Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Anggraini Oktavia
"Ikatan-ikatan pada struktur sosial dan budaya masyarakat Saniangbaka yang berdasarkan kepercayaan anggotanya telah mampu menciptakan kekuatan sosial-ekonomi pada masyarakat Saniangbak secara keseluruhan. Pembahasan dalam penelitian ini difokuskan pada Kapital Sosial yang tertambat pada struktur sosial masyarakat Minangkabau, yaitu dalam bentuk organisasi warga Saniangbaka di Jakarta. Dalam membahas hal tersebut diteliti a). Apakah struktur sosial dan budaya Minangkabau berpengaruh terhadap struktur dan organisasi IWS di Jakarta, b). Apakah dari struktur sosial dan budaya Minangkabau dan struktur organisasi IWS di Jakarta itu muncul kapital-kapital sosial yang fungsional, c). Apakah dari struktur budaya itu muncul kapital-kapital budaya.
Adapun tujuan penelitian pada tesis ini adalah sebagai berikut: a). Untuk mengidentifikasi kapital sosial yang tertambat pada struktur sosial Minang dan organisasi IWS, b). Untuk mengidentifikasi kapital budaya Minang dan organisasi IWS, c). Untuk mengidentitikasi fungsi kapital sosial bersama kapital-kapital lainnya dalam mencapai tujuan-tujuan orang Saniangbaka di Jakarta.
Kajian ini di teliti dengan menggunakan kerangka berfikir tentang ikatan struktur sosial-budaya masyarakat Saniangbaka mengenai kapital sosial sebagai suatu nilai Mutual Trust (kepercayaan) antara anggota masyarakat terhadap pemimpinnya. Kapital sosial didefinisikan sebagai institusi sosial yang melibatkan jaringan (networks), norrna-norma (norms), dan kepercayaan sosial (social trust) yang mendorong pada sebuah kolaborasi sosial (koordinasi dan kooperasi) untuk kepentingan bersama. (Putnam: 1993) Putnam ( l993B: 3) juga melihat bahwa struktur sosial dalam bentuk jaringan "Civic Engagement" dapat mernfasilitasi koordinasi dan komunikasi, serta komunitas. Jaringan Civic Engagement seperti: relasi-relasi ketetanggaan, koperasi-koperasi, perkumpulan massa partai, kelompok-kelompok olahraga, dan assosiasi-assosiasi yang Iain, menggambarkan interaksi horizontal yang intensif. Sebab itu, secara hipotetik Putnam (1993a: 173) menyatakan semakin padatjaringan-jaringan di dalam komunitas, semakin mungkin warga warga bekerja sama untuk memperoleh manfaat secara bersama-sama (mutual benefit).
Pendekatan penelitian kali ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan pada warga Saniangbakar di Jakarta yang berasal dari Saniangbaka Kabupaten Solok-Sumatera Barat. Penggalian data dan informasi dilakukan pada organisasi masyarakat Saniangbaka di Jakarta yaitu dalam organisasi Ikatan Warga Saniangbakar (IWS). Kelompok-kelompok yang berada dalam organisasi tersebut dijadikan subjek penelitian karena mereka tergabung dalarn Ikatan Warga Saniangbakar yang telah lama menjalani semua aktifitas masyarakat Saniangbakar di Jakarta.
Dalam penelitian ini, dipilah yang menjadi informan dalam melengkapi informasi tentang Warga Saniangbakar di Jakarta Adapaun Informan yang dituju terbagi atas dua yaitu informan kunci (key informan) dan informan biasa. Informan Kunci dilakukan dengan metode wawancara mendalam (indepth inrerview) Pengumpulan data penelitian yang dilalcukan pada metode kualitatif. Pertama, data atau informasi yang di dapat melalui wawancara mendalam (indepth Interview). Kedua. peneliti juga melakukan pengarnatan lapangan atau observasi untuk menambah informasi. Untuk menambah informasi dilakukan wawancara dengan melakukan kuisioner dan pengamatan yang mana peneliti ikut berperan serta. Dengan didapatkannya data lapangan, maka kemudian dilakukan analisa data hasii penelitian mulai dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Huberman dan Miles, 1994: 428-429). Data yang ada dipilah-pilah, hasil penelitian kemudian dikelompokkan kedalam pola-pola, kategori-kategori, atau tema-tema tertentu (Creswell, 1994: 154).
Hasil penelitian didapat bahwa struktur sosial-budaya yang melekat kuat pada individu-individu dalam masyarakat Saniangbaka, memunculkan kapital-kapital yang berfungsi sebagai pemersatu dan pendorong kesejahteraan masyarakat Saningbakar. Jadi masih ada struktur sosial-budaya pada masyarakat Saniangbaka di perantauan. Jaringan-jaringan yang terbentuk, berbentuk jaringan kerjasama anggota-anggota Ikatan Warga Saniangbaka, baik dengan anggotanya sendiri maupun dengan anggota organisasi dan masyarakat lain secara informal ataupun formal, seperti: Perdagangan dan organisasi yang berperan rneningkatkan kesejahteraan anggota Ikatan warga Saniangbaka. Kapital sosial masyarakat Saniangbaka juga membentuk kapital fisik, kapital Manusia dan kapital-kapital lainnya: Agama, bahasa dan perdagangan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22198
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dion Dewa Barata
"ABSTRAK
Disertasi ini membahas penempatan kapital simbolik pengendara Harley Davidson di Indonesia dalam mencari dan menggunakan kapital simbolik tersebut secara efektif dalam konteks kebebasan dan persaudaraan dalam komunitas Harley Davidson. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa kapital simbolik dibutuhkan oleh suatu komunitas sebagai bagian dari identitas dan digunakan sebagai strategi untuk meningkatkan posisi sosial anggotanya baik di dalam komunitas maupun di masyarakat.

ABSTRACT
This study focus on the placement of the symbolic capital of Harley Davidson riders in Indonesia. The purpose of this study is to understand how rider acquire, evaluate and use symbolic capital as their identity and use it to increase their social position. This research is qualitative descriptive. The data were collected by means of deep interview and observation. The results found that the symbolic capital needed by a community as part of its identity and used as a strategy to improve the social position of its members both within communities and in society."
Depok: 2011
D1290
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hary Mulyanto
"Struktur kapital dalam bidang keuangan merupakan suatu hndasan untuk menentukan nilai perusahaan, yang sekaligus pula sebagai landasan bagi operasi perusahaan. Sampai sejauh ini penentuan struktur kapital yang tepat masih sulit dilakukan karena terdapat faktor risiko usaha yang berbeda pada masing-masing industri disamping faktor inheren seperti tingkat bunga, harapan pemegang saham dan pajak.
Topik pajak seringkali menjadi hangat apabila memberikan keadaan yang kurang menguntungkan dari sisi pelaku usaha. Dalam konteks usaha, pajak dipandang sebagai biaya yang harus dibayar kepada pemerintah berkenaan dengan penggunaan secara langsung maupun tidak langsung atas infrastruktur yang tersedia. Besarnya beban pajak yang tidak terduga kadangkala dianggap sehagai pengganggu kegiatan perusahaan dimana hal ini sesungguhnya merupakan dampak dari kekeliruan kebijakan hutang yang diterapkan. Keadaan serupa ini banyak dialami oleh perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang sering menggunakan hutang dari luar negeni dengan mata uang asing.
PT. YX sebagai salah satu perusahaan PMA yang bergerak dalam industri kendaraan bermotor roda dua tidak luput dari rnasalah serupa, sehingga pernah mengalami gangguan dalam operasi perusahaan dan sekaligus mengakibatkan turunnya nilai perusahaan.
Kekeliruan kebijakan hutang yang menyebabkan gangguan operasi perusahaan, tujuannya nilai perusahaan dan beban pajak yang tinggĂ­ tersebut sesungguhnya dapat dihindari dengan memaharni ketentuan pajak yang berlaku dan menuangkannya dalam formula sehingga diperoleh tarif pajak efektif yang tepat. Penyusunan formula ini diawall dan rumus penentuan beban bunga rill atas pinjaman luar negeri dengan mata uang asing yang selanjutnya dimodifikasi dengan memasukkan ketentuan perpajakan Indonesia untuk mendapatkan tarif pajak efekif. Dengan demikian tarif pajak efektif ini telah mencakup biaya yang tidak diperkenankan oleh ketentuan pajak Indonesia sehingga dapat langsung digunakan tanpa perlu melakukan penyesuaian lagi.
Melalui penerapan tarif pajak efektif tersebut dalam penentuan struktur kapital perusahaan maka akan dapat mengurangi salah satu faktor inheren yang sering mengganggu dalam penentuan struktur kapital yang optimal. Selain itu beban pajak yang kadangkala tidak terduga besarnya akan dapat ditekan dan Iebih mudah dikendalikan. Disamping hal tersebut, tax shield yang timbul akan lebih mudah diarahkan untuk membenkan efek ungkit yang optimum terhadap nilai perusahaan dimana pada akhirnya akan memperbesar kesejahteraan para pemegang saham.
PT. YX yang digunakan sebagai model dalam aplikasi formula menunjukkan bahwa struktur kapital yang sesuai bagi perusahaan tersebut adalah berkisar 0,86. Pada tingkat struktur kapital ini, beban pajak dapat ditekan senilai Pp 483.544.268,- dan nilai perusahaan dapat ditingkatkan sebesar Rp 1.353.553.704,. Tujuan akhir dalam bidang keuangan agar dapat rneningkatkan kesejahteraan para pemegang saham dapat pula dicapai yaltu dengan adanya kenaikan price per share sebesar Rp 1.800,-. Harapan para pemegang saham berupa tingginya tingkat pengembalian yang dilambangkan dengan cost of equity, dapat pula dipenuhi yaitu dengan naiknya cost of equity dan 21% menjadi 26%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Faradina Iskandar
"Dengan menggunakan gabungan data antara Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dan Statistik Industri tahun 2013, studi ini bertujuan untuk mencari bukti empiris mengenai perbedaan upah antar industri manufaktur padat karya dan padat modal dengan menggunakan metode dekomposisi Blinder-Oaxaca. Hasil regresi menunjukkan bahwa pekerja di industri padat modal secara umum mendapatkan upah yang lebih dibandingkan pekerja di industri padat karya. Lebih lanjut lagi, hasil dekomposisi menunjukkan bahwa sekitar 27% perbedaan upah antara pekerja di industri padat modal dan padat karya tidak disebabkan oleh perbedaan kualifikasi pekerja dan tidak dapat dijelaskan. Bukti bahwa karakteristik industri turut berperan penting dalam penentuan tingkat upah menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja di sektor manufaktur Indonesia tidaklah berfungsi secara efisien sehingga dapat menyebabkan pertumbuhan dan tingkat kesejahteraan yang lebih rendah.

Utilizing the combined data of the National Labor Force Survey (Sakernas) and Industry Statistics year 2013, this study attempts to find empirical evidence on the existence of wage differentials between labor-intensive and capital-intensive industries with Blinder-Oaxaca decomposition. The regression result shows that workers in capital-intensive industries are generally rewarded higher in the labor market than those who work in labor-intensive industries. Moreover, the decomposition result suggests that around 27% of the wage gap between capitalintensive and labor-intensive industries are not attributed to the workers qualification and remains unexplained. The evidence on how industry characteristic plays a crucial role in wage determination suggests that the labor market in Indonesian manufacturing sector does not function very efficiently that it may lead to lower growth and welfare."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S64562
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, David
Yogyakarta: Resist Book, 2014
335.4 SMI d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Surya Cempaka
"ABSTRAK
Tesis ini membahas praktik distinction yang dilakukan oleh seorang fashion blogger melalui media blog hingga dirinya mencapai label yang diakui sebagai influencer. Fokus yang dianalisis adalah praktik distinction blogger bernama Anastasia Siantar yang terdiri dari serangkaian strategi penempatan kapital ekonomi, sosial, budaya, dan simbolik dalam arena yang dikuasainya, yaitu fashion. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dan metode analisis semiotika sosial. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kepemilikan kapital ekonomi menjadi sumber utama seorang mendapatkan label influencer yang kemudian diikuti oleh kepemilikan kapital sosial; informasi yang disajikan blog dengan arena khusus seperti blog Anaz memiliki agenda khusus pemiliknya untuk mempertahankan posisi pada kelompok sosial dominan yang kerap mendikte selera mereka kepada pasar; dan media sosial milik personal memberikan contoh gaya hidup konsumeris, dan pihak yang diuntungkan adalah yang memiliki kapital paling banyak, terutama kapital ekonomi. Adapun implikasi penelitian ini adalah kebaruan teoritis terkait sistem kepemilikan kapital yang digunakan melalui tahap kesadaran pemiliknya, dalam kasus ini seorang fashion influencer. Ia mengalami proses sadar kepemilikan kapital secara bertahap dari kapital ekonomi, kapital sosial, kapital budaya, dan akhirnya mencapai kapital simbolik. Kemudian, hasil penelitian juga memberikan pemahaman bahwa praktik distinction oleh opinion leader memiliki fungsi mengakumulasi kapital untuk terus berkuasa dan mendominasi arenanya.

ABSTRACT
This study examines the practice of distinction by a fashion blogger through media blog in order to reach a label that is recognized as an influencer. The focus analyzed is activities of a blogger named Anastasia Siantar, which consist of series of economic, social, cultural, and symbolic capitals in the field in which she is well informed about, namely fashion. This study is a qualitative research with descriptive design and social semiotic analysis method. The results conclude that the ownership of economic capital becomes the primary source in achieving the label of influencers which is then followed by the ownership of social capital information presented by blogger with special field such as the Anastasia Siantar rsquo s blog has a special agenda of its owners to maintain a position on the dominant social group that often dictates their tastes to the market and personalized social media provide an example of a consumerist lifestyle, in which would benefit those with the most capitals, especially the economic capital. As for the implications of this research is the theoretical novelty regarding the system of capital ownership used through the stage of consciousness of the owner. An influencer experienced the gradual conscious process of capital ownership of economic capital, social capital, cultural capital, and finally reached symbolic capital. Then, the results of the study also provide an understanding that the practice of distinction by opinion leader has the function of accumulating capital to continue in power and dominate certain arena."
2018
T51215
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damsar
Jakarta: Prenadamedia Group, 2019
306.342 DAM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Eva Solina
"ABSTRAK
Tesis ini merupakan penelitian tentang konflik kapital simbolik dan kapital
budaya yang terjadi pada Injil dan ulos Batak Toba yang ditunjukkan melalui
pertarungan wacana dalam tiga milis Batak Toba, yaitu Silaban Brotherhood,
Batak Cyber Community dan Batak Gaul Community. Rumusan permasalahan
dari tesis ini adalah bagaimana ulos dapat berperan sebagai kapital simbolik yang
digunakan dalam usaha perebutan kekuasaan oleh kelompok yang masih
mempertahankan adat (tradisionalisme) terhadap kelompok yang berusaha
mereformasi adat yang berbau religi lama dan menggantinya dengan religi baru.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang berupa analisis wacana
(discourse analysis). Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan teori
Bourdieu yang membahas tentang habitus dan bagaimana strategi perlawanan
yang digunakan dalam perebutan kekuasaan untuk mendapatkan suatu kekuasaan
simbolik melalui tiga milis Batak Toba yaitu Silaban Brotherhood, Batak Cyber
Community dan Batak Gaul Community. Pada penelitian ini, penulis menemukan
pada akhirnya agama (Injil) tidak dapat mengubah masyarakat Batak Toba
melalui permasalahan yang timbul akan resistensi adat dan ulos. Hal ini
disebabkan oleh pertahanan identitas kebatakan yang telah melekat ?kental? dan
mendarah daging pada setiap orang Batak Toba yang ditunjukkan melalui
kepemilikan kapital simbolik dan kapital budaya yang tidak hanya berfungsi
sebagai simbol/lambang budaya tetapi juga berfungsi sebagai simbol kedudukan,
solidaritas/kekeluargaan dan simbol komunikasi.

Abstract
This thesis is a study about conflicts of symbolic capital and cultural capital that
occurs in the Gospel and Toba Batak traditional cloths. It is shown through
struggling discourses in three mailing lists of Toba Batak namely Silaban
Brotherhood, Batak Batak Cyber Community and Community Gaul. At first, the
contradiction between ulos (custom) and the Gospel has been going on since the
beginning of the entry of Christianity in the land of Batak. The main problem of
this thesis is how ulos can act as a symbolic capital that is used to get a power by
those who still maintain the custom (traditionalism) from groups who are seeking
a reformation of the old religion and replacing it with a new religion. The method
of this thesis used a qualitative method of discourse analysis (discourse analysis).
In conducting this study, the author used Bourdieu?s theory of habitus and
discusses how the strategies of resistance that are used in a power struggle to get a
symbolic power. In this research, the author found that religion (gospel) does not
change the Toba Batak society through important whether or not to maintain the
customs and ulos. This is caused by a defense that has been attached the
Bataknese identity and ingrained in each of the Batakness people as they basically
are an open society who are supposed to chew again its elements and can be used
in maintaining Batak identity."
2012
T30473
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Duwi Nefoko
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang penciptaan ruang kapital yang diwujudkan melalui penetapan Desa Wisata dan industri wisata di Kota Batu tahun 2007-2014. Penelitian ini mengoperasionalisasi teori penciptaan ruang kapital dan akumulasi melalui perampasan oleh David Harvey sebagai kerangka analisis. Penelitian ini dilakukan melalui metode studi kasus dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, studi pustaka, dan wawancara mendalam. Hasil temuan penelitian menunjukan bahwa penciptaan ruang kapital didahului dengan adanya prakondisi berupa penetapan Desa Wisata. Penetapan Desa Wisata membuka peluang untuk masuknya kapital melalui pengadaan akomodasi dan infrastruktur. Skripsi ini menyimpulkan bahwa penciptaan ruang kapital di Kota Batu berdampak pada perampasan sumber daya. Kebutuhan akan lahan dan sumber daya air untuk memenuhi akomodasi infrastruktur disisi lain, berdampak pada perampasan sumber daya milik bersama seperti tanah kas desa (land grab) dan sumber mata air (water grab) untuk dijadikan infrastruktur pendukung pariwisata yang dikuasai secara penuh oleh segelintir pihak. Hal tersebut bertentangan dengan konsep politik distributif bahwa alokasi dan distribusi sumber daya mengharuskan keterlibatan masyarakat dalam meraih, mengendalikan, dan mempertahankan sumber daya dengan melibatkan diri pada prosesnya.

ABSTRACT
This thesis discusses about the creation of capital space which was developed through the assignment of Tourism Village and tourism industry in Batu City year 2007-2014. This research operationalize the capital space creation and accumulation by disposition by David Harvey as a framework of analysis. This research is conducted through case study method with data collection techniques consisting of observation, literature study, and in-depth interview. Outcome of this research shows that the creation of capital space is prefaced by a precondition which came in form of assignment of Tourism Village. Assignment of Tourism Village opens up the opportunity for capital penetration through accommodation and infrastructure provisioning. This theshis conclude the need for land and water source to fulfill the infrastructure and accommodation, give impact to seizure of collective resources such as village-owned land (land grab) and water sources (water grab) for the need of tourism industry capital accumulation. Those things contradict with political distributive concept, allocation and distribution of resources which obliged the involvement of society in the process of reaching, controlling, and maintaining available resources.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutriono
"Dinamika dakwah Islam di Indonesia banyak mengalami perubahan tiap jamannya, termasuk media dakwah yang digunakan. Pasca orde baru yang represif, penyebaran dakwah oleh tokoh agama atau organisasi Islam pun bermunculan terutama di era internet. Penggunaan media sosial Instagram menjadi media dakwah telah menambah warna ragam dakwah di Indonesia. Salah satunya adalah dakwah yang dilakukan oleh Ustadz Khalid Basalamah yang beraliran Salafi. Instagram sebagai bentuk media sosial telah memberikan kesempatan gerakan kelompok Islam beraliran Salafi yang mengusung pemurnian ajaran Islam dan menolak segala ibadah yang dianggap bid`ah untuk hadir di tengah kontestasi dakwah. Instagram telah menjadi arena kontestasi aliran kelompok Islam dan usaha dominasi untuk meningkatkan kapital dan posisi sosial pendakwah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan data primer berupa gambar foto, ilustrasi dan teks pada konten feed yang diunggah pada akun Instagram Ustadz Khalid Basalamah ustadzkhalid dan khalidbasalamahofficial dari bulan Juli 2018 hingga Desember 2018 yang dianalisis menggunakan semiotika sosial. Dengan menggunakan pemikiran Bourdieu khususnya terkait peran kapital di dalam arena, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Instagram telah menjadi platform yang diandalkan oleh ustadz dalam mengembangkan dakwah melalui pembuatan konten dakwah yang kreatif dan menjadi sarana pedagogi untuk menanamkan doktrin keagamaan. Pemilihan konten yang memunculkan simbol, atribut dan jaringan kelompok sosial di Instagram digunakan sebagai pembentuk identitas kelompok dan legitimasi ajaran sebagai bentuk perwujudan kapital sosial. Keterlibatan follower dalam media sosial juga dimunculkan dengan pemilihan konten yang mencerminkan kesuksesan ustadz sebagai seorang tokoh panutan yang berujung pada semakin menguatnya kapital simbolik. Dalam penelitian ini juga didapatkan kesimpulan bahwa Khalid Basalamah memanfaatkan fitur dengan konten untuk mengonversi kapital yang dimilikinya menjadi bentuk kapital lain yakni kapital ekonomi melalui beberapa bentuk komodifikasi yang berlabelkan agama.

The dynamics of Islamic preaching (dakwah) has been constantly changing along the time. Post new order regime and facilitated by the booming of social media usage has given varieties in Islamic preaching in Indonesia. After the repressive new order, the spread of da`wah by religious leaders or Islamic organizations also emerged, especially in the internet era. The use of Instagram social media as a medium of propagation has added various colors to dawah in Indonesia. Instagram, as one of the example, came as one of the social media channel that rich in features, has been giving enormous opportunities for islamic minority group (salafi) to take stand and arise in the middle of religion dispute. Instagram has been used as battle field and dominating effort to gain popularity and the capital income for the religious leaders within their social contest. This research is a qualitative research with photos, illustration, imagery, and text as its primary data which have been derived from the Ustadz Khalid Basalamahs (UKB) ustadzkhalid and from khalidbasalamh official Instagram account from from July 2018 to December 2018. This primary data then been analysed using social semiotic approach. By using Bourdieus thinking, especially related with, capital, and arena, the result of this research shows that IG has become most used social media platform by ustadz (islamic religious leader) to develop their dawah through the creation of creative dawah content and a pedagogical tool. With the ustadz ability to transform religious script as cultural capital, instagram then became lecturing arena for ustadz to indoctrinate the religion. Content creation that uplift the symbols, attributes, group network on Instagram, has been used to form the social identity and thought legitimation, again, as religious doctrine. The involvement of the accounts follower in the social media also has been taking important role to define the content that reflect the successful of the ustadz. With this process taking shape, the symbolic capital also getting stronger. This research also reveals the conclusion where UKB has been using a feature to convert the the capital and its popular content to become economic capital through form of commodification"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T54184
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>