Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silva, Lambert B.C. Da
Abstrak :
Tanah merupakan titik awal dan titik akhir kehidupan manusia khususnya dan kehidupan di dunia ini pada umumnya. Tanah merupakan titik awal dan titik akhir karena tanah di dalam kehidupan manusia mempunyai arti yang sangat penting, sebagian besar dari kehidupannya bergantung pada tanah. Tanah dapat dinilai sebagai suatu harta yang _mempunyai sifat "permanent" sebagai modal kehidupan di masa mendatang, Tanah juga merupakan tempat pemukiman bagi manusia dan juga sebagai sumber mencari nafkah melalui usaha pertanian dan perkebunan dan lain sebagainya. Secara konstitusional Undang-Undang Dasar 1945 dalam Pasal 33 ayat (3) memberikan landasan hukum bahwa bumi, air dan ruang angkasa serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dari ketentuan dasar ini dapat diketahui bahwa kemakmuran rakyatlah yang menjadi tujuan utama dalam pemanfaatan fungsi bumi, air dan ruang angkasa serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Negara Republik Indonesia adalah merupakan suatu organisasi kekuasaan dari seluruh rakyat Indonesia yang dibentuknya guna mengurus serta menyelesaikan semua kepentingan dari seluruh rakyat Indonesia. Atas dasar inilah kemudian seluruh rakyat kembali melimpahkan wewenang yang dimilikinya kepada negara selaku Badan Hukum Penguasa untuk berwenang sepenuhnya menguasai, mengatur, mengurus serta menyelesaikan semua persoalan yang berhubungan dengan kehidupan bernegara termasuk pengelolaan fungsi bumi, air, ruang angkasa serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Propinsi Nusa Tenggara Timur pada umumnya, dan Kabupaten Daerah Tingkat II Kupang khususnya, merupakan sebagian kecil dari wilayah Republik Indonesia, memiliki berbagai macam masalah yang menyangkut tanah, agraria, pertanian, sosial budaya, ekonomi, dan lain sebagainya yang memerlukan perhatian secara serius baik oleh Pemerintah maupun masyarakatnya jika ingin mencapai kehidupan yang lebih baik, mengingat bahwa sebagian besar masyarakatnya masih hidup dibawah garis kemiskinan. Di samping itu sebagian besar penduduk. Kabupaten Kupang sumber penghidupannya tergantung dari usaha tani sehingga masalah tanah dan masalah pertanian serta pembangunan fisik pada umumnya yang berkaitan dengan tanah perlu mendapat perhatian yang serius dari Pemerintah dalam menangani masalah pertanahan di dalam usaha meningkatkantaraf hidup masyarakat secara keseluruhan, khususnya dalam sektor pertanian yang sampai sekarang ini masih dilakukan utama secara berpindah-pindah.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1986
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karolus Ngambut
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan faktor lingkungan dan perilaku masyarakat tentang malaria di Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Dengan desain studi potong lintang, populasi peneli- tian adalah seluruh rumah tangga di Kecamatan Kupang Timur dengan metode simple random sampling dan diperoleh 185 rumah tangga yang di- jadikan sampel. Hasil penelitian menunjukkan prevalens malaria klinis adalah 108 (14,4%) pada satu tahun terakhir. Gambaran faktor lingkungan rumah penderita malaria yaitu dinding rumah terbuat dari bebak dan papan masing-masing 43,6% dan 7,9%. Selain itu, atap rumah terbuat dari alang- alang atau daun lontar (21,1%). Sementara letak rumah dekat dengan bred- ing places nyamuk anopheles, yaitu sawah dan lagoon sebanyak (84%). Gambaran perilaku masyarakat dalam mencegah menceggah malaria me- nunjukkan 5,7% masyarakat tidak melakukan apapun untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk. Sebanyak 74,4% masyarakat kadang-kadang meng- gunakan kelambu. Dalam hal perilaku pencarian pengobatan, sebanyak 49% masyarakat menggunakan obat tradisional, membeli obat di warung terdekat dan ada yang tidak melakukan apapun. Selain itu, sebagian besar penderita mencari pertolongan kepada tenaga kesehatan setelah lebih dari empat hari mendapat gejala. Disimpulkan bahwa kondisi fisik rumah dan lingkungan sekitar rumah serta perilaku berisiko masyarakat merupakan faktor determinan penting terjadinya terjadi malaria di wilayah Kabupaten Kupang. Disarankan upaya preventif dengan perbaikan lingkungan rumah dan promotif untuk perubahan perilaku perlu di perhatikan secara serius.

The aims of this research was to identify the environment factors and the behavior factors related to the malaria in the. Using cross-sectional study design, the population was all households in the Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Used a simple random quota sampling method, the number of 185 households were as a respondents. The results showed the malaria prevalence was 108 (14.4%) in the past year. The environment a condition which were consists of the homes of people with malaria were made of bebak and boards 43.6% and 7.9% respectively. Besides that, the Roofs house were made of palm leaves (21.1%). The location of the res- pondent?s house was close to the breeding places which is rice fields and lagoon are 155 (84%). In terms of the community behavior in control mala- ria showed 5.7% of the community was not did anything to protect them- selves from mosquito bites and 74.4% occasional community used mos- quito nets have been distributed. Whereas in the case of treatment-seeking behavior shows 49% people used a traditional medicine, bought drugs at a nearby shop and there was not do anything. In addition, most of the mala- ria suferer looked after the health care after more than four days have symp- toms. We concluded that the physical and the environment factors as well as behavior is an important determinant factors of malaria in Kupang. Recommended preventive efforts with environmental improvements to the house and promotif for behavior change is important.
Bidang Kajian Kesehatan Lingkungan Pusat Studi Kesehatan Poltekkes Kementerian Kesehatan Kupang, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library