Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asma Nadia
Jakarta: Republika, 2017
899.221 ASM r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ahmmad Muttaqien Trisyarahman
Abstrak :
Kayu, dengan sifat serta tekstur dan warna yang dimilikinya menjadikannya banyak digunakan dalam sektor bangunan arsitektural. Sifat dari material kayu yang terasa hangat dan sedap dipandang mata dimanfaatkan sebagai material untuk finishing estetis. Pengolahan kayu menjadi elemen bangunan sudah dimulai sejak lama dan saat ini juga sering kita temui, terutama pada elemen kusen pintu dan jendela.

Kondisi hutan sebagai sumber penghasil kayu saat ini sudah semakin memprihatinkan. Keadaan ini akan berdampak pada kerusakan alam, yang berujung pada bencana alam yang merugikan menimpa manusia. Oleh karena itu sudah seharusnya kita mulai menggunakan material alternatif dari kayu agar mengurangi penjarahan hutan kayu sehingga hal ini tidak mengancam kehidupan kita di kemudian hari.

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang science, ditemukan material yang disebut polyvinyl chloride (PVC). PVC adalah sejenis bahan plastik, yang didapat dari hasil reaksi kimia dengan bahan utama gas alam. Secara fisik material PVC bersifat tidak memuai dan susut, tidak berubah (melengkung, bergelombang) karena perubahan cuaca, tidak mudah retak, warnanya tidak pudar dan selain itu juga tahan air, anti rayap, aman dari gangguan korosi, dan mudah dibersihkan.

Aplikasi kusen pintu dan jendela, sudah mutlak diperlukan dalam fisik bangunan. Material PVC jenis Unplasticized atau disebut PVC-U sudah mulai digunakan sebagai kusen pintu dan jendela. Sifat dari material ini yang banyak lebih menguntungkan dibandingkan dengan kayu, menjadikannya layak untuk dijadikan sebagai pengganti kayu. Dengan digunakannya PVC-U sebagai material alternatif dari kayu diharapkan dapat mengurangi penggunaan kayu dalam bangunan, sehingga kondisi alam akan menjadi kembali seimbang dan terhindar dari bencana alam.
Wood, with it?s properties on texture and colour, become widely used in architecture. The properties of wood which feel warm and beautiful to see, made it is worth to used as finishing material. The processing of wood as building material was started since long time ago and we also can easily meet nowadays, specifically as doors and windows.

Today, the condition of forest as wood source has become worse. This situation will affect on damage of nature and then cause a disaster that impact on human being. Since that, it is important for us to start using alternative material anything bad happen to us on the next day.

Together with science and technology growth, they have found new material named polyvinyl chloride (PVC). PVC is a plastic material, which gained from chemical reaction, contained natural gas at most. Physically, PVC material not expanded or shrink, not change (arched, waved) caused by weather changes, hard to crack, the colour not faded and also water resistant, termite resistant, safe from corrosion, and easy to clean.

Doors and windows frame application is absolutely needed in a building. Unplasticized PVC material, called PVC-U, was being used as doors and windows frame application. The characteristics of this material which has much more benefit than wood itself have made it reasonable to become wood replacement. Started using PVC-U as alternative material from wood, hopefully could reduced wood usage in building, so that nature condition will become more stable and avoided from natural disaster.
2008
S48418
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Rehanita
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian mempunyai tujuan untuk memberikan gambaran mengenai perilaku pencarian informasi relawan Komunitas Jendela Jakarta sebagai Pengajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam perilaku pencarian informasi, relawan Komunitas Jendela Jakarta lebih menyukai menggunakan internet dibandingkan memanfaatkan koleksi buku ndash; buku yang ada di Komunitas Jendela Jakarta karena faktor keterbatasan waktu dan kurangnya ketersediaan buku yang dibutuhkan. Walaupun keterbatasan waktu dan kurangnya ketersediaan buku menjadi hambatan, para relawan adalah seseorang yang mempunyai komitmen untuk tetap memiliki ide kreatif di dalam mencari informasi untuk bahan ajar mereka di Komunitas Jendela Jakarta Kata kunci : Perilaku pencarian informasi, relawan Komunitas Jendela Jakarta, Komunitas Jendela Jakarta.
ABSTRACT
This research aims to provide an overview of the information seeking behavior of Jendela Jakarta Community volunteers as Teachers. This study uses a qualitative approach with case study method. The result from this study indicates that the volunteers of Jendela Jakarta Community prefer to use the internet instead of utilizing book collections available in Jendela Jakarta Community because of the limited time and lack of availability of books required. Even though the limited time and lack of book availability become an obstacle, the volunteers are the ones who have committed to retain creative ideas in the search of information for their teaching materials in Jendela Jakarta Community. Keywords Information seeking behavior, volunteers of Jendela Jakarta Community, Jendela Jakarta Community.
2016
S70090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismiati Ajizah Walpriaji
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang prosedur pelayanan di perpustakaan TPI dalam menunjang kegiatan produksi program acara Jendela dan mengidentifikasi kesulitan yang dihadapai oleh pihak pustakawan dan pengguna dalam pelasanaan prosedur pelayannannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Objek penelitaian ini adalah tanggapan dari tim produksi Jendela terhadap pelayanan yang diberikan pustakawan dari Perpustakaan TPI. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa dalam proses pelayanan oleh perpustakaan TPI dalam menunjang siaran program acara Jendela adalah penting. Yaitu dalam proses pemenuhan kebutuhan gambar untuk siaran program acara Jendela tersebut di setiap episodenya.
This Thesis talks about the service procedure for Jendela Broadcast show at TPI?s Library in supporting the production activity of the show Jendela and identify the problems faced by the librarian and user in the implementation of its service procedure. This research is using qualitative descriptive method. The object of this research is the responses from the production team of Jendela to the services given by librarian of TPI's library. The result of this research stated that the process of service by TPI?s library in supporting Jendela broadcast show is important, which is in the process of fulfilling the needs of video image for Jendela broadcast show in each episode.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S15329
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Ayu Anastasya Astiti Putri
Abstrak :
Dengan menggunakan metode fenomenologi, penulisan skripsi ini membahas kehadiran jendela pada Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia sebagai fenomena, terlepas dari pengaruh pengetahuan lainnya yang berusaha melapisi bahkan menggantikan kehadirannya. Konsep jendela yang diamati juga dibandingkan dengan konsep jendela yang ditawarkan O. F. Bollnow, yang ternyata menghasilkan beberapa perbedaan konsep jendela, terkait faktor konteks tempat jendela tersebut berada dan juga filosofi desain sang arsitek. ...... By using phenomenology, this thesis discusses the presence of the windows located at Central Library of Universitas Indonesia as phenomena, apart from any other knowledge or technology that coating or even replacing its presence. The concept of those windows then will be compared to the concept of windows by O. F. Bollnow, which give different result, concerned with context surround the windows and design's philosophy by the architect.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azwar Aswin
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang kemunculan Civil Rights Act 1964. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini digunakan model Jendela Kesempatan dari John W. Kingdon untuk mengetahui sebab-sebab kemunculan Civil Rights Act 1964. Hasil penelitian menemukan bahwa munculnya kebijakan Civil Rights Act 1964 di Amerika Serikat disebabkan oleh adanya protes non-kekerasan yang terorganisir (arus masalah), perubahan mood nasional masyarakat Amerika (arus politik), Proposal Hak-Hak Sipil Kennedy pada bulan Juni 1963 (arus kebijakan). Pertemuan ketiga arus tersebut telah membuka Jendela Kesempatan bagi perubahan kebijakan. Presiden Johnson sebagai pengusaha kebijakan memanfaatkan terbukanya Jendela Kesempatan untuk mendorong penetapan Civil Rights Act 1964. Lyndon Johnson dengan segenap pengalamannya di legislatif, kekuasannya sebagai Presiden, dan komitmennya yang kuat terhadap perjuangan hak-hak sipil, memiliki modal yang cukup untuk mendorong kemunculan Civil Rights Act 1964.
ABSTRACT
The thesis discusses the emergence of the Civil Rights Act of 1964. It is a qualitative research and apply John W. Kingdon's Windows of Opportunity model to generate causes of the emergence of the Civil Rights Act of 1964. The study points out emergence of Civil Rights Act of 1964 led by presence organized non-violent protest (problem stream), changes in the national mood of American society (political stream), Kennedy's Civil Rights Proposal in June 1963 (policy stream). The linking within streams have been occupied windows opportunities to policy changes. President Johnson as policy enterpreneur used windows opportunities to encourage establishment of the Civil Rights Act of 1964. Lyndon Johnson in his congress-experienced, power as President, and has a strong commitment to the struggle to civil rights, furthermore, he has sufficient capital to support the emergence of the Civil Rights Act of 1964.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartiko S. Herdijanto
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian mengenai jendela, kisi-kisi dan pintu pada bangu_nan kolonial di Jakarta lama bertujuan untuk melihat perkembangan bentuk, jumlah, ukuran dan ragam hias. Perkembangan yang terjadi pada jendela , kisi-kisi dan pintu akan dilihat kemungkinan menga_pa perkembangan itu terjadi. Pengumpulan data dilakukan atas 51 bangunan yang berada di Jakarta lama, bangunan antara tahun 1701 - 1939. Metode yang dipakai adalah analisis khusus. Metode ini mengacu pada penanganan artefak terhadap bentuk, ukuran jumlah serta ragam hias itu sen_diri. Hasa 1701 - 1939 dibagi menjadi 3 periode, yakni periode I (1791-1800), periode II (1801-1900) dan periode III (1901-1939). Pada masing--masing periode dilakukan analisis khusus yang sama. Hasil ketiganya digabungkan untuk dianalisis kembali yang kemudian menjadi kesimpulan analisis. Hasil tersebut dicoba dihubungkan dengan kondisi iklim di Batavia untuk melihat kemungkinan apakah ada pengaruh iklim terhadap perkembangan yang terjadi atau ada hal lain yang mempengaruhinya. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa bangunan yang termasuk dalam kategori periode I berjumlah 6 bangunan, periode II berjum_lah 17 bangunan dan periode III berjumlah 28 bangunan. Jendela, kisi-kisi dan pintu mengalami perubahan. Hasil analisis memperli_hatkan bahwa dari segi bentuk jendela didominasi oleh bentuk persegi panjang dan 3 jenis jendela, yakni casement, jalasie dan fixed. Kisi-kisi mempunyai dua buah bentuk yaitu persegi panjang dan 1/2 lingkaran. Pintu dari segi bentuk secara keseluruhan dido_minasi oleh bentuk persegi panjang da beradun pinto 2 buah. Hasil analisis ukuran memperlihatkan bahwa jendela menjadi kecil sampai pada periode III, demikian.juga kisi-kisi. Pintu mempunyai ukuran yang membesar sampai periode III. Dari segi jumlah, jendela men_galami naik turun, yakni jumlah di periode I lebih banyak daripada periode II namun pada periode III jumlahnya menjadi banyak dari periode I, kisi-kisi cenderung stabil dan Pintu makin berkurang. Hasil analisis ragam hias memperlihatkan bahwa analisis bentuk adalah juga analisis ragam hias, karena jendela, kisi-kisi dan pintu tidak dikenali mempunyai ragam hias khusus kecuali melalui bentuknya. Hasil analisis terhadap iklim tidak memperlihatkan hasil yang diinginkan. Awalnya pemilihan iklim dimaksudkan karena faktor yang terlihat jelas antara pemberi donor (orang Belanda yang ada di Eropa) dan penerima donor (Orang Belanda yang berada di Jakarta lama) adalah masalah penyesuaian bangunan terhadap iklim. Namun hasil penelitian tidak memperlihatkan hubungan tersebut, malahan muncul dugaan baru bahwa perkembangan yang terjadi adalah akibat dari pemilihan gaya bangunan yang didasarkan pada masalah efisien_si pemakaian dan pembuatan bangunan.
1996
S11785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilda Maulina
Abstrak :
Kegiatan membuka jendela merupakan kegiatan praktik interior karena tindakan tersebut mempengaruhi ruang interior. Kegiatan yang mempengaruhi keadaan ruang interior ini terdapat alam yang ikut berperan pada peristiwa tersebut. Pembahasan mengenai peran alam pada ruang tempat manusia hidup dibahas pada teori biophilia. Pola desain biophilic merupakan ranah bidang fungsional untuk biophilia dengan fokusan desain lingkungan. Melalui studi literatur terhadap praktik interior dan pola desain biophilic menemukan aspek penting yang menyatukan ke dua hal ini, skripsi ini menunjukkan bahwa kegiatan membuka jendela merupakan salah satu bentuk kegiatan yang mencangkup kedua hal tersebut. Aspek penting tersebut digunakan untuk melihat bagaimana kegiatan membuka jendela pada ruang beraktivitas melalui wawancara dan observasi fisikal. Hasil wawancara dianalisis berdasarkan aspek penting dan spatial parameternya sehingga menunjukkan bahwa kegiatan membuka jendela ruang tersebut merupakan bentuk kegiatan praktik interior dan desain biophilic dengan bentuk pengaruh spatial yang beragam. ......Opening the window could be considered as interior practice because it affects the interior space. This activity is a nature participating event that directly involve nature within the activity. The discussion of the role of nature in the space in which humans live is discussed in biophilia theory. Biophilic design patterns are the functional areas of biophilia that focus on environmental design. Through a literature study of interior practices and biophilic design patterns to find an important aspects that unites these two things, this thesis shows that the activity of opening a window is one form of activity that includes both of them. These important aspects become the basis for interviews and physical observation to see how opening the window is practiced in the interior space. Interview results are analyzed based on the important and spatial aspects of the parameters thus indicating that opening a window is a form of interior practice and biophilic design with a variety of spatial influences.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melliana Yachya Abbas
Abstrak :
Penerjemahan bukan semata-mata masalah kebahasaan, tetapi juga kegiatan lintas budaya. Karena itu penerjemahan tidak hanya mengalami hambatan dari segi bahasa, tetapi juga dari segi kebudayaan, antara lain dalam penerjemahan kata bermuatan budaya (Kbb). Karena sifatnya Kbb hampir tidak dapat diterjemahkan secara harfiah, atau kata demi kata. Dalam mewujudkan terjemahan yang sepadan yaitu terjemahan yang dipahami oleh pembaca biasa seperti pembaca Hsu memahami Kbb dalam Tsu dapat diterapkan berbagai prosedur yaitu transposisi, modulasi, pemadanan fungsional, pemadanan berkonteks, pemadanan budaya, transferensi dan pemberian catatan. Dengan memperhatikan hal-hal yang telah diuraikan di atas, melalui penelitian ini ingin diketahui (1) prosedur penerjemahan apa yang ditempuh dalam menerjemahkan Kbb bahasa Jepang ke Bahasa Indonesia. (2) Apa unsur bahasa Indonesia yang digunakan oleh penerjemah sebagai padanan bagi suatu Kbb Tsu di dalam Tsa (berupa kata, frasa, klausa atau kalimat). (3) Geseran (shift) apa yang terjadi pada penerjemahan Kbb Tsu ke Tsa. (4) Dengan mengecek melalui informan dan menggunakan prinsip kesepadanan dinamis (Nida dan Taber 1974) ingin diketahui apakah terjemahan suatu Kbb Tsa selalu sepadan dengan aslinya di dalam Tsu. (5) Faktor-faktor apa yang menyebabkan tercapai dan tidaknya kesepadanan di antara Kbb Tsu dan terjemahannya di dalam Tsa. Dari sumber data berupa buku cerita berjudul Madogiwa No Tottochan dan terjemahnnya Tottochan Si Gadis Kecil Di Tepi Jendela dalarn bahasa Indonesia, diperoleh 49 butir Kbb yang meliputi Kbb yang mengungkapkan faktor religi, kebudayaan materiil, dan kebudayaan sosial. Dari jumlah data tersebut dipilih 40 butir data yang dianggap dapat mewakili untuk dianalisis. Analisis terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah analisis semantis yang dimulai dengan mengidentifikasi unsur bahasa dalam Tsu yang diduga sebagai Kbb. Identifkasi dilakukan dengan berpedoman kepada pendapat Nida (1996), Newmark (1988) dan Matsui (1997), dilanjutkan dengan analisis komponen makna untuk mengetahui perbedaan dan persamaan komponen makna Kbb dalam Tsu dan terjemahannya di dalam Tsa. Tahap berikutnya adalah analisis terjemahan. Dengan berpedoman kepada keserupaan atau ketidakserupaan pemahaman informan Bsu dan Bsa, masing- masing terjemahan tersebut dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu terjemahan yang sepadan dan yang tidak sepadan. Untuk mengetahui kesepadanan Kbb Bsu dan terjemahannya di dalam Bsa, masing-masing digunakan, satu orang informan Bsu, dan satu orang informan Bsa. Dari analisis terhadap terjemahan Kbb di ketahui hal-hal berikut: Prosedur penerjemahan yang ditemukan adalah modulasi, transposisi, pemadanan fungsional, pemadanan berkonteks, pemadanan budaya, tranferensi dan pemadanan bercatatan. Unsur bahasa Indonesia yang digunakan sebagai terjemahan di dalam Tsa adalah kata, frasa, klausa, dan kalimat. Prosedur yang diterapkan mengakibatkan adanya geseran struktural maupun geseran semantis. Geseran struktural meliputi geseran unit dan geseran struktur, sedangkan geseran semantis yang ada adalah geseran sudut pandang dan geseran cakupan luasan makna. Dari 40 butir data terjemahan yang dianalisis, 32 data mencapai kesepadanan dinamis dan 8 butir data tidak. Kesepadanan dapat tercapai karena informan Bsa dapat memahami terjemahan Kbb dalam Tsa sama seperti informan Bsu memahami Kbb dalam Tsu nya. Tidak tercapainya kesepadanan pada terjemahan Kbb disebabkan terjemahan Kbb dalam teks sasaran tidak dapat dipahami oleh pembaca Bsa seperti pembaca Bsu memahami Kbb dalam Tsu nya. Hal ini dikarenakan oleh : - Konsep, objek, benda atau referen yang dimaksud tidak dikenal dalam kebudayaan Bsa. - Penggunaan prosedur penerjemahan yang kurang tepat. - Ada kesalahan linguistis, yaitu pemilihan kata termasuk penerjemahan Kbb secara harfiah.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T10941
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>