Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S7871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Susi C.S.R.F.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S8069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Said
Abstrak :
Sepak bola adalah salah satu olahraga paling populer di dunia saat ini. Di Asia, Korea Selatan dikenal sebagai salah satu kekuatan sepak bola yang terbaik. Perkembangan sepak bola di Korea Selatan hingga sekarang berkaitan erat dengan satu hal, yaitu nasionalisme. Dengan latar belakang sejarah terjajah oleh Jepang, nasionalisme menjadi kekuatan dalam sepak bola di Korea Selatan. Sepak bola menjadi alat perjuangan bagi masyarakat Korea Selatan saat masa penjajahan Jepang, menang melawan Jepang di atas lapangan hijau akan membangkitkan jati diri bangsa dan semangat nasionalisme saat itu. Hingga saat ini, Korea Selatan menganggap Jepang adalah rival yang harus dikalahkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa sejarah yang melatarbelakangi tumbuhnya nasionalisme rakyat Korea Selatan khususnya dalam rivalitas sepak bola dengan Jepang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis dan pendekatan secara diakronis dengan menggunakan sumber-sumber yang berkaitan dengan rivalitas Korea Selatan dengan Jepang di atas lapangan hijau. Dari penelitian ini dapat ditemukan bahwa rivalitas dengan Jepang dalam sepak bola telah menciptakan tren nasionalisme di Korea Selatan. Pertandingan sepak bola melawan Jepang adalah pertandingan yang mempertaruhkan harga diri bangsa sehingga harus dimenangkan. Football is currently one of the most popular types of sports in the world. In Asia, South Korean football is renowned as one of the best. The development of South Korean football until now is strongly related to its nationality. With the historical background of Japanese colonialization, nationalism became the strength in South Korean football. Football was used as a means of fight during the Japanese colonialization period, and winning against Japan on the football field would spurt the nation`s pride and the spirit of nationalism. Until now, South Korea views Japan as a rival to be defeated. The purpose of this research is to analyze history that lies behind the growth of the nationalism of the people in South Korea, especially in the rivalry of football with Japan. From this investigation, it is found that the football rivalry with Japan created a nationalism trend in South Korean society. Football matches against Japan serves as matches of pride thus needed to be won over.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Khaliya
Abstrak :
Pengalaman dijajah Jepang selama 35 tahun sejak 1910 hingga 1945 telah menjadi memori kelam bagi sebagian masyarakat Korea Selatan, khususnya para mantan Ilbongun Wianbu. Terkait dengan permasalahan mantan Ilbongun Wianbu, sudah dilakukan beberapa pembicaraan tingkat pemerintah yang intinya pemerintah Korea Selatan meminta Jepang untuk memberikan kompensasi yang layak bagi para mantan Ilbongun Wianbu. Namun, ketika kompensasi yang diberikan oleh pihak Jepang tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh Korea Selatan, maka pengalaman kelam yang dialami oleh para mantan Ilbongun Wianbu tidak hanya menjadi pembicaraan publik di tahun 1990-an, tapi juga disajikan dalam bentuk karya sastra. Melihat kenyataan ini, penulis mengangkat permasalahan penelitian dalam artikel ini tentang bagaimana pandangan masyarakat Korea Selatan sekarang terkait dengan pengalaman Ilbongun Wianbu. Penelitian ini menggunakan metode kajian budaya dengan pendekatan memori publik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merekonstruksi pandangan dan ingatan masyarakat Korea Selatan yang tinggal di Indonesia dan Korea Selatan, tentang Ilbongun Wianbu yang dikaitkan dengan kebijakan pemerintah Korea Selatan mengenai masalah Ilbongun Wianbu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ilbongun Wianbu dalam memori publik di Korea Selatan telah menjadi potret masa lalu yang kelam yang membangun harapan masyarakat Korea Selatan khususnya terhadap pemerintah Korea Selatan untuk menangani kasus Ilbongun Wianbu dengan seadil-adilnya melelaui pemerintah Korea Selatan.
The experience of being colonized by Japan for 35 years from 1910 to 1945 is still a dark memory for most of the people of South Korea, especially the former Ilbongun Wianbu. Regarding the former Ilbongun Wianbu issue, several government-level talks have been held, in which the South Korean government asked Japan to provide appropriate compensation for the former Ilbongun Wianbu. However, the compilation of compensation provided by the Japanese was not as expected by South Korea, so the dark experiences experienced by former Ilbongun Wianbu not only became a public conversation in the 1990s, but also helped in the making of literary works. Seeing this reality, the author discusses the problem in this study about how South Korean people`s view is now related to the experience of Ilbongun Wianbu. This study uses a cultural studies method with a public memory approach. The purpose of this study is to reconstruct Ilbongun Wianbu through the views and memories of South Korean people who live in Indonesia and South Korea related to Ilbongun Wianbu and relate it to the South Korea government`s policy regarding Ilbongun Wianbu issue. The results of the research show that Ilbongun Wianbu in the public memory in South Korea has become a dark portrait of the past that builds hopes of the South Korean people, especially towards the South Korean government to handle the Ilbongun Wianbu issue as fairly as possible through the South Korean government.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S7954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shifa Yuswita Putri
Abstrak :
Jumlah konsumsi umat Muslim dunia terus meningkat seiring dengan meningkatnya populasi Muslim dunia. Meningkatnya tingkat konsumsi Muslim di dunia turut serta mendorong pertumbuhan industri halal. Salah satu sektor industri halal yang dikembangkan menjadi pasar baru yang menjanjikan adalah sektor pariwisata halal. Negara dengan penduduk mayoritas Muslim dan non-Muslim mulai memanfaatkan peluang dari pasar wisatawan Muslim, termasuk Jepang dan Korea Selatan. Negaranegara dengan populasi Muslim minoritas, seperti Jepang dan Korea Selatan, mungkin memiliki keunggulan kompetitif yang kurang kuat dalam pengembangan pariwisata halal. Namun realitanya, banyak wisatawan Muslim, khususnya wisatawan Muslim Indonesia, yang melakukan kunjungan ke kedua negara tersebut. Pada penelitian ini telah dilakukan studi komparasi antara niat berkunjung generasi Z Muslim Indonesia ke negara Jepang dan Korea Selatan sebagai negara yang berada di Asia Tenggara dengan total populasi Muslim yang minoritas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Halal Awareness, Destination Image, Destination Trust, dan Travel Motivation terhadap Visiting Intention serta melihat pengaruh Religiosity sebagai variabel anteseden. Desain penelitian yang digunakan adalah konklusif deskriptif dengan single cross-sectional design. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan kriteria sampel yaitu, Warga Negara Indonesia, beragama Muslim, berusia 14-26 tahun, dan tertarik dengan Jepang dan atau Korea Selatan. Diperoleh 296 sampel untuk negara Jepang dan 267 sampel untuk Korea Selatan. Data pada penelitian ini diolah menggunakan Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM) dengan software SmartPLS 3.0. Hasil pada penelitian menunjukkan Destination Image, Destination Trust, dan Travel Motivation berpengaruh terhadap Visiting Intention generasi Z Muslim Indonesia ke Jepang dan Korea Selatan. Religiosity mempengaruhi Halal Awareness, Destination Image, dan Travel Motivation ke Jepang dan untuk Korea Selatan Religiosity mempengaruhi Halal Awareness dan Destination Image. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi pelaku industri pariwisata di Jepang dan Korea Selatan untuk memaksimalkan faktor-faktor yang dapat meningkatkan minat kunjungan wisatawan Muslim.

Kata kunci : Pariwisata Halal, Visiting Intention, Religiosity, Jepang, Korea Selatan. ......Total consumption of world Muslims continues to increase in line with the increase in the world Muslim population. The increasing level of Muslim consumption in the world has contributed to the growth of the halal industry. One of the halal industry sectors that has been developed into a promising new market is the halal tourism sector. Countries with both Muslim and non-Muslim majority populations are starting to take advantage of opportunities from the Muslim tourist market, including Japan and South Korea. Countries with minority Muslim populations, such as Japan and South Korea, may have a less strong competitive advantage in the development of halal tourism. However, in reality, many Muslim tourists, especially Indonesian Muslim tourists, have visited the two countries. In this research, a comparative study has been carried out between the intention of visiting the Z generation of Indonesian Muslims to Japan and South Korea as countries in Southeast Asia with a total minority Muslim population.This study aims to determine the effect of Halal Awareness, Destination Image, Destination Trust, and Travel Motivation on Visiting Intention and see the effect of Religiosity as an antecedent variable. The research design used is descriptive conclusive with a single cross-sectional design. The method used in this study was purposive sampling with sample criteria namely, Indonesian citizens, Muslim, aged 14-26 years, and interested in Japan and or South Korea. Obtained 296 samples for Japan and 267 samples for South Korea. The data in this study were processed using Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) with SmartPLS 3.0 software. The results of the study show that Destination Image, Destination Trust, and Travel Motivation have an effect on the Visiting Intention of generation Z of Indonesian Muslims to Japan and South Korea. Religiosity affects Halal Awareness, Destination Image, and Travel Motivation to Japan and for South Korea Religiosity affects Halal Awareness and Destination Image. The results of this study can be used as a reference for tourism industry players in Japan and South Korea to maximize the factors that can increase interest in visiting Muslim tourists.

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lee, Han Seung
Abstrak :
Bantuan luar negeri merupakan topik penting dalam kajian pembangunan maupun ilmu hubungan internasional. Hingga saat ini, sebagian besar penelitian mengenai bantuan luar negeri berfokus pada motif dari negara donor, hubungan antara negara pemberi dan penerima, dan efektivitas bantuan sendiri. Tidak banyak penelitian dilakukan untuk membandingkan kebijakan ODA negara dengan negara lain padahal kebijakan ODA setiap negara memiliki ciri khas yang menonjol. Khususnya, ketiga negara di Asia Timur yakni Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan mempunyai karakteristik masing-masing dalam kebijakan ODA mereka. Dalam ulasan literatur ini, kebijakan ODA Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan akan dibandingkan. Proses membandingkannya dapat dibagi menjadi dua bagian secara garis besar. Pertama, secara kronologis, sejarah perkembangan kebijakan ODA dari ketiga negara akan diperkenalkan. Kedua, melalui taxonomy karakteristik kebijakan ODA masing-masing akan dijelaskan. Ulasan literatur ini memiliki signifikansi pada realita maupun akademis. Dengan membandingkan pola-pola kebijakan ODA dari ketiga negara Asia Timur, para stakeholder kebijakan ODA di negara lain dapat memahami ODA secara lebih mendalam. Selain itu, ulasan literatur ini juga dapat berkontribusi pada dunia akademis karena hampir tidak ada penelitian yang membandingkan kebijkan ODA Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan.
Foreign aid is an important topic in study of International Relation. However, majority of the study tend to focus on motives of donor countries, relations between donors and recipients, and efectivities of aid. In other words, not many studies have been done for comparing Official Development Assistance (ODA) of donor countries eventhough every donors has their own characteristics in the ODA policies. Likewise, China, Japan, and Republic of Korea have their own characteristics in their ODA policies. This literature review will compare the characteristics of the three countries. The comparing process will be conducted in two ways. Firstly, the historical development of Chinese, Japanese, and Korean ODA policies will be studied in chronological method. Secondly, each countries' ODA policies characteristics will be explained through taxonomy. This literature review has academic and practical significance. Academically, this literature review has significance as almost no studies have been conducted for comparing China, Japan, Republic of Korea's ODA policies. Practically, this literature review also has significance as stakeholders of ODA policies can understande deeply regarding East Asian's ODA policies characteristics.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Nabila Hayanto
Abstrak :
ABSTRAK
Comfort women merupakan para wanita yang dipaksa untuk menjadi budak seks untuk tentara Jepang pada masa Perang Dunia II. Mayoritas dari comfort women adalah wanita Korea, sehingga perlakuan kejam Jepang terhadap comfort women meninggalkan luka mendalam pada masyarakat Korea. Jepang terus menerus melakukan historical revisionism dalam bentuk penyangkalan dan pengubahan sejarah untuk keterlibatannya dalam perekrutan comfort women. Hal ini menimbulkan kemarahan pada masyarakat Korea Selatan dan membuat hubungan Jepang dengan Korea Selatan menjadi tegang. Penelitian ini akan membahas tentang historical revisionism pada isu comfort women di Jepang serta menganalisis pengaruh historical revisionism dalam hubungan Jepang dan Korea Selatan.
ABSTRACT
Comfort women are women that are forced to sexual slavery for the Japanese soldiers during World War II. The majority of these women were Korean women. Japan has been doing historical revisionism in the form of denying and changing the facts of history to cover up its involvement in the forced recruitment of comfort women. This movement evokes the anger of the South Koreans and put a strain on Japan-South Korean relations. This research aims to explain historical revisionism in Japan as well as its impact on Japan and South Korea relations.
2016
S65843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library