Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Theresia Rini Krisniati
Abstrak :
Trikomoniasis dan kandidiasis vulvovaginal keduanya memiliki prevalensi yang cukup tinggi. Sebanyak 75% populasi wanita pernah mengalami kandidiasis vulvovaginal setidaknya sekali seumur hidupnya. Kondisi tersebut disebabkan oleh gangguan flora normal pada vagina yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Di lain pihak, trikomoniasis merupakan Infeksi Menular Seksual (IMS) ketiga terbanyak dengan prevalensinya pada Pekerja Seks Komersial (PSK) di Indonesia cukup tinggi yaitu sebanyak 15,1%. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara trikomoniasis dan kandidiasis vulvovaginal, serta hubungan keduanya dengan usia, kontrasepsi dan tingkat pendidikan pada PSK di Kuningan, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan menggunakan data sekunder yang dikumpulkan di Puskesmas Kuningan, Jawa Barat. Berdasarkan uji chi-square didapatkan hubungan bermakna antara infeksi trikomoniasis dan kandidiasis vulvovaginal (p=0,009). Faktor usia ditemukan memiliki hubungan yang bermakna dengan trikomoniasis (p=0,000) tapi tidak memiliki hubungan dengan kandidiasis vulvovaginal (p=0.056). Faktor kontrasepsi berupa kondom tidak memiliki hubungan bermakna dengan trikomoniasis (p=0,18) dan kandidiasis vulvovaginal (p=0,173), begitu juga dengan (Intra Uterine Device) IUD tidak memiliki hubungan bemakna dengan trikomoniasis (p=0,3) dan kandidiasis vulvovaginal (p=0,537). Di lain pihak kontrasepsi hormonal memiliki hubungan bermakna dengan kandidiasis vulvovaginal (p=0,017), namun tidak dengan trikomoniasis (p=0,264). Tingkat pendidikan tidak memiliki hubungan bermakna dengan trikomoniasis (p=0,3) maupun kandidiasis vaginalis (p=0,3).
Vulvovaginal candidiasis and Trichomonas vaginalis infection have a high prevalent among women. Nearly 75% women at least had experienced candidiasis once in their lifetime. As well as trichomoniasis which is globally ranked 3rd among all Sexual Transmitted Diseases. In FWS in Indonesia, the prevalent of STDs is about 64%, which 15,1% of it trichomoniasis . In the other hand, vulvovaginalc andidiasis is endogen infection caused by imbalance in normal vaginal flora. This study aimed to understand the association between trichomoniasis and vulvovaginal candidiasis in FSW also its association with age, education, and contraception method. This study used cross-sectional design with secondary entry about STD among FSW collected in Puskesmas Kuningan, Jawa Barat. The chi-square test showed that there was a significant association between trichomoniasis and vulvovaginal candidiasis (p=0,009). Age factor also had significant association with trichomoniasis (p=0,000) but not with vulvovaginal candidiasis. Contraceptions such as condoms shows no significant association with vulvovaginal candidiasis (p=0,173) nor trichomoniasis(p=0,18), also Intra Uterine Device (IUD) shows no significant association with vulvovaginal candidiasis (p=0,537) nor trichomoniasis (p=0,3). Hormonal contraception shows a significant association with vulvovaginal candidiasis (p=0,017) but not with trichomoniasis (p=0,264). Education level doesn’t have significant association with vulvovaginal candidiasis (p=0,3) and trichomoniasis (p=0,3).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risqon Nafiah
Abstrak :
Infeksi Saluran Reproduksi (Reproductive Tract Infections) telah menjadi masalah besar kesehatan Dunia, yang meliputi berbagai penyakit pada organ reproduksi baik infeksi endogen, Infeksi Menular Seksual, ataupun iatrogenik. Angka kejadian penyakit ini semakin meningkat dan menimbulkan berbagai komplikasi, sehingga memerlukan perhatian yang lebih serius. Salah satu kelompok infeksi endogen yang banyak diderita oleh masyarakat adalah kandidiasis vulvovaginal, sedangkan kelompok Infeksi Menular Seksual yang juga banyak diderita adalah gonore. Kelompok masyarakat yang mempunyai resiko tinggi mengalami dan bahkan menularkan penyakit saluran reproduksi ini adalah PSK (Pekerja Seks Komersial), sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut pada kelompok ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kandidiasis vulvovaginal dengan gonore pada PSK, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Desain penelitian ini adalah potong lintang dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari 265 PSK dan diambil di kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan bermakna antara kandidiasis vulvovaginal dengan gonore (p=0,02). Faktor yang mempengaruhi koinfeksi kandidiasis vulvovaginal dan gonore adalah kontrasepsi hormonal (p=0,014). Sedangkan faktor-faktor lain, yaitu usia (p=0,367), tingkat pendidikan (p=0,223), serta kondom (p=0,193) tidak mempunyai hubungan yang bermakna. Diperlukan adanya edukasi dan promosi kesehatan kepada pada PSK, terutama mengenai penggunaan kontrasepsi yang benar.
Reproductive Tract Infections (RTI) present mayor health problems, which include endogenous infections, Sexually Transmitted Infections (STI), and also iatrogenic infections. These infections have increased incidence and can cause many complications, therefore we should give more concern about these infection. One of endogenous infections that has high prevalence among people is candidiasis vulvovaginal and one of Sexually Transmitted Infections that also has high prevalence is gonorrhoeae. Female Sex Workers (FSW) has higher risk to suffer and also spread RTI because they have multiple sex-partner. This study aims to find out relationship between candidiasis vulvovaginal and gonore among FSW and other associated factors. A cross-sectional study was used on a secondary data collected from 265 FSW in Kuningan, Jawa Barat. The result showed that there was significant relationship between candidiasis vulvovaginal and gonorrhoeae (p=0,02). Factor that has significant relationship with coinfection between candidaisis vulvovaginal and gonorrhoeae is hormonal contraception (p=0,014). Whereas other factors including age (p=0,367), educational level (p=0,223), and condom (p=0,193) didn’t have any significant relationship. FSW should get health education and promotion, especially about using contraception.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library