Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Mohammad Rezcky Ramadhan
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk membahas bagaimana kebutuhan dan perilaku jurnalis televisi dalam melakukan pencarian informasi sebagai materi utama dalam produksi berita. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi pada 20 April sampai 30 Juni 2021. Informan dalam penelitian ini merupakan jurnalis yang bertugas sebagai produser program berita buletin dan non-buletin (magazine) di Metro TV. Kebutuhan dan perilaku informan dianalisis menggunakan model perilaku pencarian informasi berbasis kompleksitas tugas dari Byström dan Järvelin. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan riset untuk membangun naskah berita beserta dukungan audio visual adalah faktor yang membedakan perilaku pencarian informasi jurnalis televisi dengan jurnalis lainnya. Penugasan dari redaksi mencakup tema dan format berita akan mempengaruhi kompleksitas tugas yang harus diselesaikan. Perilaku pencarian informasi berdasarkan kompleksitas tugas pada produser yang bertugas dalam program buletin dan non-buletin memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Kesimpulannya adalah produser program berita berdasarkan kategori kompleksitas tugasnya adalah tugas keputusan normal dan tugas keputusan asli dengan pengetahuan; kebutuhan informasi diidentifikasi berdasarkan jenis berita dan format yang disajikan; sumber dan saluran informasi yang disadari pertama adalah sumber media online sebagai informasi awal untuk acuan membuat naskah; dan informasi dari sumber yang lebih kompleks dan beragam dapat menggunakan bantuan dari divisi riset dan library. Saran yang diajukan secara umum adalah pelatihan dan praktik di tempat kerja mengenai cara memanfaatkan sumber informasi tertentu secara efisien.
......This study aims to discuss television journalists' needs and information searching behavior as the primary material in news production. The research methodology used is a qualitative method with a case study approach. In-depth interviews and observations carried out data collection from April 20 to June 30, 2021. The informants in this study were journalists who served as producers of bulletin and magazine news programs on Metro TV. The needs and behavior of the informants were analyzed using the task complexity-based information-seeking behavior model from Byström and Järvelin. The findings in this study indicate that research activities to build news scripts along with audio-visual support are factors that distinguish television journalists' information-seeking behavior from other journalists. The editor's assignment includes the theme and format of the news will affect the complexity of the task that must be completed. Information-seeking behavior based on task complexity among responsible producers in the bulletin and non-bulletin programs has a significant difference. The conclusion is news program producers based on the complexity category of the task are normal decision tasks, and in known, genuine decision tasks; information needs are identified based on the type of news and the format presented; the first recognized sources and channels of information are online media sources as initial information for reference in making scripts, and information from more complex and diverse sources can use assistance from the research and library divisions. Suggestions put forward, in general, are on-the-job training and practice on how to make efficient use of specific sources of information.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
W.A. Permono
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian mengenai perilaku pencarian informasi para jurnalis televisi telah dilakukan sejak September 1996 hingga Mei 1997 di enam stasiun televisi di Indonesia yaitu Televisi Republik Indonesia (TVRI), Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), SCTV (Surya Citra Televisi), Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), Andalas Televisi (ANTEVE), dan Indosiar Visual Mandiri (IVM).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai persoalan yang dihadapi para jurnalis televisi dalam pencarian informasi berkaitan dengan penyusunan berita televisi dan keterlibatan partnership para pustakawan, ahli dokumentasi dan informasi. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Sementara itu, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan kuesioner yang dibagikan kepada para jurnalis di enam stasiun televisi.
Hasilnya menunjukkan bahwa metode kerja yang berlaku pada jurnalis televisi dalam sebuah tim menuntut peran berbagai pihak. Pustakawan, ahli dokumentasi dan informasi sebagai partner atau rekan kerja amat diharapkan optimalisasi perannya. Sementara itu, sistem temu kembali informasi yang dirancang secara tepat juga mempengaruhi kinerja tim kerja tersebut. Sebagian stasiun televisi memang sudah menggunakan sistem temu kembali informasi yang memadai, namun sebagian lagi masih belum seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, dialog mutualis dari berbagai pihak yang terlibat dalam proses penyusunan berita televisi di masa mendatang amat diharapkan demi optimalisasi peran masing-masing pihak.
1997
S15512
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ellyzar Zachra Putri Bantara
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5259
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Pardede, Carlos Margondo
Abstrak :
Tesis ini berusaha mengupas interpretasi jurnalis televisi atas kode etik jurnalis televisi Indonesia saat mereka melakukan endorse produk di Instagram, alasan mereka melakukannya dan apakah ada benturan antara kode etik jurnalis televisi dengan kegiatan komunikasi pemasaran digital itu. Dengan popularitas yang dimiliki, banyak jurnalis televisi yang menggunakan akun Instagram mereka menjadi medium pemasaran yaitu sebagai endorser. Dengan paradigma interpretif dan pendekatan kualitatif, penulis menggunakan pemikiran etika media yang menjadi patokan moral untuk jurnalis televisi sebagai seorang profesional. Konsep Self-regulation dalam self-regulatory bodies yang dibentuk tenaga profesional juga digunakan. Selain itu digunakan juga konsep transformasi jurnalisme kontemporer untuk menelaah adanya pergeseran peran jurnalis di era digital. Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara dan observasi, hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa jurnalis televisi endorser produk di Instagram tidak menganggap kegiatan pemasaran digital tersebut melanggar kode etik profesi. Mereka menilai tidak ada aturan bagi jurnalis televisi dalam berperilaku di media sosial.
......This thesis tries to analyze television journalists' interpretation of Indonesian television journalists' code of ethics when they endorse products on Instagram, their reasons for doing so and whether there is a conflict between television journalists' code of ethics
and digital marketing communication activities. With their popularity, many television journalists use their Instagram accounts as a marketing medium, namely as endorsers. With an interpretive paradigm and a qualitative approach, the writer uses media ethical thinking which becomes the moral benchmark for television journalists as professionals. The concept of self-regulation in professional self-regulatory bodies is also used. In addition, the concept of transformation of contemporary journalism is also used to examine the shift in the role of journalists in the digital era. Based on data obtained from interviews and observations, the results of this study indicate that television journalists endorser products on Instagram do not think that digital marketing activities violate the professional code of ethics. They considered that there were no rules for television journalists in their behavior on social media.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library