Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 424 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M.M. Mien Soemirah
Abstrak :
ABSTRAK
Sudah dilakukan penelitian penetapan kadar Kliokuinol dalam beberapa sediaan tablet secara spektrofotometri berdasarkan terbentuknya kompleks ion'Ferri dengan Kliokuinol. Dilakukan juga penelitian terhadap stabilitas kompleks yang terbentuk. Metode ini mudah dilakukan dan mempunyai ketelitian yang relatip baik. ABSTRACT
It has been investigated on determination of Qlioquinol in some preparation of tablet by spectrophotometry, which is based on complex formation of ferric ion with Qlioquinol. Furthermore, the stability of formed complex has also been. investigated. This method is simple to carry out and has a relative good level of accuracy.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1983
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Elis Dwi Rahayu
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan pendahuluan untuk menemukan kondisi kromatografi penetapan kadar noretindron dalam plasma darah. Sebagai standar dalain digunakan tnedroksi progesteron asetat. Isolasi obat dari plasma dilakukan dengan 2 cara, yaitu pengendapan protein dengan inetanol dan ekstraksi cair-cair dengan dikioroinetan. Selektivitas yang baik diperoleh pada penyuntikan hasil ekstraksi diklorometan dengan kondisi kroinatografi fase diatn kolom C18 ( 25 cm x 0,4 cm ) dan fase gerak metanol-air (3:1), kecepatan aliran 0,4 ml/inenit. Kepekaan KCKT terhadap noretindron dicari dengan ineinbuat kurva kalibrasi pada tingkat pikogram. Tanggapan yang cukup linear diperoleh pada penyuntikan noretindron dengan interval 50 pg. Deteksi dengan ultra violet dilakukan pada panjang gelombang 238 nm. Batas deteksi noretindron pada percobaan mi adalah 200 pg.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmah Latifah
Abstrak :
Farmakope Indonesia edisi III merupakan buku resmi sebagai pegangan terhadap persyaratan sediaan farmasi yang beredar di Indonesia. Penetapan kadar Meprobamat baik bahan baku maupun tablet menurut FI. III adalah secara asam basa. Dalam prakteknya temyata analisa kadar Meprobamat menurut FI.III cenderung memberikan hasil yang kurang baik (range 85 - 92%) dan tidak stabil. Bertitik tolak dari keadaan tersebut maka telah dilakukan usaha penelitian tentang tahapan benetapan kadar Meprobamat yang lebih mendalam baik dengan metoda asam basa (FI.III) dan alternatif metoda lainnya yaitu metoda USP. XX dan JAPI-IA '59. Hasil-hasil penetapan kadar Meprobamat dari berbagai metoda tersebut diatas dianalisa dan diuji secara statistik untuk dapat menilai meto da penetapan kadar yang bagaimana yang memberikan hasil yang lebih baik dan efisien. Dari penelitian ini ternyata untuk penetapan kadar bahan baku Meprobamat metoda asam basa modifikasi A memberikan hail yang baik (kadar rata-rata 98,41%; SD 0,2319 dan R 0,63%). Dan untuk penetapan kadar tablet Meprobamat metoda kolorimetri USP,.XX memberikan hasil yang lebih baik dan lebih efisien (kadar rata-rata 100, 54%; SD 0,4602 dan R 1,15%).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fitri Sri Lestari
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26606
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riyan Hari Kurniawan
Abstrak :
Tesis ini bertujuan mengetahui kadar vitamin D dan zinc serum pasien preeklamsia berat dan hamil normal, mengetahui hubungan antara kadar vitamin D dan zinc dengan kejadian preklamsia berat, dan prevalensi preeklamsia berat di RSCM. Penelitian ini merupakan observasional potong lintang. Subyek penelitian adalah perempuan hamil yang menjalani persalinan di Kamar Bersalin RSCM pada Januari sampai dengan April 2014. Terdapat 22 subyek kelompok preeklamsia berat dan 22 subyek kelompok hamil dengan tekanan darah normal. Hasil penelitian didapatkan rerata kadar vitamin D dan median kadar zinc lebih rendah pada kelompok preeklamsia berat dibandingkan hamil normal, namun tidak berbeda bermakna. Kadar vitamin D dan zinc tidak berhubungan bermakna dengan kejadian preklamsia berat, dengan p=0,689 dan 0=0,517. Prevalensi hipertensi dalam kehamilan di RSCM adalah 31,07%, dengan rincian sebagai berikut: hipertensi kronik, hipertensi gestasional, preeklamsia ringan, preeklamsia berat, preeklamsia berat superimposed, sindrom HELLP, dan eklamsia gravidarum adalah 0,54%, 2,14%, 1,96%, 17,14%, 3,21%, 4,64%, dan 1,44%.
The purpose of this investigation was to examine the maternal plasma level of vitamin D and zinc in cases of severe preeclampsia compare to normal pregnancy, to know association between level of vitamin D and zinc and severe preeclampsia, and to know prevalence of severe preeclampsia in Cipto Mangunkusumo. This is a cross sectional observational study. Subjects were pregnant women who gave birth in delivery room Cipto Mangunkusumo Hospital in between January and April 2014. There are 22 subjects in severe preeclampsia group and 22 subjects in normotensive pregnancy. Subject with severe preeclampsia were noted to have lower maternal vitamin D and zinc level to normotensive pregnancy with not significant statistically (p 0,689 and p 0,517). Prevalence of hypertension in Cipto Mangunkusumo hospital is 31,07% which is contain of: chronic hypertension 0,54%, gestational hypertension 2,14%, mild preeclampsia 1,96%, severe preeclampsia 17,14%, superimposed severe preeclampsia 3,21%, HELLP syndrome 4,64%, and eclampsia 1,44%.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Purcahyo
Abstrak :
Tujuan akhir yang diharapkan dari pemberian trombolitik adalah terbukanya arteri koroner penyebab infark (Patency Infarc Related Artery), perbaikan fraksi ejeksi ventrikel kiri dan penurunan angka kematian. Pada saat pemberian trombolitik yaitu dengan streptokinase terjadi defibrinasi awal yang hebat yang dapat dievaluasi dengan pemeriksaan waktu trombin dan kadar fibrinogen. Defibrinasi awal yang hebat setelah pemberian streptokinase yang ditunjukkan dengan adanya perpanjangan waktu trombin merupakan jaminan lebih efektifnya trombolisis dan lebih besar terbukanya arteri koroner penyebab Infark (Patency Infarc Related Artery) sehingga dengan demikian lebih baik menjaga fungsi ventrikel kiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara waktu trombin dan kadar fibrinogen dengan fungsi ventrikel kiri pada infark miokard akut yang diberikan streptokinase. Dilakukan penelitian pada 24 pasien penderita IMA yang diberikan streptokinase dengan onset kurang dari 12 jam, terdiri dari laki-laki 22 orang (91, 8%) dan wanita 2 orang (8,28) dengan umur rata-rata 57,7 (SD 9,89) tahun. Pemeriksaan dilakukan terhadap waktu trombin dan kadar fibrinogen sebelum pemberian streptokinase dan 1 jam setelah selesai pemberian streptokinase. Didapatkan penurunan yang bermakna kadar fibrinogen dari 360,4 (SD 100,5) mg/dl menjadi 32, 10 (SD 7,52) Mg/d1 setelah pemberian dengan p < 0,001. Waktu trombin memanjang secara bermakna dari 12,95 (SD 1, 11) detik menjadi 51,5 (SD 23,9) detik setelah pemberian (p < 0,001) Terdapat hubungan antara waktu trombin setelah pemberian streptokinase dengan FEVK pada seluruh pasien infark, dengan r = 0, 42 dengan nilai kemaknaan p = 0,04 dan lebih bermakna pada pasien infark anterior, r = 0,59 p = 0,023. Berarti bahwa perpanjangan waktu trombin berhubungan secara bermakna dengan tingginya nilai FEVK walaupun hubungan tersebut tidak kuat. Sedangka untuk infark inferior hubungan tersebut r = 0,48 lemah namun p = 0,1 tidak bermakna. Terdapat hubungan lemah tidak bermakna antara variabel fibinogen dengan FEVK, dengan r = -0,18, p = 0,39. Tidak terdapat hubungan bermakna antara onset dengan perpanjangan waktu trombin (p=0, 36) dan tingginya nilai FEVK (p = 0,24). Kesimpulan: Perpanjangan waktu trombin 1 jam setelah pemberian streptokinase berhubungan secara bermakna dengan tingginya nilai fraksi ejeksi ventrikel kiri.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
T57274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sissy Kartini Aminda
Abstrak :
Prevalensi penduila Iripertensi relatif tinggi di negara Amerika Serikat dan Indonesia, sedangkan presentase hipertensi esensial bukisar 89-95,3% dari penderita Iripertensi. Penyebab Iripertensi esensial belum diketalrui secara pasti, tetapi salah satu hipotesa menyatakan bahwa ada hubungannya dengan peningkatan resistensi insulin. Sllnggulrp"n demikian penelitian yang dilakukan pada ras/etnik tertentu mengemukakan balrwa hipertensi eunsial tidak buhubungan dengan peningkatan resistensi insulin. Untuk itu telah dilakukan sualu studi "cross sectiollal" yang bertujuan untuk melilzat apakah ada .hubungan antara hipertensi esensial dengan peningkalan resistensi insulin. Resislensi insulin 'yang meningkal diukur secara tidak langsung dari peningkatan kadar inslllin' 'dalam balas lertenill. Responden ludiri alas kelompok kasus dan kontrol dengan ciri-ciri sbb : lak-laki, , usia 25-.:/5 lahun, loluansi giukosa nonnal, non obes dan memenuhi krileria ekskluasi. Responden dari RSJHK, Puskesmas Jakarta Selalan dan Pusal. responden yang hipertensi sebagai kelompok kasus sedangkan kelompok konlrol mempunyai lekanan darah dalam balas nom/a/' ."Iasing-masing kelompok ludiri dari 50 responden. Didapalkan kadar insulin kelompok kasus bubeda bennakna dengan konlrol (/2 .50 ± 4.42 uUlI vs 8.93 ± 1.02 uUlI). demikian pilla kadar TG (/51.60 ± 75.44 mg/dl vs 110 .. 28 ± 17,58 mg/dl). Sedangkan umur kedlla kelompok kurang lebih sama (38.2 ± 5.8 lahun dan 37.8 ± 5.7 tahun). Analisa univarial secara I-test an/ara kasus da/l kontrollulzadap variabel Ins, Kol. TG. LDL. HDL. U"IT dan RPp, pada kaslls menunjllkkan kemaknaan hanya pada Ins dan TG. Sedangkan pada konlrol tidak menunjukkan kemaknaan tuhadap semua variabel. Analisa regresi anlara kadar insulin dengan TDS maupun TDD pada ke/ompok kasus menunjukkan kore/an yang positif (r = 0.72, P < 0.05 dan r = 0,45. P < 0.05). demikian pula antara insulin dengan kadar TG (r = 0,54, P < 0,05). Telapi tidak didapalkan korelas dengan kadar Kol, LDL, HDL. demikian pula dengan IMT dan RPP. Analisa regresi anlara kadar lrigliserida dengan TDS maupun TDD menunjukan korelasi yang posiliJ (r = 0,45, P < 0,05 dan r = 0,33. p < 0,05) . . Sedangkan pada kontrol semua lidak menllnjukkall korelasi.' Analisa univarial secara Kai-Kuadrat terl,adap kelompok Hiperinsulinemia dan Normoinsuli,! emia luhadap IMT < 25 dan ~ 25. didapatkan p > 0.05. demikian pula terlladap RPP < 0,85 dan ~ 0,85 didapatkan p > 0.05.Analisa multivariat lerhadap pengaruh kadar illsulin mauplln TG alas perubahan lekanan darah pada ke/ompok kasus didapatkan persamaan : TDR = 125 + 2,74 Ins - 0,0154 TG. DariJonnula ini yang menunjukkan kemaknaan adalalr Ins dengan p < 0.05. Dapal disimpulkan bahwa ludapat hubungan anlara kadar insulin dengan lekanan darah maupun dengan kadar trigliserida. Dapat disimpulkan pula balrwa kadar insulin benar secara bermakna meningkatkan lekanan darah rata-rala.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1995
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Wahyuni
Abstrak :
Asam urat merupakan produk akhir dari metabolisme purin. Nilai normal asam urat serum pada wanita adalah 4,0 ± 1,0 mg/dl dan pada laki - laki 5,1 ± 1,0 mg / dl. Kadar asam urat dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah karakteristik responden (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengetahuan), asupan zat gizi (purin, protein, vitamin C, lemak, serat, asam folat),gaya hidup (kopi, soft drinks, olah raga, merokok) dan IMT. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor determinan terhadap kadar asam urat pada kelompok orang dewasa di Desa Pabuaran Gunung Sindur Bogor. Disain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan sampel sebanyak 66 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2012. Analisis statistik deskriptif pada data numerik disajikan dalam bentuk rata-rata ± SD, sedangkan data nominal dan ordinal dalam bentuk proporsi. Analisis statistik inferensial menggunakan uji t independen, ANOVA, korelasi pearson product moment dan regresi linear ganda dilakukan untuk mengetahui faktor dominan. Rata-rata kadar asam urat responden 4,64 ± 1,19 mg/dl dengan rata-rata kadar asam urat pria yaitu 5,88 ± 1,30 dan wanita yaitu 4,31 ± 0,92. Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan merokok dengan kadar asam urat. IMT merupakan faktor dominan terhadap kadar asam urat setelah dikontrol usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, asupan purin rendah, dan asupan vitamin C. ......Uric acid is the end product of purine metabolism. Normal level of serum uric acid for women is 4,0 ± 1,0 mg/dl and for men is 5,1 ± 1,0 mg / dl. An elevated uric acid level can be caused by several factors of which is respondents characteristics (age, gender, level of education, knowledge), nutrient intake (purine, protein, vitamin C, fat, dietary fiber, folic acid), life style (coffee, soft drinks, sport, smoking) and BMI. This research was aim to know determinant factor of uric acid level at group of adult in Pabuaran Countryside, Gunung Sindur Subdistrict, Bogor Regency. Research design used by cross sectional study with 66 sample. This research was performed on May-June 2012. Descriptive statistic analysis on numeric data were presented as mean ± SD, while nominal and ordinal data in proportion. Inferential statistic analysis with t test independen, ANOVA test, pearson product moment corellation was performed and multiple linear regression was used to know the dominant factor. Mean uric acid level was 4,64 ± 1,19 mg/dl with Mean uric acid consentration for men was 5,88 ± 1,30 dan for women was 4,31 ± 0,92. gender and smoking was significantly associated with uric acid level. BMI was dominance factor to uric acid level after controlled by age, sex, level of education, low purine intake and vitamin C intake.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>