Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shalimar Andaya Nia T.
Bogor: Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian dan Pengembangan Pertannian, 1993
634.3 SHA b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Jeruk merupakan salah satu komoditas hortikultura yang berfuungsi sebagai sumber gizi, sumber pendapatan dan sumber devisa negara. Besarnya kontribusi agroindustri jeruk dalam meningkatkan pendapatan akan menunbuhkan sentra pengembangan jeruk baru......
BUTEPER
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Juan, Tjiu Sion
Abstrak :
Ruang lingkup dan cara penelitian: Jus jeruk jika diminum bersama obat-obat tertentu dapat menurunkan bioavailabilitas obat-obat tersebut secara drastis karena jus jeruk merupakan penghambat poten organic anion transporter polypeptide (OATP), yakni uptake/influx transporter yang terdapat di brush border sel usus, dan obat-obat tersebut merupakan substrat dari OATP. Eritromisin merupakan substrat dan penghambat Pglycoprotein (P-gp), yakni efflux transporter yang juga terdapat di brush - border sel usus. Terdapat tumpang tindih yang cukup ekstensif antara substrat dan penghambat OATP dan P-gp. Eritromisin seringkali digunakan untuk pengobatan infeksi saluran napas, dan pasien yang menderita infeksi ini juga sering minum jus jeruk untuk tambahan vitamin C dan untuk rasa segar. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus jeruk siam bersama eritromisin pada farmakokinetik eritromisin. Penelitian ini merupakan studi menyilang dua kali pada 13 sukarelawan sehat. Eritromisin dosis tunggal diminum bersama air dan bersama jus jeruk dengan urutan acak selang 2 minggu. Sampel darah diambil pada jam-jam tertentu sampai dengan 9 jam dan kadar eritromisin dalam serum diukur secara mikrobiologis. Parameter bioavailabilitas yang dinilai adalah AUC0_, (area di bawah kurva kadar eritromisin terhadap waktu dari jam 0 sampai "'), Cmax (kadar puncak eritromisin dalam darah) dan tmax (waktu untuk mencapai Cmax). Ke-3 parameter tersebut dibandingkan antara eritromisin yang diminum dengan air dan yang diminum dengan jus jeruk. Hasil dan kesimpulan: Bioavailabilitas (AUCo-"' jam) tablet eritromisin yang diminum bersama 200 ml jus jeruk siam berkisar antara 9.6°/o sampai 189.3% dengan rata-rata 81.2% dibandingkan jika tablet eritromisin tersebut diminum bersama air. Berdasarkan kriteria bioekivalensi jus jeruk siam dinyatakan tidak mempengaruhi bioavailabilitas eritromisin dengan bioavailabilitas eritromisin dengan jus jeruk berkisar antara 80-125% dibandingkan dengan bioavailabilitas yang diminum bersama air. Dari 13 subyek penelitian ini, jus jeruk siam tidak mempengaruhi bioavailabilitas eritromisin pada 3 orang subyek. Jus jeruk siam menurunkan bioavailabilitas eritromisin pada 7 subyek dan meningkatkan bioavailabilitas eritromisin pada 3 subyek. Kadar maksimal eritromisin dalam serum (Cmax) dari tablet eritromisin yang diminum bersama 200 ml jus jeruk siam berkisar antara 30.0°/o sampai 206.1% dengan rata-rata 93.6% dibandingkan dengan Cmax dari tablet eritromisin yang diminum bersama air. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa jus jeruk siam tidak mempengaruhi Cmax eritromisin (p = 0.173). Waktu untuk mencapai kadar maksimal eritromisin dalam serum (tmax) dari tablet eritromisin yang diminum bersama 200 ml jus jeruk siam memanjang dibandingkan dengan tmax dari tablet eritromisin tersebut diminum bersama air (rata-rata 2.04 dan 1.69 jam), tetapi tidak bermakna secara statistik. Waktu paruh eliminasi (t112) dari tablet eritromisin yang diminum bersama 200 ml jus jeruk siam sedikit memendek dibandingkan dengan t112 daii tablet eritromisin yang diminum bersama air (rata-rata 1.63 dan 1.73 jam), tetapi tidak bermakna secara statistik. Penurunan AUC dan Cmax eritromisin bersama jus jeruk siam dapat terjadi akibat hambatan OATP. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa eritromisin adalah ~ubstrat dari OATP dan transporter ini dihambat oleh jus jeruk siam. S~byek yang mengalami penurunan AUC dan Cmax mungkin mempuMyai transporter OATP yang dominan atau yang lebih peka terhadap hambatan oleh jus jeruk siam. Peningkatan AUC dan Cmax eritromisin bersama jus jeruk siam dapat terjadi akibat hambatan CYP3A4 dan/atau P-gp, tetapi tampaknya bukan akibat hambatan CYP3A4 karena jeruk siam tidak mengandung furanokumarin dihidroksibergamotin maupun flavonoid naringin dan naringenin yang menghambat aktivitas metabolik CYP3A4. Subyek yang mengalami peningkatan AUC dan Cmax mungkin mempunyai transporter P-gp yang dominan atau yang lebih peka terhadap hambatan oleh jus jeruk siam. Pada beberapa subyek dengan bioavailabilitas yang tidak berubah mungkin disebabkan oleh ekspresi transporter OATP dan P-gp yang seimbang. Pada 12 subyek terjadi penurunan kecepatan absorpsi.
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nava Alisia
Abstrak :
Salah satu faktor utama penyebab penuaan kulit adalah paparan sinar matahari berlebihan yang mengarah pada terjadinya pembentukan spesies oksigen reaktif (ROS). Akumulasi ROS dalam kulit dapat menyebabkan stres oksidatif yang mengarah pada kerusakan protein, lipid, serta DNA yang mempengaruhi fungsional dan estetis kulit. Senyawa fenol, flavonoid, vitamin C dan E serta karotenoid merupakan antioksidan alami yang dapat menghambat pembentukan ROS. Kulit jeruk mengandung senyawa fenol dan flavonoid yang lebih tinggi dibandingkan dengan agen antioksidan lain seperti vitamin C, vitamin E, dan karotenoid. Sehingga senyawa fenol dan flavonoid dalam kulit jeruk yang biasa dibuang dapat dimanfaatkan sebagai sumber antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji aktivitas antioksidan dari ekstrak kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia), jeruk lemon (C. limon), dan jeruk purut (C. hystrix) serta menghitung kadar fenol total dan flavonoid totalnya. Kulit buah jeruk diekstraksi dengan metode soxhlet dan menggunakan pelarut etanol 70%. Uji antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode perdaman radikal 1-1-difenil-2-pikrihidrazil (DPPH) dan metode daya antioksidan pereduksi besi (FRAP). Ekstrak kulit buah jeruk lemon memberikan hasil kadar fenol dan flavonoid total berturut-turut 94,450 mg GAE/g ekstrak dan 11,383 mg QE/g ekstrak. Aktivitas antioksidan tertinggi berdasarkan uji DPPH adalah ekstrak kulit buah jeruk lemon dengan nilai IC50 131,9619 µg/mL. Pembanding asam askorbat digunakan dalam metode DPPH memiliki nilai IC50 3,1276 µg/mL. Pada uji FRAP aktivitas antioksidan tertinggi adalah ekstrak kulit buah jeruk lemon dengan nilai FeEAC 411,16 µmol/g. Pembanding kuersetin pada uji FRAP menunjukkan nilai FeEAC 4124,003 µmol/g. Ekstrak kulit buah jeruk lemon menunjukkan adanya aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak kulit buah jeruk nipis dan jeruk purut. ......One of the main factors causing skin aging is excessive sun exposure which leads to the formation of reactive oxygen species (ROS). The accumulation of ROS in the skin can cause oxidative stress that leads to lipid and protein peroxidation as well as DNA damage which affects the functional and aesthetics of the skin. Polyphenols and flavonoids are natural antioxidant that can prevent ROS formation. Citrus peel contains phenol and flavonoid compounds which are higher than other natural antioxidant such as vitamin C, vitamin E and carotenoids. Therefore the phenol and flavonoid compounds in citrus peel which are usually discarded can be used as a source of natural antioxidants. The objective of this research was to determine antioxidant activity of the peel extracts of key lime (Citrus aurantifolia), lemon (C. limon), and kaffir lime (C. hystrix). Total phenol and total flavonoid content were also determined. Citrus peels were extracted by soxhlet method and using 70% ethanol as solvent. The antioxidant test was carried out using the 1-1-diphenyl-2-picrilhydrazyl (DPPH) radical scavenging method and the ferric reducing antioxidant power method (FRAP). Lemon peel extract gave the highest results of total phenol and flavonoid content of 94,450 mg GAE/g extract and 11,383 mg QE/g extract, respectively. The highest antioxidant activity based on the DPPH test was lemon peel extract with an IC50 value of 131,9619 µg/mL. In comparison, ascorbic acid has an IC50 value of 3,1276 µg/mL. In the FRAP test, the highest antioxidant activity was lemon peel extract with FeEAC value of 411,16 µmol/g. In comparison, quercetin showed FeEAC value 4124,003 µmol/g. Lemon peel extract showed higher antioxidant activity than key lime peel and kaffir lime peel.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indro Wiyono
Abstrak :
Tesis ini menguraikan tentang pelaksanaan penegakan hukum terhadap pedagang asongan yang berjualan di depan gerbang tol Kebun Jeruk oleh Induk Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Bitung. Permasalahan dalam tesis ini difokuskan pada pelaksanaan kegiatan penegakan hukum terhadap pedagang asongan, serta bentuk atau jenis penegakan hukum yang dilakukan. Adapun untuk pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif yang ditujukan terhadap berbagai aktifitas yang dilakukan baik oleh anggota Induk Patroli Jalan Raya(PJR) Tol Bitung, maupun para pedagang asongan. Hasil studi ini menunjukkan bahwa Induk Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Bitung dalam pelaksanaan penegakan hukum terhadap para pedagang asongan yang berjualan di depan gerbang tol Kebun Jeruk lebih mengutamakan penegakan hukum yang bersifat persuasif, dalam rangka peace maintenance. Mengutamakan terpeliharanya keamanan, ketertiban, dan rasa keadilan masyarakat daripada penegakan hukum yang bersifat represif, yaitu penindakan yang berdasarkan pada peraturan atau perundang-undangan yang berlaku. Hal ini disebabkan adanya kekhawatiran akan terulang kembali terjadinya kerusuhan yang dilakukan oleh para pedagang asongan terhadap para petugas sewaktu diadakan razia. Di samping itu, adanya keterbatasan jumlah anggota, sarana yang dimiliki, serta kemampuan penyidikan terhadap pelanggaran atau kejahatan yang relatif masih rendah, mengakibatkan anggota Induk Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Bitung tidak melaksanakan penegakan hukum secara represif. Bentuk atau jenis penegakan hukum yang dilaksanakan selama ini sangat berpengaruh terhadap keberadaan para pedagang asongan itu. Penegakan hukum yang dilakukan selama ini belum efektif, hal ini terlihat dengan masih berlangsungnya kegiatan para pedagang asongan di sekitar gerbang tol tersebut. Oleh karena itu, untuk meniadakan atau mengurangi keberadaan pedagang asongan, selain melakukan pencegahan terhadap kemacetan yang terjadi di sekitar gerbang tol, juga harus dilakukan penegakan hukum dengan bentuk atau jenis yang lain, serta meningkatkan kemampuan penyidikan anggota melalui pendidikan atau latihan secara terus menerus dan berkelanjutan.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T10996
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diandra Anindya Nugroho
Abstrak :
Latar Belakang : Jus jeruk mengandung asam yang mengakibatkan erosi. Erosi pada permukaan email gigi dapat dilihat dengan mengukur kekasarannya. Tujuan : Mengetahui perbedaan kenaikan kekasaran permukaan email antara perendaman jus jeruk kemasan dan segar. Metode : 60 gigi premolar dibagi dalam 2 kelompok untuk direndam jus jeruk kemasan dan segar selama waktu tertentu. Hasil : Perbedaan kenaikan kekasaran permukaan email pada perendaman jus jeruk kemasan dan segar berbeda bermakna dengan p<0.000 Kesimpulan : Terjadi peningkatan kekasaran permukaan email gigi yang lebih tinggi pada pemaparan dengan jus jeruk kemasan dibandingkan dengan pemaparan pada jus jeruk segar. ...... Background: Despite the health benefits, orange juice has acidic contents, which may cause tooth erosion. Objective: Know increase enamel roughness between submerge in commercial and fresh orange juice. Method: 60 premolar teeth are divided in 2 groups to be submerged in commercial and fresh orange juice at a certain point of time. Result: Different increasing levels of roughness in tooth’s enamel surface between the submergence in commercial and fresh juice has a significant value of p<0.000 Conclusion: Increase of roughness in tooth’s enamel submerge in commercial fruit juice are greater than submerge in fresh fruit juice.

Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Penelitian keragaman genetik tanaman buah merupakan salah satu kegiatan penting untuk mendukung pemuliaan tanaman. Perbedaan tanaman dapat dideteksi melalui beberapa penanda, antara lain dengan pola pita DNA (Lamadji 1998) yang sering disebut sebagai penanda molekuler....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarmin
Abstrak :
Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan biji, setek,cangkok dan okulasi. Perbanyakan dengan biji memiliki tingkat keberhasilan yang yang keberhasilannya lebih rendah. Namun tingkat keberhasilan perbanyakan tanaman ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain cara perbanyakan, waktu melalkukan perbanyakan dan keterampilan pelaksana....
Jakarta: Kementerian Pertanian RI, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Bagus Permana
Abstrak :
Penggabungan teknologi fotokatalisis dan surfaktan yang menggunakan titania dan coconut oil-based primary alkyl sulphate (cocoPAS) untuk mengangkat dan mendegradasi kotoran berupa methylene blue dari pakaian serta menghasilkan limbah dengan konsentrasi cocoPAS yang minimal telah diamati. Penelitian berupa pemvariasian perbandingan konsentrasi cocoPAS dan titania dan juga variasi pH dengan menggunakan jeruk nipis. Kinerja deterjen 0,1%cocoPAS-0,1%titania pada pH 3,6 (penambahan 2,5% jeruk nipis) adalah yang paling efektif, yaitu dapat mengangkat methylene blue dari pakaian 84,31 ppm dari 85,16 ppm atau degradasi methylen blue 99% (1,03 kali lebih baik daripada pH 6,4) dan konsentrasi cocoPAS yang tersisa 2,43 ppm dari 90,88 ppm atau degradasi cocoPAS 97,30% (1,05 kali lebih baik daripada pH 6,4) di bawah sinar UV selama 30 menit. ...... Combination of photocatalytic technology and surfactant that used titania and coconut oil-based primary alkyl sulphate (cocoPAS) to remove and degradate methylene blue as dirt and resulting clean waste with minimal concentration of cocoPAS had been investigate. Research method vary cocoPAS and titania concentration and vary pH by vary concentration of lime. Performance of 0,1%cocoPAS-0,1%titania detergent in pH 3,6 (2,5% lime addition) is the most optimum that can remove 84,31 ppm methylene blue from clothes from 85,16 ppm at first or can degredate 99% metylene blue (1,03 times better than in pH 6,4) and concentraton of cocoPAS is remained 2,43 ppm from 90,88 ppm or can degredate 97,30% cocoPAS (1,05 times better than in pH 6,4) under 30 minutes illumination of UV light.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Ayu Dwi Prasanti
Abstrak :
ABSTRAK
Pada industri otomotif terdapat proses elektroplating sebagai bagian dari proses produksi. Proses ini menghasilkan limbah dengan kandungan logam nikel yang cukup tinggi kisaran 27,6 - 34,8 mg/L. Adsorpsi merupakan salah satu alternatif pengolahan limbah secara fisik yang memiliki desain sederhana dan mudah dalam pengaplikasiannya. Salah satu adsorben alami yang dapat dipakai untuk menyisihkan logam nikel adalah kulit buah jeruk lokal dari jenis jeruk siam (Citrus nobilis var microcarpa). Pada penelitian ini, percobaan adsorpsi dilakukan secara batch dengan metode two-level full factorial design untuk mendapatkan waktu kontak dan dosis adsorben optimum. Dari hasil penelitian, kulit jeruk berhasil dijadikan sebagai karbon aktif dengan nilai bilangan iodin sebesar 364,29 mg/gr, nilai kadar air sebesar 2,9%, dan densitas sebesar 0,623 g/mL. Proses adsorpsi secara batch dapat menyisihkan nikel sebanyak 18,3% dengan kombinasi dosis adsorben optimum sebesar 36 g/L dan waktu kontak optimum 70 menit. Data ekuilibrium adsorpsi nikel menunjukkan kecocokan dengan model isotherm Freundlich dengan nilai kapasitas adsorpsi sebesar qe = 0,23 mg/g. Data kinetika adsorpsi menunjukkan kecocokan dengan pseudo-second order model dengan nilai laju kinetika knikel = 0,04 g/mg.menit.
ABSTRACT
In the automotive industry there is an electroplating process as a part of the production process. This process produces a waste with nickel metal content that high enough with range of 27.6 to 34.8 mg/L. Adsorption is one of physical waste treatment alternative which has a simple design and easy to apply. One of natural adsorbent that can be used to reduce a nickel metal is local orange peel from tangerine family (Citrus nobilis var microcarpa). In this study, an activated carbon successfully made from orang peel with iodine number 364,29 mg/gr, water content 2,9%, and density 0,623 g/mL. Batch adsorption experiments with two-level full factorial design method was conducted to get the optimum contact time and optimum adsorbent dosage. From the result of this research, the batch adsorption can reduce 18,3% nickel with a combination of 36 g/L optimum adsorbent dose and 70 minutes optimum contact time. Adsorption equilibrium data of nickel were best fitted by Freundlich isotherm model with adsorption capacity values of qe = 0,23 mg/g. Adsorption kinetics data were best fitted by the pseudo-second order kinetics model with a rate value knikel = 0,04 g/mg.minute.
2016
S64521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>