Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diaz Reza Bhaskara
Abstrak :
ABSTRAK
Kebutuhan akan komunikasi dan transfer data berkembang pesat di beberapa dekade terakhir. Untuk mendapatkan data transfer yang lebih tinggi, perlu ditentukan peletakan antena yang tepat pada suatu sistem nirkabel. Pada tulisan ini, kami melakukan pengukuran propagasi di lingkungan iklim tropis dan pada rentang UHF ndash; S Band dengan melakukan pengukuran variasi jarak dari 10 m ndash; 100 m pada frekuensi 800 MHz, 1.8 GHz, 2.4 GHz, dan 3.3 GHz.Hasil pengukuran dibandingkan dengan nilai perhitungan dengan model-model propagasi seperti Free-Space Loss, Okumura-Hata urban dan Okumura-Hata suburban. Kemudian dianalisa untuk mengetahui pengaruh jarak terhadap kuat medan yang diperoleh. Setelah dilakukan pengukuran dan perhitungan, nilai daya yang diterima menurun seiring dengan jarak yang bertambah dan hal ini berlaku pada setiap frekuensi. Terdapat beberapa penyimpangan saat pengukuran karena pengaruh dari lingkungan sekitar. Dari kuat medan yang diperoleh tersebut dilakukan perhitungan kapasitas kanal Shannon yang kemudian dianalisa untuk mengetahui pengaruh dari kuat medan terhadap kapasitas kanal. Nilai kapasitas kanal yang diperoleh menurun seiring dengan menurunnya nilai kuat medan yang diperoleh. Hasil ini dapat digunakan untuk mengetahui kapasitas kanal maksimum dengan memperhatikan konfigurasi antena terbaik berdasarkan daya yang diterima.
ABSTRACT
Communication and data transfer demands are growing fast in last few decades. To obtain a higher data transfer, it is necessary to determine proper antenna placement in a wireless system. In this paper, we conduct a propagation measurements in tropical environments and UHF S Band frequency by conducting distance variation from 10 m ndash 100 m at frequency 800 MHz, 1.8 GHz, 2.4 GHz, and 3.3 GHz.The measurement results were compared with the calculation result which has been calculated using propagation models such as Free Space Loss, urban Okumura Hata and suburban Okumura Hata. The result were analyzed to determine the effect of distance to the field strength obtained. After measurement and calculation, the received power level decreases as the distances increases and this applies to every frequency. There are several deviations during measurement due to the influence of the surrounding environment. Shannon channel capacity were calculated using the field strength obtained. The result were analyzed to determine the effect of field strength to channel capacity. The value of obtained channel capacity decreases as the field strength value obtained decreases. This result can contribute to determine the maximum channel capacity by considering an optimum antenna configuration based on received power levels.
2017
S70064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamal Hamzah
Abstrak :
Sistem komunikasi yang fleksibel, cepat dan reliable sangat dibutuhkan untuk mendukung teknologi informasi dan multimedia yang semakin berkembang. Oleh karena itu, diperlukan perkembangan dalam sistem komunikasi yang ada untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Peningkatan data rate dan ke-reliable<.i>-an sistem dapat dipenuhi penurunan nilai BER (Bit Error Rate) dan memaksimalkan efisiensi spectrum frekuensi. Salah satu teknologi yang paling sesuai untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah teknologi spatial diversity MIMO-OFDM. Pada skripsi ini, simulasi dan analisis dilakukan pada sistem spatial diversity MIMO-OFDM dengan menggunakan alamouti encoder. Dalam aplikasinya, sistem ini didukung oleh teknik AMC untuk memaksimalkan kapasitas kanal dan menjaga keefektifan modulasi dan ECC (error control coding) yang digunakan. Teknik modulasi QPSK, 16-QAM dan 64-QAM serta convolutional encoding dengan coderate 2/3, ½ dan 1/3 menjadi pilihan modulasi dan ECC dalam teknik AMC. BER, throughput dan kapasitas kanal menjadi parameter unjuk kerja sistem dalam simulasi pada kondisi penerima diam (fixed) dan bergerak (mobile). Hasil simulasi menunjukkan bahwa pada semua parameter, spatial diversity MIMO-OFDM memiliki unjuk kerja yang lebih baik dari pada SISOOFDM. Kemudian, BER dan throughput pada sistem spatial diversity MIMOOFDM untuk kondisi fixed jauh lebih baik dari pada kondisi mobile. Dengan menggunakan AMC, throughput dapat ditingkatkan baik pada kondisi kanal yang buruk maupun pada kondisi kanal yang bagus.
Flexibility, reliability and rapidity of communcation system are strongly needed by the rapidly development of information technology and multimedia system. Thus, communication technology must be developed to be matched with the needed. The increasing data rate and reliability of system can be reached by decreasing BER value and maximalize the efficiency of frequency spectrum. The reomended technology which can appoint to this needed is spatial diversity MIMO-OFDM system. In this final assignment, simulation and analysis is done to spatial diversity MIMO-OFDM system which used alamouti encoder. In the application, this system is supported by adapative modulation and coding (AMC) technique to maximalize channel capacity by choosing the appropriate modulation and error control coding due to the channel condition. QPSK, 16-QAM and 64-QAM modulation technique and convoluitonal encoding with coderate 2/3, ½ and 1/3 are the choices in the modulation and error control coding. BER, throughput and channel capacity are the parameters to evaluate the performance of the system in fixed and mobile condition in the simulation. Simulation results show that the spatial diversity MIMO-OFDM system has a better performance than SISO-OFDM at all of the parameters. BER and throughput in the spatial diversity MIMO-OFDM system has a better performance in fixed than mobile condidtion. By using AMC, throughput can be increased both in the bad and good channel condition.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40576
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rafi Ramadhana
Abstrak :

Penggunaan internet terus meningkat untuk setiap tahunnya. Peningkatan itu dapat berupa meningkatnya data of usage per pengguna, ataupun bertambahnya jumlah perangkat yang terhubung ke dalam jaringan. Oleh karena itu, diperlukan kapasitas kanal yang cukup untuk menghadapi perkembangan tersebut. Salah satu karakteristik dari sebuah kanal yang berhubungan dengan kapasitas adalah koefisien kanal. Dengan hubungan tersebut, kita dapat memperbesar nilai kapasitas kanal dengan melakukan peningkatan terhadap nilai koefisien kanalnya. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis terhadap nilai maksimum dan minimum dari koefisien kanal yang didefinisikan, secara berturut-turut, sebagai nilai batas atas dan batas bawah. Perhitungan dan simulasi pada penelitian ini akan menggunakan pemodelan superposisi gelombang datar sebagai model dasarnya. Sebelumnya pemodelan ini telah digunakan pada pCell, sebuah teknologi nirkabel yang mampu mendapatkan efisiensi spektrum dengan lebih baik pada perangkat 4G LTE, untuk memperoleh nilai gain jalur jamak yang besar. Pada penelitian ini penulis melakukan pendekatan yang berbeda, penulis menggunakan pemodelan ini untuk menetukan nilai maksimum dan minimum dari nilai koefisien kanal. Pada akhir penelitian didapatkan hubungan antara perhitungan batas atas dan batas bawah terhadap simulasi nilai koefisien kanal pada beberapa jumlah jalur pancaran sinyal, serta sudut pancaran sinyal yang divariasikan dengan distribusi seragam.

 


Users data of usage and the number of devices connected to the network are increasing from years to years, simply, the internet usage is growing. Due to this phenomenon, we need a decent channel capacity to keep up with it. One of the channel characteristics that interfer with capacity is channel coefficient. By this relation, we could enlarge the channel capacity by improving its channel coefficient. On this research, we did an analysis towards the maximum and minimum values of a channel coefficient, simultaneously defined by upper and lower treshold. The simulation on this research is using Superposition of Plane Wave as the basic model. Previously, this model had been used on pCell technology to enlarge the multiplexing gain. However, on this research, we did a different approach by using the model to achieve the maximum and minimum value of a channel coefficient. At the end, we found a relation between the upper and lower treshold formulation and the channel coefficient simulation on some signal paths, with their direction randomized by uniform distribution.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover