Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Hermawan
"Garam merupakan salah satu komoditas strategis yang digunakan dari tingkat rumah tangga sampai ke industri kimia. Sampai saat ini jumlah produksi garam nasional masih belum tercukupi, khususnya kebutuhan garam industri. Kualitas garam diindikasikan dengan kandungan NaCl yang tinggi, yakni lebih dari 94% untuk layak konsumsi dan 98% untuk kebutuhan industri dan kandungan sisanya adalah pengotor, yaitu magnesium dan kalsium. Artemia merupakan organisme kelompok udang-udangan yang hidup air laut dan memiliki kemampuan untuk menyerap kandungan magnesium dan kalsium pada mediumnya untuk aktivitas biologis.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan densitas Artemia dan salinitas air laut yang optimal untuk menurunkan konsentrasi magnesium dan kalsium pada air laut dengan menggunakan Artemia. Sista Artemia ditetaskan dan dikembangkan hingga dewasa. Artemia ini digunakan untuk menurunkan kandungan magnesium dan kalsium pada air laut buatan dalam gelas beaker. Air laut ini kemudian dianalisis kandungan ionnya, seperti magnesium dan kalsium.
Hasil penelitian ini menunjukkan penurunan kandungan ion dalam air laut, seperti magnesium dan kalsium. Pengaruh salinitas dalam penurunan magnesium dan kalsium tidak terlihat karena penambahan maupun pengurangan salinitas tidak memengaruhi penurunan magnesium dan kalsium secara signifikan. Salinitas optimal untuk penurunan kandungan magnesium dan kalsium adalah 6,8%. Pengaruh peningkatan densitas Artemia dapat meningkatkan besaran penurunan magnesium dan kalsium. Densitas optimal untuk penurunan kandungan magnesium dan kalsium adalah 500 ekor per liter.

Salt is one of the strategic commodities that used from the household to the chemical industry. Until now, the number of national salt production is still not sufficient, particularly salt for industrial needs. Quality of salt is indicated with high NaCl concentration, viz. salt for consumption must higher than 94% of NaCl and salt for industrial use must higher than 98% of NaCl, the rest of content are impurities, include magnesium and calcium. Artemia is organism that lives in seawater and has ability to intake magnesium dan calcium in seawater for biological activity.
This research aims to determine optimal density of Artemia salina and salinity of seawater in decreasing concentration of magnesium and calcium in seawater using Artemia for improving quality of salt. Artemia salina cysts was hatched and reared until reached adult. Artemia was used in beaker glass for deareasing magnesium and calcium in seawater. Seawater was analyzed the content of magnesium and calcium.
Result of this research showed reduction of ion content in seawater, e.g. magnesium and calcium. Effect of salinity in decreasing magnesium and calcium was not shown because when salinity was increased or decreased did not affect on reduction of magnesium and calcium significantly. Optimal salinity for decreasing magnesium and calcium is 6.8%. Effect of Artemia density can increase reduction of magnesium and calcium. Optimal Artemia density for decreasing magnesium and calcium content is 500 animals per liter.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustian Heri Suprapto
"Proses bio-sementasi atau yang biasa dikenal dengan MICP (Microbial Induced Calcite Precipitation) pada tanah sangat dipengaruhi oleh aktivitas enzim urease. Aktivitas urease yang tinggi, presipitasi urea dan kalsium klorida menjadi partikel kalsit juga akan meningkat. Enzim urease diperoleh dari B.subtilis dan Oceanobacillus sp. dengan nomor isolat P3BG41 dan P3BG43. Bakteri ditumbuhkan di bawah media B4 urine dan M63 dengan asam glutamat pada suhu 37oC dan pH +7 selama lima hari pengamatan. Isolat kemudian diukur harian kepadatan optik dan aktivitas urease. Bakteri dan kombinasi urea (CO(NH2)2) dan kalsium klorida (CaCl2) disuntikkan setiap hari ke dalam pasir untuk mendapatkan hasil optimum dari presipitasi kalsit. Nilai tertinggi aktivitas enzim urease terjadi pada hari kedua inkubasi. Sementara kepadatan optik berkurang pada hari kedua, kohesi tanah mencapai nilai tertinggi pada hari itu. Namun, nilai sudut gesekan pada hari kedua memiliki titik terendah dibandingkan dengan hari lainnya.

Bio-cementation process or commonly known as MICP (Microbial Induced Calcite Precipitation) on soil is strongly influenced by urease enzyme activity. High of urease activity the precipitation of urea and calcium chloride into calcite particles will also increase. The urease enzyme is obtained from B.subtilis and Oceanobacillus sp. with isolat number P3BG41 and P3BG43. The bacteria were grown under B4 urine medium and medium M63 with glutamic acid at 37oC and pH +7 for five days observation. The isolats were then daily measured its optical density and urease activity. The bacteria and combination of urea (CO(NH2)2) and calcium chloride (CaCl2) were daily injected into the sand to obtain the optimum results from the calcite precipitation. The highest value of urease enzyme activity occurs on the second day incubation. While the optical density was reduced on the second day, the soil cohesion reaches the highest value at that day. However, the friction angle value on the second day has the lowest point compared to the other day."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oldy Fahlovvi
"Penggunaan sistem mesin pengkondisian udara (air conditioning – AC) merupakan salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan kenyamanan manusia dan telah digunakan sejak awal abad kedua puluh. Akan tetapi dengan adanya permasalahan sseperti efek rumah kaca, pemanasan global serta meningkatnya jumlah pemakaian energi memberikan masalah yang cukup tinggi. Salah satu cara dalam menangani hal ini ialah dengan menggunakan desikan yang dapat menyerap kelembaban air di udara dimana pemanfaatan desikan cair dalam sistem pengkondisian udara telah banyak dilakukan. Namun dalam sistem regenerasinya sebuah boiler digunakan untuk meregenerasi larutan desikan lemah menjadi larutan desikan kuar sehingga membutuhkan energi tambahan dalam prosesnya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi berupa penggunaan kembali panas yang terbuang pada sistem regenerasi menggunakan heat pipe heat exchanger kembali masuk kedalam sistem regenerasi sebagai media preheater. Dalam penelitian ini larutan desikan cair kalsium klorida (CaCl2) digunakan dalam sistemnya dimana terdapat 3 perbedaan konsentrasi yang digunakan, yaitu 36%, 49%, dan 62% serta tiga kecepatan aliran yaitu 0,1; 0,15 dan 0,2 liter per menit, untuk memperlihatkan nilai efektivitas serta performa pada sistem regenerasi dari masing-masing konsentrasi. Hasil menunjukan bahwa perbedaan temperatur tertinggi didapat saat penggunaan desikan dengan konsentrasi 62% dan kecepatan aliran 0,15 liter per menit yaitu sebesar ± 2,35°C yang disebabkan oleh tingginya konsentrasi larutan tersebut. Hal ini juga menyebabkan efektivitas regenerator serta efektivitas dehumidifier mencapai nilai tertinggi pada saat penggunaan desikan dengan konsentrasi 62% pada kecepatan 0,2 liter per menit yaitu sebesar 23,56% pada regenerator serta 45,31% pada dehumidifier karena dengan semakin besar konsentrasi pada larutan desikan akan menyebabkan banyaknya uap air yang mampu diserap secara lebih banyak oleh larutan desikan.

The use of an air conditioning system (AC) is one of the ways used to improve human comfort and has been used since the early twentieth century. However, with problems such as the greenhouse effect, global warming and the increasing amount of energy use, the problem is quite high. One way to deal with this is to use a desiccant that can absorb moisture in the air where the use of liquid desiccants in cooling systems has been widely practiced. However, in the regeneration system a boiler is used to regenerate a weak desiccant solution into a strong desiccant solution so that it requires additional energy in the process. This study aims to provide a solution in the form of reuse of wasted heat in the regeneration system using a heat pipe heat exchanger back into the regeneration system as a preheater medium. In this study a liquid desiccant solution of calcium chloride (CaCl2) was used in the system where there were 3 different concentrations used, namely 36%, 49%, and 62% and three flow rates, namely 0.1; 0.15 and 0.2 liters per minute, to show the effectiveness and performance of the regeneration system for each concentration. The results showed that the highest temperature difference was obtained when using a desiccant with a concentration of 62% and a flow rate of 0.15 liters per minute which was ± 2.35°C caused by the high concentration of the solution. This also causes the effectiveness of the regenerator and the effectiveness of the dehumidifier to reach the highest value when using a desiccant with a concentration of 62% at a speed of 0.2 liters per minute, which is 23.56% in the regenerator and 45.31% in the dehumidifier because the greater the concentration in the solution. desiccant will cause a lot of water vapor that can be absorbed more by the desiccant solution."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setiawan
"ABSTRAK
Sediaan padat dapat menyebabkan resiko tersedak apabila digunakan secara oral pada lansia maupun balita. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan bentuk sediaan film. Karaginan merupakan polimer alam yang sering digunakan sebagai bahan pembawa obat dalam sediaan gel maupun film. Polimer karaginan sering kali terdegradasi dan sulit untuk membentuk gel karena sifatnya yang larut dalam air panas. Kehadiran ion divalen dapat membantu proses terbentuknya gel pada karaginanan dengan mekanisme tautan silang. Pengamatan terhadap pengaruh metode pembuatan gel karaginan dan kalsium klorida sebagai basis film dilakukan untuk mengetahui potensi dari film yang dihasilkan. Film dibuat dengan mencampurkan larutan karaginan dengan larutan kalsium klorida melalui tiga metode, yaitu metode tetes, metode tuang dan tanpa kalsium klorida. Film yang dibuat dengan penambahan kalsium klorida memiliki daya mengembang yang baik namun kekuatan mekanisnya lemah. Penggunaan kalsium klorida dalam konsentrasi tinggi mengurangi kekuatan mekanis dari film sehingga film ini lebih cocok bila digunakan sebagai sediaan film sublingual.

ABSTRACT
Solid dosage may cause choking risks when used orally in geriatric or pediatric. This can be resolved by using the film dosage forms. Carrageenan is a natural polymer that is often used as a drug carrier in the preparation of gels and films. Carrageenan polymers are often degraded and difficult to form a gel because it is soluble in hot water. The presence of divalent ions can help the process of gel formation in carrageenan with cross-link mechanism. Observation of the influence of manufacturing methods carrageenan gel and calcium chloride as a film base performed to determine the potential of the resulting film. The film is made by mixing a solution of calcium chloride solution carrageenan through three methods, namely drip method, cast method and without calcium chloride. The film made with the addition of calcium chloride has expanded good swelling property but weak mechanical strength. The use of calcium chloride in high concentration reduces the mechanical strength of the film so the film is more suitable when used as a sublingual film dosage form.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S42945
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Salsabila
"Tandan Kosong Sawit (TKS) merupakan limbah padat utama dari industri pengolahan kelapa sawit. Salah satu polimer penyusun TKS adalah lignin. Saat ini pemanfaatan lignin paling banyak digunakan sebagai perekat kayu. Aktivitas antioksidan lignin telah menerima banyak perhatian karena struktur polifenol yang dimiliki oleh lignin. Meskipun penelitian terdahulu membuktikan bahwa lignin mempunyai aktivitas antioksidan, namun lignin mudah teroksidasi dalam penyimpanan. Oleh karena itu dibutuhkan bahan untuk menjaga stabilitas lignin. Penelitian ini menganalisis kelayakan investasi dari pabrik produsi lignin terenkapsulasi dari TKS sebagai bahan baku. Pabrik akan dibangun di daerah Kertajaya, Banten, dengan masa usia proyek 15 tahun dan ditargetkan untuk mampu memenuhi target 1% market share. Penelitian ini membandingkan empat macam proses praperlakuan, yaitu basa dengan NaOH, asam-basa, steam explosion, dan basa dengan NH4OH. Simulasi proses produksi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SuperPro Designer untuk memperoleh data neraca massa, energi, dan parameter keekonomian. Simulasi menunjukkan produksi lignin terenkapsulasi dengan metode praperlakuan menggunakan NaOH sebagai alternatif terbaik dengan parameter profibilitas berupa NPV, IRR, PBP, sebesar USD USD 6.078.000; 35,23 % dan 3,19 tahun; secara berurutan pada harga jual produk sebesar USD 40/kg.

Oil Palm Empty Fruit Bunch (EFB) is the main solid waste from the palm oil processing industry. One of the main constituent polymers of Oil Palm EFB is lignin. Currently, the use of lignin is most widely used as wood adhesives. The antioxidant activity of lignin has received much attention recently because of the structure of the polyphenols possessed by lignin. Although previous studies have shown that lignin has antioxidant activity, lignin is easily oxidized while in storage. Therefore we need materials to maintain lignin stability. This research analyzes the investment feasibility of a lignin production plant encapsulated from oil palm empty fruit bunches (TKS) as raw material. The factory will be built in theKertaja area Banten, with a project life span of 15 years and is targeted to be able to meet 1% market share. This study compared four kinds of pretreatment processes, namely bases with NaOH, acid-bases, steam explosion, and bases with NH4OH. The production process simulation is carried out by using the SuperPro Designer software to obtain mass, energy, and economic parameter data. Simulations show the production of encapsulated lignin with the alkaline pretreatment using NaOH method as the best alternative with the profitability parameters in the form of NPV, IRR, and PBP, of USD 6.078.000; 35,23 % and 3,19 years, respectively, at the product selling price of USD 40/kg."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Adhi Prayoga
"Penggunaan agregat daur ulang dalam bidang konstruksi sudah sering digunakan di berbagai negara di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan mekanik mortar akibat penambahan agregat halus daur ulang dan admixture kalsium klorida. Jumlah agregat halus daur ulang yang digunakan yaitu 20 dari total agregat halus alami dan jumlah kalsium klorida yang digunakan yaitu memiliki variasi 1, 2, 3, 4, dan 5 dari jumlah semen yang digunakan. Hasil didapatkan bahwa mortar dengan kalsium klorida sebanyak 5 mengasilkan mortar dengan kuat tekan yang paling tinggi yaitu 31,75MPa pada umur 56 hari. Kuat lentur tertinggi pada penggunaan 4 kalsium klorida yaitu sebesar 4,324MPa. Penyusutan tertinggi pada penggunaan 5 kalsium klorida. Daya serap air tertinggi pada penggunaan 1 kalsium klorida yaitu sebesar 112,24 g/100cm2.

The use of recycled aggregate in the construction field has been frequently used in various countries around the world. This study aims to determine the physical and mechanical properties of mortar due to the addition of recycled fine aggregate and admixture of calcium chloride. The amount of recycled fine aggregate used is 20 of the total natural fine aggregate and the amount of calcium chloride were used that have a variety of 1, 2, 3, 4 and 5 of the amount of cement used. The result showed that mortar with calcium chloride as much as 5 resulting mortar with the highest compressive strength that is 31,75MPa at age 56 days. The highest bending strength in the use of 4 calcium chloride is 4,324MPa. The highest depreciation on the use of 5 calcium chloride. The highest water absorption in the use of 1 calcium chloride is 112,24 g 100cm2.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69895
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library