Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ina Marliana
"Pada dasarnya industri kecil dan menengah memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Industri kecil memiliki fleksibilitas yang lebih baik dari industri menengah dan besar,bahkan dalam kondisi krisis pun industri kecil memiliki ketahanan yang lebih baik. Keberadaan industri kecil memberi dampak sosial dalam penyediaan lapangan pekerjaan dan pemerataan pendapatan.
Ada tiga komponen utama yang dapat mempengaruhi perkembangan usaha kecil, yaitu SDM dalam hal ini pengusaha, strategi yang digunakan dan peran keluarga. Keluarga merupakan faktor yang cukup penting dalam mempengaruhi perkembangan usaha kecil. Mengingat usaha kecil pada umumnya usaha keluarga. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang perilaku kewirausahaan pengusaha industri kecil dan peran keluarga pengusaha dalam upaya mengembangkan atau mempertahankan usaha industri kecil.
Peneltian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara terperinci fenomena sosial yang kompleks. Penelitian dilakukan di sentra industri kecil Kalibata Pulo Jakarta Selatan. Subyek penelitian adalah satu orang pengusaha industri kecil berhasil, satu orang pengusaha industri kecil stabil dan satu orang pengusaha industri kecil tidak berkembang. Metode pengumpulan data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan observasi non-partisipan.
Hasil temuan lapangan menunjukkan bahwa industri kecil sebagai organisasi kewirausahan memiliki struktur organisasi sederhana terdiri dari pimpinan dan unit operasi. Pengambilan keputusan berada pada satu orang yaitu pimpinanusaha, sehingga maju mundurnya usaha sangat tergantung pada kemampuan kewirausahaan individu pengusaha. Hasil penelitian lapangan menunjukkan bahwa Pengusaha berhasil merupakan sosok pengusaha yang ulet dan mau bekerja keras. Faktor yang dapat menghambat perkembangan usaha industri kecil pada kasus Pengusaha Tidak Berkembang cenderung merupakan kendala internal yaitu kemampuan pengambilan resiko yang rendah, hal ini ditunjukkan dengan usahanya hanya produktif pada waktu musim ramai saja. Sedangkan pada Pengusaha Stabil, faktor internal yang menghambat perkembangan usahanya adalah etos kerja yang rendah. Maka dapat dikatakan bahwa perkembangan usaha ditentukan oleh kemampuan mengambil resiko (risk taking) dan memiliki etos kerja tinggi dari pelaku usaha, dimana keduanya menunjukkan karakteristik pengusaha yang memiliki jiwa kewirausahaan. Kemampuan kewirausahaan pengusaha tercermin dari strategi pemasaran yang diterapkan pengusaha dalam upaya mengembangkan usahanya.
Meskipun sebagian pengusaha di sentra Kalibata Pulo berlatar belakang keluarga wirausaha, namun peran keluarga tidak dominan dalam pengembangan usaha. Sebagian besar pengusaha di sentra tersebut masih memiliki ikatan keluarga satu dengan yang lainnya, namun hal tersebut tidak mendorong mereka untuk melakukan penggabungan usaha atau membentuk suatu asosiasi untuk pengembangan usaha. Masing-masing pengusaha menjalankan usahanya sendiri-sendiri. Mereka tidak memanfaatkan hubungan keluarga untuk mendapatkan bantuan modal dari lingkungan keluarga, karena dikhawatirkan dapat mengganggu hubungan silaturahmi diantara mereka.
Hasil temuan lapangan menunjukkan bahwa pada umumnya industri kecil di Sentra Kalibata Puloa mempunyai peluang yang sama untuk mendapat pembinaan. Mereka sudah dapat memanfaatkan program bantuan modal usaha, mesin maupun program pelatihan. Namun karena penentuan program pelatihan masih bersifat top-down tanpa mengetahui kebutuhan industri kecil, hal ini menyebabkan para pengusaha enggan menerapkannya dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Dengan melakukan analisis terhadap kendala-kendala internal dan eksternal yang dapat menghambat perkembangan usaha industri kecil di sentra Kalibata Pulo, menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi oleh para pengusaha dalam menjalankan usahanya tidak sama. Namun secara umum masalah utama yang dapat diidentifikasi adalah kemampuan kewirausahaan pengusaha yaitu aspek pengambilan resiko dan etos kerja yang rendah. Selain itu, masalah permodalan dan persaingan tidak sehat. Hasil temuan lapangan menunjukan tidak ada jaringan diantara para pengusaha industri kecil berbentuk ikatan atau paguyuban. Hal ini berarti sentra Kalibata Pulo tidak bersifat dinamis. Jaringan diantara pengusaha dapat berfungsi sebagai fasiltas pertukaran informasi yang dapat mendukung perkembangan usaha. Dalam upaya untuk mengembangkan usaha industri kecil di sentra kalibata Pulo, maka intervensi dapat dilakukan dengan 'Program Pengembangan Jaringan antar Pengusaha Berbasis Komunitas Sentra"."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T4363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kaluara, Feby Hendola
"Sebagai mahasiswi arsitektur, pertanyaan mengenai pentingnya bentuk fisik kota di tengah deru informasi, perkembangan teknologi, dan segala sesuatu yang mampu didapat secara instan sering kali menghampiri pikiran saya. Tulisan ini merupakan sebuah usaha untuk menjawab sesuatu yang sangat mendasar di antara dinamika kehidupan urban tersebut: makna kematian pada sebuah pemakaman ketika media sosial online mendominasi. Kurang lebih di sini saya mencoba menilik bentuk material dan virtual Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata? sebuah pemakaman yang sangat simbolis dan menyimpan banyak cerita perjuangan?dan interpretasi masyarakat Jakarta yang asik dengan rutinitas dunia mayanya terhadap pemakaman tersebut. Sebagian dari penilikan ini adalah hasil refleksi dari teori dasein Heidegger, konsepsi ruang yang diperkasai oleh Tarthang Tulku dan sekilas mengenai konsepsi virtual-aktual yang diusung oleh Deleuze. Topik kematian sendiri saya ambil karena berhubungan erat dengan eksistensi manusia. Saya pikir meskipun perubahan yang terjadi pada kehidupan manusia terus terjadi, selalu ada titik henti yang begitu mendasar hingga mampu menjadi titik balik manusia untuk merefleksikan dirinya. Kematian adalah salah satunya. Hal ini tentu berkaitan dengan bagaimana arsitektur membentuk ruang untuk pengalaman kematian. Dapat dikatakan tulisan ini merupakan upaya menilik kembali fungsi arsitektur, khususnya arsitektur kematian, pada kota Jakarta di tengah deru perubahan dan perkembangan zaman.

As an architecture student, questions about how important physics of a city in the era of information and technology development?when everything can be received instantly?often come through my head. This writing is an attempt to answer a very basic thing in the dynamic life of urban: the interpretation of death on a cemetery while online social media dominating. I try to observe carefully the material and virtual form of Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata? a heroes cemetery which is very symbolic and has many stories about fighting for independence?and interpretation of Jakarta society who has been busied by ?virtual reality? about that cemetery. A part of this observation is also a reflection of some theories: Heidegger?s dasein, Tulku?s conception of space, and Deleuze?s interpretation about virtual-actual. I choose death as the topic because it is much related to human existence. I think there must be some very basic point among all of the changes which makes everyone can stop or turn around to reflect their selves. Death is one of those points. This is, of course, also related to how architecture creates space to experience the death. This writing can be said as an exertion to rethink the function of architecture, especially architecture of death, while changes and developments continuously coming in the city of Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42442
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kahfi Kurnia
"ABSTRAK
Indonesia negara yang sedang melakukan pembangunan infrastruktur transportasi secara massif masih memiliki permasalahan yang besar terutama dari aspek pendanaan. Dengan Kebutuhan biaya yang sangat besar serta proyek yang dilakukan secara bersamaan, salah satu solusi yang bisa di tawarkan adalah pemanfaatan nilai lahan untuk membantu pemerintah dalam meringankan biaya pengeluaran. Untuk bisa melakukan pemanfaatan nilai lahan diperlukan terlebih dahulu untuk mengetahui nilai harga tanah ketika proyek transportasi tersebut selesai dibangun. Dalam penelitian ini saya akan mengembangkan model persamaan berdasarkan variabel variabel yang mempengaruhi nilai harga tanah sehingga bisa membuat model untuk memprediksikan nilai harga tanah dimana nantinya harga tanah tersebut bisa di manfaatkan untuk skema pemanfaatan nilai lahan untuk membantu pemerintah dalam aspek pembiayaan. Penelitian menemukan bahwa variabel yang mempengaruhi nilai harga tanah adalah bentuk tanah, sosial ekonomi masyarakat sekitar, jarak dari stasiun dan umur bangunan diatasnya dengan model regresi LnHarga Tanah = 16.991 0.203 Bentuk 0.084 Ekonomi ndash; 0.719 Stasiun ndash; 0.405 LgUmur

ABSTRACT<>br>
Indonesia is one of the countries building massive transportation infrastructure project, which currently facing a lot of problems especially in the aspect of funding. One of the solutions which can be offered to solve the great requirement cost neede is using land value capture mechanism to ease the expenses of the government. In order to develop land value capture mechanism we need to know the land value when the transportation project finished its construction. In this research I will develop a model formula based on the variables which effects the land value which can be used as land value capture mechanism to help government in funding aspect. The variable which shows dominance as a factor for the price of land are shape of land, social status of residents, distance from station and age of building above the land. The final equation for the multiple linear regression obtain to estimate land price is LnLandPrice 16.991 0.203 Shape 0.084 Economy ndash 0.719 Station ndash 0.405 LgAge"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maisaratuz Zikro
"Skripsi ini mengkaji bagaimana strategi adaptasi yang dilakukan pemilik konveksi pakaian anak asal Betawi dalam menghadapi persaingan bisnis agar usahanya dapat tetap bertahan dan berkembang. Persoalan yang dihadapi para pemilik konveksi asal Betawi terkait banyak munculnya kompetitor dari etnis lain. Hal ini membuat para pemilik konveksi yang masih bertahan melakukan berbagai strategi adaptasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan partisipasi observasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa strategi adaptasi yang dilakukan yakni meningkatkan kualitas SDM, penghimpunan modal yang kuat, meningkatkan mutu produk, target dan motivasi, menjalin hubungan yang baik dan memanfaatkan media sosial. Selain strategi adaptasi yang dilakukan, adapula proses pengelolaan dan nilai-nilai yang diterapkan para pemilik konveksi agar tercipta hubungan baik kepada pelanggan, pekerja dan lingkungan sosial. Kata kunci: Betawi, industri konveksi, nilai budaya, strategi adaptasi.

This thesis is discuss about the owner of children clothing production rsquo s, from Betawi ethnic, adaptation strategies to face the business competition in order to maintain and develop their convection. The problem that is faced by the Betawi rsquo s convections are related to new competitor appearance by other ethnic. The owner of convection still maintain doing some adaptation strategy. This research use qualitative method with indeepth interview and observatory participation.
The result from this research show that adaptation strategies done by the convection are increasing the quality of human resource, collecting strong capital, increasing the product quality, targeting and motivation, building good relation and utilizing social media. Beside doing adaptation strategies, there are managing process and values which is applied by the owner of the convection in order to create good relation with the customers, workers and social environment. Key words Adaptation strategy, betawi, convection industry, cultural value.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66458
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Amanda Devina
"ABSTRACT
Paper ini membahas mengenai uneven development dan mendeteksi circular causation yang terjadi di kawasan Kalibata. Perkembangan tidak merata terjadi antara kawasan berjualan pedagang kaki lima dan kawasan berjualan di Kalibata City. Metode penelitian dilakukan dengan studi pustaka sebagai landasan teori untuk memahami terjadinya perkembangan tidak merata dan terjadinya circular causation dalam perkembangan tidak merata. Pengambilan data dilakukan melalui studi lapangan dengan melakukan wawancara, observasi, dan mapping secara langsung. Informasi yang didapatkan dari mapping digunakan untuk membandingkan perbedaan proses produksi dari antara dua kawasan. Kalibata City sebagai kawasan formal dan area berjualan PKL sebagai kawasan informal memiliki perbedaan potensi yang menjadikan adanya perbedaan proses produksi di kedua kawasan. Artikel ini menemukan bahwa: 1 fasilitas pengunjung di PKL jauh lebih sederhana dibandingkan Kalibata City; 2 area PKL tidak terjamin legalitas sehingga ada kemungkinan penggusuran, 3 area berjualan PKL terbatas pada area pinggir rel kereta, 4 alat produksi PKL lebih sederhana dibandingkan Kalibata City, dan 5 kemampuan PKL lebih terbatas dibanding pekerja di Kalibata City. Kami juga menemukan terdapat 3 jenis produksi di PKL kompleksitas rendah, sedang, tinggi . Sementara, proses produksi di Kalibata City bekerja secara lebih terstruktur dan terorganisir. Perbedaan proses produksi yang dijalankan memicu terjadinya perbedaan perkembangan antar kawasan. Circular causation menjadikan perbedaan perkembangan yang ada menjadi semakin parah. Kawasan Kalibata City sebagai wilayah formal akan terus mampu melakukan perkembangan kawasan, sedangkan kawasan PKL dengan keterbatasannya akan terus memiliki kesempatan perkembangan yang terbatas.

ABSTRACT
This paper discusses the uneven development and detects the circular causation that occurs in the Kalibata area. Uneven development occurs between the street vendor trade area and Kalibata City trade area. The research method is done through literature study as the theoretical basis in order to understand about the uneven development and the occurrence of circular causation in uneven development. Data collection is done through field study by conducting interviews, observation, and direct mapping. Information obtained from mapping is used to compare the differences in production processes between two regions. Kalibata City as the formal area and street vendors trade area as the informal area have different potential that generates the difference in production process in both areas. This article found that 1 street vendors consumer facilities is simpler than Kalibata City 2 street vendor area doesnt have legal permit, thus making them susceptible to eviction, 3 street vendor trade area is limited to the area beside the railway, 4 the tools used by the street vendors are less sophisticated than Kalibata City, and 5 the street vendors have limited skills than the workers in Kalibata City. We also found there are 3 types of production of street vendors low, mid, high complexity. Meanwhile, production process in Kalibata City is ran in a more structured and organized way. The differences in the production trigger the developmental differences between these regions. Circular causation makes the existing developmental differences worse. Kalibata City area as a formal area will continue to be able to develop its area, while the area of PKL with its limitations will continue to have limited opportunities to develop. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Yusroh
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami tanggungjawab negara dalam penyelenggaraan rumah susun sebagai bagian dari lingkup pelayanan publik, sebagaimana rumah susun merupakan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan dasar tempat tinggal yang tercantum pada Pasal 5 Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan juga sebagai solusi untuk mengatasi permukiman informal seperti permukiman kumuh, dan maka dari itu penyelenggaraan rumah susun merupakan bagian dari kepentingan umum dan kepentingan negara berdasarkan Pasal 18 Undang- Undang Pokok Agraria dan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1961 tentang Pencabutan Hak- Hak Tanah dan Benda-Benda Yang Ada Diatasnya yang menyatakan kepentingan umum termasuk ”kepentingan bangsa dan negara serta kepentingan bersama rakyat”. Penelitian normatif ini dilakukan dengan melakukan studi literatur, peraturan perundang-undangan serta menggunakan data-data relevan, bersifat deskriptif dan berbentuk evaluatif, yakni menilai atau mengukur pelaksanaan pelayanan publik dan perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik di Indonesia dengan mempelajari kasus-kasus penyelenggaraan rumah susun di DKI Jakarta yakni Kalibata City dan TOD Tanjung Barat yang keduanya merupakan program pemerintah.

This research aims to comprehend the responsibility of the state concerning the provision of condominiums as part of public services, as provision of housing is stated in Article 5 of Public Services Act No. 25 of 2009. The provision of condominiums is one of the means that could be done as solution to meet the people’s need of housing and to overcome the problem of informal settlements such as slums in urban areas; and thus, the provision of condominiums is a part of the public interest, as stated in Article 18 of the Agrarian Act No. 5 of 1960 and Article 1 of Revocation of Land Rights and Objects Act No. 20 of 1961 that the public interest includes "the interests of the nation, the state, as well as the common interests of the people". This normative research is carried out by studying literatures and regulations, relevant data(s), and assesses the quality of the public services and good governance in Indonesia descriptively by evaluating cases of condominiums in DKI Jakarta, namely Kalibata City and TOD Tanjung Barat; both of which are programs of the government.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library