Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Faturrahman Jundi
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian dalam mengevaluasi fungsi ginjal pada kasus diabetes melitus menggunakan kamera gamma dan radiofarmaka 99mTc-DTPA. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perbedaan korelasi nilai Glomerular Filtration Rate GFR antara pasien diabetes dengan pasien non-diabetes yang dikalkulasi menggunakan metode Gates dan metode Inoue, peta biodistribusi radiofarmaka 99mTc-DTPA, dan radioaktivitas selama pemeriksaan Renogram. Penelitian dilakukan menggunakan pesawat SPECT dan 99mTc-DTPA pada 53 pasien dengan usia di atas 40 tahun, dan 22 diantaranya memiliki riwayat diabetes melitus tipe 2. Nilai GFR terukur mGFR dibandingkan dengan perhitungan manual eGFR menggunakan metode Gates dan Inoue. Pemetaan biodistribusi diambil dari citra statik pada region of interest ROI organ jantung, hati, kedua ginjal, dan kandung kemih. Radioaktivitas dikuantifikasi secara kasar menggunakan nilai cacahan pada peta biodistribusi dan faktor kalibrasi kamera gamma. Korelasi mGFR terhadap eGFR menggunakan metode Gates dan metode Inoue yaitu strongly positive. Peta biodistribusi radiofarmaka menunjukkan nilai cacahan pasien diabetes lebih tinggi pada organ ginjal kiri dan ginjal kanan, dan lebih rendah pada organ jantung dan hati relatif terhadap pasien non-diabetes. Organ kandung kemih tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan pada kedua grup. Untuk radioaktivitas radiofarmaka, aktivitas rata-rata tertinggi terletak pada kedua ginjal.
Research has been conducted to evaluate the renal function on diabetes mellitus case using gamma camera and 99mTc DTPA. The evaluation was performed to determine the difference of correlation of Glomerular Filtration Rate GFR values between diabetic patients and non diabetic patients which were calculated using Gates method and Inoue method, radiopharmaceutical biodistribution of 99mTc DTPA, and radioactivity during Renogram examination. The research was conducted using SPECT and 99mTc DTPA in 53 patients with over 40 years of age, and 22 of them had diabetes mellitus type 2. The measured GFR mGFR values were compared with manual calculations eGFR using Gates and Inoue method. The biodistribution was taken from the static image in the region of interest ROI of the heart, liver, kidneys, and bladder. The radioactivity was quantified roughly using the counts value in biodistribution map and calibration factor. The correlation of mGFR to eGFR using Gates method and Inoue method is strongly positive. The biodistribution map in diabetic patients showed higher values on left and right kidney, and lower values on heart and liver. The bladder showed no significant difference of biodistribution map in both groups. For radioactivities, the highest average activity lies in both kidneys.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deyan Prashna
Abstrak :
Pada umumnya, dosis pasien kanker terapi radionuklida diberikan secara fixed dose, namun diperoleh eror yang besar. Untuk menjamin keakurasian, maka diperlukan perhitungan dosimetri internal. Penelitian bertujuan mengembangkan software in-house perhitungan dosimetri internal terapi radionuklida dengan menggabungkan software peneliti sebelumnya terkait kuantifikasi aktivitas organ citra planar kamera gamma dan perhitungan AUC. Software tersebut bernama Absorbed Dose Calculator of Lu-177 dalam bentuk tampilan GUI (graphical user interface) yang dikembangkan melalui software MATLAB versi 2020a. Terdapat 3 tahap perhitungan yaitu tahap kuantifikasi akivitas berdasarkan perhitungan aktivitas conjugate view, tahap perhitungan AUC dan dosis serap. Perhitungan dilakukan terhadap 7 pasien RrDTC pada organ ginjal kanan, ginjal kiri, hati dan limfa. Nilai tertinggi untuk aktivitas diperoleh pada organ hati sebesar 20,02 MBq, sedangkan untuk dosis serap pada organ limfa sebesar 554,46 mGy atau 0,55 Gy. Nilai dosis yang diperoleh tidak melebihi nilai batas dosis yang ditoleransikan. Hasil validasi menunjukan eror (relative deviation, %RD) kurang dari 10%. Software peneliti dapat melakukan perhitungan dosimetri internal dengan hasil yang baik. ......In general, the dose of radionuclide therapy cancer patients is given in a fixed dose, but a large error is obtained. To ensure accuracy, it is necessary to calculate the internal dosimetry. This study aims to develop an in-house software for calculating the internal dosimetry of radionuclide therapy by combining the software of previous researchers related to the quantification of organ activity in gamma camera planar images and AUC calculations. The software is called Absorbed Dose Calculator of Lu-177 in the form of a GUI (graphical user interface) display which was developed through the MATLAB software version 2020a. There are 3 calculation stages, namely the activity quantification stage based on the conjugate view activity calculation, the AUC calculation stage and the absorbed dose. Calculations were performed on 7 RrDTC patients in the right kidney, left kidney, liver and spleen. The highest value for activity was obtained in the liver at 20,02 MBq, while the absorbed dose in the spleen was 554,46 mGy or 0,55 MBq. The dose value obtained does not exceed the tolerable dose limit value. The validation results show the error (relative deviation, %RD) is less than 10%. Research software can perform internal dosimetry calculations with good results.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library