Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febriyaldi Darma
Abstrak :
Pada saat permintaan akan sambungan telepon yang terus meningkat, sedangkan jumlah kanal transmisi terbatas, apalagi pembangunari jaringan telekomunikasi juga mahal, tidak mudah dan lama, maka penggandaan kanal adalah suatu yang sangat menguntungkan dan perlu dilirik sebagai solusi alternatif. Beberapa teknik untuk penggandaan kapasitas kanal transmisi dijital yang biasa dipergunakan adalah : memperbesar kecepatan sinyal dijital, memperkecil kecepatan sinyal yang akan disalurkan dan memanfaatkan waktu diam dalam pembicaraan telepon atau yang dikenal dengan DSI serta menerapkan protokol DICE (Digital Circuit Emulation), VDLC (Virtual Data Link Capability) dan FADCOMP (Facsimile Demodulation and Compression Protocol). PCME (Packet Circuit Multiplication Equipment) adalah salah satu bentuk pengganda kapasitas kanal dengan menggabungkan teknik penggandaan di atas. PCME dapat mengkompresi sinyal suara, data pita-suara, faksimil, data dijital dan pensinyalan dalam satu kanal transmisi yang sama. PCME ini dapat diterapkan pada semua media transmisi seperti serat optik, gelombang mikro dan satelit, dengan syarat sistim taransmisinya harus dijital. Untuk saat ini, PT.telkom baru menerapkan untuk komunikasi satelit dengan sistem transmisi dijital mempergunakan teknik IDR (Intermediate Data Rate). Pada penulisan tugas akhir ini, akan dibahas tentang langkah-langkah dan analisa penerapan PCME pada IDR untuk meningkatkan kapasitas kanal transmisi berdasarkan trafk yang masuk dan pemakaian lebar-pita transmisi yang disediakan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chevy Cahyana. author
Abstrak :
ABSTRAK
Pengoperasian suatu instalasi pembangkit listrik tenaga termal, baik yang berbahan bakar batubara, minyak bumi maupun energi nuklir, umumnya menggunakan air laut sebagai pendingin. Air pendingin yang masuk kembali ke laut memiliki temperatur di atas temperatur ambien air laut. Masuknya limbah air panas dari kanal pendingin ke laut (thermal pollution) dalam jumlah besar dapat memberikan dampak negatif bagi kehidupan biota laut di sekitarnya. Pengkajian tentang pola sebaran polutan panas dari kanal pendingin pembangkit listrik perlu dilakukan untuk dapat mengetahui luas daerah yang terkena dampak dan berapa besar perubahan temperatur yang terjadi. Simulasi sebaran panas di laut dilakukan dengan mengasumsikan pembangkit listrik tenaga nuklir dengan kapasitas 7000 MWe beroperasi di Semenanjung Muria Jepara sebagai calon tapak PLTN di Indonesia. Hasil simulasi menunjukkan temperatur sebesar 34-360C menyebar sejauh 115 m, sementara temperatur sebesar 31-330C menyebar sejauh 1048 m dari outlet kanal pendingin.
ABSTRACT
The operation of a thermal power plant, including coal-fired, oil and nuclear energy, use sea water as coolant. Cooling water back into the sea has a temperature above the ambient temperature of sea water. The entry of warm water waste from the cooling canal to the sea (thermal pollution) in large quantities may cause negative impact on marine biota around the canal outlet. Assessment of heat pollutant dispersion pattern from power plant cooling canal needs to be done in order to know the area affected and how much the temperature changes that occur. It is assumed that 7000 MWe nuclear power plant is operated to simulate heat dispersion to ocean water body at Muria peninsula, Jepara as a candidate site of nuclear power plant at Indonesia. The simulation results show that temperature of 34-360C disperse along 115 meters, meanwhile temperature of 31-330C disperse along 1048 meters from cooling canal outlet.
2011
T 29864
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Doddy Wijaya
Abstrak :
Pada skripsi ini dlianalisa throughput S-ALOHA dengan capture effect pada microcellular dengan menggunakan distribusi yang berbeda-beda untuk test packet dan interfering packet. Model kanal fading yang digunakan adalah Nakagami/Nakagami', Rician/Nakagami, Nakagami/Rician, dan Rician/Rician dengan nilai parameter yang berbeda-beda untuk test packet dan interfering packet. Pertama, dengan menggunakan asumsi bahwa S-ALOHA terdiri dari satu buah test pocket dan n buah interferer yang bersifat independent identically distributed (iid) pada microcellular, kemudian ditentukan outage probability dan capture probability S-ALOHA. Akhirnya diperoleh throughput S-ALOHA dengan capture effect pada microcellular. Throughput S-ALOHA dengan capture effect pada microcellular dipengaruhi oleh nilai carrier to interference threshold. nilai parameter dari test packet, dan nilai parameter dari interfering pocket. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa throughput S-ALOHA meningkat dengan bertambahya nilai carrier to interference threshold, dan meningkat dengan bertambahnya nilai parameter dari test packet. Throughput S-ALOHA menurun dengan bertambahnya nilai parameter dari interfering packet.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39283
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangkerego, Meity Junia
Abstrak :
Salah satu permasalahan yang timbul dalam sistem komunikasi bergerak seluler adalah timbulnya lonjakan traiik yang diakibatkan oleh semakin meningkatnya jumlah pengguna jasa seluler_ Hal ini harus cepat ditanggulangi untulc menghindali teljadinya kegagalan pembicaraan karena tidak tersedianya kanal iekuensi dalam proses berhubungan.

Strategi Alokasi Kanal Dinamis (DCA) mempakan altematif pemecahan dalam mengalokasikan kanal frekuensi untuk pembicaraan Dengan mengoptimalkan penggunaan kanal frekuensi bebas di tiap sel, yaitu dengan cara meminjamkan kanal frekuensi bebas tersebut pada sel yang membutuhkannya, maka kegagalan panggilan akan dapat dikurangi.

Skripsi ini akan menganalisa model pengalokasian kanal dinamis yang akan dibandingkan terhadap pengalokasian kanal tetap (FCA) dengan mengamati pengaruh nerubahan intensitas trafik serta jumlah kanal pembicaraan terhadap probabilitas bloking yang terjadi melalui program simulasi yang dibua; dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 3.0.

Hasil akhir yang diperoleh dalam simulasi memperlihatkan bahwa untuk parameter masukan sistem yang bervariasi maka penerapan DCA akan memberikan nilai bloking yang lebih baik dibanding FCA.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38956
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddie Santoso
Abstrak :
Dalam Tugas Akhir ini dibuat Penganalisis Kanal Tunggal yaitu suatu alat untuk menganalisis tinggi pulsa yang sering digunakan pada pengukuran energi radiasi bahan radio aktif. Alat ini terdiri atas rangkaian: Diskriminator, anti-coincidence dan pembentuk pulsa yang dibuat dengan menggunakan rangkaian terpadu atau IC (Integrated Circuit) dan komponen tertentu yang presisi sehingga didapatkan kehandalan yang tinggi. Keuntungan lain menggunakan IC adalah rangkaian menjadi sederhana dan mudah untuk memperbaikinya. Untuk menganalisis tinggi pulsa alat ini menggunakan dua buah diskriminator, untuk mendapatkan ketelitian yang tinggi pada pembacaan "'level" diskriminator maka dipakai potensiometer 10 putaran pada masing-masing rangkaian level diskriminator. Keluaran Penganalisis Kanal Tunggal berbentuk pulsa segi empat dengan tinggi ±3,5 volt dan lebar ± 0,5 ps , pulsa ini merupakan pulsa Standard sebagai masukan rangkaian pencacah . Alat ini telah dibuat dan diuji di Instalasi Spektrometri Neutron - Pusat Penelitian Sains Materi - BATAN.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
[Cairo]: Dar El Alam El Arabi, [1970?]
PER 386.4 CAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nasvar Nazar
Abstrak :
Sistem Pengerukan yang dilaksanakan sejak tahun 1973 hingga sekarang dinilai tidak efektif dan efisien dalam menanggulangi masalah pendangkalan Kanal Tanjung Santan karena biayanya yang besar dan hasilnya tidak memuaskan. Hasil penelitian yang dilakukan Intersea Research Corporation menyebutkan bahwa pendangkalan kanal Tanjung Santan disebabkan oleh aliran pesisir pantai (littoral drift). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dirancang Sistem Dinding Pelindung/Kanal yang mampu menahan pasir/lumpur sehingga tidak masuk ke dalam kanal. Sistem Dinding Pelindung Kanal terdiri dari dua komponen yaitu komponen tiang dan dinding. Kekuatan sistem Dinding pelindung kanal dihitung berdasarkan gaya gelombang, tekanan air dan tanah yang terjadi pada sistem tersebut. Agar dapat efektif mencegah pendangkalan selama 20 tahun diding dibuat pada level air tertinggi (High Water Surface - HWS), dengan panjang 650 m di sisi Utara dan 240 m di sisi Selatan. Estimasi biaya investasi Dinding Pelindung Kanal merupakan solusi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan Sistem Pengerukan.
Dredging System, which implemented since 1973 until now is considered ineffective and inefficient in tackling the siltation of the Tanjung Santan Canal due to its high cost and unsatisfactory results. The results of research conducted by Intersea Research Corporation stated that the siltation of the Tanjung Santan canal is caused by littoral drift. Based on the results of the study designed a Protective Wall / Canal System that is able to hold sand / mud so it does not enter the canal. Canal Guard Wall System consists of two components, pillar and wall components. The strength of the canal wall protection system is calculated based on the wave force, water and soil pressure that occurs in the system. In order to be able to effectively prevent siltation for 20 years the wall is made at the highest water level (High Water Surface - HWS), with a length of 650 m on the North side and 240 m on the South side. The estimated investment cost of a Canal Guard Wall is a far better solution compared to the Dredging System.
Depok: Universitas Indonesia, [date of publication not identified]
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Permana
Abstrak :
ABSTRAK
Pada Skripsi ini akan dibahas unjuk kerja yang dapat dicapai oleh focused code M-ary Phase Shift Keying (MPSK) dengan erasure pada kanal dengan fading Rayleigh dimana dinyatakan dalam BER (BH Error Role). Serta pengamh panjang block dari kode dan kemampuan koreksi dari error terhadap unjuk kerja dari focused code MPSK dengan erasure.

Beberapa persamaan telah diperoleh guna untuk mengevaluasi unjuk keija dan focused code MPSK pada kanal dengan fading Rayleigh. Dan dapat dilihat diperoleh bahwa unjuk kerja dari focused code MPSK dengan erasure lebih baik daripada teknik block code Reed Solomon, Reed Solomon dengan erasure, dan focused code tanpa erasure pada BER yang rendah, dan unjuk kerja BER dari focused code akan semakin baik dengan semakin besamya panjang block dan kode dan kemampuan koreksi error. Dan juga dapat dilihat efisiensi modulasi pengkodean dari focused code MPSK dengan erasure pada kanal dengan fading Rayleigh.
2001
S39893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryanto Suryali
Abstrak :
Distribusi kanal radio siaran FM yang selama ini tidak seimbang dan bijaksana menyebabkan penggunaan sumber daya kanal tidak optimal. Daerah-daerah berkembang mengalami kesulitan menambah porsi kanal dari yang telah ditetapkan. Distribusi kanal radio siaran FM untuk tiap-tiap propinsi ditetapkan pada Keputusan Menteri no 15 tahun 2003. Sebuah program sederhana dirancang untuk mencari keberadaan nomor-nomor kanal yang masih mungkin dialokasikan bagi suatu daerah. Nomor-nomor kanal ini merupakan nomor-nomor kanal yang bebas interferensi, baik terhadap semua pemancar-pemancar potensi interferensi, maupun terhadap pemancar itu sendiri. Propinsi yang dioptimalisasi dan dianalisa adalah propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penentuan daerah-daerah potensi interferensi dilakukan secara manual dengan menggunakan software Chirplus BC, yaitu daerah-daerah pada propinsi JawaTengah. Hasil simulasi dan analisa memperlihatkan bahwa lima pemancar dari total delapan pemancar yang dimiliki oleh propinsi tersebut memiliki nomor-nomor kanal yang mengalami interferensi dengan pemancar lain. Terdapat lima pemancar yang kepadanya masih dapat dialokasikan nomor-nomor kanal baru, dengan syarat nomor-nomor kanal yang mengalami interferensi diabaikan.
The distribution of FM broadcasting radio channels that has been allocated is both unbalance and unwise. This results in a less optimum use of channel source. Growing regions are also in trouble of adding new channels beside what has been allocated for them before. The distribution of FM broadcasting radio channels is stated on Keputusan Menteri no 15 tahun 2003. A simple program is built to search the existence of new channels that are possible to be allocated for a transmitter in a region. These channels are interference-free channels, from both other potential-interfering transmitters, and the transmitter itself. The province selected to be optimized and examined is the province of Yogyakarta. The selection of potential-interfering regions is done manually, by means of software Chirplus BC. This selection focuses on regions whose boundary located next to the province of D.I Yogyakarta, that is Central Java. The frequency spacing between two transmitters is calculated based on the value of protection ratio that has been calculated from data-processing. The analysis shows that five among total eight transmitters have channels that conduct interference with another transmitter. If the channels that conduct interference are neglected, then there are still five transmitters that have possibilities to be allocated to new channels.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40452
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>