Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Sandriyani
Abstrak :
ABSTRAK
Kandungan logam dalam minyak mentah berat semakin meningkat. Logam berat yang paling melimpah dan tidak diinginkan keberadaannya dalam minyak berat adalah nikel dan vanadium. Keberadaan logam ini dapat meracuni katalis pada proses catalytic cracking. Persebaran kandungan logam dalam crude oil diketahui dengan mengelompokan fasa asphaltene dan maltenes menggunakan ekstraksi, kemudian dilanjutkan dengan kolom kromatografi. % fraksi fasa asphaltene dan maltenes terhadap minyak bumi ditemukan sebesar 0,947% dan 60,74%. Pemisahan sampel asphaltene menggunakan eluen diklorometan:metanol (7:3) dan pemisahan sampel maltenes menggunakan eluen n-heptan. Penentuan fraksi-fraksi hasil kolom kromatografi maltenes dan asphaltene dilakukan menggunakan lampu UV 254nm. Hasil pemisahan kolom maltenes dan asphaltene dianalisa menggunakan FTIR menunjukkan adanya cincin pirol pada bilangan gelombang 802 cm-1 dan 804 cm-1 yang merupakan kerangka penyusun senyawa porfirin. Uji kualitatif unsur dilakukan dengan menggunakan EDX, unsur yang ada dalam crude oil Duri, residu, maltenes dan asphaltene adalah C, Si, S, V, Fe, Ni, dan Cu. Uji kuantitatif dilakukan dengan ICP-AES, logam nikel ditemukan hanya pada maltenes sebesar 42,6 ppm. Kadar logam vanadium dan besi paling tinggi berada pada asphaltene sebesar 256 ppm dan 160 ppm. Hasil analisa GC-MS asphaltene menunjukkan adanya senyawa 5,10,15,20-tetra(3,4,5-trimetoksifenil)-21H,23H-porfin dengan m/z 976. Porfirin yang berada dalam asphaltene masih berupa porfirin bebas yang tidak terikat dengan logam.
ABSTRACT
The amount of metals in heavy crude oil are increasing. The most abundant and undesireable presence in the heavy oil is nickel and vanadium. The existence of these metals can poison the catalyst in catalytic cracking process. Distribution of metal content in crude oil is known by classifying phase asphaltene and maltene using extraction, then followed by coloumn chromatography. % fraction asphaltene and maltenes on petroleum was found as 0.947% and 60.74%. Asphaltene sample separation using the eluent dichloromethane: methanol (7: 3) and maltenes sample separation using the eluent n-heptane. The result of maltenes and asphaltene column chromatography determined using 254nm UV lamp. The result of column separation maltenes and asphaltene analyzed using FTIR showed a pyrrole ring at wave number 802 cm-1 and 804 cm-1 which is a constituent framework of a porphyrin compound. Qualitative test done using EDX from Duri crude oil, residues, maltenes and asphaltene is C, Si, S, V, Fe, Ni, and Cu. Quantitative test performed by ICP-AES, nickel found only in maltenes of 42,6 ppm. Metal content of vanadium and iron are highest in the asphaltene of 256 ppm and 160 ppm. The results of GC-MS analysis showed the presence of compounds 5,10,15,20-tetra(3,4,5-trimethoxyphenyl)-21H, 23H-porphine with m/z 976 in asphaltene. Porphyrin in asphaltene as known as free porphyrin that not bound to the metal.
2016
S65354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayhan Saputro Ramadhan
Abstrak :
Melimpahnya sumber daya laut Indonesia membuat negara ini kaya akan potensi untuk memperdagangkan sumber daya laut tersebut ke pasar nasional maupun internasional. Pada tahun 2020 sumber daya perikanan tangkap memiliki angka sebesar 29114,13 ton. Untuk menjaga kualitas mutu ikan agar tatap baik maka diperlukan media pendinginan yang baik pula. Ice slurry merupakan media pendingin ikan dengan kualitas pendinginan yang merata. Hal ini membuat nelayan dapat menjaga kualitas ikan agar tetap segar dan tidak mengalami pembusukan selama berada di atas kapal. Pada penelitian ini akan bertujuan untuk mengimplementasikan ice slurry generator yang memiliki sistem water treatment air laut yang berfungsi sebagai pereduksi kandungan berbahaya yang terdapat pada air laut untuk kapal ikan 25 GT. Membawa mesin ice slurry generator di kapal yang sedang berlayar tentunya harus didukung oleh alat dan bahan yang memadai pada saat sedang berlayar, penelitian ini menggunakan alat penukar kalor sebagai kondensor dan evaporator, dimana pada kondensor terjadi petukaran kalor antara refrigerant 404a dengan air laut. Penelitian ini mencakup gambaran desain ice slurry generator serta water treatment system dengan menggunakan alat penukar kalor berjenis shell and tube. Pemasangan ice slurry generator bertujuan untuk memenuhi kebutuhan es pada kapal ikan 25 GT sebanyak 465 kg/hari. Penelitian menggunakan air laut Teluk Jakarta dimana Air Laut tersebut tercemar oleh logam berat Merkuri (Hg) sehingga dirancang 3 tingkat absorpsi Merkuri (Hg) dengan menggunakan koagulan Ferro Sulfat (FeSO4), filterisasi secara fisika oleh MMF, dan absorpsi Merkuri oleg Granular Activated Carbon. Hasil rancangan alat penukar kalor memiliki batas agar tidak over design dan minimnya pressure drop. Hasil rancangan alat penukar kalor dari kondensor ini memiliki effisiensi 75% hingga 99%. ......The abundance of Indonesia's marine resources makes this country rich in potential to trade these marine resources to national and international markets. In 2020 capture fisheries resources had a figure of 29114,13 tons. To maintain fish quality so that it looks good, an excellent cooling medium is also needed. Ice slurry is a fish cooling medium with a uniform cooling rate. This allows anglers to maintain the quality of the fish so that it remains fresh and does not decay while on the boat. This study aims to implement an ice slurry generator with a seawater water treatment system that functions as a reducer of harmful substances contained in seawater for 25 GT fishing vessels. Carrying an ice slurry generator machine on a sailing ship must, of course, be supported by adequate tools and materials while sailing. This research uses a heat exchanger as a condenser and an evaporator, wherein the condenser heat exchange occurs between refrigerant 404a and seawater. This research includes an overview of the design of an ice slurry generator and a water treatment system using a shell and tube-type heat exchanger. The installation of the ice slurry generator aims to meet the ice demand on 25 GT fishing vessels as much as 465 kg/day. The study used seawater in Jakarta Bay, where the seawater was polluted by heavy metal Mercury (Hg) so that three levels of absorption of Mercury (Hg) were designed using a coagulant Ferro Sulfate (FeSO4), physical filtration by MMF, and absorption of Mercury by Granular Activated Carbon. The results of the design of the heat exchanger have a limit so as not to over-design and minimal pressure drop. The results of creating the heat exchanger from this condenser have an efficiency of 75% to 92%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library