Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Perkembangan dunia semakin maju dan modern menyebabkan
berkembangnya banyak bentuk usaha, salah satunya adalah restoran. Di
sepanjang Jalan Gunawarman, Senopati-Suryo, dan Wolter Monginsidi
terdapat banyak Local Specialities Restaurant. Daerah penelitian termasuk
Kawasan Kebayoran Baru dengan wilayah pelayanan sampai ke BOTABEK.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dilakukan penelitian mengenai
konsumen Restoran Padang pada hari kerja dan bukan hari kerja terhadap
faktor jangkauan dan karakteristik konsumen. Metode yang digunakan
adalah metode analisis keruangan untuk mengetahui persamaan dan
perbedaan secara geografi mengenai jangkauan dan karakteristik konsumen
pada hari kerja dan bukan hari kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
jangkauan konsumen Restoran Padang di Jalan Senopati dan Wolter
Monginsidi pada hari kerja didominasi oleh jarak kurang dari 1 km,
sedangkan pada bukan hari kerja didominasi oleh jarak kurang dari 1 km dan
lebih dari 2 km. Apabila dilihat dari penggunaan tanah, terdapat perbedaan
pada Jalan Senopati yang didominasi oleh bangunan hunian dibandingkan
dengan Jalan Wolter Monginsidi yang didominasi oleh tempat usaha,
sedangkan dilihat dari aksesibilitas, Jalan Wolter Monginsidi memiliki
aksesibilitas yang lebih baik dibandingkan dengan Jalan Senopati.
Karakteristik konsumen Restoran Padang pada hari kerja di Jalan Senopati
dan Wolter Monginsidi dalam radius kurang dari 1 km, 1 sampai 2 km, dan
lebih dari 2 km memiliki perbedaan karakteristik frekuensi pembelian,
sedangkan pada bukan hari kerja memiliki persamaan karakteristik asal,
transportasi, dan cara pembelian."
Universitas Indonesia, 2006
S34001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evianna Marsini
"ABSTRAK
Pasar adalah salah satu dari pusat pelayanan, yang inerupakan bagian dari kegiatan kehidupan kota yang mernpunyai fungsi pelayanan. Artin ya, yang jasanya diper-
lukari oleh anggota masyarakat. Sebagai pusat pelayanan ekonomi bagi penduduk di sekitarnya, pasar berfungsi inenyalurkan barang-barang bagi penduduk di wilayah yang berdekatan derigannya.
Masalah yang diajukan dalain penelitian mi adalah bagainiana pola persebaran dan hirarkhi pusat pelayanan di Kotamadya Surakarta, serta jangkauan pelayanan kebu- tuhan sehani-hari niaupun kebutuhan bukan sehari-hani tiap-tiap pusat pelayanan tersebut.
Dari penelitian diketahui terdapat tiga kelas pasar di Kotamadya Surakarta, yaitu pasar kelas 1, pasar
kelas 2 dan pasar kelas 3.
Persebaran pasar di Kotamadya Surakarta berdasar- kan pada suatu tradisi belanja penduduknya, bukan atas dasar efisiensi seperti yang dikemukakari oleh Christaller.
Jangkauan pelayanan pasar untuk kebutuhan sehari- hari dan kebutuhan bukan sehari-hari, terdekat dimiliki oleh pasar kelas 3. Sedangkan jangkauan pelayanan ter- jauh kebutuhan sehani-hani dan kebutuhan bukan sehari-
hari dimiliki oleh pasar kelas 1.

"
1995
S33513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perkembangan dan perubahan sistem pendidikan di Indonesia memberi
dampak kepada berkembangnya lembaga pendidikan informal, dalam hal ini adalah
lembaga bimbingan belajar. Seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat
akan pendidikan yang lebih baik dan lebih berkualitas. Di kota Depok lembaga
bimbingan belajar yang pertama kali berdiri adalah lembaga bimbingan belajar
PRIMAGAMA pada tahun 1992 hingga saat ini memiliki jumlah 9 cabang. Dari
kesemua cabang hanya 4 cabang yang dikelola oleh satu manajemen yang sama,
yaitu cabang Margonda, Nusantara, Cilodong, dan Rivaria. Penelitian ini ingin
mengetahui bagaimana jangkauan pelayanan lembaga bimbingan belajar
PRIMAGAMA di kota Depok berdasarkan asal sekolah siswa dan lokasi tempat
tinggal siswa, dengan menggunakan analisa deskriptif. Untuk mengetahui jangkauan
pelayanannya, terlebih dahulu mengitung nilai indeks sentralitas. Dengan asumsi
bahwa semakin besar nilai indeks sentralitas maka semakin jauh jangkauan
pelayanannya. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh hasil bahwa cabang
Margonda adalah cabang yang memiliki indeks sentralitas terbesar, sehingga dapat
dikatakan cabang Margonda adalah cabang yang memiliki jangkauan pelayanan
paling jauh. Jangkauan pelayanan berdasarkan asal sekolah siswa ditemukan
ketidak terkaitan antara jarak dan jumlah siswa PRIMAGAMA, sedangkan jangkauan
pelayanan berdasarkan lokasi tempat tinggal siswa jumlahnya semakin berkurang
seiring dengan bertambahnya jarak dari lokasi cabang PRIMAGAMA. Semakin jauh
jangkauan pelayanannya maka dapat dikatakan jarak daya jual cabang
PRIMAGAMA tersebut akan semakin jauh."
Universitas Indonesia, 2006
S34007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafizil Fahmi
"Bimbingan belajar yang tersebar di DKI Jakarta dan sekitarnya menjadi pilihan bagi siswa SMU untuk dapat belajar tambahan di luar sekolah. Bimbingan Tes Alumni 8 merupakan salah satu bimbingan belajar yang ada di Jakarta Selatan dan telah berhasil meluluskan siswanya ke PTN. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jangkauan pelayanan Bimbingan Tes Alumni 8 tahun 2009 di Jakarta Selatan berdasarkan faktor karakteristik, kualitas pelayanan dan aksesibilitasnya. Penelitian ini menggunakan metode analisis spasial dan deskripsi.
Hasil penelitian ini adalah semakin jauh jarak tempat tinggal siswa terhadap BTA 8 maka jumlah siswa semakin menurun, Begitu juga dengan jarak dari asal sekolah siswa. Semakin jauh jarak asal sekolah terhadap BTA 8 maka jumlah asal sekolah yang terlayani juga sedikit. Jauhnya jangkauan pelayanan Bimbingan Tes Alumni 8 di Jakata Selatan berasosiasi dengan jumlah fasilitas, banyaknya lulusan PTN, dan kualitas pelayanan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S33563
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Purwanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39405
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada skripsi ini dilakukan rancang bangun suatu pesintesa frekuensi dengan pengendali komputer. Pesintesa frekuensi ini mempunyai jangkauan frekuensi dari 4 MHz sampai dengan 21 MHz. Realisasinya didasarkan pada prinsip kerja PLL yang menjamin kestabilan sistem ini. Komputer digunakan sebagai alat bantu dalam menentukan konstanta pembagi terprogram. Selain untuk menentukan frekuensi keluaran secara cepat, juga untuk mengatasi keterbatasan pembagi terprogram jika diinginkan suatu spasi kanal yang kecil dengan jangkauan frekuensi keluaran yang lebar. Antar muka komputer dirancang dengan memanfaatkan LSI 8255A sebagi peralatan I/O paralel. Uji coba sistem dilakukan dengan mengamati frekuensi dan spektrum keluarannya, dan analisa sistem dilakukan. berdasarkan pada hasil uji coba. Dari hasil perhitunsan dipProleh harga koefisien korelasi r = 1, yang memperli`atkan kelinieran alat ini, Kestabilan alat ini ditunjukkan dengan harga ketidakpastian relatif sebesar 6,4 . 10- 7 untuk frekuensi keluaran rata-rata 4.000.174 HZ, dan keakuratan alat ditunjukkan dengan kesalahan relatif sebesar 0,00456% untuk frekuensi keluaran 21 MHz. Hasil pengamatan spektrum keluaran memperlihatkan bahwa sinyal keluaran merupakan gelombang persegi. Frekuensi keluaran. 21 MHz mempunyai 4 frekuensi sisi dan frekuensi keluaran. 4 MHz mempunyai 2 frekuensi sisi."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38733
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Novayani
"Skripsi ini membahas negasi dalam bahasa Jawa Kuno pada teks diparwa Penelitian difokuskan kepada varian perilaku sintaktis makna dan jangkauan penegasian konstituen negatif Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat berbagai varian perilaku sintaktis dan makna konstituen negatif sedangkan jangkauan penegasiannya adalah sama.

This thesis explained the negation in Old Javanese language on diparwa text The research pointed out on variant syntactical behavior meanings and scope of the negation To that end this research implemented the analytical descriptive method In conclusion the result of the research revealed that there are several variants syntactical behavior and negative constituent meanings while the concerning scope of the negation is exactly the same. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46195
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Munawar
"Perbankan memiliki peranan yang vital sebagai perantara (intermediaries) sektor keuangan. Untuk sektor perbankan mikro (microbanking), maka BPR (Bank Perkreditan Rakyat) memiliki posisi yang strategis. Sejak awal keberadaannya BPR telah memiliki misi membantu masyarakat miskin, terutama di wilayah pedesaan, yakni memberikan akses terhadap pelayanan keuangan. Namun agar tetap dapat berkelanjutan, BPR juga harus mampu menghasilkan keuntungan yang memadai. Untuk itu BPR juga harus memiliki kinerja keuangan yang baik. Dengan data-data utama bersumber dari laporan keuangan BPR di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, dan Banten, penelitian ini bermaksud mengeksplorasi faktor-faktor yang dianggap berhubungan erat dan signifikan pengaruhnya terhadap kinerja keuangan BPR. Kemudian, analisis lebih lanjut juga dilakukan untuk melihat kinerja keuangan dan jangkauan (outreach) dari BPR. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode Anova dan Regresi Linier Berganda, namun didukung dengan informasi kualitatif deskriptif.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa faktor-faktor efisiensi operasional dan pengelolaan kualitas aktiva yang baik merupakan faktor utama peningkatan kinerja keuangan. Selanjutnya peningkatan kinerja keuangan BPR tetap dapat sejalan dengan pencapaian misi sosial yaitu menjangkau masyarakat miskin. Namun seiring pertumbuhannya BPR juga ternyata mulai mengalami gejala pergeseran misi. BPR juga masih terkendala struktur biaya yang tinggi yang berakibat pada tingginya suku bunga pinjaman diberikan. Kemudian ditemukan hasil bahwa BPR yang dimiliki oleh pemerintah daerah dan BPR yang berlokasi di pedesaan masih mengedepankan misi sosial yakni pelayanan kepada nasabah miskin.

Bank plays a vital role as intermediaries in the financial sector, as well as microbanking sector, in which BPR (people credit bank) has strategic position. BPR has, in the first place, been setting up mission to assist the poor, particularly those in the rural areas; through providing access to financial services. However, to be sustainable, BPR must also be able to produce reasonable amount of profits. Therefore, BPR should be having a good financial performance as well. With main data from BPR?s financial statements, BPRs in Jabodetabek, West Java and Banten, this research endeavors to explore determinants that highly and significantly correlate with BPR?s financial performance. A further analysis then conducted to explain financial performance and BPR?s outreach. This is a quantitative research which contains Anova method and Multiple Regression Analysis, supported with descriptive qualitative information.
Results show that operational efficiency and sound asset quality management are principal factors in improving financial performance. Thus, improving financial performance could also go hand in hand with attaining social mission i.e. reaching the poor. But, along with its growth it turns out that BPR begins to experience mission drift phenomenon. BPR is still also facing high cost structure that has impact on the high interest rate charged on loan given. Moreover, it was found that BPR owned by local government as well as BPR located in rural setting is still stay true to social mission that is serving poor clients."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27647
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Harjanti Wilujeng
"Kehidupan perkotaan yang dinamis dan meningkatnya aktivitas di luar rumah
menyebabkan terciptanya gaya hidup yang sifatnya instant termasuk dalam hal
menyediakan makanan. Pola ini menciptakan peluang dalam bisnis kuliner yaitu
penyediaan makanan siap santap. Salah satu rumah makan yang cukup unik di
Kota Depok adalah Rumah Makan Tiktok Van Depok (TVD). Rumah makan ini
menghidangkan masakan berbahan baku unggas hasil persilangan itik dan entok.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lokasi serta konsumen
pada outlet Rumah Makan Tiktok Van Depok yang dijelaskan dengan
menggunakan analisis deskriptif dan pendekatan keruangan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa lokasi outlet yang berdekatan atau bahkan berjejer berada
pada jalur jalan yang sama menimbulkan persaingan antar outlet itu sendiri
sehingga konsumen yang didapatkan/datang tidak maksimal. Jangkauan
pelayanan ideal pada outlet TVD 1 lebih luas karena karakteristik lokasinya yang
berbeda, yakni di wilayah permukiman dan posisinya yang terpisah dari ketiga
outlet yang lain. Karakteristik konsumen tidak berbeda diantara outlet yang ada.
Fasilitas dan lokasi setiap outlet tidak memperlihatkan adanya perbedaan
karakteristik konsumen."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34160
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lisayoesti Puspa
"Skripsi ini membahas bagaimana jangkauan pelayanan factory outlet yang dilihat berdasarkan karakteristik factory outlet dan karakteristik konsumen di Kota Bogor. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan analisis keruangan. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah jangkauan pelayanan factory outlet Kota Bogor mencakup daerah Jabodetabek dan dibagi menjadi 3 kelas yaitu <20 km, 20-40 km, dan 40-60 km. Jika dilihat dari karakteristik factory outlet terdapat perbedaan persentase jumlah konsumen antara kategori yang satu dengan yang lainnya pada masing-masing jangkauan. Sedangkan jika berdasarkan karakteristik konsumen tidak terlihat perbedaan pada tiap jangkauannya.

This thesis describes how the range of services is seen factory outlet based on the characteristics of factory outlet and characteristics of consumers in Bogor City. This research was a qualitative descriptive with a spatial analysis. The results of this research is range of services factory outlet in Bogor City covers Jabodetabek areas and divided into 3 classes which is <20 km, 20-40 km, and 40-60 km. When viewed from the characteristics of factory outlet there is a difference between the percentage of consumers that category to another at each range. Whereas, if based on consumer characteristics there is not seen significant differences on each reach."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1027
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>