapai yaltu dengan adanya kenaikan price per share sebesar Rp 1.800,-. Harapan para pemegang saham berupa tingginya tingkat pengembalian yang dilambangkan dengan cost of equity, dapat pula dipenuhi yaitu dengan naiknya cost of equity dan 21% menjadi 26%.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dion Dewa Barata
Abstrak :
ABSTRAK
Disertasi ini membahas penempatan kapital simbolik pengendara Harley Davidson di Indonesia dalam mencari dan menggunakan kapital simbolik tersebut secara efektif dalam konteks kebebasan dan persaudaraan dalam komunitas Harley Davidson. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa kapital simbolik dibutuhkan oleh suatu komunitas sebagai bagian dari identitas dan digunakan sebagai strategi untuk meningkatkan posisi sosial anggotanya baik di dalam komunitas maupun di masyarakat.
ABSTRACT
This study focus on the placement of the symbolic capital of Harley Davidson riders in Indonesia. The purpose of this study is to understand how rider acquire, evaluate and use symbolic capital as their identity and use it to increase their social position. This research is qualitative descriptive. The data were collected by means of deep interview and observation. The results found that the symbolic capital needed by a community as part of its identity and used as a strategy to improve the social position of its members both within communities and in society.
Depok: 2011
D1290
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Surya Cempaka
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas praktik distinction yang dilakukan oleh seorang fashion blogger melalui media blog hingga dirinya mencapai label yang diakui sebagai influencer. Fokus yang dianalisis adalah praktik distinction blogger bernama Anastasia Siantar yang terdiri dari serangkaian strategi penempatan kapital ekonomi, sosial, budaya, dan simbolik dalam arena yang dikuasainya, yaitu fashion. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dan metode analisis semiotika sosial. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kepemilikan kapital ekonomi menjadi sumber utama seorang mendapatkan label influencer yang kemudian diikuti oleh kepemilikan kapital sosial; informasi yang disajikan blog dengan arena khusus seperti blog Anaz memiliki agenda khusus pemiliknya untuk mempertahankan posisi pada kelompok sosial dominan yang kerap mendikte selera mereka kepada pasar; dan media sosial milik personal memberikan contoh gaya hidup konsumeris, dan pihak yang diuntungkan adalah yang memiliki kapital paling banyak, terutama kapital ekonomi. Adapun implikasi penelitian ini adalah kebaruan teoritis terkait sistem kepemilikan kapital yang digunakan melalui tahap kesadaran pemiliknya, dalam kasus ini seorang fashion influencer. Ia mengalami proses sadar kepemilikan kapital secara bertahap dari kapital ekonomi, kapital sosial, kapital budaya, dan akhirnya mencapai kapital simbolik. Kemudian, hasil penelitian juga memberikan pemahaman bahwa praktik distinction oleh opinion leader memiliki fungsi mengakumulasi kapital untuk terus berkuasa dan mendominasi arenanya.
ABSTRACT
This study examines the practice of distinction by a fashion blogger through media blog in order to reach a label that is recognized as an influencer. The focus analyzed is activities of a blogger named Anastasia Siantar, which consist of series of economic, social, cultural, and symbolic capitals in the field in which she is well informed about, namely fashion. This study is a qualitative research with descriptive design and social semiotic analysis method. The results conclude that the ownership of economic capital becomes the primary source in achieving the label of influencers which is then followed by the ownership of social capital information presented by blogger with special field such as the Anastasia Siantar rsquo s blog has a special agenda of its owners to maintain a position on the dominant social group that often dictates their tastes to the market and personalized social media provide an example of a consumerist lifestyle, in which would benefit those with the most capitals, especially the economic capital. As for the implications of this research is the theoretical novelty regarding the system of capital ownership used through the stage of consciousness of the owner. An influencer experienced the gradual conscious process of capital ownership of economic capital, social capital, cultural capital, and finally reached symbolic capital. Then, the results of the study also provide an understanding that the practice of distinction by opinion leader has the function of accumulating capital to continue in power and dominate certain arena.
2018
T51215
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Faradina Iskandar
Abstrak :
Dengan menggunakan gabungan data antara Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dan Statistik Industri tahun 2013, studi ini bertujuan untuk mencari bukti empiris mengenai perbedaan upah antar industri manufaktur padat karya dan padat modal dengan menggunakan metode dekomposisi Blinder-Oaxaca. Hasil regresi menunjukkan bahwa pekerja di industri padat modal secara umum mendapatkan upah yang lebih dibandingkan pekerja di industri padat karya. Lebih lanjut lagi, hasil dekomposisi menunjukkan bahwa sekitar 27% perbedaan upah antara pekerja di industri padat modal dan padat karya tidak disebabkan oleh perbedaan kualifikasi pekerja dan tidak dapat dijelaskan. Bukti bahwa karakteristik industri turut berperan penting dalam penentuan tingkat upah menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja di sektor manufaktur Indonesia tidaklah berfungsi secara efisien sehingga dapat menyebabkan pertumbuhan dan tingkat kesejahteraan yang lebih rendah.
Utilizing the combined data of the National Labor Force Survey (Sakernas) and Industry Statistics year 2013, this study attempts to find empirical evidence on the existence of wage differentials between labor-intensive and capital-intensive industries with Blinder-Oaxaca decomposition. The regression result shows that workers in capital-intensive industries are generally rewarded higher in the labor market than those who work in labor-intensive industries. Moreover, the decomposition result suggests that around 27% of the wage gap between capitalintensive and labor-intensive industries are not attributed to the workers qualification and remains unexplained. The evidence on how industry characteristic plays a crucial role in wage determination suggests that the labor market in Indonesian manufacturing sector does not function very efficiently that it may lead to lower growth and welfare.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S64562
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, David
Yogyakarta: Resist Book, 2014
335.4 SMI d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Damsar
Jakarta: Prenadamedia Group, 2019
306.342 DAM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Eva Solina
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini merupakan penelitian tentang konflik kapital simbolik dan kapital budaya yang terjadi pada Injil dan ulos Batak Toba yang ditunjukkan melalui pertarungan wacana dalam tiga milis Batak Toba, yaitu Silaban Brotherhood, Batak Cyber Community dan Batak Gaul Community. Rumusan permasalahan dari tesis ini adalah bagaimana ulos dapat berperan sebagai kapital simbolik yang digunakan dalam usaha perebutan kekuasaan oleh kelompok yang masih mempertahankan adat (tradisionalisme) terhadap kelompok yang berusaha mereformasi adat yang berbau religi lama dan menggantinya dengan religi baru. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang berupa analisis wacana (discourse analysis). Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan teori Bourdieu yang membahas tentang habitus dan bagaimana strategi perlawanan yang digunakan dalam perebutan kekuasaan untuk mendapatkan suatu kekuasaan simbolik melalui tiga milis Batak Toba yaitu Silaban Brotherhood, Batak Cyber Community dan Batak Gaul Community. Pada penelitian ini, penulis menemukan pada akhirnya agama (Injil) tidak dapat mengubah masyarakat Batak Toba melalui permasalahan yang timbul akan resistensi adat dan ulos. Hal ini disebabkan oleh pertahanan identitas kebatakan yang telah melekat ?kental? dan mendarah daging pada setiap orang Batak Toba yang ditunjukkan melalui kepemilikan kapital simbolik dan kapital budaya yang tidak hanya berfungsi sebagai simbol/lambang budaya tetapi juga berfungsi sebagai simbol kedudukan, solidaritas/kekeluargaan dan simbol komunikasi.
Abstract
This thesis is a study about conflicts of symbolic capital and cultural capital that occurs in the Gospel and Toba Batak traditional cloths. It is shown through struggling discourses in three mailing lists of Toba Batak namely Silaban Brotherhood, Batak Batak Cyber Community and Community Gaul. At first, the contradiction between ulos (custom) and the Gospel has been going on since the beginning of the entry of Christianity in the land of Batak. The main problem of this thesis is how ulos can act as a symbolic capital that is used to get a power by those who still maintain the custom (traditionalism) from groups who are seeking a reformation of the old religion and replacing it with a new religion. The method of this thesis used a qualitative method of discourse analysis (discourse analysis). In conducting this study, the author used Bourdieu?s theory of habitus and discusses how the strategies of resistance that are used in a power struggle to get a symbolic power. In this research, the author found that religion (gospel) does not change the Toba Batak society through important whether or not to maintain the customs and ulos. This is caused by a defense that has been attached the Bataknese identity and ingrained in each of the Batakness people as they basically are an open society who are supposed to chew again its elements and can be used in maintaining Batak identity.
2012
T30473
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Duwi Nefoko
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang penciptaan ruang kapital yang diwujudkan melalui penetapan Desa Wisata dan industri wisata di Kota Batu tahun 2007-2014. Penelitian ini mengoperasionalisasi teori penciptaan ruang kapital dan akumulasi melalui perampasan oleh David Harvey sebagai kerangka analisis. Penelitian ini dilakukan melalui metode studi kasus dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, studi pustaka, dan wawancara mendalam. Hasil temuan penelitian menunjukan bahwa penciptaan ruang kapital didahului dengan adanya prakondisi berupa penetapan Desa Wisata. Penetapan Desa Wisata membuka peluang untuk masuknya kapital melalui pengadaan akomodasi dan infrastruktur. Skripsi ini menyimpulkan bahwa penciptaan ruang kapital di Kota Batu berdampak pada perampasan sumber daya. Kebutuhan akan lahan dan sumber daya air untuk memenuhi akomodasi infrastruktur disisi lain, berdampak pada perampasan sumber daya milik bersama seperti tanah kas desa (land grab) dan sumber mata air (water grab) untuk dijadikan infrastruktur pendukung pariwisata yang dikuasai secara penuh oleh segelintir pihak. Hal tersebut bertentangan dengan konsep politik distributif bahwa alokasi dan distribusi sumber daya mengharuskan keterlibatan masyarakat dalam meraih, mengendalikan, dan mempertahankan sumber daya dengan melibatkan diri pada prosesnya.
ABSTRACT
This thesis discusses about the creation of capital space which was developed through the assignment of Tourism Village and tourism industry in Batu City year 2007-2014. This research operationalize the capital space creation and accumulation by disposition by David Harvey as a framework of analysis. This research is conducted through case study method with data collection techniques consisting of observation, literature study, and in-depth interview. Outcome of this research shows that the creation of capital space is prefaced by a precondition which came in form of assignment of Tourism Village. Assignment of Tourism Village opens up the opportunity for capital penetration through accommodation and infrastructure provisioning. This theshis conclude the need for land and water source to fulfill the infrastructure and accommodation, give impact to seizure of collective resources such as village-owned land (land grab) and water sources (water grab) for the need of tourism industry capital accumulation. Those things contradict with political distributive concept, allocation and distribution of resources which obliged the involvement of society in the process of reaching, controlling, and maintaining available resources.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutriono
Abstrak :
Dinamika dakwah Islam di Indonesia banyak mengalami perubahan tiap jamannya, termasuk media dakwah yang digunakan. Pasca orde baru yang represif, penyebaran dakwah oleh tokoh agama atau organisasi Islam pun bermunculan terutama di era internet. Penggunaan media sosial Instagram menjadi media dakwah telah menambah warna ragam dakwah di Indonesia. Salah satunya adalah dakwah yang dilakukan oleh Ustadz Khalid Basalamah yang beraliran Salafi. Instagram sebagai bentuk media sosial telah memberikan kesempatan gerakan kelompok Islam beraliran Salafi yang mengusung pemurnian ajaran Islam dan menolak segala ibadah yang dianggap bid`ah untuk hadir di tengah kontestasi dakwah. Instagram telah menjadi arena kontestasi aliran kelompok Islam dan usaha dominasi untuk meningkatkan kapital dan posisi sosial pendakwah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan data primer berupa gambar foto, ilustrasi dan teks pada konten feed yang diunggah pada akun Instagram Ustadz Khalid Basalamah ustadzkhalid dan khalidbasalamahofficial dari bulan Juli 2018 hingga Desember 2018 yang dianalisis menggunakan semiotika sosial. Dengan menggunakan pemikiran Bourdieu khususnya terkait peran kapital di dalam arena, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Instagram telah menjadi platform yang diandalkan oleh ustadz dalam mengembangkan dakwah melalui pembuatan konten dakwah yang kreatif dan menjadi sarana pedagogi untuk menanamkan doktrin keagamaan. Pemilihan konten yang memunculkan simbol, atribut dan jaringan kelompok sosial di Instagram digunakan sebagai pembentuk identitas kelompok dan legitimasi ajaran sebagai bentuk perwujudan kapital sosial. Keterlibatan follower dalam media sosial juga dimunculkan dengan pemilihan konten yang mencerminkan kesuksesan ustadz sebagai seorang tokoh panutan yang berujung pada semakin menguatnya kapital simbolik. Dalam penelitian ini juga didapatkan kesimpulan bahwa Khalid Basalamah memanfaatkan fitur dengan konten untuk mengonversi kapital yang dimilikinya menjadi bentuk kapital lain yakni kapital ekonomi melalui beberapa bentuk komodifikasi yang berlabelkan agama.
The dynamics of Islamic preaching (dakwah) has been constantly changing along the time. Post new order regime and facilitated by the booming of social media usage has given varieties in Islamic preaching in Indonesia. After the repressive new order, the spread of da`wah by religious leaders or Islamic organizations also emerged, especially in the internet era. The use of Instagram social media as a medium of propagation has added various colors to dawah in Indonesia. Instagram, as one of the example, came as one of the social media channel that rich in features, has been giving enormous opportunities for islamic minority group (salafi) to take stand and arise in the middle of religion dispute. Instagram has been used as battle field and dominating effort to gain popularity and the capital income for the religious leaders within their social contest. This research is a qualitative research with photos, illustration, imagery, and text as its primary data which have been derived from the Ustadz Khalid Basalamahs (UKB) ustadzkhalid and from khalidbasalamh official Instagram account from from July 2018 to December 2018. This primary data then been analysed using social semiotic approach. By using Bourdieus thinking, especially related with, capital, and arena, the result of this research shows that IG has become most used social media platform by ustadz (islamic religious leader) to develop their dawah through the creation of creative dawah content and a pedagogical tool. With the ustadz ability to transform religious script as cultural capital, instagram then became lecturing arena for ustadz to indoctrinate the religion. Content creation that uplift the symbols, attributes, group network on Instagram, has been used to form the social identity and thought legitimation, again, as religious doctrine. The involvement of the accounts follower in the social media also has been taking important role to define the content that reflect the successful of the ustadz. With this process taking shape, the symbolic capital also getting stronger. This research also reveals the conclusion where UKB has been using a feature to convert the the capital and its popular content to become economic capital through form of commodification
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T54184
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Reygina Almas
Abstrak :
Walaupun dalam penerapannya remote working menawarkan fleksibilitas dalam bekerja, ternyata terdapat tantangan yang muncul dalam pelaksanaan remote working, yaitu tantangan dalam membina hubungan sosial dengan sesama rekan kerja. Apabila hubungan sosial dengan sesama rekan kerja tidak dikembangkan, maka akan mempengaruhi proses perwujudan kualitas kehidupan kerja yang berdampak langsung pada kesejahteraan pekerja/staf. Maka dari itu, diperlukanlah upaya untuk mengembangkan hubungan sosial pada lingkungan kerja agar kualitas kehidupan kerja staf dapat terwujud. Adapun melihat konteks pengembangan kapital sosial selama menjalankan remote working, penelitian ini mengangkat Campaign.com yang merupakan perusahaan rintisan baru dengan sebagai lokasi penelitian. Berangkat dari latar belakang serta lokasi penelitian, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan upaya pengembangan kapital sosial yang dilakukan oleh Campaign.com dalam mewujudkan kualitas kerja stafnya serta melihat manfaat dari upaya tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif agar dapat menggambarkan secara detail mengenai upaya serta manfaat dari pengembangan kapital sosial yang dilakukan oleh Campaign.com dalam mewujudkan kualitas kehidupan kerja stafnya. Dalam proses pengumpulan data, penelitian ini menggunakan wawancara semiterstruktur serta studi dokumentasi lembaga. Sebelum melakukan wawancara semiterstruktur, peneliti menyusun pedoman wawancara dan menetapkan kriteria informan yang dalam penelitian ini berjumlah lima orang dengan fokus pada staf perempuan. Pertimbangan dipilihnya staf perempuan melihat dari potensi yang dimiliki dalam partisipasi pengembangan kapital sosial. Dari data yang diperoleh melalui wawancara bersama informan dan studi dokumentasi, peneliti melakukan analisis data yang diawali dengan konseptualisasi, pengkodingan, interpretasi dan elaborasi data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Adapun setelah melakukan analisis dan interpretasi data, terlihat bahwa Campaign.com telah berupaya untuk mengembangkan kapital sosial dalam mewujudkan kualitas kehidupan kerjanya dengan cara membuat lingkungan kerja yang nyaman, membuka ruang untuk pengembangan diri staf, dan membuka ruang untuk mengembangkan komunikasi. Upaya yang dilakukan oleh Campaign.com dalam mengembangkan kapital sosial staf nya memberikan manfaat dalam mewujudkan kehidupan kerja yang berkualitas, seperti memudahkan koordinasi, mengembangkan solidaritas dan kemudahan untuk mengakses informasi serta pengembangan diri. Dari analisis yang dilakukan, diketahui bahwa perusahaan dan staf berperan penting dalam upaya pengembangan kapital sosial untuk mewujudkan kualitas kehidupan kerja staf serta dalam melihat manfaatnya. Selain itu, pengembangan kapital sosial di Campaign.com pun juga tidak bisa dilepaskan dengan interaksi tatap muka dengan rekan kerja yang dapat memperkuat terwujudnya kualitas kehidupan kerja. ...... The term of "remote working" has become prevalent as an adaptation to work during the Covid-19 pandemic that widely adopted by new start-up companies in Indonesia. As a working system, remote working offers the benefit of flexibility in work arrangements, which became the basis for its implementation during the pandemic. However, challenges have arisen in the execution of remote working, particularly in building social relationships among coworkers. Failing to develop social connections can negatively impact the quality of work life that directly affecting the well-being of employees/staff. Therefore, efforts are required to foster social relationships in the workplace to enhance the quality of work life for staff. This research purpose to describe Campaign.com effort in developing social capital to improve the quality of work life for its staff during remote working and the benefit of it. Using a qualitative approach and descriptive types, the research aims to depict Campaign.com's efforts in developing social capital to enhance the quality of work life for staff and to assess the benefits of these efforts. The data collection process involves semi-structured interviews and documentation studies. Five female staff members were selected as informants due to their potential for participating in social capital development. The data analysis included conceptualization, coding, interpretation, elaboration, conclusion drawing, and verification. The findings indicate that Campaign.com has made efforts to develop social capital to improve work quality by creating a comfortable work environment, fostering staff self-development, and encouraging effective communication. These social capital development efforts have provided various benefits, such as facilitating coordination, enhancing solidarity, enabling easy access to information, and promoting personal development. The study emphasizes the significant role of both the company and its staff in developing social capital to enhance the quality of work life and highlights the importance of face-to-face interactions in achieving this goal.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>