Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditya Avianto Nugroho
"Industrial oil cookers adalah peralatan utama yang digunakan pada pabrik pengolahan makanan untuk ayam goreng, ikan, kentang goreng atau kripik kentang, donat atau produk makanan lainnya. Pada dasarnya mereka menggunakan alat penggorengan, atau bahkan ketel yang sangat besar. Industrial oil cookers berisi minyak goreng mulai dari beberapa ratus liter hingga berpuluh ribu liter dengan luas permukaan yang beragam dari sekitar 4 m_ hingga beberapa puluh meter persegi [1]. Kebakaran yang sangat parah dapat saja terjadi pada industrial oil cookers akibat minyak yang overheat hingga mencapai suhu auto-ignition-nya yang disebabkan karena kerusakan sistem atau karena faktor kelalaian manusianya. Kebakaran jenis ini dirasa sangat perlu untuk dipelajari tentang bagaimanakah cara penanganannya saat api mulai menyala dan menyebar dengan cepat ke seluruh permukaan minyak panas. Dibutuhkan proses pemadaman nyala api diseluruh permukaan minyak secara serentak dan seketika, juga diperlukan proses pendinginan yang cepat untuk menghindari terjadinya fenomena reignition. Demi pertimbangan keselamatn alat pemadam juga tidak boleh mengandung bahan kimia beracun. Pada penulisan tugas akhir ini, dilakukan pengkajian mengenai penggunaan kabut air sebagai media pemadam kebakaran. Pengamatan secara visual dilakukan untuk menganalisa mekanisme pemadaman kebakaran dengan kabut air dan kriteria-kriteria apa saja yang berpengaruh terhadap kinerja proses pemadaman. Penilitian ini juga dilengkapi dengan test dalam skala kecil dengan menggunakan peralatan yang sederhana.

Industrial oil cookers are major equipment used in food processing plants for chicken, fish, potato products, doughnuts and other food products. They are typically conveyorized fryers, or occasional batch kettles. Industrial oil cookers contain cooking oil, varying from a few hundred liters to tens of thousands of liters, and their cooking surfaces vary from 4 m_ (50 ft2) to several hundred square feet [1]. A very severe fire could occur in industrial oil cookers by overheated cooking oil reaching its auto-ignition temperature due to a system malfunction or simple human error. The fires are very challenging to extinguish as they ignite at a very hot oil temperature, spreads rapidly over the oil surface and forms a large fire involving a very large oil surface and tons of hot oil. It requires flame extinction over the entire surface at once, and at the same time, rapid cooling of the oil to prevent re-igniting. Fire suppressants that contain chemical components are not allowed for use in the food processing industry due to food safety considerations. In this final assignment, a study of the use of fine water mist for fire suppression is done. The extinguishing mechanisms of water mist and corresponding criteria required for extinguishing cooking oil pool fires are analyzed. The performance of water mist systems in extinguishing a cooking oil fires was evaluated in small scale tests with simple apparatus."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37905
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Putra Yunindar
"ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan bangunan dengan pembangunan vertikal, dibutuhkan perlindungan bagi penghuninya dari bahaya kebakaran salah satunya dengan penggunaan sistem water mist. Sistem perlindungan tersebut harus disesuaikan dengan standar dan kebutuhan. Maka dari itu perlu dilakukan pengujian terhadap sistem water mist maupun pompa yang digunakannya. Pada sistem water mist, dilakukan pengujian terhadap nosel water mist hasil rancangan tim Laboratorium Fire Safety FTUI untuk mengetahui karakteristik penyebarannya. Pengujian dilakukan dengan mengaktifkan nosel pada fasilitas pengujian yang memiliki wadah penampungan air sebanyak 400 titik dalam luasan 4 m2. Volume fluida yang tertampung dapat menggambarkan karakteristik penyebaran spray nosel. Hasil yang didapat dari pengujian adalah nosel sanggup menghasilkan spray jenis full cone dengan sudut 30˚ yang tersebar pada daerah seluas 1.1 x 1.2 m. Untuk pengujian pompa torak yang digunakan pada pengujian sistem water mist tersebut, dilakukan pemasangan berbagai alat ukur untuk memantau performa kerjanya. Pengujian pompa dilakukan dengan variabel putaran pompa pada 500, 680, 860, dan 1000 RPM. Berdasarkan hasil pengujian, pompa memiliki head shut off (debit nol) 295.781 m dan head pada debit maksimal (14 liter/menit) 217.089 m dengan putaran pompa terendah (500 RPM). Pada putaran pompa tertinggi (1000 RPM) didapat head shut off 327.593 m dan head debit maksimal 285.736 m. Untuk karakteristik kurva performa pompa dengan sudut penurunan minimal ada pada putaran 860 RPM dan penurunan paling drastis pada putaran mesin 500 RPM. Namun dengan menggunakan karakteristik pompa pada putaran mesin 500 RPM tersebut, ditinjau dari performanya pompa masih dapat memenuhi syarat untuk penggunaan pompa kebakaran berdasarkan SNI 03-6570-2001.

ABSTRACT
Along with the growth of the vertical building, safety for its residences is needed for protection from the fire hazard and one of the examples is water mist system. That protection system must compatible with standards and needs. Because of that, a test is needed for water mist system and the pump that been used. In water mist system, a test is held to a water mist’s nozzle designed by team from Fire Safety Laboratory Engineering Faculty University of Indonesia to find the spray’s characteristics. The test conducted by activates the nozzle in a test facility that has 400 point of water reservoir in 4 m2 area. Volume from each water reservoir can give the spray characteristics of the nozzle. The results from the test are nozzle can deliver spray with full cone spray type in 30 degrees spray angle that covering 1.1 x 1.2 m area. For the piston pump test that used in the water mist system, several monitoring tools are placed to see the performance of pump’s works. Pump is tested in various variables rotation in 500, 680, 860, 1000 RPM. Based on test results, the pump has a shut off head (zero flow) 295.781 m and head at maximum flow (14 liters/min) 217.089 m with the lowest pump rotation (500 RPM). On the highest pump rotation (1000 RPM) has a shut off head 327.593 m and head in maximum flow 285.736 m. For the characteristics of the pump performance curve with minimal reduction curve is at the 860 RPM rotation and most drastic decrease is at the 500 RPM. However, by using the characteristics of the pump at 500 RPM rotation, in terms of pump performance can still be eligible to be used for fire pump based on SNI 03-6570-2001
"
2016
S65468
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Pancawardani
"Rumah toko atau ruko, merupakan bangunan dengan fungsi utama sebagai hunian dan usaha. Peralihan fungsi sesuai perkembangan kebutuhan, menyebabkan penyesuaian persyaratan teknis mengenai keandalan gedung terhadap bahaya kebakaran. Teknologi kabut air merupakan salah satu sistem pemadaman untuk mengurangi resiko kerusakan material, melalui pendinginan permukaan bahan bakar. Kayu (bahan selulosa) yang termasuk dalam peralatan yang umum digunakan yang beradadi dalam ruangan ruko, dimana dalam eksperimen ini digunakan sebagai material bahan bakar.
Metode penelitian menggunakan pancaran bentuk kerucut penuh (full cone spray) melalui 1 nosel dengan tekanan bervariasi untuk varisi penempatan bahan bakar. Simulasi komputer FDS 6 digunakan untuk mengetahui hubungan antara hasil eksperimen dan hasil simulasi, serta efektifitas pemadaman kebakaran bahan selulosa.

Shophouse is a building which main function as housing and business. Transition in its main function in accordance with the time, has caused new adaptation for technical requirements fulfillment of building reliability on fire hazard. Water mist is one of fire fighting system that minimize the risk of material damage by cooling surface fuel material. Wood (cellulose material) including common material appears in shophouses room, which in this experiment, used as fuel material.
Research method using full cone spray with various pressure for 1 nozzle and various posisi fuel placement was performed. Computer simulation FDS 6 is used to determine connection between result generates by the experiment and simulation, also its effectivity in fire fighting of cellulosic material.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamonangan, Daniel
"Pool Fire adalah api yang terbakar secara difusi dari penguapan cairan dengan momentum yang sangat rendah. Kebakaran pool fire mempunyai dampak yang sangat berbahaya dan merupakan kejadian yang tidak diharapkan. Kebakaran ini dapat dipadamkan dengan tipe media pemadam kelas B yaitu serbuk, CO2 dan busa. Media pemadam tersebut relatif mahal dan memerlukan proses pembersihan setelah digunakan. Air adalah media yang pada umumnya murah, mudah diperoleh serta bersih. Potensi air untuk menggantikan media pemadam lain dalam pemadam kebakaran kelas B menjadi fokus dalam penelitian ini.
Pada penelitian ini teknologi kabut air digunakan sebagai landasan untuk upaya pemadaman api kelas B. Kabut air dapat diperoleh dengan memecah air dan membentuk tetesan seperti kabut dengan ukuran sangat kecil (50µm). Alasan utamanya adalah tidak dibutuhkan jumlah air yang banyak untuk memadamkan dan juga efektifitas pemadaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektifitas penyemprotan kabut air dari sisi samping bawah pool fire dengan mengetahui karakteristik pemadaman berdasarkan variasi penyemprotan. Variasi dilihat dari sudut penyemprotan, ketinggian penyemprotan dihitung terhadap permukaan pool fire, waktu pemadaman dan penurunan temperatur pada api dengan bahan baker bensin.

Pool Fire is a fire that burned diffusion in the liquid by evaporation from the momentum that is very low. Fire pool has the impact of the fire is very dangerous incident and is not expected. Fire can be quenched with this type of media, namely extinguisher class B powder, CO2 and foam. Media extinguisher is relatively expensive and require the cleaning process after use. Water is the media that generally cheap, easily available and clean. Potential water to replace the media extinguisher in the other class B fire extinguisher into focus in this research.
In this research technology, the water mist used as the basis for the efforts of fire extinction class B. Fog water can be obtained by splitting water and drop form, such as fog with a very small size (50μm). The main reason is not the amount of water needed to extinguish a lot and also the effectiveness of extinction.
This study aimed to learn the effectiveness of the fog spraying water from the pool side under fire by knowing the characteristics of extinction based on variations of the spraying. Variations seen from the point of spraying, spraying height measured against the surface pool fire, extinction and the decrease in temperature, fuel the fire with gasoline.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50732
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arian Dwi Putra
"Dewasa ini banyak studi yang mempelajari tentang sistem kabut air, berbagai eksperimen dilakukan dengan berbagai tujuan, seperti yang telah dilakukan oleh Jean-Marie Buchlin (2005) yang mengkaji tentang pengaruh water mist sebagai perisai panas dari tangki penimbunan bensin, Y.Gao, P.Liu, S.S.Li, dan W.K.Chow (2009) membahas tentang pengaruh water mist terhadap sebuah lingkungan yang dipengaruhi oleh pool fire, dan juga interaksi water mist terhadap pool fire yang dilakukan oleh Wang Xishi, Liao Guangxuan, Yao Bin, dan Fan Weicheng (2000).
Kajian tentang sistem tirai kabut air dalam suatu kompartemen api ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sistem tirai kabut air dalam menghalangi panas yang dihasilkan dari pool fire di dalam suatu ruangan. Penggunaan kabut air dalam penelitian ini tidak untuk pemadaman api secara langsung dengan menyemprotkan kabut air ke pusat nyala api melainkan sebagai penghalang panas yang berupa tirai kabut air dan diletakkan jauh dari sumber api.
Penelitian ini menggunakan suatu model kompartemen berukuran 1m x 0,5m x 0,5m yang terbuat dari Calcium Silicad sebagai tempat terjadinya kebakaran dengan salah satu sisinya yang terbuka. Bahan bakar yang digunakan dalam penelitian ini adalah bensin premium sebanyak 8 ml yang ditempatkan pada suatu wadah dengan diameter 6.3 cm dengan tinggi 4.3 cm. Dalam penelitian ini dibahas tentang pengaruh penggunaan kabut air dalam suatu kebakaran ruangan seperti: perbandingan nilai heat flux dan perbandingan nilai temperatur ruangan dimana variasi data dilakukan dengan melakukan pengukuran nilai heat flux dan temperatur ruangan sebelum dan sesudah pengaplikasian kabut air. Transduser heat flux yang digunakan bertipe Schmidt-Boelter yang dimanufaktur oleh Medtherm Corporation dengan no.seri 64-10SB-20.
Dari hasil pengujian penggunaan sistem kabut air dihasilkan suatu grafik temperatur dan heat flux dengan dan tanpa pengaplikasian kabut air. Data dan hasil grafik yang diperoleh dari hasil eksperimen akan dibandingkan dengan hasil simulasi dengan menggunakan FDS (Fire Dynamic Simulator) pada kondisi yang kurang lebih sama dengan eksperimen.

In this recent years, a lot of study performed to know about water mist system, varied experiments with various objective are done, like Jean ?Marie Buchlin (2005) who studied about thermal shielding by spray water curtain to a storage tank fire, Y.Gao, P.Liu, S.S.Li, dan W.K.Chow (2009) studied about the effect of water mist to an evironment iduced by pool fire, and interaction of water mist to a pool fire by Wang Xishi, Liao Guangxuan, Yao Bin, dan Fan Weicheng (2000).
A study about water mist curtain in a compartment fire is performed to know about the enclosure effect of the water mist curtain to suppress the heat from a pool fire in a compartment. In this research the water mist system isn?t designed to extinguish the fire directly by spraying it to the center of the fire but it is designed to be a barrier for the heat from the fire and it is placed far from the fire source.
We used a compartment fire model (1m x 0,5m x 0,5m) that is made from Calcium Silicad as a place of fire case with one opened side. The fuel that is used in this research is gasoline with 8 mL of volume and the pool diameter is 6,3 cm and 4,3 cm height. The heat flux and the distribution of temperature are measured in condition before and after using watermist system. Heat flux transducer in this experiment is Schmidt-Boelter type manufactured by Medtherm Corporation with serial number 64-10SB-20.
The result of the experiment shows a graphic of heat flux and temperature. The data and the graphic obtained are compared with the result from FDS (Fire Dynamic Simulator) with the same condition of the experiment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1105
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistio
"Api yang tidak terkontrol dinamakan kebakaran. Kebakaran dapat dikendalikan dengan alat pemadam api yang banyak jenisnya salah satunya yaitu sistem kabut air yang saat ini sedang dikembangkan untuk dapat memadamkan api secara efektif. Kinerja sistem kabut air ini dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu, mass flux density, momentum, ukuran droplet, jarak nosel dengan sumber nyala api dan tekanan yang dipakai. Penelitian ini akan mencari karakteristik dari nosel tipe full cone dan mencari karakteristik bahan bakar bensin. Salah satu pengaplikasian sistem kabut air ini yaitu pada pemadaman kebakaran dapur rumah tangga karena media yang digunakan sistem kabut air ini adalah air maka tidak akan merusak lingkungan sekitar dan aman untuk digunakan.

Uncontrolled fire is called fire. Fires can be controlled with a fire extinguisher which is one of many types of water mist system, water mist system currently being developed to be able for extinguish the fire effectively. Water mist system performance is influenced by several things, mass flux density, momentum, droplet size, nozzle distance to the source of flame and pressure used. This study will looking for the characteristics of full-cone nozzle type and characteristics of gasoline fuel. The application of water mist system is fire suppression in the household kitchen because the source which used in water mist system is water, then it will not be damage for the surrounding environment and safe to use. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1580
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Susanto
"Penelitian tentang sistem kabut air sebagai suatu pengendali asap dan pengurangan panas pada kebakaran dilakukan pada suatu model kompartemen berukuran 50 cm x 50 cm x 100 cm menggunakan penskalaan 1 : 6 dengan ukuran ruangan sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sistem tirai kabut air terhadap densitas asap dan distribusi temperatur dalam kebakaran kompartemen. Penggunaan sistem kabut air dalam penelitian ini tidak memadamkan api secara langsung dengan menyemprotkan kabut air ke dalam nyala api akan tetapi hanya sebagai tirai air yang ditempatkan jauh dari sumber api. Bahan bakar yang digunakan dalam penelitian ini adalah bensin premium sebanyak 8 ml yang ditempatkan pada suatu wadah dengan diameter 6.3 cm dengan tinggi 4.3 cm.
Dalam penelitian ini dibahas tentang pengaruh penggunaan kabut air dalam suatu kebakaran kompartemen seperti: perbandingan nilai optical density asap dan temperatur ruangan. Variasi data dilakukan dengan pengukuran nilai optical density asap dan temperatur ruangan sebelum dan sesudah pengaktifan kabut air. Data eksperimen akan menghasilkan suatu grafik optical density asap dan distribusi temperatur ruangan pada kondisi dengan dan tanpa pengaktifan tirai kabut air. Simulasi dilakukan dengan menggunakan Fire Dynamics Simulator (FDS. Ver. 5.0) kemudian membandingkan hasil simulasi dengan data yang di dapat dari hasil eksperimen.

Research on water mist systems as a controller of smoke and reduction of heat in fires performed on a compartment model with the size of compartment is 50 cm x 50 cm x 100 cm with scaling 1: 6 with actual size room. This study aims to determine the extent of influence of water mist curtain system to the density of smoke and heat distribution in compartment fire. The aplication of water mist system in this study does not directly extinguish the fire by spraying water mist into the flame but only as a water curtain which is placed away from sources of ignition. The fuel, which is being used as much as 8 ml of premium (gasoline) in this study, is placed in a container with a diameter of 6.3 cm with 4.3 cm height.
Comparison of smoke optical density and the room temperature will be conducted to determine the effectiveness of water mist curtains. Variation data was done by measuring the optical density of smoke and the room temperature before and after application of water mist system. Experimental data will produce a graph density of smoke and distribution of temperature compartement on conditions with and without activation of water mist curtains. Simulation was performed using Fire Dynamics Simulator (FDS. Ver. 5.0) and then the simulation results are compared with data obtained from the experimental results.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S164
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eric Gunawan
"Serangkaian penelitian dilakukan di lingkup dapur untuk mempelajari mekanisme dan efektivitas pemadaman kabut air terhadap kebakaran minyak goreng di kompor. Penelitian dilakukan pada pengembangan alat pemadam kebakaran yang dapat diintegrasikan dengan menggunakan sensor suhu dan dikendalikan secara otomatis oleh micro controller. Serangkaian percobaan juga dilakukan untuk mengetahui temperatur sekitar kompor ketika minyak goreng terbakar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebakaran minyak goreng sangat sulit untuk dipadamkan, karena minyak goreng memiliki suhu pengapian yang tinggi dan memiliki sifat auto ignition dimana minyak goreng dapat terbakar sendiri setelah melalui fase flash point. Sistem kabut air yang dikembangkan dalam penelitian ini bertujuan untuk mencegah terjadinya re-ignition dari minyak goreng yang terbakar agar tidak menyebabkan kebakaran yang lebih besar. Respon waktu antara sensor temperatur dan pengaktifan sistem water-mist adalah faktor penting untuk menentukan efektivitas sistem kabut air ini dalam menangani kebakaran minyak goreng di kompor.

A series of studies conducted in the scope of the kitchen to study the mechanisms and effectiveness of water mist suppression of fires on the stove cooking oil. The study was conducted on the development of a fire extinguisher that can be integrated by using a temperature sensor and automatically controlled by a micro controller. A series of experiments are also performed to determine the temperature of the stove when cooking oil burned.
The results showed that cooking oil fires are very difficult to extinguish, because oil has a high ignition temperature and have the property where the auto ignition of cooking oil can ignite itself after it pass the flash point fase. Water mist systems developed in this study aims to prevent re-ignition of cooking oil that burned so it can't cause a bigger fire. Response time between the sensor temperature and water-mist system activation is an important factor to determine the effectiveness of water mist system in dealing with cooking oil fires in the stove.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1748
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Amardani
"

Ketersediaan air bersih saat ini sedang menipis akibat perubahan iklim dan kontaminasi dimana hanya 0,3 persen dari air bersih yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh manusia. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang meningkat akibat pertumbuhan populasi perlu memanfaatkan teknologi desalinasi untuk menjernihkan air yang tersedia di Bumi, termasuk air laut. Terdapat beberapa metode desalinasi seperti metode termal, membrane, pembekuan, dan pertukaran ion yang terus dikembangkan namun belum dapat mengatasi beberapa kekurangan. Oleh karena itu, penelitian terhadap alternatif baru dari metode desalinasi yang memanfaatkan fenomena air entrainment dilakukan. Penelitian mengenai microbubble dan atomisasi fluida menjadi dasar dalam perancangan metode ini. Penelitian ini menggunakan air garam untuk dipompa melewati nozzle dengan diameter yang kecil sehingga menjadi kabut atau uap air. Microbubble akan melakukan kondensasi terhadap uap air yang dipindahkan menuju alat air entrainment dan mengikat kontaminan menjadi busa. Beberapa variasi parameter penelitian dilakukan pada konfigurasi alat eksperimen seperti tekanan, diameter dari nozzle orifice, dan jumlah nozzle. Data kuantitatif hasil eksperimen didapatkan dari instrumen pengukuran dan data kualitatif berupa video yang didapat menggunakan kamera untuk diolah menjadi data kuantitatif menggunakan perangkat lunak pengolahan gambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan mempengaruhi debit aliran dan karakteristik semprotan air berbentuk full cone.


The availability of clean water is currently thinning due to climate change and contamination, which only 0.3 percent of clean water can be used directly by humans. It is necessary to utilize desalination technology to clear the water available on Earth, including seawater, to meet the increasing need for clean water due to population growth. There are several desalination methods, such as thermal methods, membranes, freezing, and ion exchange, which continue to be developed but have not been able to overcome some deficiencies. Therefore, the research of a new alternative of the desalination methods was conducted, which utilizes the air entrainment phenomena. Research on microbubble and fluid atomization became the basis for the design of this method. The study used brine to be pumped through a nozzle with a small diameter so that it became fog or moisture. The microbubble will condense the water vapor transferred to the water entrainment device and bind the contaminants into foams. Several research parameters are varied based on the configuration of experimental tools such as pressure, nozzle orifice diameter, and nozzle quantity. Quantitative data obtained from measurement instruments and qualitative data in the form of videos obtained using cameras to be processed into quantitative data using image processing software. The results showed that pressure affects the flowrate and the characteristics of a full cone-shaped spray.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library