Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purwasto Saroprayogi
Abstrak :
Aspergillus terreus merupakan salah satu kapang penghasil senyawa metabolit sekunder yang bersifat antibiotik. terreus UICC 317 adalah kapang yang belum banyak diteliti kemampuannya dalam menghaailkan senyawa metabolit' sekunder yang bereifat antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penghambatan senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan A, terreus UICC 317 terhadap bakteri penguji Escherichia coJi ATCC 25922, Pseudowonas aeruginosa ATCC 27853, Staphylococcus aureus ATCC 25923, serta khamir Candida albicans UICC Y-29. Fermentasi antibiotik A. terreus UICC 317 dilakukan dalam medium CDB modifikasi tanpa pengocokan. Inkubasi o dilakukan selama 10 hari pada suhu 30 C. Pengujian aktivitas antibiotik senyawa metabolit sekunder A^ terrens UICC 317 menggunakan "Cylinder Plate Assay Method". Hasil penelitian menunjukkan senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan A, terreus UICC 317 mempunyai aktivitas antibiotik terhadap E^ coli, aureus, C- albicansf kecuali terhadap P- aer ug inosa. Aktivitas tersebut paling kuat terhadap C, albicans lebih kuat terhadap bakteri Bram positiT daripada bakteri Gram negatif yang diteliti.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meiyani Nurhayati
Abstrak :
ABSTRAK
Diabetes melitus merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia, oleh karena itu obat bagi terapi diabetes terus dikembangkan. Salah satunya adalah obatobatan dengan mekanisme penghambat α-glukosidase yang dinilai memiliki efek samping lebih kecil dibanding obat antidiabetes golongan lain. Hal ini menyebabkan pencarian senyawa penghambat α-glukosidase, termasuk dari bahan alam terus dilakukan, terutama senyawa yang berasal dari mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi kapang endofit dari kulit batang randu (Ceiba pentandra L. Gaertn) dan memperoleh hasil uji aktivitas panghambatan α-glukosidase dari hasil fermentasi kapang endofit. Isolasi dilakukan dari bagian dalam kulit batang randu (Ceiba pentandra L. Gaertn) yang telah terbukti melalui penelitian in vivo maupun in vitro memiliki potensi sebagai pengontrol kadar gula darah. Enam koloni kapang endofit berhasil diisolasi dari kulit batang randu, dan setiap isolat difermentasi. Hasil fermentasi diekstraksi dengan pelarut etil asetat dan metanol. Dari penelitian ini diperoleh enam ekstrak dengan aktivitas penghambatan α-glukosidase lebih baik dari akarbose dengan nilai IC50 sebesar 118,603 μg/mL
ABSTRACT
Alpha glucosidase inhibitor is one of therapeutic approaches for diabetes mellitus which is known for its safety compare to other oral anti diabetic drugs. Therefore searching of α-glucosidase inhibitor from natural compound was recently done by many researchers to find the new active compounds. Endophytic fungi have great potential as a source of α-glucosidase inhibitory compounds. This research aims to isolate the endophytic fungi from Silk cotton-tree Bark (Ceiba Pentandra (L.) Gaertn) and then to evaluate their α-glucosidase inhibitory activity. We successfully isolated five endophytic fungi colonies, and then each isolate was fermented and extracted with ethyl acetate and methanol. Each extract was assayed for its α-glucosidase inhibitory activity using spectrophotometry method. Six extracts showed better α- glucosidase inhibitory than acarbose with the lowest IC50 value was 118.603 ppm.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43816
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Sabrina
2012
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Asduki D. Athari
Abstrak :
Pemukiman karyawan Perusahaan X yang sejak awal digunakan pada tahun 2009 telahmemunculkan banyak keluhan dari penghuni tentang buruknya kualitas udara di dalamruangan Keluhan tersebut berupa udara kamar yang lembab bau apek dan munculnyakapang pada mebel dan barang barang pribadi penghuni Tujuan utama penelitian iniadalah untuk menganalisa masalah utama buruknya kualitas udara dalam pemukimankaryawan Perusahaan X yang berhubungan dengan kontaminasi kapang danmengevaluasi metoda pengendalian yang digunakan Tujuan khususnya adalahmenganalisis hubungan antara kontaminasi kapang dengan parameter IAQ lainnyaseperti kelembaban relatif suhu pencahayaan laju ventilasi kadar debu kadar gaskarbon dioksida dan termasuk karakteristik ruangan atau lokasi pengambilan sampel Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juni 2014 Desain studi yang digunakan adalahcross sectional dengan total sample 48 sample kamar dengan 10 parameter IAQterukur dan analisis menggunakan model bivariat hingga multivariat. Hasil penelitianmenunjukan bahwa rata rata jumlah koloni kapang pada kamar di pemukiman karyawandalam kategori kontaminasi tinggi 731 CFU m3 Kelembaban relative terukur cukup tinggi rata rata 84 4 RH dimana variabel ini memeiliki hubungan yang signifikandengan jumlah koloni kapang dengan nilai p 0 0001 Variabel lain yang memilikihubungan bermakna dengan jumlah koloni kapang adalah suhu basah wet bulbtemperature dengan nilai p 0 041 dan kadar gas karbon dioksida dengan nilai p 0 002 Permasalahan IAQ diatasi dengan kombinasi beberapa tindakan sepertimembatasi kontaminasi kapang dari udara luar kamar mengendalikan tingkatkelembaban relatif hingga level yang direkomendasikan Penggunaan outdoordehumidifier penggunaan filter memperbaiki sistem ventilasi merupakan beberapadiantara solusi enjinering bisa diterapkan untuk menurunkan tingkat kelembaban relatifdan membatasi kontaminasi kapang.
Dormitory building was built to accommodate Company rsquo s employees during theironduty schedule Since the first time building was occupied numbers of complaintswere raised by the occupants The complaints related to poor indoor air quality such ashumid air musty odor visible mold on furnitures and other personal properties Theobjective of this research was to analyse main problem of poor indoor air quality in thedormitory in particular mold contamination and to evaluate control methods that wereused by Company to overcome the issue The specific objectives were to analysecorrelation between mold contamination number of mold colony and other IAQparameters such as relative humidity temperature illumination air velocity dustconcentration carbon dioxide level and room charactristics The research wasperformed in May to June 2014 Cross sectional is the study design that was used for theresearch with 48 room samples and 10 parameters of IAQ were measured and bivariateand multivariate model were used to analyse the data gathered. Result shown that theaverage mold colony in the dormitory rooms was within high concentration range 731CFU m3 Relative humidity was very high 84 4 RH average and it was confirmedhas significant direct relation with amount of mold colony with p value 0 0001 Othervariables that have significant direct relation were wet bulb temperature with p value0 041 dan carbon monoxide with p value 0 002 IAQ problems can be fixed bycombining methods of limiting mold contamination from outside and controllingrelative humidity level into the recommended range The uses of outdoor dehumidifier air filter ventilation system improvement are several engineering solutions that can beapplied to reduce relative humidity level and limit mold contamination.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
T41485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didin Kuswardani
Abstrak :
ABSTRAK
Medium TEA (TAoge Extract Agar) merupakan salah satu medium semisintetik yang dapat digunakan sebagai substrat untuk pertumbuhan aneka jenis fungi. Medium TEA yang biasa dipakai di Laboratorium Mikrobiologi di Indonesia adalah TEA 6% sukrosa. Konsentrasi sukrosa tersebut merupakan informasi dari peneliti-peneliti Belanda yang pernah bekerja di Kebun Raya Bogor, sewaktu dan seusai Perang Dunia II. Penelitian ini bertujuan meneliti kemungkinan menurunkan konsentrasi sukrosa dalam medium TEA agar harganya menjadi lebih murah. Pengujian dilakukan dengan menumbuhkan masing-masing kapang, yaitu Rhizopus oligosporus, Chlamydomucor oryzae, Aspergilus oryzae, Penicillium purpurogenum, dan juga khamir Saccharomyces cerevisiae, Candida tropicalis pada medium TEA dengan 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan 6% sukrosa. Penentuan pertumbuhan dilakukan dengan mengukur diameter koloni. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa medium TEA 6% sukrosa untuk pertumbuhan R. oligosporus sudah tepat; untuk Ch. oryzae konsentrasi dapat diturunkan sampai 4% sukrosa; untuk A. oryzae sampai 5% sukrosa; dan untuk P. purpurogenum, S. cerevisiae, C. tropicalis penurunan konsentrasi sukrosa dapat sampai 1% sukrosa.
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arwan Sugiharto
Abstrak :
ABSTRAK Intrusi air laut ke daratan telah menjadi fenomena alam global. Salah satu dampak yang ditimbulkan dari kejadian tersebut adalah perubahan komunitas mikroba. Perubahan komunitas mikroba sangat berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah. Pemanfaatan daerah pesisir untuk kegiatan pertanian akan sangat dipengaruhi oleh dampak perubahan tersebut. Pemanfaatan mikroba halotoleran sebagai biofertiliser diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian. Telah dilakukan penelitian mengenai isolasi dan seleksi kapang halotoleran pelarut fosfat dan penghasil IAA serta aplikasinya pada tanaman padi varietas Ciherang untuk mendapatkan isolat kapang halotoleran yang dapat digunakan sebagai agen biofertiliser dalam kondisi lingkungan salin. Diisolasi sebanyak 74 isolat kapang dari lingkungan mangrove Pulau Laki, Kepulauan Seribu dan Suwung, Bali. Tujuh isolat memiliki kemampuan pelarutan Ca-P yang tinggi. Pengujian ketahanan pertumbuhan pada variasi konsentrasi NaCl (0, 2, 5, 10, dan 20%) diperoleh satu isolat, yaitu PBB 3.1 yang mampu tumbuh sampai konsentrasi 20%. Isolat tersebut mampu melarutkan Ca-P sebanyak 68,97 mgL-1 pada konsentrasi 2% NaCl pada inkubasi 72 jam. Produksi IAA tertinggi dicapai pada konsentrasi 0% NaCl, pada inkubasi 48 jam sebesar 0,533 mgL-1. Isolat PBB 3.1 diidentifikasi secara molekular sebagai Aspergillus niger (van Tieghem 1867). Aplikasi inokulan Aspergillus niger PBB 3.1 dilakukan pada skala rumah kaca pada tanaman padi (Oryza sativa L.) varietas Ciherang, dengan variasi konsentrasi salinitas 0; 1,0; 1,5; 2,0 dan 2,5%. Pemberian inokulan Aspergillus niger PBB 3.1 sebanyak 200 g/10 kg pada media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman padi. Indikasi ini terlihat dari meningkatnya nilai FDA, populasi kapang, tinggi tanaman, jumlah anakan, dan bobot 1000 butir. Pemberian inokulan pada salinitas 0% mampu meningkatkan bobot 1000 butir sebesar 52%. Sedangkan pada salinitas 1,0% terjadi peningkatkan produktivitas sebesar 144%. Mekanisme pengaruh inokulan Aspergillus niger PBB 3.1 masih perlu terus dikaji. Namun, fenomena tersebut membuktikan bahwa isolat Aspergillus niger PBB 3.1 berpotensi untuk dikembangkan sebagai inokulan biofertiliser pada tanaman padi varietas Ciherang yang ditanam dalam kondisi salin sampai 1,0%.;Intrusion of sea water into terrestrial environment is global phenomenon. One of the possible impacts of the sea water intrusion is the soil microbial community structures disturbances. The Change of soil microbial community structure will affect greatly soil fertility, and thus influence utilization of coastal areas for agricultural activities. The use of halotolerant microbes as biofertilizer in coastal areas are expected to increase agricultural yield.
This research focused on the isolation and selection of halotolerant fungi and their application for biofertilizer of paddy (Oryza sativa L.) var. Ciherang. The special objective was to obtain halotolerant fungus which is capable of stimulating phosphate solubilization and producing growth hormone (IAA) in saline condition. Seventy four isolates fungi were obtained from mangrove and coastal environment of Laki Island in the Kepulauan Seribu and Suwung, Bali. Seven isolates were having good Ca-P solubilizing capacity. These isolate were further evaluated for their ability to grow under various NaCl concentration 0, 2, 5, 10, and 20%. One isolate Aspergillus (PBB.3.1) was proven to grow at 20% salinity. The strain was able to solubilize Ca-P of 68.97 mgL-1 at salinity 2% after 72 hours, whereas IAA produced maximum 0.533 mgL-1 at 0% salinity after 48 hours. Based on the ITS1 and ITS2 of LSU analyses, this strain was identified as Aspergillus niger (van Tieghem 1867). Application of Aspergillus niger PBB 3.1 as biofertilizer for paddy (Oryza sativa L.) var. Ciherang was conducted in greenhouse. Five concentration of salinities were evaluated 0; 1.0; 1.5; 2.0 and 2.5%. Using 200 g/10 kg inoculant Aspergillus niger (PBB.3.1) stimulated the growth of paddy as indicated by an increase in FDA, population of fungi, plant height, panicle production and weight of seeds. Using 200 g/10 kg inoculant clearly affected the weight of 1000 grains, which can be seen on the 0% achieved 52% increase, whereas at 10% the weight of 1000 grains was much more stimulated, namely about 144%. The mechanism by which Aspergillus niger PBB 3.1 affect the growth and yield of paddy need further verification.Our experiment clearly noted that Aspergillus niger PBB 3.1 has the potential to be developed as biofertilizer for Oryza sativa L. var. Ciherang grown under saline conditions up to 1.0%.;Intrusion of sea water into terrestrial environment is global phenomenon. One of the possible impacts of the sea water intrusion is the soil microbial community structures disturbances. The Change of soil microbial community structure will affect greatly soil fertility, and thus influence utilization of coastal areas for agricultural activities. The use of halotolerant microbes as biofertilizer in coastal areas are expected to increase agricultural yield.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31908
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Savitri Widya Wardhani
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia memiliki keanekaragaman mikroorganisme yang tinggi, termasuk kapang tempe, yaitu Rhizopus. Salah satunya adalah Rh. microsporus V. Tiegh. var. rhizopodiformis (Cohn) Schipper & Stalpers. Agar dapat dimanfaatkan lebih lanjut dalam bidang industri, maka perlu diteliti sifat-sifat biologi kapang tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji beberapa sifat biologi Rhizopus microsporus var. rhizopodiformis isolat UICC no. 6, 13 dan 33 yang meliputi: suhu pertumbuhan optimum; morfologi secara makroskopik dan mikroskopik; pembentukan zigospora; pH pertumbuhan optimum; dan uji kualitatif aktivitas amilolitik, lipolitik dan proteolitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rh. micro.sporus var. rhizopodiformis memiliki suhu pertumbuhan optimum berkisar antara 330 36°C pada medium PDA dan TEA; secara makroskopik dan mikroskopik ketiga isolat tidak memperlihatkan perbedaan bentuk morfologi baik pada medium PDA dan TEA; serta mampu membentuk zigospora dan memiliki tipe kawin (+). Isolat UICC no. 6 & 13 pada medium PDB dan TEB mempunyai pH pertumbuhan optimum yang berkisar antara antara 5,0-6,0, sedangkan isolat UICC no. 33 berkisar antara 4,0-5,0 pada medium PDB dan TEB. Ketiga isotat UICC tersebut bersifat amilolitik, lipolitik dan proteolitik.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Dwiyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Penicillium chrysogenum diketahui menghasilkan metabolit sekunder yang bersifat antibiotik.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibiotik dari strain P. chrysogenum hasil isolasi dan daun pisang terhadap beberapa kapang: Aspergillus clavatus UICC 153, A. fumisatus CBS 192.65, Geotnichum candidum UICC 255, dan Rhizonus microsrorus UICC 9; khamir: Candida albicans UICC Y-29, 1. tronicalis UICC Y-7, Pichia membrsnaefaciens UICC Y-5, Rhodotorula glutinis UICC Y-18, dan Saccharomyces cérevisiae UICC Y-3; serta bakteri: Aicali genes faecalis UICC B-5, Bacillus subtilib UICC B-il, Eschenichia coIl UICC B-15, Micrococcus luteus UICC B-25, Proteus vulganis UICC B-39, Serratis.marcescens UICC B-27, dan Starhylococcus aureus UICC B-28.

Strain P. chrysogenum yang akan diuji ditumbuhkan pada PDB, tanpa pengocokan (30°C). uji aktivitss antibiotik dilakukan dengan 'cylinder assay method' s Aktivitas antibiotik diketahui dengan mengukur diameter zona bening yang terjadi.

Penelitian membuktikan bahwa P. chrysogenum hasil isolasi daun pisang tidak mempunyai aktivitas antibiotik terhadap kapang dan khamir, kecuali terhadap semua jenis bakteni penguji. Besarnya aktivitas antibiotik P.chrysogenum tersebut tergantung dari jenis bakteri. ABSTRACT
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4   >>