Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ryan Pratama Adi Saputra
Abstrak :
Neologisme merupakan sebuah fenomena penambahan kata baru bahasa asing pada kamus. Fenomena ini kerap dipakai oleh media massa untuk menyampaikan pesan pada kanal berita, dan artikel media massa. Di Prancis dua kanal berita yang cukup besar dan terkenal adalah Le Figaro dengan ideologi politik kanan, dan Liberation dengan ideologi politik kiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pembentukan dan penggunaan neologisme yang dapat memperlihatkan ideologi kamus. Data diambil dari neologisme yang ditemukan di kamus daring Larousse 2020 & L’Académie Française. Data kemudian dianalisis menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data. Ditemukan 20 kata baru yang kemudian diidentifikasi dengan menggunakan teori proses pembentukan kata baru melalui proses derivasi dan komposisi oleh Lehmann & Martin Berthet (2000) , serta teori peminjaman kata dari bahasa lain Haspelmath (2009) . Data kemudian diproses melalui sketch engine untuk menemukan jumlah kata baru yang dipakai oleh media massa, dan kecenderungan ideologi politik kamus. Penelitian ini menunjukkan bahwa kamus Larousse memiliki paham ideologi politik kanan yang dibuktikan melalui pengembangan bahasa Prancis dengan cara memperbanyak penggunaan kosa kata bahasa Prancis, dan menghindari penggunaan bahasa lain dalam mengungkapkan istilah-istilah dalam kategori yang sering digunakan untuk mencerminkan kecintaan Larousse terhadap bahasa Prancis, serta penggunaannya di media massa Le Figaro. Hal itu diperkuat dengan adanya dukungan dari Le Figaro terhadap kamus Larousse. Di sisi lain, kamus L’Académie Française memperlihatkan adanya keseimbangan dari hasil proses penggunaannya di media massa Liberation & Le Figaro. Dapat disimpulkan bahwa L’Académie Française tidak mempunyai paham politik apapun. Hal itu membuktikan pernyataan L’Académie Française bahwa kamus L’AF tidak berpihak pada ideologi politik apapun. ......Neologism is a phenomenon of adding new words in a foreign language to the dictionary. This phenomenon is often used by the mass media to convey messages on news channels, and mass media articles. In France, two news channels are quite large and well-known, namely Le Figaro with a right political ideology, and Liberation with a left political ideology. This study aims to identify the formation and use of neologisms that can show dictionary ideology. The data is taken from neologisms found in the online dictionary Larousse 2020 & L'Académie Française. The data were then analyzed using qualitative methods with data collection techniques. It was found that 20 new words were identified using the theory of the process of forming new words through the derivation and composition process by Lehmann & Martin Berthet (2000), as well as the theory of borrowing words from other languages Haspelmath (2009). The data is then processed through a sketch engine to find the number of new words used by the mass media, and the political ideological tendencies of the dictionary. This study shows that the Larousse dictionary has a right- wing political ideology as evidenced by the development of the French language by increasing the use of French vocabulary, and avoiding the use of other languages in expressing terms in categories that are often used to reflect Larousse's love of the French language, and its use in the Le Figaro mass media. This was reinforced by the support from Le Figaro for the Larousse dictionary. On the other hand, the L'Académie Française dictionary shows a balance between the results of its use in the Liberation & Le Figaro mass media. It can be concluded that L'Académie Française does not have any political understanding. This proves L'Académie Française's statement that the L'AF dictionary is not in favor of any political ideology.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Fausta Anugrah Dianparama
Abstrak :
Perkembangan NLP bahasa daerah di Indonesia masih tergolong lambat. Banyak faktor yang melatarbelakangi hal tersebut, seperti dokumentasi bahasa yang buruk, penutur bahasa yang sedikit, dan kurangnya sumber daya untuk mempelajari NLP bahasa daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode ekstraksi kamus dwibahasa Indonesia dan bahasa daerah yang umum untuk menghasilkan sumber daya NLP. Sistem yang dihasilkan mampu mengolah banyak kamus dwibahasa sekaligus menjadi sumber daya NLP. Kamus terlebih dahulu dikonversi ke dalam bentuk machine readable dan diolah ke bentuk korpus entri sebelum dilakukan ekstraksi. Korpus entri adalah korpus yang mengandung informasi lengkap setiap entri di dalam kamus beserta jenis font, ukuran, dan posisi setiap kata pada entri di dalam kamus dwibahasa. Proses ekstraksi dilakukan dengan memperhatikan pola entri sehingga perlu dilakukan tahap standardisasi entri terlebih dahulu sebelum sumber daya dibentuk. Selain pembentukan sumber daya, dilakukan pula perbaikan ejaan khusus untuk sumber daya korpus paralel. Dalam mengevaluasi hasil ekstraksi, diambil beberapa kamus dwibahasa sebagai sampel. Evaluasi dilakukan dengan memperhatikan ketepatan peletakan setiap komponen entri di dalam hasil ekstraksi. Tim peneliti menemukan bahwa sistem yang dibangun telah berhasil mengekstrak sumber daya NLP berupa leksikon bilingual, kamus morfologi, dan korpus paralel dengan optimal pada 32 kamus dwibahasa Indonesia dan bahasa daerah. Masih terdapat beberapa kekurangan pada sistem yang berhasil dibangun karena proses ekstraksi sangat bergantung dengan ketepatan pendeteksian font sehingga kualitas kamus masih memberikan pengaruh yang besar pada kualitas hasil ekstraksi. ......The development of regional language NLP in Indonesia is still relatively slow. There are several factors behind this, such as poor language documentation, a small number of speakers of the language, and lack of the resources needed to study regional language NLP. This research aims to develop a general extraction method for Indonesian and regional bilingual dictionaries to produce NLP resources. The resulting system is able to process multiple bilingual dictionaries at once into NLP resources. Dictionaries are converted to machine readable form and processed to the form of a corpus of entries in advance before extraction is carried out. A corpus of entries means corpus that contains full information of each entry in the dictionary as well as font style, font size, and the position of each word of the entry in the bilingual dictionary. The extraction process is carried out by observing the entry's pattern resulting in the entry standardization phase having to be done prior before resources are produced. Besides resource production, spell checking is also carried out specifically for parallel corpus resources. In order to evaluate the extraction results, several bilingual dictionaries are taken to be samples. Evaluation process is carried out by observing the accuracy of each entry component’s placement in the extraction results. Research team found that the resulting system has succeeded in extracting NLP resources optimally in the form of bilingual lexicon, morphology, and parallel corpus on 32 Indonesian and regional bilingual dictionaries. There are still some deficiencies in the developed system since the extraction process is highly dependent on the accuracy of font detection such that the qualities of dictionaries still have a big impact on the quality of extraction results.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harakan Akbar
Abstrak :
Perkembangan NLP bahasa daerah di Indonesia masih tergolong lambat. Banyak faktor yang melatarbelakangi hal tersebut, seperti dokumentasi bahasa yang buruk, penutur bahasa yang sedikit, dan kurangnya sumber daya untuk mempelajari NLP bahasa daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode ekstraksi kamus dwibahasa Indonesia dan bahasa daerah yang umum untuk menghasilkan sumber daya NLP. Sistem yang dihasilkan mampu mengolah banyak kamus dwibahasa sekaligus menjadi sumber daya NLP. Kamus terlebih dahulu dikonversi ke dalam bentuk machine readable dan diolah ke bentuk korpus entri sebelum dilakukan ekstraksi. Korpus entri adalah korpus yang mengandung informasi lengkap setiap entri di dalam kamus beserta jenis font, ukuran, dan posisi setiap kata pada entri di dalam kamus dwibahasa. Proses ekstraksi dilakukan dengan memperhatikan pola entri sehingga perlu dilakukan tahap standardisasi entri terlebih dahulu sebelum sumber daya dibentuk. Selain pembentukan sumber daya, dilakukan pula perbaikan ejaan khusus untuk sumber daya korpus paralel. Dalam mengevaluasi hasil ekstraksi, diambil beberapa kamus dwibahasa sebagai sampel. Evaluasi dilakukan dengan memperhatikan ketepatan peletakan setiap komponen entri di dalam hasil ekstraksi. Tim peneliti menemukan bahwa sistem yang dibangun telah berhasil mengekstrak sumber daya NLP berupa leksikon bilingual, kamus morfologi, dan korpus paralel dengan optimal pada 32 kamus dwibahasa Indonesia dan bahasa daerah. Masih terdapat beberapa kekurangan pada sistem yang berhasil dibangun karena proses ekstraksi sangat bergantung dengan ketepatan pendeteksian font sehingga kualitas kamus masih memberikan pengaruh yang besar pada kualitas hasil ekstraksi. ......The development of regional language NLP in Indonesia is still relatively slow. There are several factors behind this, such as poor language documentation, a small number of speakers of the language, and lack of the resources needed to study regional language NLP. This research aims to develop a general extraction method for Indonesian and regional bilingual dictionaries to produce NLP resources. The resulting system is able to process multiple bilingual dictionaries at once into NLP resources. Dictionaries are converted to machine readable form and processed to the form of a corpus of entries in advance before extraction is carried out. A corpus of entries means corpus that contains full information of each entry in the dictionary as well as font style, font size, and the position of each word of the entry in the bilingual dictionary. The extraction process is carried out by observing the entry's pattern resulting in the entry standardization phase having to be done prior before resources are produced. Besides resource production, spell checking is also carried out specifically for parallel corpus resources. In order to evaluate the extraction results, several bilingual dictionaries are taken to be samples. Evaluation process is carried out by observing the accuracy of each entry component’s placement in the extraction results. Research team found that the resulting system has succeeded in extracting NLP resources optimally in the form of bilingual lexicon, morphology, and parallel corpus on 32 Indonesian and regional bilingual dictionaries. There are still some deficiencies in the developed system since the extraction process is highly dependent on the accuracy of font detection such that the qualities of dictionaries still have a big impact on the quality of extraction results.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library