Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Indah Manogi Natalia
"Kapal Ferry Ro-Ro merupakan transportasi yang paling sering digunakan untuk melintasi antar pulau. Namun, dalam 5 tahun terakhir terjadi beberapa kecelakaan pelayaran seperti kebakaran, tenggelam, kandas, dll. Pada kecelakaan pelayaran, kebakaran merupakan salah satu jenis kecelakaan yang paling banyak memakan korban jiwa. Faktor manusia merupakan salah satu penyebab utama dari kecelakaan kebakaran. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode Formal Safety Assessment (FSA) untuk menemukan sumber-sumber bahaya yang dapat terjadi pada kecelakaan kebakaran di Kapal Ferry Ro-Ro. Selanjutnya, akan digunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk menemukan akar masalah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko kebakaran Kapal Ferry Ro-Ro dengan rute Merak-Bakauheni.
Ro-Ro ferries are the transportation most often used to cross between islands. However, in the last 5 years there have been several shipping accidents such as fire, drowning, grounding, etc. In shipping accidents, fire is one of the types of accidents that causes the most fatalities. Human factors are one of the main causes of fire accidents. In this research, the author used the Formal Safety Assessment (FSA) method to find sources of danger that could occur in fire accidents on Ro-Ro Ferry Ships. Next, the Fault Tree Analysis (FTA) method will be used to find the root of the problem. This is done to reduce the risk of fire on the Ro-Ro Ferry on the Merak-Bakauheni route."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Simatupang, Grace Amelda
"Berbagai analisa mengenai proses evakuasi penumpang di kapal telah dilakukan dalam tahun-tahun yang lalu. Terutama setelah dihasilkannya aturan SOLAS II-2/28-1.3 mengenai rancangan escape route yang harus dievaluasi segera pada proses desain kapal. Akan tetapi, untuk menginvestigasi proses evakuasi secara detail, tidak cukup hanya dengan melihat dari geometry, seperti yang digambarkan oleh sistem hidrolik atau aliran. Aspek behavior dan procedural juga harus dimasukkan dalam perhitungan, meskipun tidak ada seorangpun yang akan bisa memprediksi secara tepat apa yang akan terjadi. Ketika kondisi awal kapal, faktor penyebab keadaan darurat di kapal dan aturan human behavior tidak diketahui, tidak mustahil untuk menghitung kuantitas faktor-faktor tersebut. Sekarang, jawaban yang harus ditemukan adalah bagaimana mengkondisikan sedekat mungkin dengan kenyataan dengan metode yang sefleksibel mungkin, tepat dan dapat dipahami. Tentu saja ini menjadi pertanyaan penting dalam memodelkan simulasi evakuasi dari proses yang nyata.
Pada skripsi ini, penulis mensimulasikan model secara mikroskopik dengan buildingEXODUS yang mampu menggambarkan setiap karakteristik individu penumpang secara mendetail dan di saat yang sama menggambarkan simulasi yang efisien dan cepat. Aspek behavior dan procedural evakuasi termasuk didalamnya urutan rute, muster station dan embarkation station, berbeda-beda setiap kelompok penumpang. Dengan dua skenario kondisi yang mungkin terjadi saat kapal dalam keadaan darurat seperti kebakaran, menghasilkan taksiran waktu evakuasi. Implementasi dari pemodelan ini adalah salah satu desain kapal ferry ro-ro 500 GT.
The analysis of passenger evacuation processes onboard passenger ship has attracted increasing interest over the last year, especially after SOLAS regulation II-2/28-1.3 has prescribed. It is required escape route shall be evaluated early in the design process. However, for a thorough investigation of the evacuation performance it is not efficient to look only at the geometry, like hydraulic and flow models do. Behavioral and procedural aspects have also to be taken into account, although one will never be able to predict exactly what will happen. Since knowledge of the initial conditions, influencing factors and lows of human behavior is limited, it doesn't make sense to include factors that cannot be quantified. Now, answer has to be found is how to get as close to reality as necessary and to provide a method as flexible, straightforward and comprehensible as possible. This, of course, is a crucial question in evacuation assessment and modeling of real world processes in general. Writer presents a microscopic simulation model with buildingEXODUS that is capable of representing every passenger's individual characteristic as well as all necessary details and at the same time allows for fast and efficient simulation. The behavior and procedural aspects of evacuation are included route, muster station and embarkation station define sequence of events for deferent group of passenger. With two scenario of possible condition when emergency situations, for example fire, had predicted evacuation time. The implementation of the model is one of 500 GT ferry ro-ro passenger ship' General Arrangement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52151
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Kemal Permadi
"Kecelakaan kapal ferry ro-ro penumpang yang cukup banyak terjadi saat ini menunjukan adanya suatu kebutuhan untuk meningkatkan standar keselamatan. Tata letak peletakan alat-alat keselamatan di kapal haruslah diperhatikan, begitu juga dengan jaket keselamatan (life jacket) yang berhubungan langsung dengan nyawa manusia per individu yang berada di atas kapal. Idealnya dalam keadaan darurat seluruh penumpang yang berada di atas kapal haruslah mendapatkan dan bisa mengenakan jaket keselamatan terlebih dahulu, lalu melanjutkan proses evakuasi sampai selesai. Sehingga dengan evakuasi diharapkan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan jatuhnya korban jiwa. Perihal yang paling erat hubungannya dengan evakuasi adalah waktu, dimana semakin lama proses evakuasi maka akan semakin banyak pula jiwa yang dalam keadaan tidak aman. Melihat hal tersebut maka jaket keselamatan haruslah berada di tempat yang mudah dijangkau oleh seluruh penumpang dan mendukung proses evakuasi. Dalam penelitian ini dianalisa proses evakuasi (hanya sampai seluruh penumpang menggunakan jaket keselamatan) pada kapal penumpang dengan menggunakan metode simulasi. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software Promodel yang dapat merepresentasikan proses pergerakan manusia sesuai dengan kondisi yang dikehendaki. Dari proses simulasi ini dibuat beberapa skenario untuk mencari skenario mana yang terbaik dalam hal peletakan jaket keselamatan pada kapal penumpang. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa skenario 4 dengan posisi penyebaran jaket keselamatan secara menyamping di sebelah kiri dan kanan merupakan yang terbaik dan tercepat dibandingkan dengan skenario 1, 2 dan 3.
Accidents which occur to ro-ro ferry passengers ship nowadays shows that safety standards are in need of improvement. The placement of life jackets which relates directly to passengers' safety is one important thing to be concerned. Ideally, in a state of emergency all passengers on board must be able to access and wear the life jacket before continuing the evacuation process to reduce or even eliminate casualties. Timing is one of the most important thing in evacuation, the longer it takes to evacuate, the more souls are threatened. Concerning on that matter, life jackets should be placed on all passengers' reachable area to support the evacuation process. This study uses simulation method to analyze passengers ability to access and wear the life jackets during evacuation process. The simulation method will be supported by Promodel software, which is able to represent passengers' movements on board according to condition applied. From these simulations, scenarios are made to be compared and finally decide the best life jackets placement on board. This study proves that the fourth scenario which the life jackets are distribute on the left side and the right side of the area, are the best placement and the one that supports fastest evacuation compared to the first, second, and third scenario."
2011
S161
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library