Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ferry Suriady W
Abstrak :
ABSTRAK


Telah dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh penyuntikan CdCl2 dosis tunggal (IP) terhadap sistem tulang keras fetus mencit strain CBR. Penyuntikan dilakukan pada hari kehamilan ke-7 terhadap 30 ekor induk yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan, yaitu kelompok penyuntikan 0 n mol CdCl2/kg b.b. (plasebo); 15 p mol CdCl2/kg b.b.; dan 20 [1 mol CdCl2/kg b.b. dengan pelarut akuabidestilata. Pada hari kehamilan ke-18 induk dibunuh, kondisi intrauterin dicatat, dan fetus diwarnai dengan Alizarin Red S. Pengamatan dilakukan dengan membandingkan sistem tulang keras fetus perlakuan dengan plasebo, dan kelaihan dikenali berdasarkan literatur. Hasil Uji Jonckheere-Terpstra (a = 0,05)
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Khairina Ashar
Abstrak :
Kadmium adalah unsur toksik yang terdapat di lingkungan dan tidak dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsumsi air sumur yang terpajan kadmium dengan kandungan kadmium di dalam urin. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di sekitar TPA Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Populasi adalah seluruh laki-laki dan perempuan dewasa, dengan sampel berjumlah 96 orang yang diambil dengan metode stratified random sampling. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 63 orang (65,6%) terpajan pada air sumur dengan kandungan kadmium yang telah melebihi baku mutu dan seluruh sampel masyarakat (100%) terdapat kadmium di dalam urin yang telah melewati nilai ambang batas. Tidak ada hubungan yang signifikan antara konsumsi air sumur yang terpajan kadmium dengan kadmium di dalam urin. Pada analsiis multivariat menunjukkan bahwa masyarakat yang mengkonsumsi air sumur yang terpajan Cd lebih dari 0,005 mg/l memiliki risiko 2,657 kali terdapat kadmium dalam urinnya setelah dikontrol dengan variabel umur, jenis kelamin, pekerjaan, kebiasaan merokok, durasi pajanan, dan jarak dari TPA. Oleh karena itu, masyarakat dianjurkan untuk tidak menggunakan air sumur sebagai sumber air minum dan diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pemerintah Kabupaten Deli Serdang sebagai dasar untuk membuat perencanaan daerah bidang air minum dan sanitasi di wilayah studi. ......Cadmium (Cd) is a toxic element ubiquitous in the environment and not needed by the human body. The aim of this study was to determine relationship of consumption of well water exposed to cadmium with cadmium in urine. The study was performed with cross sectional design in the community residence around Namo Bintang Dumpsite. The population were adult males and females with a sample of 96 people taken by stratified random sampling. Data analyzed by logistic regression. Study result showed that Cd levels from the dug wells revealed that 63 respondents (65,6%) had exposed to Cd higher than normal levels, 96 urine samples (100%) had high Cd levels above the normal limits. There were not significant correlations between the Cd levels from the wells and Cd in urine. Multivariate analysis showed that community who consume well water exposed Cd more than 0,005 mg/l have 2,657 times higher risk cadmium in urine after adjusted by age, sex, occupation, smoking, duration of exposure, and the distance from dumpsite area. Therefore, Residents was suggested to not use wells water as a primary resource to drinking water and expected to be utilized by the government of Deli Serdang regency as a basis for regional planning areas water and sanitation in the study area.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49155
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Josef Ridwan
Abstrak :
Keberadaan cemaran logam berat dalam ikan asin yang umum dikonsumsi masyarakat Indonesia dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kadar kadmium (Cd) dan timbal (Pb) dalam ikan teri kering dan ikan asin tenggiri yang diperoleh di Muara Angke. Logam berat dianalisis dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang gelombang yang spesifik yaitu 283,3 nm untuk timbal dan 228,8 nm untuk kadmium. Penelitian ini menunjukkan bahwa kadar timbal pada ikan teri kering 0,7151? 0,7158 µg/g berat basah, sementara pada ikan asin tenggiri 0,9412?0,9516 µg/g berat basah. Kadar kadmium pada ikan teri kering 0,1060? 0,1179 µg/g berat basah dan pada ikan asin tenggiri 0,0394?0,0424 µg/g berat basah. Berdasarkan batas aman yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional 2009, ikan teri kering (Stolephorus spp.) dan ikan asin tenggiri (Scomberomorus sp.) melewati batas aman yang ditetapkan.
Abstract
Contamination of heavy metals in salted fish that commonly consumed by Indonesian people may cause various health problems. The study aimed to determine levels of cadmium (Cd) and lead (Pb) in dried anchovy (Stolephorus spp.) and salted mackerel (Scomberomorus sp.) from Muara Angke. Heavy metals were analyzed by Atomic Absorption Spectrometry (AAS) at specific wavelenght, which were 283,3 nm for lead and 228,8 nm for cadmium. This research showed that dried anchovy contained lead 0,7151 to 0, 7150 µg/g wet weight, and salted mackerel 0,9412 to 0,9516 µg/g wet weight. While dried anchovy contained cadmium 0,1060 to 0,1179 µg/g wet weight and salted mackerel 0,0394 to 0,0424 µg/g wet weight. Under the safe limit set by Badan Standarisasi Nasional 2009, dried anchovy (Stolephorus spp.) dan salted mackerel (Scomberomorus sp.) do not pass the safe limit set.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S196
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Setiorini
Abstrak :
Pada saat ini penggunaan kadmium di industri-industri di Indonesia semakin meningkat, dan sebagai akibatnya pencemaran logam tersebut di lingkungan cukup tinggi. Kadmium dapat menyebabkan keracunan akut maupun keracunan kronis pada manusia. Keracunan akut dapat menimbulkan antara lain kejang perut, sakit kepala, syok, kerusakan paru-paru dan sistem reproduksi. Untuk mengetahui pengaruh penyuntikan kadmium klorida (CdClz) dosis tunggal terhadap motilitas spermatozoa telah dilakukan penelitian eksperimental pada 25 ekor mencit (Mus musculus L.) jantan galur Swiss. Hewan uji dibagi dalam lima kelompok eksperimen yaitu kelompok eksperimen I, 1I, III, IV (KE1 sampai dengan KE4) yang disuntik berturut-turut dengan dosis 0,045; 0,090; 0,180 dan 0,360 mg Cd+/lkg b.b., dan kelompok kontrol yang disuntik dengan akuabidestilata. Hasil uji ANAVA menunjukkan bahwa penyuntikan kadmium klorida secara intraperitoneal dosis 0,045; 0,090; 0,180; dan 0,360 mg Cd s+/kg b.b. berpengaruh terhadap persentase motilitas spermatozoa. Hasil uji Tukey (a = 0,05) menunjukkan bahwa penyuntikan kadmium klorida dosis 0,180 dan 0,360 mg Cd+/kg b.b. menyebabkan penurunan motilitas spermatozoa, sedangkan dosis 0,045 dan 0,090 mg Cd+/kg b.b. tidak menyebabkan penurunan motilitas spermatozoa.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Hardwiyantoro
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh penyuntikan CdCl~ dosis tunggal intraperitoneal terhadap .<;. malformasi mor-fologi luar fetLts mencit galur CBR. Penyuntikan dilakukan pada hari ke-7 kehamilan terhadap 30 ekor induk yang dib~gi menjadi 3 kelompok perlakuan, yaitu kelompok penyuntikan 0 mg CdC1 2 /kg b.b. (plasebo); 2,5 mg CdC12 /kg b.b.; dan 3,5 mg CdC1 2 /kg b.b. dengan pelarut akuabidestilata. Pada hari ke-18 kehamilan induk dibunuh, kondisi intrauterin dicatat, dan fetus dimasukkan dalam larutan Bouin. Pengamatan dilakukan dengan membandingkan morfologi luar fetus perlakuan dengan plasebo, dan malformasi luar ditetapkan berdasarkan literatur. Hasil Uji Kruskal-Wallis (a = 0,05) terhadap persentase kegagalan berimplantasi, berat dan panjang badan fetus tidak berbeda nyata. Hasil Uji Jonckheere-Terpstra (a = 0,05) menunjukkan kematian pasca implantasi dan malformasi morfologi luar cenderung meningkat seiring kenaikan dosis. Deviasi morfologi yang ditemukan yaitu: hematoma, fusi plasenta, dan retardasi pertumbuhan. Hasil Uji Kruskal-Wallis terha~ dap malformasi polidaktili ekstremitas depan berbeda nyata pada seluruh kelompok penyuntikan, namun tidak berbeda terhadap malformasi eksensefali.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Pramudya
Abstrak :
Kadmium ( Cd ) adalah logam berat yang ticlak berguna bagi tubuh dan dapat menimbulkan keracunan pada makluk fi^dup. Logam ini cenderung terakumulasi dalam jaringan tubuh dan mempunyai waktu paruh yang panjang. Cd masuk kedalarn tubuh melalui saluran pemapasan dan pencemaan. Makanan yang menganclung Cd menyebabkan masuknya logam ini ke dalam tubuh manusia. Telur ayarn petelur diduga mengandung Cd yang berasal dari pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Cd terhadap, produktivitas dan alcumulasinya dalam telur ayarn petelur. Tiap kelompok terdiri dari 20 ekor ayam. dan masing-masing diberi pakan yang ditambah Cd 10 dan 20 mg tiap kg pakan selama 2 bulan. Sebagai kontrol adalah kelompok ayam yang diberi pakan yang tidak ditambah Cd. Produksi telur diamati setiap hari. Sampel diambil setiap minggu, dioksidasi dengan campuran asam, dan dianalisis dengan memakai spektrofotometer ,serapan atom dimana prinsipnya adalah pengulcuran radiasi yang diserap oleh atom yang ingin ditentukan kadamya. Metode ini dipilih karena sederhana, cepat, peka, teliti dan selektif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa toksisitas Cd menurunkan produksi telur dari kelompok yang menclapat Cd 10 dan 20 mg per kg pakan mulai minggu ke-7 dari perlalcuan. Hal ini disebabkan karena Cd menghambat absorpsi kalsium yang dibutuhkan untuk pembentukan kulit telur. Pada umumnya, kadar Cd dalarn putih dan kuning telur dari kelompok yang yang mendapat pakan ditambah Cd 10 dan 20 mg tiap kg pakan, lebih tinggi daripada kontrol. Meskipun sebagian besar perbedaannya tidak nyata. Kadar Cd dalam putih telur lebih besar daripada dalam kuning telur dengan perbandingan 4: 1. ......Cadmium ( Cd ) is a heavy metal useless to the body and it can affect toxicity to biological life. This metal tends to accumulate in the tissues and has a long half-life. Cd enters the body through respiratory and digestive tract9. Cd-contaminated foods cause this metal to enter the human body. The eggs of the layer chicken are suspected to contain cadmiuni^ which comes from the poultry feed. The aim of this study was to know the effect of cadmium on the productivity and its accumulation in the eggs of layer chicken. Each group consisted of 20 chicken and were given poultry feed plus Cd 10 and 20 mg per kg of poultry feed respectively for 2 months. As the control group was the chicken fed without Cd addition. The egg production was observed everyday. Samples were taken everyweek, oxidized with an acid mixture, and analyzed using atomic absorption spectrophotometer, the principle of which was to measure the radiation absorption by the atom being determined. This method was chosen because of its simplicity, rapidity, sensitivity, accuration, and selectivity. The results indicated that cadmium toxicity decreased the egg production of the groups fed with Cd 10 and 20 mg per kg of poultry feed respectively, which started from the 7th week of the treatment. Probably, this was caused by Cd, which inhibited calcium absorption used for egg-shell formation. In general, the concentration of Cd in egg whites and yolks of the groups treated with Cd 10 and 20 mg per kg of poultry feed respectively, were higher than that of the control group. However most of the
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neneng Devy Febriyani
Abstrak :
Perubahan lingkungan telah terjadi di Teluk Jakarta diakibatkan pencemaran oleh sampah dan banyaknya limbah industri yang semakin meningkat, namun dalam kondisi yang sedemikian tercemar masih ditemukan kenyataan lain bahwa beberapa jenis ikan, udang, kerang masih dapat ditemui di teluk Jakarta yang masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar tembaga, kadmium, dan timbal yang menyemari udang jerbung dan udang pacet dan untuk mengetahui apakah kandungan ketiga logam tersebut masih dalam batas aman untuk dikonsumsi mayarakat. Preparasi awal dilakukan dengan mencuci udang, pisahkan bagian badan, kulit, dan kepala, lalu keringkan dalam oven pada suhu 60° C selama 24 jam, setelah kering blender hingga menjadi serbuk.lalu destruksi dengan HNO3 65% di atas lempeng pemanas dalam lemari asam. Diperoleh rata-rata kadar tembaga dalam badan, kulit, kepala udang jerbung dan udang pacet dalam sampel (bobot basah) yang diteliti berturut-turut adalah 1,07 0,05; 2,23±0,08;4,30 0,29; 5,28 ± 0,13; 4,26 0,21; dan 11,86 ± 0,38 mg/kg. Rata-rata kadar kadmium dalam badan, kulit, kepala udang jerbung dan udang pacet dalam sampel (bobot basah) yang diteliti berturut-turut adalah 1,010,05; 0,69 ± 0,02; 0,83±0,11; 0,61 ± 0,02; 0,64 0,06; 0,80± 0,03 mg/kg. Rata-rata kadar timbal dalam badan, kulit, kepala udang jerbung dan udang pacet dalam sampel (bobot basah) yang diteliti berturut-turut adalah 0,21 ± 0,00; 0,48 ± 0,011,170,00; 0,56 0,00; 0,82 ± 0,00; 0,67 ±0,00 mg/kg. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tembaga, kadmium, dan timbal terdeteksi pada seluruh sampel dan masih dalam batas aman dikonsumsi berdasarkan maksimum kadar tembaga, kadmium, dan timbal yang telah ditetapkan Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yaitu sebesar 20,0 mg/kg, 1,0 mg/kg, dan 2,0 mg/kg.
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, ], 2010
S33138
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Kumala Dewi
Abstrak :
Penggunaan biomassa alga hijau untuk menyerap logam berat merupakan alternatif pemecahan masalah penanganan pencemaran logam berat di lingkungan perairan. Pada penelitian ini dipelajari karakterisasi penggunaan biomassa alga hijau hasil budidaya Scenedesmus sp. yang diperoleh dari Situ Agatis Universitas Indonesia setelah dimodifikasi dengan EDTA sebagai biosorben ion logam kadmium(II) untuk memperbanyak sisi aktif pada alga sehingga akan diperoleh persen teradsorpsi yang meningkat. Hasil penelitian menunjukkan pH optimum biosorpsi adalah pH 5 dan waktu kontaknya 60 menit dengan konsentrasi optimum sebesar 20 mg/L. Kapasitas maksimum biosorpsi alga hijau Scenedesmus sp. untuk alga termodifikasi EDTA sebesar 0,254 mmol/g dan untuk alga tanpa modifikasi sebesar 0,575 mmol/g. Persen recovery maksimum, yakni 57,89% didapat pada konsentrasi asam HNO3 3M dengan waktu kontak 120 menit. Hasil persamaan isoterm Freundlich diperoleh nilai ketetapan (n) sebesar 1,383 untuk alga termodifikasi EDTA Scenedesmus sp. dan 1,033 untuk alga Scenedesmus sp. tanpa modifikasi EDTA dan nilai ketetapan (k) 0,962 untuk alga termodifikasi EDTA Scenedesmus sp. dan 0,018 untuk alga Scenedesmus sp. tanpa modifikasi EDTA
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30531
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Titta Novianti
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan penyuntikan kadmium klorida dosis tunggal secara intraperitoneal terhadap mencit (Muscullus Linnseus) betina galur CH untuk mengetahui pengaruhnya terhadap aberasi patahan kromosoin, pertukaran kromosom, patahan kromatid, pertukaran kromatid dan aberasi jumlah kromosom. Dosis yang digunakan adalah 0,5; 1,5; 2,5; 3,5, dan 4,5 rug CdC1 2/kg berat badan dengan lama perlakuan 48 jam. Hasil uji data bentuk aberasi kroinosom dengan uji Kruskal-Wallis (a 0,01), menunjukkan adanya pengaruh perlakuan dari seluruh dosis kadinium klorida yang digunakan terhadap peinbentukan aberasi patahan kromosom. Analisis nilai persentase juinlah kromosom normal (2n 40), menunjukkan adanya penurunan jumlah kroinosoin normal dengan makin meningkatnya dosis kadmium kiorida yang digunakan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>