Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuli Nurjanati
Abstrak :
Seberapa jauh pelayanan purnajual memberikan kontribusinya dalam pemilihan produk. Tindak lanjut untuk menjaga loyalitas pelanggan. Strategi diferensiasi mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Tinjauan langsung ke perusahaan penyedia jasa pelayanan purna jual dan perusahaan lain yang berkaitan dengan pengumpulan data, kuesioner dan wawancara, pengumpulan data dan informasi dari buku, majalah, dan literatur lainnya. Metode Analytic Hierarchy Process. Dalam memilih produk televisi, konsumen melihat teknologi sebagal faktor pertimbangan terpenting utama. Berturut-turut diikuti dengan faktor jasa pelayanan purna jual yang tersedia, merk televisi, harga televisi, dan ukuran televisi. Kualitas teknologi ditentukan oleh aplikasi sistem pada televisi sebagai faktor terpenting utama. Selanjutnya faktor kualitas gambar, dlikuti dengan kualitas suara, dan kemampuan menangkap jumlah channel siaran. Kualitas reparasi merupakan faktor terpenting utama dalam menentukan keungg.ulan jasa pelayanan purnajual yang diikuti dengan garansi. Konsumen leblh memiiih ukuran televisi 21 inch. Pelanggan menhlal jasa pelayanan purna jual yang diberikan PT."UEM" cukup balk dan sesual dengan yang diharapkan. Perbandingan unsur jasa pelayanan purnajual tiga merk televisi menunjukkan Polytron menempati urutan pertama. Konsumen memandang jasa pelayanan purnajual sebagal faktor yang tidak terpisah dari produk televisi yang mereka beli. Produsen melakukan diferensiasi pada aspek ini untuk meningkatkan keunggulan kompetitifnya secara total. Diferensiasi untuk mencapal kepuasan pelanggan sehingga loyalitas konsu.men terjaga Produsen dan penyedia jasa pelayanan purnajual harus selalu bekerja sama hingga mampu menghasilkan kinerja total yang optimal. Vanibél yang berpotensi menjadi kelemahan hendaknya dapat diantisipasi.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richard Wisnugroho
Abstrak :
Kondisi perbankan Indonesia setelah deregulasi yang disusul dengan kebijakan prudential banking menghadapi banyak permasalah. Diantaranya adalah: 1. Rasio kredit macet yang cukup besar akibat ekspansi yang kurang hati-hati pada masa kebijakan market entry. 2. Perkembangan penyaluran dana yang lambat karena bank terlalu berhati-hati setelah diterapkannya prudential banking. 3. Belum efisiennya perbankan nasional sehingga margin antara pinjaman dan deposit terlalu tinggi dan tingkat suku bunga belum mantap. 4. Memudarnya kepercayaan masyarakat kepada perbankan nasional karena adanya beberapa bank yang mengalami krisis 5. Kondisi dunia bisnis di Indonesia belum mampu menunjang perkembangan perbankan yang sehat. Masalah-masalah tersebut yang menyebabkan kondisi perbankan semakin memburuk yang antara lain ditandai dengan penurunan profit margin, return on assests dan return on equity perbankan secara umum pada dua tahun terakhir. Diantara kelompok perbankan nasional, kelompok bank persero adalah yang paling banyak mengalami penurunan. Pangsa kelompok bank inipun mulai digerogoti oleh bank umum swasta nasional. Oleh karena itu sebagian besar bank persero dewasa ini sedang dalam masa konsolidasi. Pada masa itu untuk sementara ekspansi aktiva tidak direkomendasikan, karena masih besarnya proporsi aktiva produktif yang buruk kualitasnya. Bank Bumi Daya sebagai salah satu bank persero juga mengalami penurunan kinerja dan sedang melakukan konsolidasi usaha. Bank Bumi Daya kini dalam posisi yang sulit, pada satu fihak harus mampu bertahan atau berkembang melalui peningkatan pendapatan yang berpengaruh terhadap peningkatan laba namun pada pada fihak lain ekspansi aktiva sedapat mungkin dihindari. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini disusun dengan tujuan mencari strategi yang tepat untuk meningkatkan kinerja bank persero atau secara khusus Bank Bumi Daya pada masa konsolidasi. Penelitian juga bertujuan melihat kemungkinan pengembangnan fee-based income sebagai salah stau alternatif strategi untuk meningkatkan kinerja bank tanpa melalui ekspansi aktiva. Pengembangan fee-based dalam beberapa hal lebih unggul dibandingkan portfolio kredit, antara lain karena: tidak menambah tekanan terhadap modal, resikonya lebih rendah, lebih handal, mampu meningkatkan kredibilitas bank di mata nasabahnya sehingga meningkatkan kredebilitas bank di mata nasabahnya sehingga meningkatkan loyalitas nasabah. Namun demikian, pengembangan fee-based tidak mudah dilakukan, karena Bank harus mampu melakukan inovasi dan pengembangan produk pelayanan yang berkualitas serta beragam sesuai dengan perkembangan kebutuhan nasabah, mampu melakukan pricing policy yang kompetitif tetapi profitable dan mampu memberikan pelayanan yang dapat memuaskan nasabahnya. Dari hasil diagnosis terhadap kondisi internal dan eksternal Bank Bumi Daya, terlihat bahwa peluang untuk mengembangkan fee-based masih terbuka. Namun bank ini masih harus meningkatkan kompetensinya dalam melakukan pengembangan fee-based, baik melalui peningkatan ketrampilan karyawanm perbaikan sistem maupun teknologinya.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Hendrawati Sudibyo
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S9154
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2019
352.63 TAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hindar Purnomo
Abstrak :
Tujuan penelitian adalah mengetahui cara penyelenggaraan dan operasi pelayanan jasa media AV (2) mengetahui efektivitas pelayanan media AV dari segi keterpakaiannya (3) mengetahui tingkat kepuasan pemakai terhadap berbagai aspek pelayanannya. Penelitian dilakukan dengan cara evaluasi karena dengan cara ini dapat diketahui berbagai fenomena yang terjadi pada pelayanan. Subjek penelitian adalah pemakai jasa pelayanan media audiovisual yang terdaftar sebagai anggota. Subjek dikelompokkan berdasarkan kelompok usia dan kelompok kegunaan media AV bagi pemakai. Data yang dikumpulkan dengan metode angket dianalisis secara statistik dengan uji analisis varian satu arah Kruskal-Wallis. Sementara ini Perpustakaan British Council menyediakan tiga jenis media yaitu berupa kaset video, kaset audio, dan siaran televisi BBC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga media tersebut diminati oleh banyak pemakai dalam berbagai kelompok usia untuk berbagai kelompok tujuan kegunaan seperti mencari bahan pengajaran, belajar bahasa atau ketrampilan khusus, mendapatkan informasi pengetahuan, serta sebagai hiburan. Pelayanan media audiovisual ini ternyata lebih disukai usia muda. Sebagian besar pemakai menggunakan media audiovisual untuk mencari informasi pengetahuan. Ternyata pemakai lebih menyukai jenis fiksi dibandingkan jenis nonfiksi. Secara keseluruhan pelayanan media audiovisual menunjukkan efektif dilihat dari keterpakaian koleksinya maupun tingkat kepuasan pemakainya. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa antarkelompok usia maupun tujuan kegunaan tidak ada perbedaan yang berarti dalam menanggapi berbagai aspek pelayanan media audiovisual.
Audiovisual Media Service: Case Study at The British Council Library Jakarta 1994/1995.The purposes of this research are as follow: (1) to investigate how audiovisual media services being performed and operated (2) to investigate the audiovisual media service effectiveness from its usage (3) to investigate user satisfaction level to many aspects of the service. This research is conducted by evaluation method in order to know many phenomenon existed in the services. The data gathered were analyzed statistically using Kruskal-Wallis one way variance analysis test. The research studied the users of audiovisual media service who are registered as members. Respondents are divided based on age and the purposes of using audiovisual media. There are three media are available in the services, those are video cassettes, audio cassettes, and BBC broadcast. It is concluded that the users interested in such media, particularly the teenagers (18-20 year-old users). Almost all of the users use the media for learning_ Hypotheses test proved that there are no significant differences between groups of age and purpose in using the audiovisual media Concerning the audiovisual collection usage and user's satisfaction, the service is generally effective.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Marcia Tjandrawijata
Abstrak :
ABSTRAK
Kenyataan membuktikan bahwa semakin besar suatu usaha, semakin besar pula tantangannya. Seorang pengusaha tidak hanya dituntut mampu membuat usahanya lebih efisien, tetapi juga harus mampu bekerjasama dalam kondisi bersaing yang ketat baik dalam skala nasional maupun internasional. Dalam hubungan itulah, dilakukan sistim franchise sebagai salah satu terobosan di bidang sistim pemasaran yang merupakan suatu bentuk pengembangan usaha.

Melihat perkembangan bisnis sekarang ini, bisnis franchise niemiliki peluang cukup besar. Yang menjadi pertanyaan bagi kebanyakan pengusaha di Indonesia adalah bagaimana memulai dan mengembangkannya, diinana standardisasi dan efektìvitas merupakan tolok ukur keberhasilan dan bisnis franchise tersebut.

Perkembangan industri pelayanan jasa restoran semakin hari semakin nyata dan berarti walaupun sampai saat ini belum terdapat perbedaan menyolok dalam penentuan dan substitusi memilih menu makan, tetapi perkembangannya sendiri sudah memberikan nilai tambah yaitu mendekatkan din kepada konsumen. Oleh karena itu, tahun 1991 adalah tahun titik tolak bagi restoran Kurumaya dalam meraih pertumbuhan di bidang jasa pelayanan retoran yang mengkhususkan diri pada penjualan makanan mie dan bidang usaha franchise dengan mengembangkan segmentasi pasar terbesar melalui penguasaan jaringan-jaringan pasar.

Agar dapat berhasil dengan sistim franchise tersebut, P.T Kurumaya berusaha menciptakan produk yang mudah dipasarkan, dan menarik melalul personel yang efektif, perencanaan yang tepat dan modal yang cukup. Franchise itu sendiri pada hakekatnya merupakan suatu sistim pemasaran, suatu cara untuk mendistribusikan barang dan jasa kepada konsumen yang tersebar Luas yang menyangkut dua pihak yaitu franchisor yang mengembangkan sistim, nama dan merek dagang, dan pihak franchisee yang membeli hak untuk menjalankan usaha atas nama dan merek dagang dan franchisor.

P.T Kurumaya Citrarasa yang berdiri pada bulan Pebuari 1990 merupakan anak perusahaan dari P.T Indofood Corporation dan mengkhususkan dirin pada penjualan berbagai macam mie dalam atmosfir Jepang yang telah dimodifikasi dengan situasi-kondisi dan selera konsumen Indonesia baik dalam soal rasa makanan, interior restoran, peralatan makan dan sebagainya. Sampai dengan saat ini PS tCuruniaya Citrarasa memiliki empat unit penjualan dengan beberapa menu pilihan sebagai berikut :

1. Mie Goreng -- MG ( Rp. 3.300,- / porsi ), tersedia dalam 3 jenis pilihan yaitu :

- mie goreng ayam

- mie goreng sea-food

- mie goreng sapi

2. Mie Kuah -- MK ( Rp. 3.000,- / porsi ), tersedia dalam 3 jenis pilihan yaitu :

- mie kuah ayam

- mie kuah udang

- mie kuah jamur + baso

3. Mie Spesial, tersedia dalam 3 Jenis pilihan yaitu :

? mie spesial ayam ?? KSA/S ( Rp 3.000, / porsi )

? mie spesial udang ?? MSU ( Rp. 4.000, / porsi )

? mie spesial sapi ? MSA/S ( Rp. 3.000,? / porsi )

Sesual dengan tujuan didirikanya restoran Kurumaya yaitu nantinya akan dikembangkan melalui sistim franchise, maka diperlukan analisis kinerja pemasaran dan keuangan dengan Jalan melihat hasil penjualan per unit dan sistim pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan, serta juga tinjauan terhadap SWOT dan kunci sukses perusahaan untuk melihat sampai sejauh mana proapek pelaksanaan franchise pada restoran mie Kurumaya ini. Lingkungan usaha franchise terhadap kegiatan yang dilakukan P.T Kurumaya Citrarasa juga berperan dalam prospek pelaksanaan franchise tersebut.

Berdasarkan analisis kinerja pemasaran, terlihat kegiatan pemasaran yang dijalankan P.T Kurumaya Citrarasa sampai dengan saat ini baru terbatas pada advertensi dengan jalan ikut serta pada kegiatan sponsorship pemutaran film dan kegiatan promosi berupa pemberian kartu discount, korek api, memo, payung dan kalkulator untuk pembelian dalam jumlah dan saat tertentu. Disamping itu kenyataan menunjukkan bahwa. kegiatan promosi / advertensi tersebut belum membawa dampak korelasi positif bagi total aktual penjualan. Berdasarkan persentasi kontribusi terhadap laba perusahaan dapat terlihat sebagai berikut :

1. MK sebesar 46 X

2. MG sebesar 28 X

3. MSU sebesar 15 X

4. MBA/S sebesar 10 X

Meskipun MSU hanya menduduki peringkat ketiga dalam sumbangan terhadap margin perusahaan, tapi dilihat dari analisis porfolio ternyata MSU menjanjikan prospek yang paling baik karena MSU memiliki relatif kontribusi margin dan pertumbuhan tingkat penjualan terbesar.

Dari analisis kinerja keuangan dibuat analisis likuiditas analisis leverage, analisis aktivitas dan analisis profitabilitas perusahaan untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan perusahaan untuk mendorong kegiatan pemasaran.

Usaha PT Kurumaya Citrarasa mempunyai prospek yang cukup baik sesuai dengan perkembangan jaman serta kemajuan teknologi yang ada di Indonesia. Terutama untuk kota-kota besar yang masyarakatnya mulai mengarah ke industrialisasi dan moderenisasi. Tapi disamping itu juga diperlukan kebijaksanaan-kebjjakganaan tertentu serta melihat keadaan lingkungan sekitar yang mempengaruhi jalannya suatu usaha yang ada. Bisnis restoran ini menierlukan perencanaan yang matanng dengan mengutamakan standardisasi. Melihat faktor kekuatan dan kesempatan yang diiniliki oleh P.T kurumaya Citrarasa dalam bidang usaha franchise restoran mie, yang ditunjang oleh perencanaan dan penetapan lokasi, promosi, biaya ,pengendalian manajemen dan persaingan yang cermat, maka P.T Kurumaya Citrarasa memiliki masa depan yang èerah dalam usahanya untuk memfranchisekan bisnis restaran mienya.
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Rahayu
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S9129
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latanza Shima Dayyana
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang analisis keadilan (fairness) pembagian jasa pelayanan kapitasi didalam puskesmas dan antar puskesmas serta pendapat dinas kesehatan tentang biaya administrasi dana kapitasi kabupaten Bogor tahun 2019. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan design case study. Hasil penelitian menujukkan bahwa keadilan secara internal sudah adil. Sedangkan keadilan secara ekternal belum adil dan keadilan antar instansi belum adil. Sehingga perlu ada survey gaji untuk menetapkan besaran point tenaga kerja professional dan tenaga kerja manajemen. Selain itu, perlu ada penelitian lebih lanjut terkait penyesuaian resiko berdasarkan usia, jenis kelamin dan geografi untuk menetapkan besaran kapitasi antar puskesmas. Serta melakukan pengkajian ulang untuk penetapan Tunjangan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil, agar tidak ada disparitas antar instansi.
This thesis discusses the analysis of fairness distribution of capitation services in puskesmas, between puskesmas and the opinion of the health office about the administrative costs of Bogor district capitation funds in 2019. This research is a qualitative study with a case study design. The results of the study show that justice is internally fair. Whereas external justice has not been fair and justice between agencies has not been fair. So that there needs to be a salary survey to determine the amount of points of professional workforce and management workforce. In addition, there needs to be further research related to risk adjustments based on age, sex and geography to establish capitation rates between puskesmas. As well as conducting a review for the establishment of Civil Servants Income Allowances, so that there is no disparity between agencies
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54323
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>