Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadilah Putera Ansari
Abstrak :
Jembatan gantung merupakan salah satu bentuk jembatan non-standar. Jembatan non-standar merupakan jembatan dengan kompleksitas tinggi baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun pemeliharaannya sehingga pemahaman perilaku jembatan gantung harus berdasarkan analisis statik dan dinamik. Pada masa layan, permasalan jembatan gantung umumnya mengenai kenyamanan bagi penggunanya saat melintasi jembatan atau saat dihembus angin. Faktor kenyamanan ini ditentukan bagaimana jembatan bergetar saat diberi beban dinamik seperti beban pejalan kaki maupun angin. Tujuan penelitian ini melakukan konfigurasi frekuensi alami struktur dengan mengkonfigurasi geometri jembatan gantung dapat memperbaiki perilaku statis dan dinamis struktur. Penelitian ini dilakukan dengan memodelkan jembatan gantung dengan berbagai variasi konfigurasi struktur seperi penerapan kabel angin yang diberikan prestress, bentuk pylon, sag ratio, dek, dah camber menggunakan MIDAS Civil. Objek penelitian yang digunakan sebagai dasar konfigurasi merupakan jembatan gantung baja pejalan kaki berbentang 120 meter. Melakukan konfigurasi frekunesi struktur dengan mengubah konfigurasi struktur secara tidak langsung melakukan konfigurasi massa struktur. Berdasarkan hasil pemodelan dan pengecekan didapatkan konfigurasi model dengan dek sokongan segitia dan penggunaan kabel angin yang diberi prestress menunjukkan perilaku statik dan dinamik yang lebih baik terhadap objek penelitian dengan beberapa parameter yang menjadi acuan. ......The suspension bridge is a non-standard bridge form. Non-standard bridge are bridges with high complexity in planning, implementing, and maintaining so, understanding the behavior of suspension bridges must be based on static and dynamic analysis. During its service period, the problem of a suspension bridge is mostly about the comfort of its users when crossing the bridge or when the winds blow. This comfortable factor is determined by how the bridge vibrates when given dynamic loads such as pedestrian loads or wind pressure. The purpose of this study is to configure the natural frequency of the structure by configuring the suspension bridge geometry to improve the static and dynamic behavior of the structure. This research was conducted by modeling suspension bridges with various variations of structural configurations such as the application of wind cable with prestress, pylon shape, sag ratio, deck, and camber using MIDAS Civil. The object of this research that is used as the basis for the configuration is a pedestrian steel suspension bridge 120 meters span. Configuring the frequency of the structure by changing the configuration of the structure indirectly configures the mass of structure. Based on the results of modeling and checking it was found that the configuration of the model with a triangular support deck and using prestressed wind cables showed better static and dynamic behavior on the research object with several parameter as references.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arthur Reginald Tani
Abstrak :
Sistem jembatan gantung merupakan pilihan sistem jembatan pejalan kaki yang efektif untuk dibangun di wilayah Indonesia. Hal tersebut dikarenakan keunggulan jembatan gantung dibandingkan jenis jembatan lainnya, dimana jembatan gantung memiliki perbandingan kuat terhadap panjang yang paling besar. Keunggulan tersebut sekaligus menjadi permasalahan dalam kriteria dinamik jembatan gantung pejalan kaki. Jembatan gantung pejalan kaki baja yang memiliki bentang yang panjang, penampang yang ringan, dan cenderung bersifat fleksibel merupakan struktur yang rawan terhadap beban dinamik baik berupa getaran akibat angin ataupun akibat pejalan kaki. Getaran berlebih pada struktur jembatan dapat mengganggu kesehatan jembatan dan menimbulkan ketidaknyamanan untuk pejalan kaki yang melintas. Pada penelitian ini dilakukan analisis pengaruh penambahan komponen dan/ atau perubahan konfigurasi struktur terhadap stabilitas struktur jembatan pejalan kaki eksisting, serta mengkaji perilaku statik dan dinamik struktur setelah diberikan penambahan dan/ perubahan tersebut. Penelitian dilakukan dengan memodelkan struktur jembatan eksisting dengan beberapa variasi penambahan dan/ atau perubahan konfigurasi struktur, menggunakan software MIDAS Civil. Variasi yang akan diteliti berupa (1) penambahan kabel penstabil, (2) penambahan rangka dek tertutup, (3) pembesaran camber jembatan, (4) perubahan bentuk menara, (5) perubahan sudut kabel penggantung, dan (6) perubahan tinggi menara. Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui langkah perbaikan yang paling efektif untuk diterapkan pada jembatan eksisting adalah dengan penambahan kabel penstabil dengan nilai pre-tension yang cukup. ......Suspension bridge system is an effective pedestrian bridge system to be built in Indonesia, due to it's advantages compared to other types of bridges, where it has the greatest strength to length ratio. This advantage is also a problem in dynamic criteria, where pedestrian bridges that have long spans, light cross sections, and tend to be flexible are structures that are vulnerable to dynamic loads either in the form of vibrations caused by wind or by pedestrians. Excessive vibration of the bridge structure can damage the bridge and cause discomfort for pedestrians crossing. In this study, an analysis on the effect of modification of the component/ structure configuration on the stability of the existing structure was carried out, as well as the static and dynamic behavior of the structure after the modification. The research was conducted by modeling the existing bridge structure with several variations of modification, using the MIDAS Civil software. The variations are (1) addition of stabilizer cables, (2) addition frame on deck, (3) bridge camber magnification, (4) change of the tower's shape, (5) change in the angle of the suspension cable, and (6) change in the height of the tower. Based on the results of this study, it is known that the most recommended modification to be applied to the existing bridge are the addition of stabilizer cables with sufficient pre-tension values.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library